31 Desember 2013

Vega Merah vs Beat Pink

Kilas Sumberayu- Lalulintas menjelang malam pergantian tahun cukup ramai, malaikat maut pun mengintai para pengguna jalan, mencari yang lengah dan kurang waspada, hari ini Selasa, 31/12/2013:15.30 terjadi kecelakaan, tabrakan motor Vega merah vs Beat pink, dan Astrea Supra. Kecelakaan terjadi di depan Salon Susi., korban luka parah 4 orang, 2 orang tidak sadar.


"Beatdari arah utara mendahului supra, dan vega berboncengan 3 dari arah selatan juga mendahului kendaraan, dan terjadilah tabrakan itu," kata salah satu warga yang berada di TKP, menurut warga korban berasal dari Wringinpitu dan Curahkrakal, sementara yang satu tidak jelas, korban langsung dilarikan ke ugd puskesmas Sumberberas

Selengkapnya »

27 Desember 2013

Jalan Sendang, Bletok di Musim Hujan

Kilas Sumberayu- Datangnya musim hujan membawa berkah bagi yang sedang membutuhkan air untuk tanamannya, menghapuskan hawa gerah karena musim panas dan mengundang laron laron muncul di malam hari, namun juga membawa sesuatu yang kurang nyaman bagi para pengguna jalan, terutama jalan yang masih belum diaspal seperti jalan Sendang desa Sumberberas. Tepat di samping tanah bengkok di Sidomulyo timur jalan berlumpur dan bletok karena air di tanah jalan tidak mengalir dan sering dilewati gerandong, sehingga jalan jadi becek berlumpur dan mempersulit perjalanan


Untuk mengantisipasi jalan becek masarakat semestinya bekerjasama untuk merawatnya, terutama warga yang bertempat tinggal disekitar jalan, karena merekalah yang merupakan pengguna utama jalan tersebut, meski sebenarnya bukan hanya mereka yang tinggal di sekitar jalan tersebut, karena jika jalan sudah baik dan nyaman maka pengguna jalan akan lebih banyak dan alulintas lebih ramai


"Ini ada bantuan grasak dari salah satu caleg, sehingga lumayan untuk menguruk jalan yang becek," ucap Musriniyanto Kadus Sidomulyo. "Itu gambarnya terpasang di pohon," sambungnya sambil menunjuk salah satu pohon di pinggir jalan yang diuruk
Selengkapnya »

23 Desember 2013

Sejarah Kerajaan Blambangan


Kerajaan Blambangan adalah kerajaan yang berpusat di Ujung paling timur pulau Jawa. Blambangan dianggap sebagai kerajaan bercorak Hindu terakhir di Pulau Jawa.

Di abad ke-16, satu-satunya kerajaan Islam yang berarti di Jawa Timur adalah Pasuruan. Daerah lain masih dipimpin penguasa yang beragama Hindu. Kemungkinan besar terjadi perang antara Pasuruan dan Blambangan pada tahun 1540-an, 1580-an dan 1590-an. Rupanya pada tahun 1600 atau 1601 ibukota Blambangan ditaklukkan.

Menurut babad Jawa dan juga penulis Belanda François Valentyn, pada abad ke-17, Blambangan adalah bawahan Surabaya, namun hal ini diragukan. Yang jelas, Sultan Agung dari Mataram (bertahta 1613-1646), yang menyerang Blambangan tahun 1633, tidak pernah dapat menaklukkannya.

Tahun 1697 Blambangan ditaklukkan oleh I Gusti Anglurah Panji Sakti, raja Buleleng di Bali Utara, mungkin dengan bantuan Surapati Raja Blambangan , Prabu Tawang Alun dikalahkan dan untuk sementara Ki Gusti Ngurah Panji Sakti menunjuk perwakilannya untuk memerintah Blambangan sementara, I Gusti Anglurah Panji Sakti memberikan kekuasaan Kerajaan Blambangan kepada Cokorda Agung Mengwi setelah dinikahkan putri Raja Mengwi tersebut.

