31 Desember 2013

Vega Merah vs Beat Pink

Kilas Sumberayu- Lalulintas menjelang malam pergantian tahun cukup ramai, malaikat maut pun mengintai para pengguna jalan, mencari yang lengah dan kurang waspada, hari ini Selasa, 31/12/2013:15.30 terjadi kecelakaan, tabrakan motor Vega merah vs Beat pink, dan Astrea Supra. Kecelakaan terjadi di depan Salon Susi., korban luka parah 4 orang, 2 orang tidak sadar.


"Beatdari arah utara mendahului supra, dan vega berboncengan 3 dari arah selatan juga mendahului kendaraan, dan terjadilah tabrakan itu," kata salah satu warga yang berada di TKP, menurut warga korban berasal dari Wringinpitu dan Curahkrakal, sementara yang satu tidak jelas, korban langsung dilarikan ke ugd puskesmas Sumberberas

Selengkapnya »

27 Desember 2013

Jalan Sendang, Bletok di Musim Hujan

Kilas Sumberayu- Datangnya musim hujan membawa berkah bagi yang sedang membutuhkan air untuk tanamannya, menghapuskan hawa gerah karena musim panas dan mengundang laron laron muncul di malam hari, namun juga membawa sesuatu yang kurang nyaman bagi para pengguna jalan, terutama jalan yang masih belum diaspal seperti jalan Sendang desa Sumberberas. Tepat di samping tanah bengkok di Sidomulyo timur jalan berlumpur dan bletok karena air di tanah jalan tidak mengalir dan sering dilewati gerandong, sehingga jalan jadi becek berlumpur dan mempersulit perjalanan


Untuk mengantisipasi jalan becek masarakat semestinya bekerjasama untuk merawatnya, terutama warga yang bertempat tinggal disekitar jalan, karena merekalah yang merupakan pengguna utama jalan tersebut, meski sebenarnya bukan hanya mereka yang tinggal di sekitar jalan tersebut, karena jika jalan sudah baik dan nyaman maka pengguna jalan akan lebih banyak dan alulintas lebih ramai


"Ini ada bantuan grasak dari salah satu caleg, sehingga lumayan untuk menguruk jalan yang becek," ucap Musriniyanto Kadus Sidomulyo. "Itu gambarnya terpasang di pohon," sambungnya sambil menunjuk salah satu pohon di pinggir jalan yang diuruk
Selengkapnya »

23 Desember 2013

Sejarah Kerajaan Blambangan


Kerajaan Blambangan adalah kerajaan yang berpusat di Ujung paling timur pulau Jawa. Blambangan dianggap sebagai kerajaan bercorak Hindu terakhir di Pulau Jawa.

Di abad ke-16, satu-satunya kerajaan Islam yang berarti di Jawa Timur adalah Pasuruan. Daerah lain masih dipimpin penguasa yang beragama Hindu. Kemungkinan besar terjadi perang antara Pasuruan dan Blambangan pada tahun 1540-an, 1580-an dan 1590-an. Rupanya pada tahun 1600 atau 1601 ibukota Blambangan ditaklukkan.

Menurut babad Jawa dan juga penulis Belanda François Valentyn, pada abad ke-17, Blambangan adalah bawahan Surabaya, namun hal ini diragukan. Yang jelas, Sultan Agung dari Mataram (bertahta 1613-1646), yang menyerang Blambangan tahun 1633, tidak pernah dapat menaklukkannya.

Tahun 1697 Blambangan ditaklukkan oleh I Gusti Anglurah Panji Sakti, raja Buleleng di Bali Utara, mungkin dengan bantuan Surapati Raja Blambangan , Prabu Tawang Alun dikalahkan dan untuk sementara Ki Gusti Ngurah Panji Sakti menunjuk perwakilannya untuk memerintah Blambangan sementara, I Gusti Anglurah Panji Sakti memberikan kekuasaan Kerajaan Blambangan kepada Cokorda Agung Mengwi setelah dinikahkan putri Raja Mengwi tersebut.

Setelah Blambangan dalam kendali Mengwi, Badung Ditunjuklah keturunan Prabu Tawang Alun untuk memegang Kerajaan Blambangan yaitu Pangeran Danuningrat, dimana Prabu Danuningrat untuk mengikat kesetiaan ia beristrikan Putri Cokorda Agung Mengwi.

Sebelum menjadi kerajaan berdaulat, Blambangan termasuk wilayah taklukan Bali. Kerajaan Mengwi pernah menguasai wilayah ini. Usaha penaklukan Kesultanan Mataram terhadap Blambangan tidak berhasil. Inilah yang menyebabkan mengapa kawasan Blambangan (dan Banyuwangi pada umumnya) tidak pernah masuk pada budaya Jawa Tengahan, sehingga kawasan tersebut hingga kini memiliki ragam bahasa yang cukup berbeda dengan bahasa Jawa baku. Pengaruh Bali juga tampak pada berbagai bentuk kesenian tari yang berasal dari wilayah Blambangan.

Silsilah Kerajaan Blambangan
Silsilah Awal
  • Mpu Withadarma
  • Mpu Bhajrastawa
  • Mpu Lempita
  • Mpu Gnijaya
  • Mpu Wiranatha
  • Mpu Purwantha
  • Ken Dedes
  • Mahisa Wonga Teleng
  • Mahisa Campaka
  • Lembutal
  • Rana Wijaya/Raden Wijaya
  • Tribuana Tunggadewi
  • Hayam Wuruk
  • Wikramawardhana
  • Kerta Wijaya
  • Cri Adi Suraprabawa
  • Lembu Anisraya/Minak Anisraya
  • Mas Sembar/Minak Sembar
  • Bima Koncar/Minak Sumendhe (memerintah Blambangan pada tahun 1489-1500)
  • Minak Pentor (memerintah Blambangan 1500-1541)
  • Minak Gadru ( Memerintah Prasada/Lumajang): Minak Gadru menurunkan Minak Lampor yang memerintah di Werdati-Teposono-Lumajang.
  • Minak Cucu (Memerintah Candi Bang/Kedhaton Baluran): Minak Cucu terkenal dengan sebutan Minak Djinggo penguasa Djinggan beliau berputra SONTOGUNO yang memerintah Blambangan pada 1550 hingga 1582.
  • Minak Lampor
  • Minak Lumpat (Sebagai Raja di Werdati)
  • Minak Luput (Sebagai Senopati)
  • Minak Sumendi (sebagai Karemon/Agul Agul)

Kemudian Minak Lumpat atau SUNAN REBUT PAYUNG berputra Minak Seruyu/Pangeran Singosari (Sunan Tawang Alun I), Pangeran Singosari menaklukan Mas Kriyan dan seluruh keluarga Mas Kriyan, sehingga tidak ada keturunannya, Sunan Tawang Alun I memerintah wilayah Lumajang, Kedawung dan Blambangan pada tahun 1633-1639

Gusti Sunan Tawang Alun I memiliki Putra :
  • Gede Buyut
  • Mas Ayu Widharba
  • Mas Lanang Dangiran (Mbah Mas Brondong)
  • Mas Senepo/Mas Kembar
  • Mas Lego.

Selanjutnya Mas Lego menurunkan MAS SURANGGANTI dan MAS SURODILOGO (MBAH KOPEK), Sementara Mas Lanang Dangiran menurunkan Mas Aji Reksonegoro dan Mas Danuwiryo.
Silsilah Setelah Tawang Alun I

Mas Senepo inilah yang kemudian memerintah Kedhaton Macan Putih bergelar Susuhunan Gusti Prabhu Tawang Alun, Dimana beliau memerintah pada wilayah Kerajaan Blambangan 1645 hingga 1691, pada masa Pemerintahan Susuhunan Gusti Prabhu Tawang Alun Blambangan maju dengan pesat dimana kekuasaannya menyatu hingga ke lumajang. Gusti Prabhu Tawang Alun memiliki dua Permaisuri dan beberapa selir, sehingga terjadi beberapa garis keturunan.

Sinuhun Gusti Prabhu Tawang Alun memiliki putra putri dari Mas Ayu Rangdiyah (MA. Rangdiyah adalah selir Sinuhun Gusti Adhiprabhu Sultan Agung Mataram, dimana ketika hamil 3 Bulan diserahkan pada Sinuhun Gusti Prabhu Tawang Alun) :

Pangeran Pati, Menikah dengan Puteri Untung Surapati, menurunkan :
Pangeran Putro/Mas Purbo/ Danurejo.

Sementara itu Sinuhun Gusti Prabhu Tawang Alun dari Permaisuri lainnya yaitu Mas Ayu Dewi Sumekar (Blater) menurunkan :
  • Dalem Agung Macanapuro
  • Dalem Patih Sasranegoro/Pangeran Dipati Rayi
  • Pangeran Keta
  • Pangeran Mancanegara
  • Pangeran Gajah binarong
Sementara dari para selir Sinuhun Gusti Prabhu Tawang Alun menurunkan :
  • Mas Dalem Jurang mangun
  • Mas Dalem Puger
  • Mas Dalem ki Janingrat
  • Mas Dalem Wiroguno
  • Mas Dalem Wiroluko
  • Mas Dalem Wiroludro
  • Mas Dalem Wilokromo
  • Mas Dalem Wilo Atmojo
  • Mas Dalem Wiroyudo
  • Mas Dalem Wilotulis

Ketika Sinuhun Gusti Prabhu Tawang Alun wafat terjadi pengangkatan Pangeran Pati sebagai Raja Blambangan Macan Putih, hal ini menjadi permasalahan mengingat Pangeran Pati sejatinya adalah keturunan Sinuhun Gusti Adhiprabhu Sultan Agung, sehingga menimbulkan peperangan antara Pangeran Pati dan Dalem Agung Macanapuro dan juga Pangeran Dipati Rayi.

Pangeran Pati dikalahkan namun putranya yaitu pangeran Putro/ Danurejo menggantikan beliau, tercatat perang saudara tersebut berlangsung lama dan baik Macanapuro, Danurejo dan Sosronegoro sempat memimpin Blambangan menjadi raja namun hanya sebentar mengingat perang rebut tersebut terus menerus berlangsung.

