- Jelaskan cerita yang ingin anda sampaikan melalui objek. Tidak perlu teknik fotografi kelas dewa untuk hal ini. Misalnya anda ingin bercerita tentang pemandangan alam namun yang menjadi objek adalah sebuah rumah, apabila rumah tersebut terletak di pemandangan alam tersebut bleh saja dimasukkan ke dalam frame anda sebagai objek pelengkap dan tentunya anda bisa menggunakan prinsip the rule of third agar foto anda lebih menarik.
- Apabila anda merasa foto anda masih kurang bagus maka anda perlu lebih dekat ke objek, inilah yang menjadi pegangan fotografer dimanapun dan situasi apapun.
- Sederhanakan foto anda, semakin sederhana maka semakin baik. Tidak ada teknik fotografi yang lebih baik selain sederhana komposisi foto anda, singkirkan objek-objek pengganggu. Contoh anda menginginkan foto portrait, singkirkan segala pengganggu yang dapat masuk kedalam frame anda termasuk property seperti bunga, hewan dan lain-lain sehingga tinggal objek dan latarbelakang saja.
- Ragu-ragu lebih baik kembali, jika anda ragu ingin mengambil gambar lebih tidak usah sekalian karena bila dipaksa hasilnya pun akan tidak sesuai keinginan. Kembali lain waktu hingga mood anda kembali.
- Periksa ruang negatif Anda. Ruang negative disini maksudnya adalah adanya ruang kosong di foto. Bila masih banyak ruang kosong berarti anda masih kurang dekat ke objek kecuali anda memiliki alasan tertentu untuk menyisakan ruang kosong.
- pada saat melakukan foto landscape, isi frame anda. Jangan biarkan hanya background saja namun juga harus ada foreground bila yang anda memotret landascape . Foreground dapat menggunakan apa saja yang disekitar anda, ranting, cabang pohon daun jendela dimana akan ditempatkan di pinggir foto. Teknik fotografi ini lebih dikenal sebagai framing.
- Periksa tepi frame. Jangan memotong kaki atau tangan setengah jalan subjek Anda. Tentukan jenis pengambilan gambar apa yang anda inginkan, portrait, medium shot, atau yang lain. karena teknik fotografi dalam pengambilan gambar akan menentukan dimana anda akan memotong frame anda.
- Periksa kembali foto anda, apakah ada objek-objek penganggu yang muncul di sela-sela foto anda seperti kabel telepon, ranting pohon dan lain-lain. foto kembali sehingga objek-objek tersebut tidak muncul di komposisi foto anda atau gunakan editor.
- Ingat POV – Point of View. Anda bisa melakukan mengkomposisikan foto dengan sudut pengambilan foto tertentu. Teknik Fotografi dalam sudut pandang memberikan hasil sensasi tersendiri bagi yang melihatnya.
- Bagi frame foto anda menjadi tiga bagian baik itu horizontal dan vertikal. Tempatkan objek di sepertiga bagian dari frame, teknik fotografi ini dikenal sebagai prinsip rule of third.
- Ketika membuat foto portrait, selalu menjaga agar mata di atas garis tengah dalam foto.
- Buatlah komposisi yang seimbang yang dapat mengarahkan mata viewer anda pada objek utama, jangan sampai komposisi yang anda membuat fokus tidak tertuju pada objek utama
- Mata selalu mengarah ke bagian terang dari foto anda . Jadi jangan biarkan objek apapun selain objek utama berada di daerah cerah. Teknik fotografi ini dinamakan pengisolasian objek.
- Perbesar DoF sehingga seluruh bagian obek menjadi tajam namun tetap memperhatikan background yang dibuat se blur mungkin.
- Memotret secara vertikal untuk menekankan bahwa obyek yang difoto berpostur tinggi atau memang sedang memotret objek yang tinggi. Memotret secara horizontal menekankan luasnya ruangan atau space.
- Potret objek yang berpola, terutama pola berulang untuk membuat gambar lebih menarik.
- Anda bisa menggabungkan unsur garis dengan yang mengarah ke objek utama, teknik fotografi ini akan mambuat objek utama akan menjadi tujuan mata pembaca.
- Komposisikan garis berupa kurva S, garis terkesan santai dan selalu menarik mata untuk melihatnya . Sebuah jalan atau sungai adalah contoh yang baik dari pendekatan ini.
- Pada saat mengambil gambar secara portrait close up, sejajarkan kamera anda dengan mata objek jangan sampai anda terlalu bawah atau atas. Sesuaikan kamera anda dengan tinggi objek.
- Dalam fotografi dikenal Golden hour, yaitu pada saat pagi dan sore hari dimana waktu yang tepat unutk melakukan sesi photo karena cahaya yang dihasilkan matahari tidak keras sehingga menimbulkan over exposure.
- Jangan menaruh objek tepat berada di tengah frame kecuali anda memiliki alasan yang kuat terlebih lagi objek tersebut kecil dan menyisakan ruang kosong yang banyak disekeliling objek, dan selalu berpedoman pada prinsip the rule of third.
- Pada saat anda mengambil gambar landscape, jangan biarkan horizon berada persis ditengah frame. Letakkan di 1/3 bawah untuk menonjolkan langit atau 1/3 atas untuk menonjolkan panorama.
- Atur penempatan atau sudut pandang agar objek lain tidak sejajar dengan garis horzon pada saat mengambil foto landsacpe, dimana akan membuat seakah-akan garis horizon tersebut menembus objek tersebut.
- Pemotretan disaat matahari terbenam selalu menghasilkan foto-foto yang bagus. Anda bisa menghasilkan foto-foto yang bgaus pada saat 15 menit sebelum matahari terbenam dan 15 menit telah matahari terbenam. Pada saat ini cahaya matahari akan terpantulakn di horizon berupa keemasan.
- Setelah anda mengambil foto, jangan buru-buru memasukan kamera anda. Ambi nafas, lihat disekeliling anda apakah foto anda sudah dirasa cukup bagus dan sesuai dengan keinginan anda. Bila belum potret kembali. (dari berbagai sumber)
27 Juni 2013
Tehnik Komposisi Fotografi
Secara umum penerapan teknik-teknik fotografi serta komposisi juga tidak selalu kaku, luwes karena bisa dikombinasikan dengan cara-cara lain sesuai dengan kreativitas. Teknik mengkomposisikan foto untuk tiap orang berbeda-beda tergantung selera dan kreativitas, banyak teknik fotografi yang dapat di kombinasikan dengan berbagai macam cara yang menghasilkan komposisi foto yang unik. Ada beberapa teknik komposisi fotografi dan cara yang umum digunakan oleh fotografer seperti: