29 November 2013

DENTAL HEALTH EDUCATION (DHE) MASUK KURIKULUM PENDIDIKAN USIA DINI BERAWAL DARI BANYUWANGI

Milenium Development Goals (MDGs) merupakan deklarasi millennium hasil kesepakatan kepala Negara dan perwakilan 189 negara Perserikatan Bangsa Bangsa ( PBB ) mulai dijalankan September 2000 berupa 8 tujuan untuk dicapai pada tahun 2015 dengan target tercapai kesejahteraan rakyat dan pembangunan  masyarakat. Dan salah satu tujuannya adalah dapat mencapai pendidikan dasar untuk semua anak.

Dental Health Education (DHE ) merupakan sebuah pendidikan atau edukasi tentang kesehatan gigi yang bertujuan untuk mengubah perilaku anak agar bisa melakukan sikat gigi dengan benar, sehingga bermanfaat meningkatkan oral hygiene (OH) agar terhindar dari penyakit gigi dan mulut.

Program kesehatan gigi dan mulut di Banyuwangi dan sIeluruh  Indonesia masih menjadi program inovatif, sedangkan wilayah Banyuwangi secara geografis merupakan kabupaten terluas di Jawa Timur bahkan di Pulau Jawa dan sekarang lagi menjadi sebuah wilayah kabupaten yang sedang berkembang pesat di segala bidang.

Pada setiap laporan kinerja tahunan pada Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas )Banyuwangi walaupun rata-rata yang menjadi target dinas kesehatan masih dibawah 50% , bisa mencapainya cukup susah dijalankan. Dari seringnya pasien yang datang ke poli gigi dan mulut, mereka mempuyai keluhan sakit pada  giginya. Bukannya ingin merawat gigi dan mulut agar berkondisi sehat, baik, bersih dan indah tapi mereka kebanyakan ingin mencabut gigi yang sudah rusak berat. Hal seperti ini menunjukkan kesadaran pada masyarakat terhadap kesehatan gigi dan mulutnya masih minimal.

Kurikulum pendidikan merupakan perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Melalui kurikulum pendidikan, masyarakat bisa mengetahui apakah pengetahuan, sikap, nilai dan ketrampilan yang dibutuhkankan relevan atau tidak dengan kurikulum suatu sekolah.

Pendidikan usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar. Dalam pendidikan tersebut mengupayakan suatu pembinaan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia 9 tahun dengan tujuan utama untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa.

DHE ( Dental Health Education ) suatu edukasi kesehatan gigi dan mulut mempunyai tahap-tahap diantaranya: anak-anak mampu sikat gigi dengan gerakan yang baik dan benar (dari gusi ke gigi / dari merah ke putih ) serta pada saat yang tepat (pagi sesudah sarapan dan malam sebelum tidur), pemeriksaan kebersihan giginya, penjelasan tentang anatomi gigi dan penjalaran karies ( gigi berlobang oleh karna kuman ), penjelasan tentang pencegahan gigi karies, kumur- kumur, pemakaian benang gigi, anak mengerti, intruksi ke guru atau pembimbing agar mengontrol 1 minggu satu kali.

Di dalam DHE mempunyai sasaran: dunia pendidikan anak-anak sekolah, apras atau balita dan komunitas lain seperti karang taruna, tempat penitipan anak dan lain-lain.

Satuan penyelenggara pendidikan anak usia dini diantaranya: TK dan RA atau sejenisnya, tempat penitipan anak (TPA), sekolah dasar (SD) kelas 1,2 dan 3,pos pelayanan terpadu, keluarga dan lingkungan. Dan dalam hal ini lebih di tekankan pada anak TK/PAUD dan SD kelas 1 dan dua serta  oleh karna pada mereka sudah dibentuk atau adanya sebuah kurikulum di dalam dunia pendidikan dasar. Sehingga seorang petugas pelayan kesehatan ( dokter gigi dan perawat gigi ) dapat melanjutkan pesan secara terus-menenus dan berkesinambungan, sebab adanya seorang guru ada yang bisa meneruskannya.


Banyuwangi  letak wilayahnya strategis dan mempunyai keistimewaan-keistimewaan untuk menjadi daerah yang berkembang  dengan cepat, sehingga bisa mengawali perkembangan suatu daerah dari seluruh wilayah yang ada di Indonesia. Oleh karena mempunyai 3 daerah pertumbuhan ekonomi, diantaranya: Genteng sebagai pusat perdagangan, Rogojampi sebagai pusat agronomi, Muncar sebagai pusat industri perikanan. Dari segi transportasi Banyuwangi bisa ditempuh dengan segala jenis transportsi, udara mempunyai Bandar udara Blimbingsari, lewat  darat ada dua jalur litas utara dan lintas selatan. Transportasi laut Banyuwangi menghubungkan pelabuhan Ketapang dengan pelabuhan Gilimanuk  melalui selat Bali. Untuk jalur keret api Banyuwangi juga bisa memfasilitasi. Pada sektor pariwisata Banyuwangi mempunyai obyek pariwisata seperti: Kawah Ijen, Pantai Boom, Pantai Plengkung, pantai Rajegwesi, Pulau Merah, Watu Dodol dan lainnya masih belum disebutkan.

Selain menjadi daerah perlintasan dari Jawa ke Bali Banyuwangi merupakan daerah pertemuan berbagai jenis kebudayaan dari berbagai wilayah. Budaya masyarakatnya diwarnai oleh budaya Jawa, Bali, Madura Melayu, Eropa, Tionghoa dan budaya lokal ( Paju Gandrung dan sejenisnya ) yang saling membaur dan akhirnya menjadi tipikal yang saling mengisi yang tidak ditemui di wilayah manapun di pulau Jawa.

Kondisi Banyuwangi seperti di atas memperkuat suatu ketahanan nasional sangat memungkinkan bisa mengawali segala inovasi untuk semua wilayah yang ada di Indonesia, termasuk pendidikan kesehatan gigi /dental healt education ( DHE ) bisa memasuki kurikulum pendidikan anak usia dini.

Gigi yang lengkap, sehat, bersih dan indah diinginkan oleh banyak orang dalam kehidupan bermasyarakat, hal tersebut selain berhubungan dengan kesehatan juga penting dalam menunjang penampilan sebab sangat meningkatkatkan rasa percaya diri pada seseorang.

Pada DHE mengajarkan cara merawat gigi dengan baik dan benar serta membutuhkan suatu ketrampilan yang tidak instan. Pada anak usia dini kondisi gigi masih pada gigi sulung, jika terjadi kerusakan masih ada harapan pada penggantian gigi permanen atau masih gigi pergantian, sehingga gigi permanen diharapkan selamat dari kerusakan permanen. Pada saat usia anak menjadi dewasa mereka sudah terbiasa dan mengerti bagaimana cara merawatnya.
Untuk mewujudkan tujuan luhur tersebut, anak-anak membutuhkan pendidikan kesehatan gigi /DHE masuk kurikulum pendidikan pada anak usia dini.

Pada pendidikan TK/PAUD dalam pendekatannya bisa dimulai dari menciptakan sebuah nyanyian yang berisi pesan cara menjaga gigi dan cara sikat gigi yang benar serta waktu yang tepat, sebelum mengajak anak-anak melakukan sikat gigi. Misalnya:

SIKAT GIGI YANG BENAR
Kalau kita pintar kita pasti sehat
Sikat gigi yang benar dari gusi ke gigi
Untuk gigi yang atas sikat gigi ke bawah
Gigi yang bawah sikat  gigi ke atas
Untuk gigi pengunyah dorong depan belakang
Luar dan dalam semua sama saja
Sikat gigi yang benar dari gusi ke gigi
Cukup dua kali didalam satu hari
Pagi sesudah makan malam sebelum tidur
Agar gigiku jadi bersih dan sehat…
 

Dan untuk anak sekolah dasar / SD penyampaiannya bisa melalui guru olah raga dan dilakukan setiap satu minggu sekali sebelum atau sesudah pelajaran olah raga melakukan sikat gigi bersama dengan pengawasan guru mereka. Pada anak SD kemungkinan hanya bisa dilakukan kelas satu dan dua, oleh karna pelajaran pada usia mereka belum terlalu serius dibandingkan kelas di atasnya.