Dipati Rayi mengamuk dan merusak Kedhaton Macan Putih pangeran dipati Rayi beliau baru berhenti karena meninggal akibat senjata Ki Buyut Wongsokaryo yaitu Tulup Ki Baru Klitik.

Perang saudara setelah swargi Sinuhun Gusti Prabhu Tawang Alun, membuat macan putih menjadi rusak dan baik Gusti Prabhu Macanapuro, Gusti Prabhu Sosronegoro/Dipati Ray, Pangeran Patii maupun Gusti Prabhu Danurejo seluruhnya meninggal- swargi. Yang paling mengesankan adalah kemarahan Dipati Rayi yang sangat sakti beliau juga adalah murid Ki Buyut Wongsokaryo yang juga guru dari Gusti Prabhu Tawang Alun, kesaktian Dipati Rayi atau Prabhu Sosronegoro membuat Kedhaton Macan Putih hancur, para agul agul berperang secara lingsem (malu).

Gusti Prabhu Danurejo memiliki permasyuri Mas Ayu Gendhing dari perkawinan tersebut memiliki Putra :
  • Pangeran Agung Dupati
Sementara dari selir (kakak Ipar Gusti Agung Mengwi/Raja Mengwi) beliau berputra :
  • Mas Sirno/ Pangeran Wilis/ Wong Agung Wilis.
Karena kacaunya perang saudara Pangeran Gung Dupati dan Pangeran Mas Sirno diungsikan sampai perang mereda dan Pangerang Gung Dupati diangkat Menjadi Raja Blambangan yang bergelar Sinuhun Gusti Prabhu Danuningrat memerintah Blambangan Kedhaton Macan putih pada tahun 1736-1763

Di akhir abad ke-18, setelah terjadi perang Puputan Bayu 1771 VOC mengisi kekosongan pemerintahan dan menggabungkan Blambangan kedalam karisidenan Besuki, dan mengangkat Mas Alit sebagai KRT Wiroguno sebagai Bupati Pertama dimulai dari KRT Wiroguno inilah dinasti Kerajaan Blambangan secara pasti dan terpercaya telah memeluk Islam, generasi diatas KRT Wiroguno tidak terdapat sumber terpercaya telah memeluk Agama Islam.

Hilangnya Blambangan bagi Bali merupakan suatu peristiwa yang sangat berarti dari segi kebudayaan. Para raja Bali percaya bahwa moyang mereka berasal dari Majapahit. Dengan masuknya Blambangan ke dalam kekuasaan VOC, Bali menjadi lepas dari Jawa.
Arkeologi

Beberapa penemuan sejarah yang menjadi objek cukup menarik dari peninggalan kerajaan blambangan adalah Tembok Rejo, berupa tembok bekas benteng kerajaan Blambangan sepanjang lebih kurang 5 km terpendam pada kedalaman 1 - 0.5 m dari permukaan tanah dan membentang dari masjid pasar muncar hingga di areal persawahan Desa Tembok Rejo. Siti Hinggil atau oleh masyarakat lebih di kenal dengan sebutan setinggil yang artinya Siti adalah tanah, Hinggil/inggil adalah tinggi.Objek Siti Hinggil ini berada di sebelah timur pertigaan pasar muncar (lebih kurang 400 meter arah utara TPI/Tempat Pelelangan ikan). Siti Hinggil ini merupakan pos pengawasan pelabuhan/syah bandar yang berkuasa pada masa kerajaan Blambangan, berupa batu pijakan yang terletak di atas gundukan batu tebing yang mempunyai "keistimewaan" untuk mengawasi keadaan di sekitar teluk pang Pang dan Semenanjung Blambangan. Beberapa benda peninggalan sejarah Blambangan yang kini tersimpan di museum daerah berupa Guci dan asesoris gelang lengan, sedangkan kolam dan Sumur kuno yang ditemukan masih berada di sekitar Pura Agung Blambangan yaitu di Desa Tembok Rejo kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi.

Di samping itu pada lokasi Keraton Macan Putih didaerah Kecamatan Kabat didapati relief arkeologi dan benda benda yang terkubur saat ini dilokasi seluas 44 Hectare yang telah menjadi persawahan dan kebun sering didapati benda arkeologi milik kerajaan, beberapa puing tembok batas kerajaan pun terkubur rusak dan hancur, masyarakat setempat sering memindahkan dan atau menyimpan puing puing tersebut. Ditemui juga beberapa koleksi di beberapa museum di Belanda yang berisi gambar, foto maupun artefact Keraton Macan Putih.

Setelah Keraton Macan Putih hancur penerus Raja Blambangan yaitu Mas Jaka Rempeg mendirikan Kerajaan Bayu yang berada di sekitar Rawa Bayu kerajaan ini tidak bertahan lama karena perang Puputan Bayu 1771, yakni dalam hitungan bulan saja disini dapat ditemukan beberapa sisa artefact dan bekas peperangan dengan VOC

Hingga kini meskipun Kerajaan sudah hancur Para kerabat Kerajaan secara turun temurun tetap menjaga beberapa pusaka penting peninggalan Kerajaan. (sumber wikipedia)
Selengkapnya »

21 Desember 2013

Misteri 21 Desember


Kilas Sumberayu- 21 Desember (21/12) merupakan suatu tanggal yang memiliki angka terbalik. Dibalik angka yang terbalik pada tanggal tersebut meliliki sesuatu yang unik. Pada tanggal itu setiap 4 tahun sekali memiliki hari yang berurutan Minggu sampai Sabtu dengan pasaran yang sama.

Missal pada tahun 2012 s/d 2015 memiliki pasaran “wage”, pada tanggal 21 Desember 2012 jatuh pada Jum’at wage, 21 Desember 2013 (hari ini) jatuh pada Sabtu wage, begitu pula pada tanggal 21 Desember 2014 & 2015 secara berurutan yaitu jatuh pada hari Minggu wage dan Senin Wage.

Hal yang unik bukan?, akan tetapi pada tahun berikutnya selama 4 tahun berturut pasaran tersebut berganti urutan setelah wage yaitu “kliwon” dengan hari urutan di loncat 1 (Senin ke Rabu), sehingga pada tanggal 21 Desember 2016 s/2020 secara berurutan jatuh pada Rabu kliwon, Kamis kliwon, Jum’at kliwon, Sabtu kliwon dan berurutan ke tahun-tahun berikutnya.

Hal senada juga terjadi di 4 tahun sebelum 2012 yaitu 21 Desember 2008 s/d 2011 secara berurutan jatuh pada  Minggu pon, Senin pon, Selasa pon dan Rabu pon dan berurutan ke tahun-tahun sebelumnya.

Fenomena alam juga terjadi pada system penanggalan.  Selamat membuktikan pada tanggal-tanggal yang lain ^_^.
Selengkapnya »

16 Desember 2013

Gajah Oling, Ulang Tahun Dan Pegawai Banyuwangi


Gajah Oling dalam gambar batik khas Banyuwangi seakan menyerupai gambar sebuah tanda tanya (?), yang secara filosofi merupakan bentuk menyerupai belalai gajah dan sekaligus digambarkan menyerupai oling (seekor belut/moa). Disamping kedua unsur tersebut karakter gambarnya juga dikelilingi sejumlah atribut lain, diantaranya: kupu-kupu, kangkung, daun bambu, gedek-gedekan, tumbuhan laut, manggar (bunga Pinang/kelapa) dan sebagainya. Belalai gajah menggambarkan seekor binatang yang besar mempunyai makna gambaran pada Yang Maha Besar, sedang oling dimaksudkan eling(ingat). Jadi gajah oling merupakan sebuah lambang agar selalu ingat kepada Tuhan Yang Maha Segalanya dengan segala kebesaranNya.

Ulang tahun bisa jadi hal yang biasa dalam hidup kita, cara memperingatinya juga berbagai macam, diantaranya: dengan berpesta, syukuran, kumpul-kumpul bersama teman, mengundang ataupun berbagi senang bersama anak yatim piyatu dan masih banyak cara lainnya yang bertujuan untuk memperingati suatu peristiwa hari lahir/hari jadi. Banyak makma bisa kita petik dari kata sebuah ulang tahun, momentum-momentum tersebut bisa mempertegas sebuah identitas diri, menghargai waktu yang berharga  mengisinya dengan  sesuatu yang positif, menjadi lebih bisa bersyukur atas nikmat yang dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, refleksi diri dengan menata kembali apa yang sudah diperbuat dan yang belum dilakukan, mencari makna dalam suatu kehidupan, ungkapan terima kasih pada siapa saja yang membantu dan memberi andil dalam kehidupan.


Pegawai merupakan seseorang yang bekerja pada pemerintah atau sebuah perusahaan sebagai abdi atau abdi Negara, yang masih honore, magang calon pegawai negeri sipil, pegawai negerisipil ataupun sebagai pegawai bukan salah satu tersebut tapi bekerja/menjadi seorang pejabat. Dalam melaksanakan pekerjaannya mereka mempunyai kewajiban mengikuti aturan atau sebuah ketetapan yang telah ditetapkan ataupun hanya sebuah himbauan yang merupakan kesepakatan bersama guna sebuah tujuan luhur  pada suatu daerah.

Mengingat sejarah pada 242 tahun yang lalu tepatnya pada 18 Desember 1771, pada peristiwa Puputan Bayu yakni sebuah pertempuran kerajaan Blambangan melawan kekuasaan VOC  dan runtuhnya kerajaan Blambangan serta diangkatnya R. Wiraguna (mas Alit) sebagai bupati pertama Banyuwangi.

Dan pada pemerintahan Bupati Banyuwangi sekarang H. Abdullah Azwar Anas, M. Si. dan dengan menindaklanjuti surat dari sekretaris Daerah  Banyuwangi tanggal 27 November 2013 nomor: 065/2400/429.013/2013 seyogyanya seluruh karyawan dan karyawati  Satuan Unit Kerja (SKPD) dalam melaksanakan tugas kedinasan  di wilayah Kabupaten Banyuwangi mulai 2 sampai 31 Desember 2013 agar menggunakan pakaian batik khas Banyuwangi Gajah Oling (khusus laki-laki menggunakan udeng), ini disampaikan guna memperingati hari ulang tahun ke 242 Kabupaten Banyuwangi serta untuk menumbuhkan apresiasi terhadap produk lokal Kabupaten Banyuwangi.

