27 Agustus 2017

Wabub Jembrana Belajar Ternak Ayam Joper Ramah Lingkungan di Sumberberas

Sumberayu - Wakil Bupati Jembrana, Bali I Made Kembang Hartawan lakukan study banding di peternakan ayam jawa super/joper tumpang sari dgn lele ramah lingkungan, Di Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar, Banyuwangi.



Dengan di dampingi oleh Eko Nur Hidayat  Pendamping  Lokal Desa (PLD) setempat, Wakil Bupati kawasan Bali Barat ini, melihat langsung perternakan tumpangsari, milik peternak produk organik itu.

“Pak I Made Kembang Hartawan itu critanya kepincut dengan ternak ayam ramah lingkungan di Desa Sumberberas,” Kata Eko Nur Hidayat .Sabtu (25/8/2017).

Sebelumnya, Wabub ini mendengar cerita dari salah satu perbekel (kepala desa) di Jembrana, yang memberitahukan bahwa ada ternak ayam, yang tak menimbulkan bau dan ramah lingkungan.

Benar saja, sebanyak kurang lebih ada 8 peternakan ayam jawa joper yang ada di desa ini menggunakan sistem ini. “bawahnya kandang ayam ada kolam ikan lele, jadai kotoran ayam yang sudah di semprot cairan tertentu sehingga bisa untuk makan ikan,” paparnya.

Kurang lebih tiga jam rombongan dari Pemkab Jembrana ini mempelajri tehnik ternak yang tergolong baru, pada Jum’at (25/8/2017). “katanya setelah study banding di sini. Mau di terapkan di sana,” pungkasnya. (Suara Banyuwangi)

Selengkapnya »

23 Agustus 2017

Santri PP Minhajut Thullab ditemukan Tenggelam

Kilas Sumberayu - Rabu, 23 Agustus 2017 di Parasgempal Sidomulyo timur desa Sumberberas salah satu santri dari Pondok Pesantren Minhajut Thulab berinisial ZY (8 tahun) ditemukan tenggelam di sungai Setail, ZY merupakan santri yang berasal dari Cilacap


Menurut warga, kejadian berawal pada jam 14.00 (2 siang) ZY bermain dan mandi di sungai Setail di timur jembatan Parasgempal bersama 12 temannya, namun saat balik ke Pondok teman-temannya tidak menyadari bahwa salah satu temannya ada yang tertinggal, dan baru menyadari kalau ada salah satu temannya yang hilang, kemudian lapor pada keamanan Pondok pada saat waktu Magrib, keamanan Pondok bersama warga sekitar pondok bergegas untuk mencarinya di lokasi mandi dan bermain

Pencarian berlanjut hingga akhirnya korban ditemukan dalam keadaan tengkurap di dalam arus air dan masih disekitar lokasi bermain pada kurang lebih jam 21.00 (9 malam), dalam kondisi sudah meninggal dunia
Selengkapnya »

17 Agustus 2017

Nelayan Kedunggebang Upacara dan Tanam Mangrove

Puluhan nelayan yang berada di Dusun Kedungsumur, Desa Kedunggebang, Kecamatan Tegaldlimo melakukan upacara pengibaran bendera peringati HUT RI Ke 72 di Dermaga setempat.


Acara yang diakukan untuk mengobati rindu kaum nelayan yang sudah lama tidak melakukan upacara tujuhbelasan ini, ahirnya terwujud dengan antusias earga yang menggantungkan hidupnya di laut.

Ahmad Wakit, Koordinator nelayan setempat menuturkan, terselenggaranya acara ini karena kecintaan kaum nelayan paling timur ini pada Indonesia yang sudah berumur ke 72 tahun.

“Kami bangga dan rindu dengan upacara seperti ini. Kami coba gagas dan terlaksana upacara di dermaga ini,” kata Ahmad Wakid, Kamis (17/8/2017).

Berawal dari kebingungan, ahirnya para nelayan mencoba bertanya pada kelompok pemuda, dan membantu perencanaan acara hingga kegiatan pengibaran bendera merah putih selesai.