Setelah Blambangan dalam kendali Mengwi, Badung Ditunjuklah keturunan Prabu Tawang Alun untuk memegang Kerajaan Blambangan yaitu Pangeran Danuningrat, dimana Prabu Danuningrat untuk mengikat kesetiaan ia beristrikan Putri Cokorda Agung Mengwi.

Sebelum menjadi kerajaan berdaulat, Blambangan termasuk wilayah taklukan Bali. Kerajaan Mengwi pernah menguasai wilayah ini. Usaha penaklukan Kesultanan Mataram terhadap Blambangan tidak berhasil. Inilah yang menyebabkan mengapa kawasan Blambangan (dan Banyuwangi pada umumnya) tidak pernah masuk pada budaya Jawa Tengahan, sehingga kawasan tersebut hingga kini memiliki ragam bahasa yang cukup berbeda dengan bahasa Jawa baku. Pengaruh Bali juga tampak pada berbagai bentuk kesenian tari yang berasal dari wilayah Blambangan.

Silsilah Kerajaan Blambangan
Silsilah Awal
  • Mpu Withadarma
  • Mpu Bhajrastawa
  • Mpu Lempita
  • Mpu Gnijaya
  • Mpu Wiranatha
  • Mpu Purwantha
  • Ken Dedes
  • Mahisa Wonga Teleng
  • Mahisa Campaka
  • Lembutal
  • Rana Wijaya/Raden Wijaya
  • Tribuana Tunggadewi
  • Hayam Wuruk
  • Wikramawardhana
  • Kerta Wijaya
  • Cri Adi Suraprabawa
  • Lembu Anisraya/Minak Anisraya
  • Mas Sembar/Minak Sembar
  • Bima Koncar/Minak Sumendhe (memerintah Blambangan pada tahun 1489-1500)
  • Minak Pentor (memerintah Blambangan 1500-1541)
  • Minak Gadru ( Memerintah Prasada/Lumajang): Minak Gadru menurunkan Minak Lampor yang memerintah di Werdati-Teposono-Lumajang.
  • Minak Cucu (Memerintah Candi Bang/Kedhaton Baluran): Minak Cucu terkenal dengan sebutan Minak Djinggo penguasa Djinggan beliau berputra SONTOGUNO yang memerintah Blambangan pada 1550 hingga 1582.
  • Minak Lampor
  • Minak Lumpat (Sebagai Raja di Werdati)
  • Minak Luput (Sebagai Senopati)
  • Minak Sumendi (sebagai Karemon/Agul Agul)

Kemudian Minak Lumpat atau SUNAN REBUT PAYUNG berputra Minak Seruyu/Pangeran Singosari (Sunan Tawang Alun I), Pangeran Singosari menaklukan Mas Kriyan dan seluruh keluarga Mas Kriyan, sehingga tidak ada keturunannya, Sunan Tawang Alun I memerintah wilayah Lumajang, Kedawung dan Blambangan pada tahun 1633-1639

Gusti Sunan Tawang Alun I memiliki Putra :
  • Gede Buyut
  • Mas Ayu Widharba
  • Mas Lanang Dangiran (Mbah Mas Brondong)
  • Mas Senepo/Mas Kembar
  • Mas Lego.

Selanjutnya Mas Lego menurunkan MAS SURANGGANTI dan MAS SURODILOGO (MBAH KOPEK), Sementara Mas Lanang Dangiran menurunkan Mas Aji Reksonegoro dan Mas Danuwiryo.
Silsilah Setelah Tawang Alun I

Mas Senepo inilah yang kemudian memerintah Kedhaton Macan Putih bergelar Susuhunan Gusti Prabhu Tawang Alun, Dimana beliau memerintah pada wilayah Kerajaan Blambangan 1645 hingga 1691, pada masa Pemerintahan Susuhunan Gusti Prabhu Tawang Alun Blambangan maju dengan pesat dimana kekuasaannya menyatu hingga ke lumajang. Gusti Prabhu Tawang Alun memiliki dua Permaisuri dan beberapa selir, sehingga terjadi beberapa garis keturunan.