Memakai baju batik khas Banyuwangi Gajah Oling selama satu bulan di akhir tahun dalam rutinitas kerja bisa menambah rasa kecintaan dan kebanggaan terhadap tempat kelahiran, bisa juga dipakai sebagai kesempatan bergaya atau fasionable pada dunia kerja serta bisa mengurangi ketegangan dalam bekerja oleh karna adanya kewajiban menyelesaikan segala bentuk pelaporan sebagai wujud dari sebuah tanggung jawab dalam bekerja.

Dan yang paling penting peringatan ini dengan memakai batik khas Banyuwangi Gajah Oling seluruh karyawan karyawati dapat memahami dari makna Gajah Oling yakni pada kondisi apapun sebagai manusia diwajibkan selalu ingat/eling pada Tuhan yang Maha Kuasa dengan segala kebesaranNya serta hanya dengan kehendakNya manusia bisa melakukan apa saja temasuk dalam bekerja untuk menyelesaikan tugasnya.





Nana Ono
Selengkapnya »

12 Desember 2013

Daftar Pemilih Tetap (DPT) Desa Sumberberas Pemilu 2014


Kilas Sumberayu- Tidak lama lagi akan berlangsung pesta demokrasi di Indonesia (Pemilihan Anggota Legeslatif). Berbeda dari pemilu-pemilu sebelumnya, pendataan pemilih kali ini tergolong hati-hati dan harus dilakukan dengan cermat. Sebab KPU ingin memastikan tidak ada satupun warga yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih tidak terdaftar serta tidak dapat menggunakan hak pilihnya. KPU ingin menjamin tidak satupun masyarakat yang tercatat lebih dari satu kali dalam daftar pemilih. Bagi warga Sumberberas silahkan cek namanya di bawah ini sesuai dengan Nomor TPS masing-masing.

TPS 01
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 02/01, 03/01, 04/01 dan 05/01, dengan jumlah pemilih 432, TPS berada di wilayah Sumberayu RT 03 RW 01
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI

TPS 02
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 01/01, 01/02, 02/02 dan 03/02, dengan jumlah pemilih 406, TPS berada di wilayah Sumberayu RT 03 RW 02
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI

TPS 03
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 04/02, 05/02, 01/03 dan 01/03, dengan jumlah pemilih 430, TPS berada di wilayah Sumberayu RT 02 RW 03
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI

TPS 04
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 03/03, 04/03, 05/03 dan 01/04, dengan jumlah pemilih 356, TPS berada di wilayah Sumberayu RT 04 RW 03
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI

TPS 05
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 02/04, 03/04, 04/04 dan 05/04, dengan jumlah pemilih 371, TPS berada di wilayah Sumberayu RT 02 RW 04
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI

TPS 06
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 01/05, 02/05, 03/05, 04/05, 05/05 dan 06/05, dengan jumlah pemilih 330 , TPS berada di wilayah Sumberayu RT 01 RW 05
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI

TPS 07
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 01/06, 04/06, 01/07 dan 02/07, dengan jumlah pemilih 343, TPS berada di wilayah Sumberayu RT 01 RW 06
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI

TPS 08
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 03/07, 04/07, 05/07 dan 06/07, dengan jumlah pemilih 433, TPS berada di wilayah Sumberayu RT 03 RW 07
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI

TPS 09
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 06/02, 02/06, 03/06 dan 05/06, dengan jumlah pemilih 400, TPS berada di wilayah Sumberayu RT 03 RW 06
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI

TPS 10
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 01/08, 02/08 dan 03/08, dengan jumlah pemilih 264, TPS berada di wilayah Sumberayu RT 01 RW 08
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI 

TPS 11
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 04/08, 05/08 dan 06/08, dengan jumlah pemilih 246, TPS berada di wilayah Sumberayu RT 04 RW 08
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI  

TPS 12
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 01/09, 02/09,  dan 03/09, dengan jumlah pemilih 318, TPS berada di wilayah Sumberayu RT 02 RW 09
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI 

TPS 13
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 04/09, 05/09, dan 06/09, dengan jumlah pemilih 309, TPS berada di wilayah Sumberayu RT 04 RW 09
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI 

TPS 14
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 01/01, 02/01, dan 03/01, dengan jumlah pemilih 465, TPS berada di wilayah Sidomulyo RT 02 RW 01
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI

TPS 15
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 04/01, 05/01, 06/01, 01/02 dan 02/02, dengan jumlah pemilih 470, TPS berada di wilayah Sidomulyo RT 05 RW 01
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI

TPS 16
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 03/02, 04/02, 05/02, 06/02 dan 01/03, dengan jumlah pemilih 479, TPS berada di wilayah Sidomulyo RT 05 RW 02
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI

TPS 17
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 02/03, 03/03, 04/03 dan 05/03, dengan jumlah pemilih 422, TPS berada di wilayah Sidomulyo RT 05 RW 03
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI

TPS 18
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 06/03, 01/04, 02/04 dan 03/04, dengan jumlah pemilih 372, TPS berada di wilayah Sidomulyo RT 02 RW 04
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI

TPS 19
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 04/04, 05/04, 06/04, 01/05 dan 02/05, dengan jumlah pemilih 462, TPS berada di wilayah Sidomulyo RT 01 RW 05
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI

TPS 20
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 03/05, 04/05  dan 06/05, dengan jumlah pemilih 378, TPS berada di wilayah Sidomulyo RT 04 RW 05
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI

TPS 21
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 05/05, 01/06, 03/06 dan 04/06, dengan jumlah pemilih 438, TPS berada di wilayah Sidomulyo RT 04 RW 06
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI 

TPS 22
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 02/06, 05/06, 06/06, 01/07  dan 02/07, dengan jumlah pemilih 453, TPS berada di wilayah Sidomulyo RT 05 RW 06
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI 

TPS 23
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 03/07, 04/07, 05/07  dan 06/07, dengan jumlah pemilih 368, TPS berada di wilayah Sidomulyo RT 06 RW 07
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI 

TPS 24
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 01/08, 02/08  dan 03/08, dengan jumlah pemilih 361, TPS berada di wilayah Sidomulyo RT 02 RW 08
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI 

TPS 25
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 04/08, 05/08, 06/08 dan 01/011, dengan jumlah pemilih 384, TPS berada di wilayah Sidomulyo RT 01 RW 11
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI 

TPS 26
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 01/09, 02/09  dan 03/09, dengan jumlah pemilih 348, TPS berada di wilayah Sidomulyo RT 02 RW 09
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI 

TPS 27
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 04/09, 05/09, 06/09  dan 01/10, dengan jumlah pemilih 442, TPS berada di wilayah Sidomulyo RT 05 RW 06
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI 

TPS 28
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 02/10, 03/10, 04/10 dan 05/10, dengan jumlah pemilih 366, TPS berada di wilayah Sidomulyo RT 02 RW 10
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI 

TPS 29
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 06/10, 03/11, 04/11  dan 05/11, dengan jumlah pemilih 336, TPS berada di wilayah Sidomulyo RT 05 RW 11
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI 

TPS 30
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 02,11, 06/11, 05/12  dan 06/12, dengan jumlah pemilih 370, TPS berada di wilayah Sidomulyo RT 06 RW 12
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI 

TPS 31
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 01/12, 02/12, 03/12  dan 04/12, dengan jumlah pemilih 426, TPS berada di wilayah Sidomulyo RT 01 RW 12
Untuk mengecek silahkan klik DI SINI

* Lokasi TPS saat PEMILU berlangsung bisa berubah sesuai dengan kondisi waktu PEMILU nanti
Selengkapnya »

11 Desember 2013

Seniman apa Olahragawan yang Mengharumkan Nama Bangsa?


Kilas Sumberayu- Sungguh merupakan suatu kebanggaan tersendiri jika bisa memberikan sumbangsih untuk negara apa lagi jika sumbangsih yg diberikan mampu membawa nama harum negri ini, akan membuat hati terasa besar ketika ditanya "where you from" dengan bangga akan menjawab "Indonesia", banggakah kita dengan Indonesia yang kaya akan budaya dan keindahan alam serta memiliki beberapa keajaiban dunia?

Namun jika diamati sepertinya rasa bangga terhadap Indonesia atau jiwa nasionalisme kurang mengakar pada warga negara Indonesia ini.

Jika ada pertanyaan "Seniman apa Olahragawan yg lebih banyak memberikan sumbangsih untuk mengharumkan nama bangsa?"

Mungkin akan banyak yng menjawab bahwa yang lebih banyak mengharumkan nama bangsa adalah "olahragawan" karena memang yang sering terdengar sebagai pengharum nama bangsa adalah peristiwa olahraga dan pemerintah sendiripun seperti lebih menghargai olah raga daripada seni terbukti dalam permohonan bantuan dana pada pemerintah jika untuk olah raga lebih mudah dapatnya dari pada untuk seni, demikian juga pada sekolah sekolah atau dunia pendidikan lebih mengutamakan olahraga daripada seni, kenapa tidak disamakan atau disejajarkan.

Coba kita tengok kebelakang sejenak apakah memang olahragawan lebih berjasa daripada seniman, seniman berjuang sejak negara belum merdeka sedang olahragawan setelah kemerdeakaan satu contoh lagu Indonesia Raya adalah karya seniman dan tercipta sejak belum kemerdekaan dan persiden RI yang pertama adalah seorang seniman, terbukti beliau adalah pelukis dan kolektor lukisan juga kolektor patung, peristiwa olah raga yang mengharumkan nama bangsa masih seputar bulutangkis dan Tinju sedangkan peristiwa seni lebih banyak, mulai vokalis, film, patung pasir anak anak, lukisan dll.

Tapi mengapa seni terasa kurang dihargai dari pada olahraga, atau sering terdengar bentrokan gara gara konser dangdut "itu kan dangdut", padahal juga sering terdengar peristiwa bentrokan gara gara sepak bola, namun tidak ada yang bilang "itu kan sepak bola".

