24 Juni 2012

Terowongan Misterius

Kilas SUmberayu- Sebuah terowongan misterius ditemukan terpendam di areal persawahan, Dusun Pasinan Desa/Kecamatan Singojuruh. Kabar penemuan itu memancing rasa penasaran warga untuk mendatangi lokasi. Hingga berita ini, ditulis warga silih berganti memadati lokasi penemuan.

Belum diketahui secara pasti asal usul terowongan menyerupai goa tersebut. Sejumlah sejahrawan Banyuwangi dari Yayasan Sejarah Blambangan, melakukan penelitian awal. Terowongan itu terpendam dua meter di dalam tanah dan ditemukan oleh Suparman, pemilik sawah.

Suparman secara tak sengaja mengetahui ada lubang memanjang saat membuat sumur. Para sejahrawan Banyuwangi, yang ikut meneliti mengatakan, pintu masuk terowongan diketahui berdiameter 90 centimeter dan memanjang mencapai 16 meter di dalam tanah.

Semakin ke dalam, ruang terowongan semakin melebar dengan tinggi hampir satu meter. Dinding terowongan adalah tanah cadas berwarna kemerahan.

"Kemungkinan dipakai gerilya bawah tanah," kata Arkeolog BP3 Trowulan, Wicaksono.

Dia menjelaskan, terowongan Pasinan memiliki kesamaan ciri-ciri dengan saluran-saluran bawah tanah yang ditemukan di Yogyakarta. Yakni, saluran berada di antara dua sungai dan dindingnya terbuat dari tanah. Di dalam terowongan yang menyerupai goa tersebut, juga tidak ditemukan petunjuk arkeologis. Yang berguna untuk menentukan periode terowongan.

Sebab itu, BP3 memastikan terowongan tidak berusia ratusan tahun. Terlebih terowongan hanya dikedalaman 1,8 meter di bawah tanah.

"Kalau dangkal kecil kemungkinan berusia ratusan tahun," tambahnya.

Temuan itu sempat diteliti oleh sejarahwan Banyuwangi dari Yayasan Sejarah Blambangan. Pintu masuk terowongan diketahui berdiameter 90 centimeter dan memanjang mencapai 16 meter di dalam tanah. Semakin ke dalam, ruang terowongan semakin melebar dengan tinggi hampir satu meter.

Dinding terowongan adalah tanah cadas berwarna kemerahan. Di langit-langit goa banyak stalagtit yang panjangnya bervariasi. Antara 10 hingga 30 centimeter.

"Di ujung goa saya bisa duduk, tapi masuknya kita harus merangkak," ungkap Agus Mursyidi, sejarahwan Banyuwangi.

Lebih lanjut dia menjelaskan, di langit-langit goa banyak stalagtit yang panjangnya bervariasi. Antara 10 hingga 30 centimeter. Diperkirakan terowongan tersebut berusia 300 tahun. Itu jika dihitung dari panjang stalagtit itu, yang tiap 1 centimeter stalagtit berusia 10 tahun. Sayangnya staglagtit banyak yang rusak akibat tersenggol warga yang masuk.

"Setiap 1 centimeter stalagtit berusia 10 tahun," lanjut Agus, yang juga dosen sejarah di Universitas PGRI Banyuwangi ini.

Kemungkinan terowongan itu dulunya adalah saluran irigasi di abad ke-18. Kemungkinan lainnya, adalah benteng pertahanan di masa peperangan melawan kolonial VOC/Belanda tahun 1771. Meski begitu masih perlu dibutuhkan penelitian lebih lanjut dari ahli arkeologi dan geologi. Untuk itu, temuan terowongan misterius tersebut akan dilaporkan ke pihak terkait. (surabaya.detik.com)

Selengkapnya »

19 Juni 2012

Orang Jenius itu Terlihat Gila

Kilas Sumberayu- Para psikolog telah menemukan bahwa orang-orang kreatif memiliki gen yang sama, yang juga dikaitkan dengan psikosis dan depresi. Mereka percaya bahwa temuan ini dapat menjelaskan mengapa orang jenius layaknya Vincent van Gogh dan Sylvia Plath berperilaku destruktif seperti itu, seperti yang dilansir di telegraph.co.uk.

Gen yang disebut neuregulin 1, memainkan peran dalam perkembangan otak. Tetapi, varian itu juga berhubungan dengan penyakit mental seperti skizofrenia dan gangguan bipolar. Peneliti dari Universitas Semmelweis di Hungaria merekrut sekelompok relawan yang menganggap diri mereka sangat kreatif dan berprestasi.