Dengan memakai pakaian seadanya, dan membawa alat tangkap. Wakit dan teman temannya khusuk mengikuti prosesi upacara yang di lakukan dengan sederhana tersebut.

“Untuk menyelenggarakan kegiatan ini, kami di bantu pemuda desa, serta teman mahasiswa yang melakukan praktek. Alhamdulilah lancar,” ucapnya usai melakukan upacara.

Andik salah satu pemuda yang mendampingi kegiatan ini awalnya sangat terharu lantaran keinginan upacara ini muncul dari kaum nelayan, sehingga membantu persiapannya yang terhitung sangat mepet.

“Kami tigahari periapan ini, hari pertama gladi bersih, hari kedua masang bendera dan terahir memepersiapkan lokasi,” Ucap pemuda yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Kedunggebang.

Setelah melakukan pengibaran bendera, kelompok nelayan dan pemuda ini juga menanamkan mangruve  sebanyak 72 pohon sebagai simbul kemerdekaan.

“Ternyata niat baik kami juga di bantu oleh kelompok konserfasi mangruve yang sukarela memberikan 72 pohon mangruve sebagai simbul kemerdekaan Indonesia,” pungkasnya.

Rencannya nelayan akan terus melakukan kegiatan ini rutin setiap tahunnya sebagai bentuk kecintaan nelayan ujung Timur Jawa terhadap tanah air Indonesia.(Suara Banyuwangi)
Selengkapnya »

04 Agustus 2017

Hari Pertama Pelatihan, Peserta Membludak


Kilas Sumberayu - Pelatihan Bahasa Jepang yang dilaksanakan Karang Taruna Cipta Wira Mukti Sumberberas bekerja sama dengan PT SUI (Singgasana Unagi Indonesia) mendapat respon yang sangat bagus dari masarakat, pada hari pertama pelatihan, 4 Agustus 2017 peserta yang awalnya diperkirakan hanya 20 peserta, ternyata sampai membludak sampai beberapa peserta rela nylempit di ruang belakang tempat brlajar


Beberapa peserta berasal dari luar Sumberberas, dan peserta tidak hanya usia remaja, bahkan ada yang sudah usia dewasa, dan yang usia dewasa tersebut malah terlihat paling bersemangat belajarnya. Pelatihan ini dilaksanakan seminggu sekali yaitu pada hari Jumat pukul 18.30 sampai dengan pukul 20.00 atau selama satu jam setengah (90 menit)


Pelatihan bahasa Jepang ini dilaksanakan di Jalan Jayawijaya depan Neo Cybernet Game, atau kira-kira 150 m dari Jalan Raya Sidomulyo, tepatnya di rumah salah seorang Guru SDN Sumberberas 02


Selengkapnya »

03 Agustus 2017

Cantik Bukan Hanya Di Muka



Cantik itu tidak hanya di muka / DP (Down Payment). Arti cantik sering dikaitkan dengan seorang wanita ataupun paras wajah. Kesan orang secara umum  memandang cantik adalah cantik sekali... wajahnya putih...Menurut kamus bahasa Indonesia cantik/elok/molek berkaitan dengan wajah seorang wanita. Cantik dalam arti indah berhubungan dengan sebuah bentuk.. Walaupun cantik, elok dan molek hampir sama, molek menggambarkan yang sangat rupawan, bisa berarti bagus jika antara bentuk, rupa dan yang lainnya tampak serasi. Meski kecantikan bisa tergantung pada orang yang memandangnya, pengakuan secara universal tetaplah ada. 

Jika cantik dilihat dari rupa yang yang indah, berarti cantik dan tampan bisa diartikan sama, cuma beda penempatan sesuai jenis kelamin saja. Cantik itu wanita dan tampan adalah pria ..selesai....!!
Tapi kenapa bisa tercetus bahwa "cantik itu relatif dan jelek mutlak?" tidak lain karena masing - masing orang mempunyai pandangan dan daya fikir yang berbeda serta ingin diakui kebenarannya.