Mungkin karena seniman orngnya banyak yg sabar sehingga diperlakukan demikian hanya tersenyum dan melanjutkan karyanya
Selengkapnya »

29 November 2013

DENTAL HEALTH EDUCATION (DHE) MASUK KURIKULUM PENDIDIKAN USIA DINI BERAWAL DARI BANYUWANGI

Milenium Development Goals (MDGs) merupakan deklarasi millennium hasil kesepakatan kepala Negara dan perwakilan 189 negara Perserikatan Bangsa Bangsa ( PBB ) mulai dijalankan September 2000 berupa 8 tujuan untuk dicapai pada tahun 2015 dengan target tercapai kesejahteraan rakyat dan pembangunan  masyarakat. Dan salah satu tujuannya adalah dapat mencapai pendidikan dasar untuk semua anak.

Dental Health Education (DHE ) merupakan sebuah pendidikan atau edukasi tentang kesehatan gigi yang bertujuan untuk mengubah perilaku anak agar bisa melakukan sikat gigi dengan benar, sehingga bermanfaat meningkatkan oral hygiene (OH) agar terhindar dari penyakit gigi dan mulut.

Program kesehatan gigi dan mulut di Banyuwangi dan sIeluruh  Indonesia masih menjadi program inovatif, sedangkan wilayah Banyuwangi secara geografis merupakan kabupaten terluas di Jawa Timur bahkan di Pulau Jawa dan sekarang lagi menjadi sebuah wilayah kabupaten yang sedang berkembang pesat di segala bidang.

Pada setiap laporan kinerja tahunan pada Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas )Banyuwangi walaupun rata-rata yang menjadi target dinas kesehatan masih dibawah 50% , bisa mencapainya cukup susah dijalankan. Dari seringnya pasien yang datang ke poli gigi dan mulut, mereka mempuyai keluhan sakit pada  giginya. Bukannya ingin merawat gigi dan mulut agar berkondisi sehat, baik, bersih dan indah tapi mereka kebanyakan ingin mencabut gigi yang sudah rusak berat. Hal seperti ini menunjukkan kesadaran pada masyarakat terhadap kesehatan gigi dan mulutnya masih minimal.

Kurikulum pendidikan merupakan perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Melalui kurikulum pendidikan, masyarakat bisa mengetahui apakah pengetahuan, sikap, nilai dan ketrampilan yang dibutuhkankan relevan atau tidak dengan kurikulum suatu sekolah.

Pendidikan usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar. Dalam pendidikan tersebut mengupayakan suatu pembinaan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia 9 tahun dengan tujuan utama untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa.

DHE ( Dental Health Education ) suatu edukasi kesehatan gigi dan mulut mempunyai tahap-tahap diantaranya: anak-anak mampu sikat gigi dengan gerakan yang baik dan benar (dari gusi ke gigi / dari merah ke putih ) serta pada saat yang tepat (pagi sesudah sarapan dan malam sebelum tidur), pemeriksaan kebersihan giginya, penjelasan tentang anatomi gigi dan penjalaran karies ( gigi berlobang oleh karna kuman ), penjelasan tentang pencegahan gigi karies, kumur- kumur, pemakaian benang gigi, anak mengerti, intruksi ke guru atau pembimbing agar mengontrol 1 minggu satu kali.

Di dalam DHE mempunyai sasaran: dunia pendidikan anak-anak sekolah, apras atau balita dan komunitas lain seperti karang taruna, tempat penitipan anak dan lain-lain.

Satuan penyelenggara pendidikan anak usia dini diantaranya: TK dan RA atau sejenisnya, tempat penitipan anak (TPA), sekolah dasar (SD) kelas 1,2 dan 3,pos pelayanan terpadu, keluarga dan lingkungan. Dan dalam hal ini lebih di tekankan pada anak TK/PAUD dan SD kelas 1 dan dua serta  oleh karna pada mereka sudah dibentuk atau adanya sebuah kurikulum di dalam dunia pendidikan dasar. Sehingga seorang petugas pelayan kesehatan ( dokter gigi dan perawat gigi ) dapat melanjutkan pesan secara terus-menenus dan berkesinambungan, sebab adanya seorang guru ada yang bisa meneruskannya.


Banyuwangi  letak wilayahnya strategis dan mempunyai keistimewaan-keistimewaan untuk menjadi daerah yang berkembang  dengan cepat, sehingga bisa mengawali perkembangan suatu daerah dari seluruh wilayah yang ada di Indonesia. Oleh karena mempunyai 3 daerah pertumbuhan ekonomi, diantaranya: Genteng sebagai pusat perdagangan, Rogojampi sebagai pusat agronomi, Muncar sebagai pusat industri perikanan. Dari segi transportasi Banyuwangi bisa ditempuh dengan segala jenis transportsi, udara mempunyai Bandar udara Blimbingsari, lewat  darat ada dua jalur litas utara dan lintas selatan. Transportasi laut Banyuwangi menghubungkan pelabuhan Ketapang dengan pelabuhan Gilimanuk  melalui selat Bali. Untuk jalur keret api Banyuwangi juga bisa memfasilitasi. Pada sektor pariwisata Banyuwangi mempunyai obyek pariwisata seperti: Kawah Ijen, Pantai Boom, Pantai Plengkung, pantai Rajegwesi, Pulau Merah, Watu Dodol dan lainnya masih belum disebutkan.

Selain menjadi daerah perlintasan dari Jawa ke Bali Banyuwangi merupakan daerah pertemuan berbagai jenis kebudayaan dari berbagai wilayah. Budaya masyarakatnya diwarnai oleh budaya Jawa, Bali, Madura Melayu, Eropa, Tionghoa dan budaya lokal ( Paju Gandrung dan sejenisnya ) yang saling membaur dan akhirnya menjadi tipikal yang saling mengisi yang tidak ditemui di wilayah manapun di pulau Jawa.

Kondisi Banyuwangi seperti di atas memperkuat suatu ketahanan nasional sangat memungkinkan bisa mengawali segala inovasi untuk semua wilayah yang ada di Indonesia, termasuk pendidikan kesehatan gigi /dental healt education ( DHE ) bisa memasuki kurikulum pendidikan anak usia dini.

Gigi yang lengkap, sehat, bersih dan indah diinginkan oleh banyak orang dalam kehidupan bermasyarakat, hal tersebut selain berhubungan dengan kesehatan juga penting dalam menunjang penampilan sebab sangat meningkatkatkan rasa percaya diri pada seseorang.

Pada DHE mengajarkan cara merawat gigi dengan baik dan benar serta membutuhkan suatu ketrampilan yang tidak instan. Pada anak usia dini kondisi gigi masih pada gigi sulung, jika terjadi kerusakan masih ada harapan pada penggantian gigi permanen atau masih gigi pergantian, sehingga gigi permanen diharapkan selamat dari kerusakan permanen. Pada saat usia anak menjadi dewasa mereka sudah terbiasa dan mengerti bagaimana cara merawatnya.
Untuk mewujudkan tujuan luhur tersebut, anak-anak membutuhkan pendidikan kesehatan gigi /DHE masuk kurikulum pendidikan pada anak usia dini.

Pada pendidikan TK/PAUD dalam pendekatannya bisa dimulai dari menciptakan sebuah nyanyian yang berisi pesan cara menjaga gigi dan cara sikat gigi yang benar serta waktu yang tepat, sebelum mengajak anak-anak melakukan sikat gigi. Misalnya:

SIKAT GIGI YANG BENAR
Kalau kita pintar kita pasti sehat
Sikat gigi yang benar dari gusi ke gigi
Untuk gigi yang atas sikat gigi ke bawah
Gigi yang bawah sikat  gigi ke atas
Untuk gigi pengunyah dorong depan belakang
Luar dan dalam semua sama saja
Sikat gigi yang benar dari gusi ke gigi
Cukup dua kali didalam satu hari
Pagi sesudah makan malam sebelum tidur
Agar gigiku jadi bersih dan sehat…
 

Dan untuk anak sekolah dasar / SD penyampaiannya bisa melalui guru olah raga dan dilakukan setiap satu minggu sekali sebelum atau sesudah pelajaran olah raga melakukan sikat gigi bersama dengan pengawasan guru mereka. Pada anak SD kemungkinan hanya bisa dilakukan kelas satu dan dua, oleh karna pelajaran pada usia mereka belum terlalu serius dibandingkan kelas di atasnya.


Jika pada seluruh pendidikan usia dini wilayah banyuwangi sudah mempunyai kurikulum pendidikan kesehatan gigi Dental Health Education (DHE) yang menekankan tentang perawatan gigi /sikat gigi yang benar sejak dini, kemungkinan besar kondisi kesehatan gigi rata-rata masyarakatnya sedikit yang mengalami kerusakan. Hal ini bisa menjadi himbauan pada seluruh masyarakat Indonesia. Dan akhinya penyakit gigi dan mulut bisa diminimalkan.

nana_ono
Selengkapnya »

25 November 2013

Bersih Desa Sumberberas 2013

Kilas Sumberayu- Bersih Desa didefinisikan dalam bahasa Jawa “Karamean sing dibarengi slametan lan dedongan ing padesan saben taun kang lumrahe gegayutan karohmatan ing desa” merupakan sebuah Tradisi tahunan Masyarakat Desa Sumberberas sebagai bentuk dari instropeksi diri. Kegiatan Bersih Desa selalu ditandai dengan Ruwatan Murwa Kala, “luwar saka ing panênung karuwêtan bêbadan lan saka paukuman kang ala” merupakan merupakan pelestarian nilai-nilai budaya warisan leluhur yang adiluhung, penuh dengan simbul makna dan hikmah kebaikan dengan tata cara seperti yang telah diajarkan oleh para Sesepuh.