Sinuhun Gusti Prabhu Tawang Alun memiliki putra putri dari Mas Ayu Rangdiyah (MA. Rangdiyah adalah selir Sinuhun Gusti Adhiprabhu Sultan Agung Mataram, dimana ketika hamil 3 Bulan diserahkan pada Sinuhun Gusti Prabhu Tawang Alun) :

Pangeran Pati, Menikah dengan Puteri Untung Surapati, menurunkan :
Pangeran Putro/Mas Purbo/ Danurejo.

Sementara itu Sinuhun Gusti Prabhu Tawang Alun dari Permaisuri lainnya yaitu Mas Ayu Dewi Sumekar (Blater) menurunkan :
  • Dalem Agung Macanapuro
  • Dalem Patih Sasranegoro/Pangeran Dipati Rayi
  • Pangeran Keta
  • Pangeran Mancanegara
  • Pangeran Gajah binarong
Sementara dari para selir Sinuhun Gusti Prabhu Tawang Alun menurunkan :
  • Mas Dalem Jurang mangun
  • Mas Dalem Puger
  • Mas Dalem ki Janingrat
  • Mas Dalem Wiroguno
  • Mas Dalem Wiroluko
  • Mas Dalem Wiroludro
  • Mas Dalem Wilokromo
  • Mas Dalem Wilo Atmojo
  • Mas Dalem Wiroyudo
  • Mas Dalem Wilotulis

Ketika Sinuhun Gusti Prabhu Tawang Alun wafat terjadi pengangkatan Pangeran Pati sebagai Raja Blambangan Macan Putih, hal ini menjadi permasalahan mengingat Pangeran Pati sejatinya adalah keturunan Sinuhun Gusti Adhiprabhu Sultan Agung, sehingga menimbulkan peperangan antara Pangeran Pati dan Dalem Agung Macanapuro dan juga Pangeran Dipati Rayi.

Pangeran Pati dikalahkan namun putranya yaitu pangeran Putro/ Danurejo menggantikan beliau, tercatat perang saudara tersebut berlangsung lama dan baik Macanapuro, Danurejo dan Sosronegoro sempat memimpin Blambangan menjadi raja namun hanya sebentar mengingat perang rebut tersebut terus menerus berlangsung.

Dipati Rayi mengamuk dan merusak Kedhaton Macan Putih pangeran dipati Rayi beliau baru berhenti karena meninggal akibat senjata Ki Buyut Wongsokaryo yaitu Tulup Ki Baru Klitik.

Perang saudara setelah swargi Sinuhun Gusti Prabhu Tawang Alun, membuat macan putih menjadi rusak dan baik Gusti Prabhu Macanapuro, Gusti Prabhu Sosronegoro/Dipati Ray, Pangeran Patii maupun Gusti Prabhu Danurejo seluruhnya meninggal- swargi. Yang paling mengesankan adalah kemarahan Dipati Rayi yang sangat sakti beliau juga adalah murid Ki Buyut Wongsokaryo yang juga guru dari Gusti Prabhu Tawang Alun, kesaktian Dipati Rayi atau Prabhu Sosronegoro membuat Kedhaton Macan Putih hancur, para agul agul berperang secara lingsem (malu).

