16 Oktober 2015

Banyuwangi Membuka SMK Negeri Jurusan Batik

Banyuwangi membuka sekolah menengah kejuruan (SMK) negeri dengan jurusan batik. Tujuannya, mengangkat eksistensi kekayaan industri kreatif di kabupaten paling timur di Pulau Jawa itu. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, di Banyuwangi, Jawa Timur, menjelaskan SMK yang membuka jurusan batik itu SMK Negeri 2 Tegalsari yang baru berdiri tahun 2014 dengan anggaran bantuan keuangan khusus (BKK) Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebesar Rp15 miliar.

"SMK ini terdiri atas empat jurusan, yang salah satunya jurusan desain tekstil batik. Kami mengusulkan jurusan ini kepada propinsi sebagai salah satu cara kami mempercepat regenerasi perajin dan pelaku industri batik lokal yang saat ini jumlahnya masih terbatas," jelas Abdullah.

Ia menjelaskan gedung SMK itu rancangan arsitek nasional Andra Matin. Sekolah itu didesain dengan konsep bangunan hijau atau ramah lingkungan. Saat ini gedung SMK ini masih dalam proses pembangunan. Untuk sementara sekolah berjalan dengan memakai gedung salah satu sekolah dasar di Desa Kebondalem dan direncanakan tahun depan proses belajar-mengajar sudah bisa dilakukan di gedung baru.

"Dalam jurusan batik ini, diajarkan praktik desain, mencanting, serta sejumlah teknis pewarnaan. Untuk itu, kami juga melengkapi SMK tersebut dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah yang menampung limbahnya," ujar dia.

Batik, bagi Anas, sudah menjadi kebanggan bersama, pemersatu, dan penggerak roda perekonomian yang berkontribusi langsung ke pembangunan. Sehingga diperlukan berbagai upaya untuk mengembangkan industri batik daerah. Upaya pengembangan batik itu, katanya, tidak hanya lewat festival batik dan mengenalkan batik Banyuwangi lewat ajang Indonesia Fashion Week, namun menciptakan generasi pebatik juga sangat diperlukan.

Didirikannya SMK ini, lanjut Anas, agar siswa lulusannya tidak lagi bingung mencari kerja, namun cukup memberdayakan dirinya sendiri dengan mengembangkan batik.

"Setelah SMK ini berjalan, selanjutnya kami juga akan membuka kursus-kursus membatik yang ditujukan bagi ibu-ibu rumah tangga di desa-desa," ujarnya. Sementara itu dalam ajang Banyuwangi Batik Festival 2015 digelar sejumlah rangkaian acara untuk mengembangkan industri batik. Mulai dari lomba motif batik, lomba mencanting bagi anak-anak SD dan SMP, lomba desain baju batik hingga lokakarya mencanting bagi para pebatik.

Selengkapnya »

Home