Bersih Desa juga bisa dimaknai sebagai wujud dari Rasa hormat seluruh Perangkat Desa dan Jajaran yang ada dibawahnya serta seluruh masyarakat Desa Sumberberas pada umumnya, terhadap Tuhan Yang maha Kuasa yang telah melimpahkan segala rahmatnya pada Desa Sumberberas dan seluruh warganya. Dalam Bersih Desa Sumbebrberas 2013 ini tidak jauh berbeda dengan Bersih desa sebelumnya.atau Bersih Desa Sumberberas 2012 lalu,  terasa lebih menyatu antara Pemerintah dan Warga yang pada tahun ini lebih banyak melibatkan warga Sumberberas dari tahun lalu. Bersih desa diawali Istighosah pada hari Jumat, 22/11/2013 di Masjid At-Taqwa, kemudian pada hari Sabtu, 23/11/2013 Do'a oleh umat Kristiani dan dilanjut dengan Do'a oleh umat Hindu dan Donor Darah setelahnya. Pada malam harinya dipentaskan panggung hiburan musik dangdut dari warga Sumberberas dan dilanjutkan Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk dengan dalang Ki Edi Siswanto dari Jember


Sebenarnya acra inti dari Bersih Desa pada hari Minggu, 24/11/2013, yaitu pada acara Ruwatan Murwa Kala dengan media pagelaran wayang kulit. Dalam ruwatan ini dipergelarkan wayang kulit dengan cerita Murwa Kala, dimana orang-orang yang termasuk kategori sukerta diruwat/disucikan supaya terbebas dari ancaman Betara Kala, raksasa besar yang kejam dan menakutkan, yang suka memangsa para sukerta.


"Acara Bersih Desa kali ini lebih meriah dari tahun lalu, namun terasa hambar, karena banyak pihak yang terkait lebih mengutamakan acara hiburannya dari pada acara intinya, yaitu acara membersihkan diri dan desa ini dari segala macam sukerta atau hal-hal yang bisa dikatakan sebagai sesuatu yang keliru," ucap salah satu panitia yang tidak mau desebut namanya, "Maklum, banyak yang tidak paham dengan makna dan tujuan dari Bersih Desa," imbuhnya
Selengkapnya »

09 November 2013

Tips Fotografi bagi Pemula

Kilas Sumberayu - Bagi Anda yang memeiliki hoby fotografi pemula mungkin beberapa tips ini berguna bagi Anda, dan tips ini dikhususkan bagi yang hobi memotret bukan yang hobi dipotret.

Selalu bawa kamera anda
Kapanpun dan di manapun anda pergi, selalu bawa kamera anda. Hal ini memungkinkan anda untuk mengambil foto sebanyak mungkin dalam momen-momen yang tidak terduga, misalkan tiba-tiba ada demonstrasi di depan sekolah anda, atau ada parade yang melintas di jalan raya. Dengan selalu membawa kamera, anda tidak perlu khawatir untuk kehilangan momen-momen tersebut.

Manfaat lain dari hal ini adalah mau tidak mau anda menjadi lebih termotivasi untuk mengambil foto. Misalkan ketika sedang berjalan-jalan dan menemukan sebuah objek menarik, anda pasti akan teringat bahwa anda memiliki kamera di dalam tas.

Mau tidak mau anda akan mengeluarkan kamera dan mengambil gambar objek tersebut. Metode ini sangat cocok untuk sedikit "memaksa" anda dalam berlatih fotografi.

Jangan terburu-buru untuk membeli peralatan mahal
Belilah perlengkapan yang paling murah jika anda masih di tingkat pemula. Jangan tergiur lensa-lensa mahal yang menjanjikan hasil gambar luar biasa bagus. Peralatan memang penting, namun itu bukanlah hal yang terpenting.

Pelajari teknik dasar-dasar menggunakan peralatan tersebut, dan cobalah untuk mengambil foto yang berkualitas. Anda bisa menyaksikan ada banyak foto yang diambil dengan kamera murah dan sederhana. Ingat, yang paling penting dalam fotografi adalah visi anda dalam memandang suatu subjek, bukan seberapa mahal kamera yang anda miliki.    

Buat daftar objek-objek yang ingin anda ambil
Tulislah konsep foto-foto yang ingin anda ambil dalam sebuah daftar yang rapi. Jika kebetulan ada waktu kosong, anda bisa dengan sengaja pergi ke lokasi tertentu untuk berburu objek tersebut.

Dengan membuat daftar, progres anda dalam belajar fotografi akan lebih mudah terpantau dan proses belajar anda juga akan lebih sistematis dan terencana. Jangan lupa pula untuk menandai daftar anda, mana yang sudah berhasil anda penuhi.

Jika kelak anda berencana untuk mengambil gambar objek yang sama di kesempatan yang berbeda, tuliskanlah lagi di daftar anda. Intinya, anda harus membuat daftar tersebut serapi mungkin.    

Cobalah untuk membuat foto menarik dari situasi yang membosankan
Gunakan imajinasi dan kreativitas anda untuk mengambil gambar yang menarik dari situasi yang biasa-biasa saja, atau bahkan membosankan. Misalkan suasana ketika menunggu bus di halte, atau bahkan suasana di kamar tidur anda. Dengan melakukan hal ini, imajinasi anda akan menjadi lebih terlatih, dan kelak jika anda berniat terjun sebagai fotografer profesional, hal ini akan benar-benar berguna.    

Cari referensi belajar fotografi sebanyak mungkin
Saat ini, ada banyak sumber yang bisa anda manfaatkan untuk belajar fotografi. Jika anda memiliki akses ke internet, proses belajar akan menjadi jauh lebih mudah dan menyenangkan karena ada banyak website yang memberikan tutorial fotografi untuk pemula secara gratis. Akan lebih baik lagi jika anda mempelajarinya langsung dari fotografer profesional yang sudah berpengalaman.

Manfaatkan juga Youtube sebagai sumber referensi anda. Ada jutaan video di Youtube yang dengan gratis bisa anda tonton untuk menambah pengetahuan anda di dunia fotografi. Jangan ragu pula untuk subscribe channel-channel tertentu yang menurut anda bermanfaat.

Bereksperimen dengan kamera anda
Jika selama ini anda banyak mengambil gambar dengan bantuan Auto Mode yang disetting oleh kamera, cobalah untuk sedikit bereksperimen dengannya. Mulailah dari mode yang memungkinkan anda untuk mengatur sendiri flash kamera, dan amati dengan baik perbedaannya ketika flash dinyalakan dan dimatikan.

Jika anda menggunakan kamera DSLR, tidak ada salahnya untuk mencoba "creative mode", di mana anda bisa mengatur aperture, shutter speed, exposure, dan ISO kamera anda. Cobalah bermain-main juga dengan "white balance" pada kamera, dan ketika anda sudah mengetahui cara kerjanya, maka jangan ragu untuk melakukan eksperimen yang lebih ekstrim dengan kamera anda.

Pelajari istilah-istilah dasar fotografi
Walaupun anda tidak berminat terjun sebagai fotografer profesional, memahami istilah-isitlah dasar fotografi akan membantu anda dalam mengambil foto yang lebih baik lagi.

Pahami apa yang dimaksud dengan "shutter speed", "aperture", "white balance", "ISO", "exposure", dan lain-lain, serta efeknya pada gambar yang anda ambil. Jangan khawatir, saat ini sudah banyak website yang menjelaskan istilah-istilah fotografi dengan perumpamaan yang sangat sederhana sehingga lebih mudah dipahami,

Jangan gunakan zoom
Jika anda menggunakan kamera DSLR, anda bisa memilih untuk menggunakan prime lens, contohnya lensa 50mm. Pilih lensa yang tidak memiliki fasilitas zoom, sehingga mau tidak mau anda harus bergerak maju/ mundur untuk memperoleh gambar yang pas. Hal ini akan melatih kepekaan anda dalam mengambil komposisi suatu objek dan tidak bergantung pada fasilitas zoom yang disediakan oleh suatu lensa kamera.    

Minta pendapat orang lain
Publikasikanlah foto-foto anda, dan cobalah untuk meminta pendapat teman-teman anda. Akan lebih bagus jika anda memiliki kenalan seseorang yang sudah profesional di dunia fotografi. Mintalah saran dan kritiknya, serta cobalah untuk mengamati jenis foto seperti apa yang dikategorikan "bagus" olehnya.

Bersikaplah terbuka dalam menerima kritik, dan gunakan hal itu sebagai cambukan untuk menciptakan foto yang lebih baik lagi.

Anda bisa juga menggunakan komunitas fotografi online seperti Flickr, Instagram, DeviantArt, atau DigitalRev untuk saling bertukar komentar dan kritik seputar hasil foto anda.

Jangan mengandalkan software image editing (Photoshop dan lain-lain)
Walaupun kemampuan untuk mengedit foto mutlak diperlukan, bahkan oleh profesional sekalipun, jangan terlalu mengandalkan software untuk mempercantik foto-foto anda jika anda masih dalam tahap pemula.

Jangan biasakan untuk mengatakan "Ah, nanti saya bisa mengeditnya supaya lebih bagus".Usahakan untuk seminimal mungkin menggunakan Photosop dan sebangsanya, karena hal ini bisa memperlemah intuisi dan kepekaan anda sebagai fotografer. (dari berbagai sumber)
Selengkapnya »

03 November 2013

Tour De ijen lewat Sumberberas

Kilas Sumberayu-Meski cuaca sangat panas, warga Sumberberas hari ini Minggu, 3/11/2013 menunggu lewatnya para pembalab yang berlomba di ajang Banyuwangi Tour de Ijen (BTDI) sejak pukul 10.00 WIB, BTDI adalah salah satu event andalan kabupaten Banyuwangi yang memadukan antara olahraga dan wisata berbasis keindahan alam atau sport tourism. BTDI akan kembali digelar pada 2 – 5 November 2013.


Saat kali pertama digelar tahun lalu, BTDI sukses mencuri perhatian perhatian dunia olahraga balap sepeda internasional sekaligus bisa mendatangkan ribuan wisatawan ke Banyuwangi. Event balap sepeda dunia tersebut sudah masuk agenda rutin (calendar of event) Persatuan Balap Sepeda Internasional Internasional (Union Cycliste Internationale/UCI).

Jika pada tahun lalu BTDI menyuguhkan tiga stage maka tahun ini terjadi penambahan rute menjadi 4 stage. Tentunya ini menambah panjang lintasan yang harus dilalui oleh para pebalap yakni 606,5 kilometer, melewati seluruh 24 kecamatan yang ada di Banyuwangi.

Stage pertama dimulai dengancircuit racedi dalam kota Banyuwangi.Mengambil start di Jalan A. Yani, tepat dimuka kantor Bupati, ratusan pembalap akan menempuh 12 lap sepanjang 129,9 kilometer. Rute yang cenderung landai pada etape ini seolah menjadi arena pemanasan bagi para pembalap sebelum melalui stage selanjutnya yang lebih menantang.