Gusti Prabhu Danurejo memiliki permasyuri Mas Ayu Gendhing dari perkawinan tersebut memiliki Putra :
  • Pangeran Agung Dupati
Sementara dari selir (kakak Ipar Gusti Agung Mengwi/Raja Mengwi) beliau berputra :
  • Mas Sirno/ Pangeran Wilis/ Wong Agung Wilis.
Karena kacaunya perang saudara Pangeran Gung Dupati dan Pangeran Mas Sirno diungsikan sampai perang mereda dan Pangerang Gung Dupati diangkat Menjadi Raja Blambangan yang bergelar Sinuhun Gusti Prabhu Danuningrat memerintah Blambangan Kedhaton Macan putih pada tahun 1736-1763

Di akhir abad ke-18, setelah terjadi perang Puputan Bayu 1771 VOC mengisi kekosongan pemerintahan dan menggabungkan Blambangan kedalam karisidenan Besuki, dan mengangkat Mas Alit sebagai KRT Wiroguno sebagai Bupati Pertama dimulai dari KRT Wiroguno inilah dinasti Kerajaan Blambangan secara pasti dan terpercaya telah memeluk Islam, generasi diatas KRT Wiroguno tidak terdapat sumber terpercaya telah memeluk Agama Islam.

Hilangnya Blambangan bagi Bali merupakan suatu peristiwa yang sangat berarti dari segi kebudayaan. Para raja Bali percaya bahwa moyang mereka berasal dari Majapahit. Dengan masuknya Blambangan ke dalam kekuasaan VOC, Bali menjadi lepas dari Jawa.
Arkeologi

Beberapa penemuan sejarah yang menjadi objek cukup menarik dari peninggalan kerajaan blambangan adalah Tembok Rejo, berupa tembok bekas benteng kerajaan Blambangan sepanjang lebih kurang 5 km terpendam pada kedalaman 1 - 0.5 m dari permukaan tanah dan membentang dari masjid pasar muncar hingga di areal persawahan Desa Tembok Rejo. Siti Hinggil atau oleh masyarakat lebih di kenal dengan sebutan setinggil yang artinya Siti adalah tanah, Hinggil/inggil adalah tinggi.Objek Siti Hinggil ini berada di sebelah timur pertigaan pasar muncar (lebih kurang 400 meter arah utara TPI/Tempat Pelelangan ikan). Siti Hinggil ini merupakan pos pengawasan pelabuhan/syah bandar yang berkuasa pada masa kerajaan Blambangan, berupa batu pijakan yang terletak di atas gundukan batu tebing yang mempunyai "keistimewaan" untuk mengawasi keadaan di sekitar teluk pang Pang dan Semenanjung Blambangan. Beberapa benda peninggalan sejarah Blambangan yang kini tersimpan di museum daerah berupa Guci dan asesoris gelang lengan, sedangkan kolam dan Sumur kuno yang ditemukan masih berada di sekitar Pura Agung Blambangan yaitu di Desa Tembok Rejo kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi.

Di samping itu pada lokasi Keraton Macan Putih didaerah Kecamatan Kabat didapati relief arkeologi dan benda benda yang terkubur saat ini dilokasi seluas 44 Hectare yang telah menjadi persawahan dan kebun sering didapati benda arkeologi milik kerajaan, beberapa puing tembok batas kerajaan pun terkubur rusak dan hancur, masyarakat setempat sering memindahkan dan atau menyimpan puing puing tersebut. Ditemui juga beberapa koleksi di beberapa museum di Belanda yang berisi gambar, foto maupun artefact Keraton Macan Putih.

Setelah Keraton Macan Putih hancur penerus Raja Blambangan yaitu Mas Jaka Rempeg mendirikan Kerajaan Bayu yang berada di sekitar Rawa Bayu kerajaan ini tidak bertahan lama karena perang Puputan Bayu 1771, yakni dalam hitungan bulan saja disini dapat ditemukan beberapa sisa artefact dan bekas peperangan dengan VOC

Hingga kini meskipun Kerajaan sudah hancur Para kerabat Kerajaan secara turun temurun tetap menjaga beberapa pusaka penting peninggalan Kerajaan. (sumber wikipedia)
Selengkapnya »

21 Desember 2013

Misteri 21 Desember


Kilas Sumberayu- 21 Desember (21/12) merupakan suatu tanggal yang memiliki angka terbalik. Dibalik angka yang terbalik pada tanggal tersebut meliliki sesuatu yang unik. Pada tanggal itu setiap 4 tahun sekali memiliki hari yang berurutan Minggu sampai Sabtu dengan pasaran yang sama.