Untuk mengukur kreativitas, para relawan diminta untuk menanggapi serangkaian pertanyaan yang tidak biasa. Mereka diberi skor berdasarkan orisinalitas dan fleksibilitas dari jawaban mereka. Para relawan juga menyelesaikan kuesioner tentang prestasi hidup mereka sebelum para peneliti mengambil sampel darah.

Penelitian itu menyimpulkan: "Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang jelas antara neuregulin 1 dan kreativitas."

"Relawan dengan varian tertentu dari gen ini lebih cenderung memiliki skor lebih tinggi dalam penilaian kreativitas dan juga prestasi seumur hidup yang lebih kreatif daripada relawan dengan bentuk gen berbeda."

Kepala peneliti, Dr. Szabolcs Keri, mengatakan bahwa ini adalah studi pertama yang menunjukkan bahwa varian genetik yang terkait dengan psikosis mungkin memiliki beberapa fungsi yang bermanfaat. Ia berkata: "Faktor-faktor molekul yang longgar berhubungan dengan gangguan mental yang berat, tetapi yang terjadi pada orang sehat lebih banyak memiliki keuntungan yang memungkinkan kita untuk berpikir lebih kreatif."

Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Psychological Science. Ini merupakan salah satu alasan mengapa orang jenius terlihat "gila" dan "tak biasa".

Selengkapnya »

14 Juni 2012

Pabrik Fishing Kaio (jepang) Kebakaran


Kilas Sumberayu- 14 Juni 2012, jago merah kembali mngukir berita di Sumberberas, kali ini di pabrik Fishing Kaio (pabrik jepang) yang meproduksi alat-alat pancing terlalap jago merah. Pabrik yang berlokasi di desa Sumberberas kecamatan Muncar diporak-porandakan si jago merah


Api mulai diketahui menjalar sekitar pukul 00.00 dini hari, di perkirakan api berasal dari ruang serut dan ruang oven. Warga bahu membahu mencoba memadampan api dan menyingkirkan kayu-kayu kering yang menjadi bahan baku utama di sekitar lokasi kejadian


"Mungkin berasal dari konsleting listrik dari ruang serut atau ruang oven," kata warga yang berada di tempat kejadian
Selengkapnya »

09 Juni 2012

Ompak Songo

Kilas Sumberayu- Ompak Songo adalah tumpukan batu berlubang mirip penyangga tiang bangunan yang berjumlah sembilan. Situs ini ditemukan pertama kali tahun 1916 oleh Mbah Nadi Gede, warga dari Bantul, Yogyakarta. Pertama ditemukan kondisinya sudah tertimbun tanah dan hutan belantara. Begitu digali, ternyata mirip sebuah candi. Diyakini, Ompak Songo dahulunya adalah balai pertemuan bagi raja Blambangan bersama bawahannya.

Situs Ompak Songo yang berada di Dusun Krajan Desa Tembokrejo Kecamatan Muncar, Banyuwangi ini merupakan reruntuhan bangunan utama Kerajaan Blambangan.

Reruntuhan itu berupa pondasi batu besar berlubang dan tersusun berjajar membentuk sebuah pondasi bangunan. Fungsinya sebagai penopang tiang penyangga bangunan itu sendiri.

Letak batu-batu itu hingga kini masih tertata rapi. Hingga tahun 1916 silam, seorang pendatang asal Bantul, Yogyakarta bernama Mbah Nadi Gede menemukannya pertama kali.

Nama Ompak Songo diberikan Raja Mangkubumi XI atau 12 tahun setelah situs itu ditemukan. Raja Mangkubumi XI pula yang memastikan jika reruntuhan itu merupakan bekas kompleks kerajaan Blambangan yang hancur karena perang Saudara.

Awal November 2008 lalu Pemerintah Kabupaten Banyuwangi membentengi situs tersebut. Dengan membangun pagar keliling untuk menghindari pengrusakan orang-orang yang tak bertanggung jawab.

Situs Ompak Songo memiliki makna tersendiri bagi dua umat beragama di Banyuwungi. Yakni, umat Islam dan Hindu. Hal itu disebabkan perjalanan sejarah Kerajaan Blambangan tak lepas dari dua pengaruh Agama tersebut.

Di masa itu Agama Hindu menjadi agama mayoritas. Namun di Kerajaan Blambangan pernah tinggal seorang Wali Allah, Syekh Maulana Ishaq bersama istrinya, Putri Sekardadu, seorang Putri Kerajaan Blambangan. Putri Sekardadu ibu kandung dari Raden Paku atau lebih dikenal sebagai Sunan Giri.

Karena keeratan agama itu, di hari-hari tertentu seperti hari besar Agama Islam atau Hindu banyak orang yang datang ke sisa-sisa kejayaan Kerajaan Blambangan ini. Tujuannya berbagai macam seperti nyekar, ngalab berkah atau semedi.