Pada etape dua,ratusan pembalap BTDI akan memacu pedal sepedanya dari Stadion Garuda Bajulmati, Wongsorejo menuju Pulau Merah sejauh 189,6 kilometer. Pada rute ini selain mengandalkan kecepatan para pembalap juga harus mengeluarkan kemampuan ekstra untuk memenangkan race. Sebabrute yang naik turun dan panjang menjadijalur neraka yang cukup menguras tenaga. Namundemikian di sepanjang jalan pembalap disuguhkan view persawahan dan perbukitan yang asri. Kemudian finish di pantai Pulau Merah yang memiliki panorama dan ombak menawan.

Di stage ketiga para pembalap akan melalui rute Jajag- Genteng sepanjang 115,7 km. Di jalur ini tantangan tidak seberat etape sebelumnya meski tetap melalui kawasan perbukitan. Rute ini memberi kesempatan bagi pembalap untuk kembali membuktikan skill-nya dalam beradu cepat balap sepeda.


Stage keempat dan juga terakhir dengan rute Kalibaru – Ijen kembali menyuguhkan jalur neraka bagi pembalap. Rute sepanjang 171,3 kilometer ini tidak hanya menyuguhkan jalur yang panjang tapi juga rute tanjakan dan kelokan yang curam. Sejuknya hawa pegunungan Ijen di rute ini tidak mengurangi beratnya medan justru semakin menantang ketangguhan para racerkarena telah terbukti menjadi rute paling sulit dan melelahkan bagi para pembalap BTDI tahun lalu. Banyak diyakini bahwa rute menuju Ijen adalah yang terbaik di Asia untuk tanjakan balap sepeda.

Dan tadi pembalapnya ada yang sempat terjatuh tidak jauh dari Warung Kopi Margonet


Selengkapnya »

02 November 2013

Banyuwangi Tour De Ijen 2013


Salah satu event yang diandalkan adalah International Banyuwangi Tour de Ijen (BTDI) yang memadukan antara olahraga dan wisata berbasis keindahan alam atau sport tourism. BTDI akan kembali digelar pada 2 – 5 November 2013.

Saat kali pertama digelar tahun lalu, BTDI sukses mencuri perhatian perhatian dunia olahraga balap sepeda internasional sekaligus bisa mendatangkan ribuan wisatawan ke Banyuwangi. Event balap sepeda dunia tersebut sudah masuk agenda rutin (calendar of event) Persatuan Balap Sepeda Internasional Internasional (Union Cycliste Internationale/UCI).

Ajang ini melibatkan 17 tim luar negeri dan 6 tim dalam negeri. Termasuk di dalamnya 3 tim pro-continental sebagai syarat maksimal penyelenggaraan kompetisi balap sepeda 2.2 dan empat tim nasional Asia. Nama-nama punggawa balap sepeda seperti Gader Mizbhani, pebalap terbaik Asia dari Iran serta pebalap nasional Hari Fitrianto yang bergabung dengan CCN Brunei ikut meramaikan kompetisi ini. “Pada BTDI tahun ini jumlah pebalap lebih banyak serta kualitasnya lebih bagus dibanding tahun lalu,”  kata Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.

Jika pada tahun lalu BTDI menyuguhkan tiga stage maka tahun ini terjadi penambahan rute menjadi 4 stage. Tentunya ini menambah panjang lintasan yang harus dilalui oleh para pebalap yakni 606,5 kilometer, melewati seluruh 24 kecamatan yang ada di Banyuwangi.

Stage pertama dimulai dengancircuit racedi dalam kota Banyuwangi.Mengambil start di Jalan A. Yani, tepat dimuka kantor Bupati, ratusan pembalap akan menempuh 12 lap sepanjang 129,9 kilometer. Rute yang cenderung landai pada etape ini seolah menjadi arena pemanasan bagi para pembalap sebelum melalui stage selanjutnya yang lebih menantang.

Pada etape dua,ratusan pembalap BTDI akan memacu pedal sepedanya dari Stadion Garuda Bajulmati, Wongsorejo menuju Pulau Merah sejauh 189,6 kilometer. Pada rute ini selain mengandalkan kecepatan para pembalap juga harus mengeluarkan kemampuan ekstra untuk memenangkan race. Sebabrute yang naik turun dan panjang menjadijalur neraka yang cukup menguras tenaga. Namundemikian di sepanjang jalan pembalap disuguhkan view persawahan dan perbukitan yang asri. Kemudian finish di pantai Pulau Merah yang memiliki panorama dan ombak menawan.

Di stage ketiga para pembalap akan melalui rute Jajag- Genteng sepanjang 115,7 km. Di jalur ini tantangan tidak seberat etape sebelumnya meski tetap melalui kawasan perbukitan. Rute ini memberi kesempatan bagi pembalap untuk kembali membuktikan skill-nya dalam beradu cepat balap sepeda.

Stage keempat dan juga terakhir dengan rute Kalibaru – Ijen kembali menyuguhkan jalur neraka bagi pembalap. Rute sepanjang 171,3 kilometer ini tidak hanya menyuguhkan jalur yang panjang tapi juga rute tanjakan dan kelokan yang curam. Sejuknya hawa pegunungan Ijen di rute ini tidak mengurangi beratnya medan justru semakin menantang ketangguhan para racerkarena telah terbukti menjadi rute paling sulit dan melelahkan bagi para pembalap BTDI tahun lalu. Banyak diyakini bahwa rute menuju Ijen adalah yang terbaik di Asia untuk tanjakan balap sepeda.

Untuk ajang ini, Pemkab Banyuwangi menyediakan hadiah ratusan juta rupiah dengan nilai total Rp 700 juta, naik hampir dua kali lipat dari tahun kemarin.

Sementara itu, Ketua Panitia BTDI Guntur Priambodo mengatakan atas perolehan nilai absolut pada penyelenggaraan BTDI tahun lalu yakni 85, UCI pun meninggikan standar pelaksanaan BTDI dengan memberikan tambahan syarat pada evenkali ini. Yakni adanya penilaian anti doping bagi pemenang satu sampai tiga. “Nantinya hasil tes doping akan dikirim ke India untuk diratifikasi,” kata Guntur. Sumber www.banyuwangikab.go.id
Selengkapnya »

11 Oktober 2013

Agar Foto Bagus Walau Memotret pada Cahaya Rendah

Salah satu momok besar bagi fotografer pemula adalah bagaimana membuat foto yang berkualitas tinggi di kondisi cahaya yang gelap seperti di dalam ruangan atau di malam hari, biasanya foto indoor/malam hari cenderung buruk dan tidak tajam karena munculnya noise/titik-titik pada foto.

Noise timbul karena setting ISO tinggi. Di kamera DSLR atau compact, jika menggunakan ISO lebih tinggi dari 800, noise akan mulai muncul dan mengurangi kualitas gambar. Jika ISO diset rendah, akibatnya foto gelap atau blur akibat getaran tangan kita sendiri. Di kamera ponsel Android bisa menggunakan aplikasi kamera yang ada pada post sembelumnya Aplikasi PhotoGraphi Profesional di Android

Objek Tidak Bergerak

Cara tradisional yang paling ampuh terutama untuk memotret objek yang tidak bergerak, adalah dengan tripod. Dengan mendudukkan kamera diatas tripod, kita bisa mengunakan shutter speed rendah dan ISO rendah. Akibatnya, kualitas foto jauh lebih baik.

Cara lain yang tidak seampuh tripod, tapi lumayan baik adalah mengunakan lensa atau kamera yang memiliki stabilizer (kodenya biasanya IS, VR, VC, OS, OIS, SS, dll).

Dengan stabilizer, kita dapat mengunakan shutter speed yang agak lambat untuk mengumpulkan cahaya lebih banyak tanpa menyebabkan foto blur.

Getaran tangan kita saat membuat gambar diredam oleh mekanisme stabilizer. Mekanisme ini seperti mini tripod. Namun ada keterbatasan dari sistem stabilizer ini, yaitu tidak bisa menstabilkan kamera selama tripod.

Setiap stabilizer berbeda-beda antara kamera dan lensa, ada baiknya mencoba sendiri efektivitas dari sistem ini. Contohnya, dengan lensa Nikkor 16-35mm f/4 VR, saya mampu membuat foto yang tajam dengan shutter speed sampai dengan 1/8 detik, dan kalau Canon 100mm f/2.8 IS L Macro, saya dapat mengunakan shutter speed 1/30 detik.

Cobalah mengunakan shutter speed lambat, dan temukan shutter speed yang paling minimum dimana foto yang dihasilkan tetap tajam. Jangan percaya gambar yang di monitor kamera, tapi periksalah di layar monitor komputer/laptop dan diperbesar (zoom 100%).

Objek Bergerak

Tripod dan stabilizer memang akan sangat membantu dalam pemotretan di kondisi cahaya yang kurang baik, tapi jika kita memotret objek yang bergerak tripod tidak berdaya, karena kita mengandalkan shutter speed lambat saat memakai tripod. Shutter speed lambat tidak bisa membekukan gerakan objek yang bergerak.

Untuk mengakali kondisi tersebut, kita dapat mengunakan lensa bukaan besar. Bukaan lensa yang besar mengumpulkan lebih banyak cahaya daripada lensa dengan bukaan sedang atau kecil.

Contoh lensa berbukaan besar yaitu Nikkor 35mm f/1.8, Canon 50mm f/1.4, Sigma 18-35mm f/1.8, Tamron 24-70mm f/2.8 VC dan lain lain, semakin kecil angka yang mengikuti 'f', semakin besar bukaannya.

Taktik lain yang bisa digunakan yaitu mengunakan kamera DSLR bersensor full frame yang permukaannya sekitar 50% lebih besar. Permukaan yang lebih besar mampu menyerap lebih banyak cahaya lingkungan sehingga kualitas foto tidak terlalu jelek di ISO tinggi.

Menurut pengalaman saya, kualitas foto di ISO 4000, setara dengan ISO 1600 di kamera DSLR biasa yang bersensor APS-C.