Missal pada tahun 2012 s/d 2015 memiliki pasaran “wage”, pada tanggal 21 Desember 2012 jatuh pada Jum’at wage, 21 Desember 2013 (hari ini) jatuh pada Sabtu wage, begitu pula pada tanggal 21 Desember 2014 & 2015 secara berurutan yaitu jatuh pada hari Minggu wage dan Senin Wage.

Hal yang unik bukan?, akan tetapi pada tahun berikutnya selama 4 tahun berturut pasaran tersebut berganti urutan setelah wage yaitu “kliwon” dengan hari urutan di loncat 1 (Senin ke Rabu), sehingga pada tanggal 21 Desember 2016 s/2020 secara berurutan jatuh pada Rabu kliwon, Kamis kliwon, Jum’at kliwon, Sabtu kliwon dan berurutan ke tahun-tahun berikutnya.

Hal senada juga terjadi di 4 tahun sebelum 2012 yaitu 21 Desember 2008 s/d 2011 secara berurutan jatuh pada  Minggu pon, Senin pon, Selasa pon dan Rabu pon dan berurutan ke tahun-tahun sebelumnya.

Fenomena alam juga terjadi pada system penanggalan.  Selamat membuktikan pada tanggal-tanggal yang lain ^_^.
Selengkapnya »

16 Desember 2013

Gajah Oling, Ulang Tahun Dan Pegawai Banyuwangi


Gajah Oling dalam gambar batik khas Banyuwangi seakan menyerupai gambar sebuah tanda tanya (?), yang secara filosofi merupakan bentuk menyerupai belalai gajah dan sekaligus digambarkan menyerupai oling (seekor belut/moa). Disamping kedua unsur tersebut karakter gambarnya juga dikelilingi sejumlah atribut lain, diantaranya: kupu-kupu, kangkung, daun bambu, gedek-gedekan, tumbuhan laut, manggar (bunga Pinang/kelapa) dan sebagainya. Belalai gajah menggambarkan seekor binatang yang besar mempunyai makna gambaran pada Yang Maha Besar, sedang oling dimaksudkan eling(ingat). Jadi gajah oling merupakan sebuah lambang agar selalu ingat kepada Tuhan Yang Maha Segalanya dengan segala kebesaranNya.

Ulang tahun bisa jadi hal yang biasa dalam hidup kita, cara memperingatinya juga berbagai macam, diantaranya: dengan berpesta, syukuran, kumpul-kumpul bersama teman, mengundang ataupun berbagi senang bersama anak yatim piyatu dan masih banyak cara lainnya yang bertujuan untuk memperingati suatu peristiwa hari lahir/hari jadi. Banyak makma bisa kita petik dari kata sebuah ulang tahun, momentum-momentum tersebut bisa mempertegas sebuah identitas diri, menghargai waktu yang berharga  mengisinya dengan  sesuatu yang positif, menjadi lebih bisa bersyukur atas nikmat yang dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, refleksi diri dengan menata kembali apa yang sudah diperbuat dan yang belum dilakukan, mencari makna dalam suatu kehidupan, ungkapan terima kasih pada siapa saja yang membantu dan memberi andil dalam kehidupan.


Pegawai merupakan seseorang yang bekerja pada pemerintah atau sebuah perusahaan sebagai abdi atau abdi Negara, yang masih honore, magang calon pegawai negeri sipil, pegawai negerisipil ataupun sebagai pegawai bukan salah satu tersebut tapi bekerja/menjadi seorang pejabat. Dalam melaksanakan pekerjaannya mereka mempunyai kewajiban mengikuti aturan atau sebuah ketetapan yang telah ditetapkan ataupun hanya sebuah himbauan yang merupakan kesepakatan bersama guna sebuah tujuan luhur  pada suatu daerah.