Jika pada seluruh pendidikan usia dini wilayah banyuwangi sudah mempunyai kurikulum pendidikan kesehatan gigi Dental Health Education (DHE) yang menekankan tentang perawatan gigi /sikat gigi yang benar sejak dini, kemungkinan besar kondisi kesehatan gigi rata-rata masyarakatnya sedikit yang mengalami kerusakan. Hal ini bisa menjadi himbauan pada seluruh masyarakat Indonesia. Dan akhinya penyakit gigi dan mulut bisa diminimalkan.

nana_ono
Selengkapnya »

25 November 2013

Bersih Desa Sumberberas 2013

Kilas Sumberayu- Bersih Desa didefinisikan dalam bahasa Jawa “Karamean sing dibarengi slametan lan dedongan ing padesan saben taun kang lumrahe gegayutan karohmatan ing desa” merupakan sebuah Tradisi tahunan Masyarakat Desa Sumberberas sebagai bentuk dari instropeksi diri. Kegiatan Bersih Desa selalu ditandai dengan Ruwatan Murwa Kala, “luwar saka ing panênung karuwêtan bêbadan lan saka paukuman kang ala” merupakan merupakan pelestarian nilai-nilai budaya warisan leluhur yang adiluhung, penuh dengan simbul makna dan hikmah kebaikan dengan tata cara seperti yang telah diajarkan oleh para Sesepuh.


Bersih Desa juga bisa dimaknai sebagai wujud dari Rasa hormat seluruh Perangkat Desa dan Jajaran yang ada dibawahnya serta seluruh masyarakat Desa Sumberberas pada umumnya, terhadap Tuhan Yang maha Kuasa yang telah melimpahkan segala rahmatnya pada Desa Sumberberas dan seluruh warganya. Dalam Bersih Desa Sumbebrberas 2013 ini tidak jauh berbeda dengan Bersih desa sebelumnya.atau Bersih Desa Sumberberas 2012 lalu,  terasa lebih menyatu antara Pemerintah dan Warga yang pada tahun ini lebih banyak melibatkan warga Sumberberas dari tahun lalu. Bersih desa diawali Istighosah pada hari Jumat, 22/11/2013 di Masjid At-Taqwa, kemudian pada hari Sabtu, 23/11/2013 Do'a oleh umat Kristiani dan dilanjut dengan Do'a oleh umat Hindu dan Donor Darah setelahnya. Pada malam harinya dipentaskan panggung hiburan musik dangdut dari warga Sumberberas dan dilanjutkan Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk dengan dalang Ki Edi Siswanto dari Jember


Sebenarnya acra inti dari Bersih Desa pada hari Minggu, 24/11/2013, yaitu pada acara Ruwatan Murwa Kala dengan media pagelaran wayang kulit. Dalam ruwatan ini dipergelarkan wayang kulit dengan cerita Murwa Kala, dimana orang-orang yang termasuk kategori sukerta diruwat/disucikan supaya terbebas dari ancaman Betara Kala, raksasa besar yang kejam dan menakutkan, yang suka memangsa para sukerta.