Satu taktik lagi yang bisa kita gunakan adalah dengan memanfaatkan flash/lampu kilat. Flash tidak bisa menjangkau daerah yang terlalu jauh atau luas seperti bukit/gunung yang jauh, tapi sangat efektif untuk menerangi objek yang dekat dengan kita seperti tanaman, manusia, flora dan fauna.

Dengan mendapatkan cahaya tambahan flash, gambar yang dihasilkan lebih jelas dan tajam. ISO pun tidak perlu diset tinggi. Di dalam ruangan yang memiliki langit-langit berwarna putih dan tidak terlalu tinggi, flash (external/speedlite) dapat diarahkan ke langit-langit untuk menghasilkan cahaya yang lembut ke objek.

Pada intinya:
  • ISO tinggi dan shutter speed lambat adalah cara kamera untuk membuat gambar di kondisi cahaya gelap, sebagai akibatnya foto tidak tajam dan jernih.
  • Supaya hasil gambar tajam dan jernih, untuk objek tidak bergerak kita gunakan tripod atau stabilizer. Untuk objek bergerak, lensa bukaan besar dan flash kita gunakan.
  • Kesemuanya bertujuan agar kita dapat mengunakan ISO rendah.

Selengkapnya »

05 Oktober 2013

EJAAN BASA JAWA


Tulisan Latin basa Jawa nggunakake saka aksara Jawa > Ha , Na, Ca, Ra, Ka , Da , Ta, Sa , Wa, La , Pa, Dha , Ja , Ya, Nya , Ma , Ga , Ba , Tha , Nga.

Ing aksara Jawa ana Ta (T) lan Tha (Th)
Uga ana Da ( D ) lan Dha (Dh).

Dene bahasa Indonesia nggunakake aksara Latin ABCD..,lst. Ing ABCD...,sing ana D lan T ( ora ana Dh lan Th kaya ing aksara Jawa ).

Tembung sing nganggo 't' kayata > tape ; turu ; tikus ; getun ; katon ; manten ; ketan ; pantun ...lan liya-liyane.

Tembung sing nulise nganggo aksara 'th' kayata > penthol ; penthul ; thuthuk ; onthel ; mlenthung ; mlenthing ; penthung ; bathang...,lan liya-liyane. ( Tembung-tembung iki yen diucapake, lambe rada nyoro lan rasane ilat kaya nyanthol ing mburine untu ndhuwur).

Dadi, gampange rembung, tembung sing arep ditulis iku diucapake luwih dhisik, yen ilat rasane kaya nyanthol, wis mesthi 'th' utawa 'dh'. Coba panjengan ucapake tembung PUTU lan PUTHU, ana bedane rasane ilat. Putu = cucu. Puthu = arane panganan. Uga tembung TUTUK lan THUTHUK, beda nulise. Tutuk ( kramane cangkem). Thuthuk = pukul (bhs Ind).

Tembung sing nulise nganggo 'dh' kayata > dhudhuk ; dhalang; dhisik ; dhokar ; pedhal ; kadhal ; madhul-madhul ; mandhor ; wedhus lan liya-liyane.

WEDI lan WEDHI, beda nulise. Wedi = takut. Wedhi = pasir. ( Tembung wedi yen diucapake, rasane ilat ya kaya nyanthol, kaya ngucapake tembung sing nulise nganggo 'th' kaya kang wis disebutake iing ndhuwur ).

Tembung nulise mung nganggo 'd' ( ora dh ) kayata > dalan ; dudu ; adus ; suda ; wedi ; padu lan sapanunggalane.

Cathetan :
Pasinaon kanthi adhep-adhepan ( tatap muka) gampang pangertene. Beda karo yen kanthi tulisan mengkene iki, kudu bisa mahami tulisan kanthi cara tlaten, dirasak-rasakake. Sepisan maneh, tembung sing yen diucapake, ilat kaya nyanthol, wis mesthi nulise 'th' utawa 'dh'.
Merga ing ABCD anane mung 'D' , ejaan kanggo bahasa Indonesia, nulise > dalang ; kadal ; banjir bandang ; berandal ; penduduk ; demokrasi. Iku nyen ditulis ing basa Jawa > dhalang ; kadhal ; banjir bandhang ; berandhal ; pendhudhuk ; dhemokrasi.

Kapetik saking kaca facebook NGURI-URI BASA JAWA
Selengkapnya »

04 Oktober 2013

SERAT KIDUNGAN 3 (Asmarandana)

Babon asli saking kagungan dalem
Gusti Kanjeng Ratu Pambayun
putri ing karaton dalem SURAKARTA ADININGRAT.

Tembang Asmarandana

01 …
Kasmaran ingkang pinuji, luputa ing ila-ila, den dohna tulak sarike, ngetang sagunge lelembat, kang kerah Goplem ika, demit lit-alit sadarum, pan dede demit pra raja.

02 …
Setan brekasakan sami, si Goplem ditya kebayan, demit jro karaton kabeh, sawabe kinarya tengga, wong sakit budur samya, punika ingkang pakantuk, kalawan wong sakit panas.

03 …
Gedong upas kang nenggani, Kala Janggol singkirannya, kang ngreksa Ringin kembare, Kala Sogoksilit ika, si Biti ing Pandeyan, lawan si Gutul Pinanggul, si Angklung aneng Gapura.

04 …
Si Lengur Waringin kalih, Bajang Klewer ngreksa Gladag, Jim Putih ing Mesjid gede, Kyai Gotil ing Pajeksan, Plentung Mangku Bumenan, Jungkit Patihan nggenipun, Kyai Modin Bumi Natan.

05 …
Tambur Pagongan nggoneki, Bajang Angkrik Tepasanan, Bagus Bengkak rumeksane, ing paseban Prang Wadanan, Gutik ing Pamurakan, si Bodong Loji, nggenipun, Bagus Keret ing Plenggahan.

06 …
Ing Karetek Wewe Gerit, Gandor Loji cilik nggennya, Bangkrah aneng dedalane, Pak Tekik, aneng Pacinan, Angkrik ing Pasar besar, kang rumeksa aneng Panggung, Jebres wasta Ki Balentang.

07 …
Gus Lampor Jagalan nenggih, Ki Busik ing Wanareja, Ki Londet ing Krapyak, nggone, Balatidir ing Kentingan, Lengkrah Pucangsawitan, Ketek-ketek aneng Jurug, ing Beton si Kalanadah.

08 ..
Loji kebon Uwil-uwil, Tengklik Cocor Keter rannya, Mele Pakecohan nggone, Busikmelik Kaluraman, si Jrangkong ing Penjalan, Kotes Sawahan nggenipun, Buta Piti aneng Sangkrah.

09 …
Ing Ganggang Bletutur nenggih, Patunggon si Basahlungkrah, Sanasewu dedanyange, Bok Suwenggi wastanira, Kopraljulig Sampangan, wus tamat sasaneng tembung, pamanguning padanyangan.

10 …
Gantya kang pinurweng kawi, kalamun darbe atmaja, jalu estri datan pae, nggenira amrih kamulyan, aywa na kang pepeka, lela-lelanen ing kidung, kinanti kalis ing sawan.

(petikan saking alalangalangkumitir.wordpress.com)
Selengkapnya »

23 September 2013

MENIKMATI KULINER EKSTRIM DI SUMBERAYU

Kilas Sumberayu- Menikmati kuliner yang biasa itu hal lumrah, kalau yang ekstrim itu baru luar biasah, hehehe. Gambaran ini sangat cocok bagi penikmat kuliner ekstrim. Di sumberayu juga tersedia kuliner ekstrim berupa biawak/nyambik kresengan. Dari pengamatan penulis ada dua sajian yang bisa di nikmati, yang di krengseng dan di goreng. Bertempat di depan toko anugrah timur jalan penjualan yang memakai motor jenis roda tiga dengan gerobak terbuka kwalahan melayani pembeli. Bagi penyuka kuliner ekstrim saya rekomendasikan mencobanya. Saya sudah mencoba soalnya. Hahaha

Selengkapnya »

20 September 2013

10 Tahun...Nanti Terganti



Anak-anak adalah sosok yang menggemaskan, lucu, aneh dan kebal hukum serta banyak hal disekitar secara nyata mereka bisa lebih tahu dari kita. Sampai-sampai seorang pejabat besarpun harus menunduk hanya karena berkeinginan menyapa sang bocah, hal itupun sudah mejadi pemandangan yang biasa dan tidak apa-apa. Kalau melihat anak bisa selau ceria membuat kita lebih bahagia.

Kecerian seorang anak tidak lepas dari masalah kesehatannya. Bisa disebut sehat jika jasmani dan rohaninya tidak terganggu, dan yang secara langsung terlihat adalah kondisi kesehatan giginya karena sangat mempengarui kenyamanan dan penampilan sehingga bebas bersosialisasi dan beradaptasi dengan lingkungannya. Tetapi orang tua si anak kebanyakan mengabaikannya, katanya ah..nanti juga diganti.

Jika kita berbicara tentang kesehatan gigi anak kita sebagai orang tua harus pintar dalam menjaganya. Hal itu tidak cukup hanya dengan sikat gigi teratur walau dengan cara yang benar pula (dari gusi ke gigi). Masih banyak hal yang perlu dikonsultasikan pada dokter gigi sehingga masalah kesehatan gigi bisa teratasi sebelum melanjut menjadi parah.

Masalah gigi anak yang sering timbul adalah gigi lobang dan hitam pada gigi depan atas (gigis) dan gigi belakang (geraham anak). Pada saat anak sudah kesakitan otomatis orang tua sangatlah kebingungan, sedang gigi depan atas yang hitam tersebut pada saat bermainpun tidak lepas dari ejekan teman-temannya.

Sebenarnya jika gigi anak tumbuh biasanya mulai berumur 6 bulanan, yakni dari gigi bawah depan terus atas dan melanjut secara bergantian sehingga sampai gigi geraham kanan kiri bawah atas. Hal tersebut membutuhkan waktu kurang lebih antara 9, 10, 11 bahkan sampai 12 tahun baru gigi anak bisa lengkap sudah terganti menjadi gigi dewasa semuanya, walau kira-kira ketika berumur 6 tahun gigi geraham dewasa sudah mulai tumbuh. Kenapa dengan rentan waktu sepuluh tahun bahkan lebih gigi seorang anak baru berganti lengkap menjadi gigi dewasa sang orang tua bisa berkata ah..gigi susu (gigi anak) rusak tidak masalah nantikan terganti juga menjadi gigi dewasa.