Mengingat sejarah pada 242 tahun yang lalu tepatnya pada 18 Desember 1771, pada peristiwa Puputan Bayu yakni sebuah pertempuran kerajaan Blambangan melawan kekuasaan VOC  dan runtuhnya kerajaan Blambangan serta diangkatnya R. Wiraguna (mas Alit) sebagai bupati pertama Banyuwangi.

Dan pada pemerintahan Bupati Banyuwangi sekarang H. Abdullah Azwar Anas, M. Si. dan dengan menindaklanjuti surat dari sekretaris Daerah  Banyuwangi tanggal 27 November 2013 nomor: 065/2400/429.013/2013 seyogyanya seluruh karyawan dan karyawati  Satuan Unit Kerja (SKPD) dalam melaksanakan tugas kedinasan  di wilayah Kabupaten Banyuwangi mulai 2 sampai 31 Desember 2013 agar menggunakan pakaian batik khas Banyuwangi Gajah Oling (khusus laki-laki menggunakan udeng), ini disampaikan guna memperingati hari ulang tahun ke 242 Kabupaten Banyuwangi serta untuk menumbuhkan apresiasi terhadap produk lokal Kabupaten Banyuwangi.

Memakai baju batik khas Banyuwangi Gajah Oling selama satu bulan di akhir tahun dalam rutinitas kerja bisa menambah rasa kecintaan dan kebanggaan terhadap tempat kelahiran, bisa juga dipakai sebagai kesempatan bergaya atau fasionable pada dunia kerja serta bisa mengurangi ketegangan dalam bekerja oleh karna adanya kewajiban menyelesaikan segala bentuk pelaporan sebagai wujud dari sebuah tanggung jawab dalam bekerja.

Dan yang paling penting peringatan ini dengan memakai batik khas Banyuwangi Gajah Oling seluruh karyawan karyawati dapat memahami dari makna Gajah Oling yakni pada kondisi apapun sebagai manusia diwajibkan selalu ingat/eling pada Tuhan yang Maha Kuasa dengan segala kebesaranNya serta hanya dengan kehendakNya manusia bisa melakukan apa saja temasuk dalam bekerja untuk menyelesaikan tugasnya.





Nana Ono
Selengkapnya »

12 Desember 2013

Daftar Pemilih Tetap (DPT) Desa Sumberberas Pemilu 2014


Kilas Sumberayu- Tidak lama lagi akan berlangsung pesta demokrasi di Indonesia (Pemilihan Anggota Legeslatif). Berbeda dari pemilu-pemilu sebelumnya, pendataan pemilih kali ini tergolong hati-hati dan harus dilakukan dengan cermat. Sebab KPU ingin memastikan tidak ada satupun warga yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih tidak terdaftar serta tidak dapat menggunakan hak pilihnya. KPU ingin menjamin tidak satupun masyarakat yang tercatat lebih dari satu kali dalam daftar pemilih. Bagi warga Sumberberas silahkan cek namanya di bawah ini sesuai dengan Nomor TPS masing-masing.

TPS 01
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 02/01, 03/01, 04/01 dan 05/01, dengan jumlah pemilih 432, TPS berada di wilayah Sumberayu RT 03 RW 01
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI

TPS 02
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 01/01, 01/02, 02/02 dan 03/02, dengan jumlah pemilih 406, TPS berada di wilayah Sumberayu RT 03 RW 02
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI

TPS 03
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 04/02, 05/02, 01/03 dan 01/03, dengan jumlah pemilih 430, TPS berada di wilayah Sumberayu RT 02 RW 03
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI

TPS 04
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 03/03, 04/03, 05/03 dan 01/04, dengan jumlah pemilih 356, TPS berada di wilayah Sumberayu RT 04 RW 03
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI

TPS 05
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 02/04, 03/04, 04/04 dan 05/04, dengan jumlah pemilih 371, TPS berada di wilayah Sumberayu RT 02 RW 04
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI

TPS 06
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 01/05, 02/05, 03/05, 04/05, 05/05 dan 06/05, dengan jumlah pemilih 330 , TPS berada di wilayah Sumberayu RT 01 RW 05
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI

TPS 07
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 01/06, 04/06, 01/07 dan 02/07, dengan jumlah pemilih 343, TPS berada di wilayah Sumberayu RT 01 RW 06
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI

TPS 08
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 03/07, 04/07, 05/07 dan 06/07, dengan jumlah pemilih 433, TPS berada di wilayah Sumberayu RT 03 RW 07
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI

TPS 09
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 06/02, 02/06, 03/06 dan 05/06, dengan jumlah pemilih 400, TPS berada di wilayah Sumberayu RT 03 RW 06
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI

TPS 10
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 01/08, 02/08 dan 03/08, dengan jumlah pemilih 264, TPS berada di wilayah Sumberayu RT 01 RW 08
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI 

TPS 11
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 04/08, 05/08 dan 06/08, dengan jumlah pemilih 246, TPS berada di wilayah Sumberayu RT 04 RW 08
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI  

TPS 12
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 01/09, 02/09,  dan 03/09, dengan jumlah pemilih 318, TPS berada di wilayah Sumberayu RT 02 RW 09
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI 

TPS 13
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 04/09, 05/09, dan 06/09, dengan jumlah pemilih 309, TPS berada di wilayah Sumberayu RT 04 RW 09
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI 

TPS 14
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 01/01, 02/01, dan 03/01, dengan jumlah pemilih 465, TPS berada di wilayah Sidomulyo RT 02 RW 01
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI

TPS 15
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 04/01, 05/01, 06/01, 01/02 dan 02/02, dengan jumlah pemilih 470, TPS berada di wilayah Sidomulyo RT 05 RW 01
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI

TPS 16
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 03/02, 04/02, 05/02, 06/02 dan 01/03, dengan jumlah pemilih 479, TPS berada di wilayah Sidomulyo RT 05 RW 02
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI

TPS 17
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 02/03, 03/03, 04/03 dan 05/03, dengan jumlah pemilih 422, TPS berada di wilayah Sidomulyo RT 05 RW 03
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI

TPS 18
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 06/03, 01/04, 02/04 dan 03/04, dengan jumlah pemilih 372, TPS berada di wilayah Sidomulyo RT 02 RW 04
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI

TPS 19
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 04/04, 05/04, 06/04, 01/05 dan 02/05, dengan jumlah pemilih 462, TPS berada di wilayah Sidomulyo RT 01 RW 05
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI

TPS 20
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 03/05, 04/05  dan 06/05, dengan jumlah pemilih 378, TPS berada di wilayah Sidomulyo RT 04 RW 05
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI

TPS 21
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 05/05, 01/06, 03/06 dan 04/06, dengan jumlah pemilih 438, TPS berada di wilayah Sidomulyo RT 04 RW 06
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI 

TPS 22
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 02/06, 05/06, 06/06, 01/07  dan 02/07, dengan jumlah pemilih 453, TPS berada di wilayah Sidomulyo RT 05 RW 06
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI 

TPS 23
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 03/07, 04/07, 05/07  dan 06/07, dengan jumlah pemilih 368, TPS berada di wilayah Sidomulyo RT 06 RW 07
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI 

TPS 24
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 01/08, 02/08  dan 03/08, dengan jumlah pemilih 361, TPS berada di wilayah Sidomulyo RT 02 RW 08
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI 

TPS 25
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 04/08, 05/08, 06/08 dan 01/011, dengan jumlah pemilih 384, TPS berada di wilayah Sidomulyo RT 01 RW 11
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI 