"Acara Bersih Desa kali ini lebih meriah dari tahun lalu, namun terasa hambar, karena banyak pihak yang terkait lebih mengutamakan acara hiburannya dari pada acara intinya, yaitu acara membersihkan diri dan desa ini dari segala macam sukerta atau hal-hal yang bisa dikatakan sebagai sesuatu yang keliru," ucap salah satu panitia yang tidak mau desebut namanya, "Maklum, banyak yang tidak paham dengan makna dan tujuan dari Bersih Desa," imbuhnya
Selengkapnya »

09 November 2013

Tips Fotografi bagi Pemula

Kilas Sumberayu - Bagi Anda yang memeiliki hoby fotografi pemula mungkin beberapa tips ini berguna bagi Anda, dan tips ini dikhususkan bagi yang hobi memotret bukan yang hobi dipotret.

Selalu bawa kamera anda
Kapanpun dan di manapun anda pergi, selalu bawa kamera anda. Hal ini memungkinkan anda untuk mengambil foto sebanyak mungkin dalam momen-momen yang tidak terduga, misalkan tiba-tiba ada demonstrasi di depan sekolah anda, atau ada parade yang melintas di jalan raya. Dengan selalu membawa kamera, anda tidak perlu khawatir untuk kehilangan momen-momen tersebut.

Manfaat lain dari hal ini adalah mau tidak mau anda menjadi lebih termotivasi untuk mengambil foto. Misalkan ketika sedang berjalan-jalan dan menemukan sebuah objek menarik, anda pasti akan teringat bahwa anda memiliki kamera di dalam tas.

Mau tidak mau anda akan mengeluarkan kamera dan mengambil gambar objek tersebut. Metode ini sangat cocok untuk sedikit "memaksa" anda dalam berlatih fotografi.

Jangan terburu-buru untuk membeli peralatan mahal
Belilah perlengkapan yang paling murah jika anda masih di tingkat pemula. Jangan tergiur lensa-lensa mahal yang menjanjikan hasil gambar luar biasa bagus. Peralatan memang penting, namun itu bukanlah hal yang terpenting.

Pelajari teknik dasar-dasar menggunakan peralatan tersebut, dan cobalah untuk mengambil foto yang berkualitas. Anda bisa menyaksikan ada banyak foto yang diambil dengan kamera murah dan sederhana. Ingat, yang paling penting dalam fotografi adalah visi anda dalam memandang suatu subjek, bukan seberapa mahal kamera yang anda miliki.    

Buat daftar objek-objek yang ingin anda ambil
Tulislah konsep foto-foto yang ingin anda ambil dalam sebuah daftar yang rapi. Jika kebetulan ada waktu kosong, anda bisa dengan sengaja pergi ke lokasi tertentu untuk berburu objek tersebut.

Dengan membuat daftar, progres anda dalam belajar fotografi akan lebih mudah terpantau dan proses belajar anda juga akan lebih sistematis dan terencana. Jangan lupa pula untuk menandai daftar anda, mana yang sudah berhasil anda penuhi.

Jika kelak anda berencana untuk mengambil gambar objek yang sama di kesempatan yang berbeda, tuliskanlah lagi di daftar anda. Intinya, anda harus membuat daftar tersebut serapi mungkin.    

Cobalah untuk membuat foto menarik dari situasi yang membosankan
Gunakan imajinasi dan kreativitas anda untuk mengambil gambar yang menarik dari situasi yang biasa-biasa saja, atau bahkan membosankan. Misalkan suasana ketika menunggu bus di halte, atau bahkan suasana di kamar tidur anda. Dengan melakukan hal ini, imajinasi anda akan menjadi lebih terlatih, dan kelak jika anda berniat terjun sebagai fotografer profesional, hal ini akan benar-benar berguna.    

Cari referensi belajar fotografi sebanyak mungkin
Saat ini, ada banyak sumber yang bisa anda manfaatkan untuk belajar fotografi. Jika anda memiliki akses ke internet, proses belajar akan menjadi jauh lebih mudah dan menyenangkan karena ada banyak website yang memberikan tutorial fotografi untuk pemula secara gratis. Akan lebih baik lagi jika anda mempelajarinya langsung dari fotografer profesional yang sudah berpengalaman.