Nana Ono
Selengkapnya »

19 September 2013

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pasar Sumberayu


Kilas Sumberayu- Setelah bangunan los sebelah selatan Pasar Sumberayu diratakan denga tanah, hari ini Kamis, 19/09/2013 pembangunan dimulai, diawali dengan peletakan batu pertama oleh Camat Muncar, Kapolsek Muncar, Kepala Desa Sumberberas, Ketua BPD dan Ketua P3S. Proses pembangunan ini dengan beaya swadaya murni dari pedagang pemilik bango yang direnovasi, dan rencanya dibangun lantai 2 seperti pada bangunan los pasar bagian depan

"Proses pembangunan ini tidak mengusir pedagang yang ada dan telah menempati bango, namun pembangunan hanya merenovasi dan menggunakan beaya swadaya murni dari pemilik bango," ucap kepala Pasar Sumberayu, Amin Tohari



 "Sebenarnya proses ini sudah direncanakan 2 tahun lalu, namun karena terjadi banyak kendala akhirnya baru bisa dilaksanakan sekarang," kata Kepala Desa Sumberberas, Sri purnanik. "Kendalanya pada kurang kompak dan beaya dari pemilik bango, namun sekarang sudah bisa teratasi," imbuhnya

"Dari 12 bango yang ada di los ini rencanaya dibangun lantai 2, yang atas bisa digunakan untuk istirahat bagi pemiliknya," ungkap salah satu panitia pembangunan Pasar Desa Sumberberas atau Pasar Sumberayu
Selengkapnya »

18 September 2013

Bangunan Pasar Sumberayu Diratakan dengan Tanah


Kilas Sumberayu- Bangunan Pasar Sumberayu bagian selatan tampak rata dengan tanah jadi puing puing seperti habis terkena gempa atau amuk masa, peristiwa ini bukan bermaksud untuk menghancurkan atau mengusir pedagang yang sudah lama berusaha dagang di lokasi itu, namun sifatnya hanya sementara karena memang sedang direnofasi atau dipugar, bangunan los pasar bagian selatan yang sudah ada usianya sudah tua dan kayu kayunya banyak yang lapuk. Sehingga bangunan yang sudah ada harus dihancurkan dan kemudian dibangun lagi bangunan yang baru agar para pedagang dan para pembeli atau proses jual beli di pasar Sumberayu semakin nyaman

Rencananya akan dibangun 12 bango yang membujur dari timur ke barat, dan akan ada jalan pintas dari arah selatan yang membagi 2 dari jumlah bango yang dibangun, 6 timur dan 6 barat. Gang ini bertujuan agar pedagang yang berada di bangunan selatan juga rame pengunjung, karena selama ini hanya seperti sis pengunjung yang masuk dari pintu depan dan pintu belakang saja yang mengunjungi pedagang yang berada di lokasi itu



"Ya..tentu saja terjadi pro dan kontra dengan pembangunan ini, apa lagi keberadaan gang yang akan dibangun itu, sudah biasa ada perbedaan pendapat dalam setiap proses, bahkan sebelumnya sempat terjadi perdebatan sengit, " ucap salah seorang Panitia pembangunan Pasar Sumberayu
Selengkapnya »

16 September 2013

Juara Festival Dalang dan Karawitan se-Banyuwangi


Kilas Sumberayu- Festival Dalang dan Karawitan se-Banyuwangi yang dilaksanakan selama 2 hari sejak kemarin di Balai desa Sumberberas, hari ini Minggu, 15/09/2013 pukul 23.25 ditutup oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Mohammad Yanuarto Bramuda. Disela sambutan penutupan festival Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi selain mengucapkan terimakasih kepada masarakat pelestari budayadi Sumberberas khususnya beserta panita juga berharap ada kolaborasi antara hasil budaya yang lainnya di Banyuwangi dengan wayang, seperti jarik yang dipakai dalang, waranggana dan niyaga memakai jarik Gajah Uling

Hasil pertengkaran dewan Juri Festival Dalang dan Karawitan se-Banyuwangi untuk menentukan peraih Juara 

Festival Dalang 
Juara I Abillio Gitaloka Premadasa dari Tembokrejo Muncar
Juara II Galih Kidung Wibowo dari Jajag Gambiran
Juara III Wahyu manik Imandoyo dari Bagorejo Srono
Juara Harapan I Waluh Trigonggo dari Ringintelu Siliragung
Juara Harapan II Agus Dwi Atmojo dari Kesilir Siliragung

Festival Karawitan Umum 
Juara I Karawitan Srimulyo dari Yosomulyo
Juara II Karawitan Lestari Budoyo dari Bulusari
Juara III Karawitan Ngesti Laras dari Banyuwangi
Juara Harapan I Karawitan Satrio Laras dari Sempu

Festival Karawitan Pelajar 
Juara I Karawitan SMA PGRI Giri Banyuwangi 
Juara II Karawitan SMPN 3 Sempu 
Juara III Karawitan Broto Laras Sumbermanggis
Juara Harapan I Karawitan SMPN 1 Genteng

Setelah pengumuman Juara, acara dilanjutkan penampilan 2 dalang juara, yaitu Juara I Festival Dalang  se-Banyuwangi pada Festival tahun kemarin dan Juara I Festival Dalang  se-Banyuwangi pada Festival kali ini
Selengkapnya »

15 September 2013

Festival Dalang dan Karawitan se-Banyuwangi di Sumberberas


Kilas Sumberayu- Festival Dalang dan Karawitan Banyuwangi yang dilaksanakan selama 2 hari sejak kemarin 14/09/2013 sampai hari ini di Balai desa Sumberberas. Peserta festival dalangnya adalah dalang-dalang muda dari usia 12 tahun sampai 18 tahun, bahkan ada yang masih kelas 5 SD. Meskipun masih SD memainkan gerakan wayangnya sudah cukup bagus walupun belum begitu menguasai karakter suara dari karakter masing-masing tokoh wayang

Festival ini selain untuk menjaring penerus budaya bangsa terutama wayang kulit dan karawitan dari generasi muda juga untuk menarik minat masarakat pada seni dan budaya wayang dan karawitan yang semakin terkikis agar lestari sebagai budaya bangsa Indonesia yang adi luhung dengan segala falsafahnya. Sejak kemarin penonton festival tampak ramai, tidak hanya dari kalangan sepuh namun juga remaja dan anak-anak turut antusias menikmati gerakan wayang yang dimainkan oleh dalang-dalang muda

"Dari even-even seperti ini pada sekian festival dalang di Banyuwangi, di Sumberberas ini yang paling ramai," ucap Ki Ghaib Siswoyo salah satu juri festival. "Semoga dua tahun lagi PKK desa Sumberberas sudah memiliki Karawitan," sambungnya sambil tersenyu pada Ibu Kepala Desa yang juga tengah menikmati festival

"Masih kecil-kecil sudah bagus sabetannya," ucap Imam Murdani, pak Modin Sidomulyo. "Seandainya setiap tahun diadakan seperti ini di Sumberberas lebih bagus lagi," lanjutnya dan juga ucapan yang senada dari beberapa penonton festival lainnya
Selengkapnya »

13 September 2013

Gumuk Kantong


Kilas Sumberayu- Di Kecamatan Muncar ada sebuah bukti peninggalan yang sangat bersejarah selain Ompak Songo, di wilayah Muncar sebelah utara tepatnya di dusun Palurejo, desa Sumbersewu, kecamatan Muncar terdapat sebuah Goa. Goa tersebut bernama Gumuk Kantong. Gumuk Kantong di bangun pada tahun 1942 – 1943. Gumuknya di fungsikan sebagai tempat pemantauan kapal–kapal Belanda yang datang dari laut, sedangkan Goanya difungsikan sebagai tempat persembunyian pejuang–pejuang dari Indonesia pada tahun 1948. di sebelah utara Goa Gumuk Kantong ada sebuah ruangan yang di fungsikan sebagai kandang meriam. Gumuk Kantong berada 2 km ke arah utara dari pelabuhan Muncar yang terkenal dengan hasil penangkapan ikan terbesar di Jawa Timur.

Banyak orang berpendapat bahwa nama Gumuk Kantong berasal dari Gumuk yang artinya bukut dengan beberapa bunker peninggalan Jepang yang kemudian di sebut Kantong. Namun dari informasi seorang veteran yang dulu ikut membangun Gumuk Kantong dan ikut berperang melawan penjajah yang bernama Mbah Danus (panggilan beliau sehari–hari) menegaskan bahwa nama Gumuk di ambil dari keadaan Gumuknya, karena Gumuk Kantong merupakan gugusan bukit kecil yang menjulang setinggi 40 m, karena dalam bahasa Jawa arti dari Gumuk itu bukit. Sedangkan nama kantong berasal dari pemilik tanah yaitu Mbah Kantong.



Sampai sekarang Goa peninggalan pejuang Indonesia pun masih ada dan dijadikan Objek wisata keluarga, baik yang berada di kecamatan Muncar maupun di luar kecamatan Muncar. namun semenjak tanah Gumuk Kantong di ambil alih oleh TNI, goanya makin tidak terawat dan terbengkalai, banyak coretan–coretan di dinding goa dan sampah – sampah yang berserakan. Hanya pantainya saja yang terlihat Indah meskipun banyak sampah–sampah di sekitar laut.

Di pantai Gumuk Kantong bisa menikmati indahnya matahari terbit (sunrise) yang muncul dari laut di samping bukit sembulungan. Meski kurang terawat sampai sekarang kawaqsan Gumuk Kantong masih banyak di kunjungi oleh masyarakat di daerah Banyuwangi terutama bagi kalangan remaja.






Namun, mengapa tempat bersejarah seperti itu sudah tidak di jaga dan di rawat dengan baik? padahal itu juga salah satu kenangan dari pejuang–pejuang Indonesia. Dari berbagai Sumber
Selengkapnya »

Home