TPS 26
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 01/09, 02/09  dan 03/09, dengan jumlah pemilih 348, TPS berada di wilayah Sidomulyo RT 02 RW 09
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI 

TPS 27
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 04/09, 05/09, 06/09  dan 01/10, dengan jumlah pemilih 442, TPS berada di wilayah Sidomulyo RT 05 RW 06
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI 

TPS 28
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 02/10, 03/10, 04/10 dan 05/10, dengan jumlah pemilih 366, TPS berada di wilayah Sidomulyo RT 02 RW 10
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI 

TPS 29
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 06/10, 03/11, 04/11  dan 05/11, dengan jumlah pemilih 336, TPS berada di wilayah Sidomulyo RT 05 RW 11
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI 

TPS 30
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 02,11, 06/11, 05/12  dan 06/12, dengan jumlah pemilih 370, TPS berada di wilayah Sidomulyo RT 06 RW 12
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI 

TPS 31
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 01/12, 02/12, 03/12  dan 04/12, dengan jumlah pemilih 426, TPS berada di wilayah Sidomulyo RT 01 RW 12
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI

* Lokasi TPS saat PEMILU berlangsung bisa berubah sesuai dengan kondisi waktu PEMILU nanti
Selengkapnya »

11 Desember 2013

Seniman apa Olahragawan yang Mengharumkan Nama Bangsa?


Kilas Sumberayu- Sungguh merupakan suatu kebanggaan tersendiri jika bisa memberikan sumbangsih untuk negara apa lagi jika sumbangsih yg diberikan mampu membawa nama harum negri ini, akan membuat hati terasa besar ketika ditanya "where you from" dengan bangga akan menjawab "Indonesia", banggakah kita dengan Indonesia yang kaya akan budaya dan keindahan alam serta memiliki beberapa keajaiban dunia?

Namun jika diamati sepertinya rasa bangga terhadap Indonesia atau jiwa nasionalisme kurang mengakar pada warga negara Indonesia ini.

Jika ada pertanyaan "Seniman apa Olahragawan yg lebih banyak memberikan sumbangsih untuk mengharumkan nama bangsa?"

Mungkin akan banyak yng menjawab bahwa yang lebih banyak mengharumkan nama bangsa adalah "olahragawan" karena memang yang sering terdengar sebagai pengharum nama bangsa adalah peristiwa olahraga dan pemerintah sendiripun seperti lebih menghargai olah raga daripada seni terbukti dalam permohonan bantuan dana pada pemerintah jika untuk olah raga lebih mudah dapatnya dari pada untuk seni, demikian juga pada sekolah sekolah atau dunia pendidikan lebih mengutamakan olahraga daripada seni, kenapa tidak disamakan atau disejajarkan.

Coba kita tengok kebelakang sejenak apakah memang olahragawan lebih berjasa daripada seniman, seniman berjuang sejak negara belum merdeka sedang olahragawan setelah kemerdeakaan satu contoh lagu Indonesia Raya adalah karya seniman dan tercipta sejak belum kemerdekaan dan persiden RI yang pertama adalah seorang seniman, terbukti beliau adalah pelukis dan kolektor lukisan juga kolektor patung, peristiwa olah raga yang mengharumkan nama bangsa masih seputar bulutangkis dan Tinju sedangkan peristiwa seni lebih banyak, mulai vokalis, film, patung pasir anak anak, lukisan dll.

Tapi mengapa seni terasa kurang dihargai dari pada olahraga, atau sering terdengar bentrokan gara gara konser dangdut "itu kan dangdut", padahal juga sering terdengar peristiwa bentrokan gara gara sepak bola, namun tidak ada yang bilang "itu kan sepak bola".

Mungkin karena seniman orngnya banyak yg sabar sehingga diperlakukan demikian hanya tersenyum dan melanjutkan karyanya
Selengkapnya »

Home