Manfaatkan juga Youtube sebagai sumber referensi anda. Ada jutaan video di Youtube yang dengan gratis bisa anda tonton untuk menambah pengetahuan anda di dunia fotografi. Jangan ragu pula untuk subscribe channel-channel tertentu yang menurut anda bermanfaat.

Bereksperimen dengan kamera anda
Jika selama ini anda banyak mengambil gambar dengan bantuan Auto Mode yang disetting oleh kamera, cobalah untuk sedikit bereksperimen dengannya. Mulailah dari mode yang memungkinkan anda untuk mengatur sendiri flash kamera, dan amati dengan baik perbedaannya ketika flash dinyalakan dan dimatikan.

Jika anda menggunakan kamera DSLR, tidak ada salahnya untuk mencoba "creative mode", di mana anda bisa mengatur aperture, shutter speed, exposure, dan ISO kamera anda. Cobalah bermain-main juga dengan "white balance" pada kamera, dan ketika anda sudah mengetahui cara kerjanya, maka jangan ragu untuk melakukan eksperimen yang lebih ekstrim dengan kamera anda.

Pelajari istilah-istilah dasar fotografi
Walaupun anda tidak berminat terjun sebagai fotografer profesional, memahami istilah-isitlah dasar fotografi akan membantu anda dalam mengambil foto yang lebih baik lagi.

Pahami apa yang dimaksud dengan "shutter speed", "aperture", "white balance", "ISO", "exposure", dan lain-lain, serta efeknya pada gambar yang anda ambil. Jangan khawatir, saat ini sudah banyak website yang menjelaskan istilah-istilah fotografi dengan perumpamaan yang sangat sederhana sehingga lebih mudah dipahami,

Jangan gunakan zoom
Jika anda menggunakan kamera DSLR, anda bisa memilih untuk menggunakan prime lens, contohnya lensa 50mm. Pilih lensa yang tidak memiliki fasilitas zoom, sehingga mau tidak mau anda harus bergerak maju/ mundur untuk memperoleh gambar yang pas. Hal ini akan melatih kepekaan anda dalam mengambil komposisi suatu objek dan tidak bergantung pada fasilitas zoom yang disediakan oleh suatu lensa kamera.    

Minta pendapat orang lain
Publikasikanlah foto-foto anda, dan cobalah untuk meminta pendapat teman-teman anda. Akan lebih bagus jika anda memiliki kenalan seseorang yang sudah profesional di dunia fotografi. Mintalah saran dan kritiknya, serta cobalah untuk mengamati jenis foto seperti apa yang dikategorikan "bagus" olehnya.

Bersikaplah terbuka dalam menerima kritik, dan gunakan hal itu sebagai cambukan untuk menciptakan foto yang lebih baik lagi.

Anda bisa juga menggunakan komunitas fotografi online seperti Flickr, Instagram, DeviantArt, atau DigitalRev untuk saling bertukar komentar dan kritik seputar hasil foto anda.

Jangan mengandalkan software image editing (Photoshop dan lain-lain)
Walaupun kemampuan untuk mengedit foto mutlak diperlukan, bahkan oleh profesional sekalipun, jangan terlalu mengandalkan software untuk mempercantik foto-foto anda jika anda masih dalam tahap pemula.

Jangan biasakan untuk mengatakan "Ah, nanti saya bisa mengeditnya supaya lebih bagus".Usahakan untuk seminimal mungkin menggunakan Photosop dan sebangsanya, karena hal ini bisa memperlemah intuisi dan kepekaan anda sebagai fotografer. (dari berbagai sumber)
Selengkapnya »

03 November 2013

Tour De ijen lewat Sumberberas

Kilas Sumberayu-Meski cuaca sangat panas, warga Sumberberas hari ini Minggu, 3/11/2013 menunggu lewatnya para pembalab yang berlomba di ajang Banyuwangi Tour de Ijen (BTDI) sejak pukul 10.00 WIB, BTDI adalah salah satu event andalan kabupaten Banyuwangi yang memadukan antara olahraga dan wisata berbasis keindahan alam atau sport tourism. BTDI akan kembali digelar pada 2 – 5 November 2013.