Menurut juru kunci Ompak Songo Mbah Soiman, biasanya mereka datang dari pelosok daerah di Jawa Timur dan Bali.

"Mereka datang dari berbagai kota. Ya..tidak jadi masalah, sebabnya masing-masing pengunjung, Islam atau Hindu mempunyai rasa memiliki pada situs ini," jelas pria generasi ke-3 dari Mbah Nadi Gede.

Kakek dari 5 cucu ini juga menjelaskan, situs sejarah yang dijaganya secara turun temurun ini lebih ramai di hari Sabtu Pahing. Sebab, banyak orang yang menyakini jika saat itu sebagai hari yang pas untuk mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa.

Selengkapnya »

05 Juni 2012

Tidak Ada Kiamat 2012 di Kalender Suku Maya

Kilas Sumberayu- Kalender legendaris Suku Maya yang meramalkan adanya kiamat pada 2012 ditemukan para peneliti. Dikutip dar TG Daily, kalender dituliskan di dinding ditutupi lukisan dan ratusan nomor berbentuk simbol unik.

Sebuah benda kecil yang tebalnya hanya beberapa milimeter dengan coretan merah dan hitam ditemukan di situs itu. Simbol itu muncul mewakili berbagai siklus kalender Maya. Simbol menggambarkan kalender 260 hari upacara, kalender matahari 365 hari, siklus 584 hari dari planet Venus dan siklus 780 hari Mars.

Para arkeolog menilai temuan itu adalah kalender Maya tertua. "Untuk pertama kalinya kita bisa melihat apa yang mungkin menjadi catatan sebenarnya dari kalender Suku Maya," kata arkeolog William Saturno dari Universitas Boston, Amerika Serikat.

Angka-angka muncul di dinding barat bangunan dan memasukkan tanggal sekitar 7.000 tahun di masa depan. Salah satu tanggal tampaknya merekam tanggal kalender itu dibuat 813 AD, waktu yang sama saat dunia Suku Maya mulai runtuh.

Suku Maya kuno meramalkan siklus dunia akan berlanjut 7.000 tahun dari sekarang. Namun, tak ada tanda Maya percaya dunia akan berakhir pada 2012.

Selengkapnya »

04 Juni 2012

Harga kedelai naik di Banyuwangi, pengusaha tahu terancam gulung tikar

Kilas Sumberayu- Jumlah produksi tahu di Banyuwangi, Jawa Timur, mulai menurun sejak sebulan terakhir. Penyebabnya adalah harga kedelai yang melonjak.

Harga kedelai yang semula hanya Rp5.000 per-kilogram naik menjadi Rp6.650 per-kg. Hargakedelai diperkirakan terus naik mencapai Rp7.000 per kilogram. Kenaikan harga ini akibat langkanya kedelai. Salah satu pengusaha tahu, Hidayat, mengatakan ia terpaksa mengurangi jumlah produksi tahu hingga 50 persen dari biasanya. Sebelumnya ia menghabiskan satu kwintal (100 kilogram) kedelai untuk satu kali produksi. Sekarang hanya sekitar 69 kg. Komposisi kedelai yang semula 3,5 kg dikurangi 3 kg untuk sekali pengolahan.

Sejumlah pengusaha tahu mulai khawatir bahkan terancam gulung tikar jika harga kedelai terus naik. Untuk menyiasati hal itu, pengusaha terpaksa mengurangi ukuran tahu, menjadi lebih kecil. Mereka berharap harga kedelai dapat kembali normal.

Sumber : www.metrotvnews.com

Published with Blogger-droid v2.0.4
Selengkapnya »

03 Juni 2012

Tabrakan Mio VS Beat Mati Satu


Kilas Sumberayu- Malam terasa dingin, bulan bersinar penuh keindahan malam teselimut kabut dingin, namun kira-kira pukul 22.00 saat ada beberapa orang yang membuat zebra cross di depan MI Islamiyah Muhammadiyah utara balai desa Sumberberas, tiba-tiba ada motor Beat melaju dari arah selatan dengan kecepatan tinggi dan lampunya padam, dan berboncengan 3, sementara dari arah berlawanan ada motor Mio juga melaju kencang dan lampunya juga padam. Tabrakan pun tak dapat dihindari dan 1 korban menggelimpang dengan kepala pecah dan otaknya berhamburan keluar



Sementara yang lain bergelimpangan dan orang-orang enggan menolong karena tercium bau alkohol. "Ada yang lari mas ke sana, sepertinya membawa senjata tajam," kata warga yang ada di TKP

Selengkapnya »

Home