Membahas cantik, indah dan tampan bisa diamati dari a sampai z.. dari ujung rambut sampai ujung kaki. Kita bahas dari rambut, rambut cantik ya pasti yang normal, sehat, dilihat bagus, serasi. Entah yang lurus, gelombang ataupun ikal( kriwol). Ini bisa berlaku untuk segala jenis rambut.

Untuk cantik kulit biasanya kebanyakan orang menilai yang putih dan mulus, padahal sebenarnya berkulit hitam itu juga bisa dikatakan cantik, asal mulus...jadi tidak hanya putih mulus tapi juga ada hitam mulus. ini juga berlaku pada segala tempatnya kulit.

Cantik bentuk...di sini sudah tidak bisa dikatakan lagi catik itu relatif, sebab berhubungan dengan perhitungan matematika. Baik pria maupun wanita bisa dikatakan bertubuh cantik atau cakep ada ketentuannya. Menurut rumus Brocha:
Berat  ideal = (TINGGI TUBUH-100)-(10% x (TINGGI TUBUH-100))
Contoh : Tinggi tubuh 175, berat idealnya = (175-100)-(10% x (175-100)) 
                                                                    = 67.5 kg
Muka yang cantik sering kali dihubungkan dengan sederetan artis cantik yang berada di papan atas dan secara kebanyakan orang memandang memang enak dilihat dan seimbang antara bentuk tulang dan volume daging yang menempel normal serta tidak terlihat lemak yang berlebih.

Tercetus kata-kata ..makin cantik dengan leher cantik, leher cantik adalah leher jenjang tapi hati- hati jika suka selfi ternyata leher jenjang anda terlihat fleg hitam dan kerutan, ini dapat mengurangi nikmat orang lain ketika melihat foto yang disajikan. Meski wajah dan leher seperti satu menu, terkadang leher terlupakan untuk menyapukan bedak bersama telinga sekalian.
Dari leher turun ke dada atau payudara, kebanyakan orang berbicara payudara besar lebih menggoda ..mereka lupa bahwa payudara ideal tetap lebih mantap segalanya. 

Bagaimana dengan perut cantik/cakep...yang heboh mengenai bentuk perut langsing kebanyakan memang wanita, mereka sibuk diet untuk mengecilkan perut dan tubuhnya. Padahal perut pria yang kotak-kotak dan tubuh yang jangkung... saat tubuh terbalut baju lengan panjang yang serasi dengan celana panjangnya, pria lebih terlihat bersahaja serta wanita melihat dengan pandangan istimewa.

Bagaimana dengan kaki cantik? tidak bisa dipungkiri jika pria memandang wanita pertama dari wajah turun ke kaki, meski perhitungan selanjutnya adalah hati, sikap dan cara berfikirnya. Bentuk kaki yang kecil dan jenjang laksana barbie indah dipandang serta bebas memakai baju apapun. 
Ada kaki cantik, terlupa bahwa jari cantik juga ada...Bentuk jari yang kecil panjang serta kuku bersih terlihat yang punya kemungkinan pintar dan suka bersih, sedang jari gemuk sampai berbentuk mirip kunyit kemungkinan orang tersebut patheng (Jawa) rajin artinya.

Lain lagi dari rupa dan bentuk tubuh cantik. Uang juga ada cantiknya, segalanya memang lebih mudah jika uang kita cantik/cakep meski semua urusan belum tentu bisa diselesaikan dengan uang. Uang cantik tidak berarti uang yang banyak saja, tetapi uang yang berasal dari cara yang benar, bukan dari mencuri misalnya dan saat dibutuhkan mudah keluarnya atau tidak eman-eman (Jawa) artinya sayang waktu harus dipakai. 

Semua bisa terlihat cantik istimewa. Kita bisa lebih berbangga dengan otak cantik/otak cakep. Otak cantik, otak cakep tidak begitu terpengaruh pada bentuk dan rupa yang bisa menghambat  fikiran otaknya. Cerdas, pintar dan mengerti serta mampu menempatkan kebutuhan kita dan sekitarnya serta mengakui, menerima hingga mampu menerjemahkan kode-kode dari 
Alam Semesta..cantik dan cakep merdeka bisa didapat dengan sendirinya.

Nana Ono



 
Selengkapnya »

Home