Saat kali pertama digelar tahun lalu, BTDI sukses mencuri perhatian perhatian dunia olahraga balap sepeda internasional sekaligus bisa mendatangkan ribuan wisatawan ke Banyuwangi. Event balap sepeda dunia tersebut sudah masuk agenda rutin (calendar of event) Persatuan Balap Sepeda Internasional Internasional (Union Cycliste Internationale/UCI).

Jika pada tahun lalu BTDI menyuguhkan tiga stage maka tahun ini terjadi penambahan rute menjadi 4 stage. Tentunya ini menambah panjang lintasan yang harus dilalui oleh para pebalap yakni 606,5 kilometer, melewati seluruh 24 kecamatan yang ada di Banyuwangi.

Stage pertama dimulai dengancircuit racedi dalam kota Banyuwangi.Mengambil start di Jalan A. Yani, tepat dimuka kantor Bupati, ratusan pembalap akan menempuh 12 lap sepanjang 129,9 kilometer. Rute yang cenderung landai pada etape ini seolah menjadi arena pemanasan bagi para pembalap sebelum melalui stage selanjutnya yang lebih menantang.


Pada etape dua,ratusan pembalap BTDI akan memacu pedal sepedanya dari Stadion Garuda Bajulmati, Wongsorejo menuju Pulau Merah sejauh 189,6 kilometer. Pada rute ini selain mengandalkan kecepatan para pembalap juga harus mengeluarkan kemampuan ekstra untuk memenangkan race. Sebabrute yang naik turun dan panjang menjadijalur neraka yang cukup menguras tenaga. Namundemikian di sepanjang jalan pembalap disuguhkan view persawahan dan perbukitan yang asri. Kemudian finish di pantai Pulau Merah yang memiliki panorama dan ombak menawan.

Di stage ketiga para pembalap akan melalui rute Jajag- Genteng sepanjang 115,7 km. Di jalur ini tantangan tidak seberat etape sebelumnya meski tetap melalui kawasan perbukitan. Rute ini memberi kesempatan bagi pembalap untuk kembali membuktikan skill-nya dalam beradu cepat balap sepeda.


Stage keempat dan juga terakhir dengan rute Kalibaru – Ijen kembali menyuguhkan jalur neraka bagi pembalap. Rute sepanjang 171,3 kilometer ini tidak hanya menyuguhkan jalur yang panjang tapi juga rute tanjakan dan kelokan yang curam. Sejuknya hawa pegunungan Ijen di rute ini tidak mengurangi beratnya medan justru semakin menantang ketangguhan para racerkarena telah terbukti menjadi rute paling sulit dan melelahkan bagi para pembalap BTDI tahun lalu. Banyak diyakini bahwa rute menuju Ijen adalah yang terbaik di Asia untuk tanjakan balap sepeda.

Dan tadi pembalapnya ada yang sempat terjatuh tidak jauh dari Warung Kopi Margonet


Selengkapnya »

02 November 2013

Banyuwangi Tour De Ijen 2013


Salah satu event yang diandalkan adalah International Banyuwangi Tour de Ijen (BTDI) yang memadukan antara olahraga dan wisata berbasis keindahan alam atau sport tourism. BTDI akan kembali digelar pada 2 – 5 November 2013.

Saat kali pertama digelar tahun lalu, BTDI sukses mencuri perhatian perhatian dunia olahraga balap sepeda internasional sekaligus bisa mendatangkan ribuan wisatawan ke Banyuwangi. Event balap sepeda dunia tersebut sudah masuk agenda rutin (calendar of event) Persatuan Balap Sepeda Internasional Internasional (Union Cycliste Internationale/UCI).

Ajang ini melibatkan 17 tim luar negeri dan 6 tim dalam negeri. Termasuk di dalamnya 3 tim pro-continental sebagai syarat maksimal penyelenggaraan kompetisi balap sepeda 2.2 dan empat tim nasional Asia. Nama-nama punggawa balap sepeda seperti Gader Mizbhani, pebalap terbaik Asia dari Iran serta pebalap nasional Hari Fitrianto yang bergabung dengan CCN Brunei ikut meramaikan kompetisi ini. “Pada BTDI tahun ini jumlah pebalap lebih banyak serta kualitasnya lebih bagus dibanding tahun lalu,”  kata Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.

Jika pada tahun lalu BTDI menyuguhkan tiga stage maka tahun ini terjadi penambahan rute menjadi 4 stage. Tentunya ini menambah panjang lintasan yang harus dilalui oleh para pebalap yakni 606,5 kilometer, melewati seluruh 24 kecamatan yang ada di Banyuwangi.

Stage pertama dimulai dengancircuit racedi dalam kota Banyuwangi.Mengambil start di Jalan A. Yani, tepat dimuka kantor Bupati, ratusan pembalap akan menempuh 12 lap sepanjang 129,9 kilometer. Rute yang cenderung landai pada etape ini seolah menjadi arena pemanasan bagi para pembalap sebelum melalui stage selanjutnya yang lebih menantang.

Pada etape dua,ratusan pembalap BTDI akan memacu pedal sepedanya dari Stadion Garuda Bajulmati, Wongsorejo menuju Pulau Merah sejauh 189,6 kilometer. Pada rute ini selain mengandalkan kecepatan para pembalap juga harus mengeluarkan kemampuan ekstra untuk memenangkan race. Sebabrute yang naik turun dan panjang menjadijalur neraka yang cukup menguras tenaga. Namundemikian di sepanjang jalan pembalap disuguhkan view persawahan dan perbukitan yang asri. Kemudian finish di pantai Pulau Merah yang memiliki panorama dan ombak menawan.

Di stage ketiga para pembalap akan melalui rute Jajag- Genteng sepanjang 115,7 km. Di jalur ini tantangan tidak seberat etape sebelumnya meski tetap melalui kawasan perbukitan. Rute ini memberi kesempatan bagi pembalap untuk kembali membuktikan skill-nya dalam beradu cepat balap sepeda.

Stage keempat dan juga terakhir dengan rute Kalibaru – Ijen kembali menyuguhkan jalur neraka bagi pembalap. Rute sepanjang 171,3 kilometer ini tidak hanya menyuguhkan jalur yang panjang tapi juga rute tanjakan dan kelokan yang curam. Sejuknya hawa pegunungan Ijen di rute ini tidak mengurangi beratnya medan justru semakin menantang ketangguhan para racerkarena telah terbukti menjadi rute paling sulit dan melelahkan bagi para pembalap BTDI tahun lalu. Banyak diyakini bahwa rute menuju Ijen adalah yang terbaik di Asia untuk tanjakan balap sepeda.

Untuk ajang ini, Pemkab Banyuwangi menyediakan hadiah ratusan juta rupiah dengan nilai total Rp 700 juta, naik hampir dua kali lipat dari tahun kemarin.

Sementara itu, Ketua Panitia BTDI Guntur Priambodo mengatakan atas perolehan nilai absolut pada penyelenggaraan BTDI tahun lalu yakni 85, UCI pun meninggikan standar pelaksanaan BTDI dengan memberikan tambahan syarat pada evenkali ini. Yakni adanya penilaian anti doping bagi pemenang satu sampai tiga. “Nantinya hasil tes doping akan dikirim ke India untuk diratifikasi,” kata Guntur. Sumber www.banyuwangikab.go.id
Selengkapnya »

Home