24 Desember 2012

Liburan Ketapang Macet

Kilas Sumberayu- Empat hari terakhir antrean kendaraan masih mengular di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Hingga Senin (24/12/2012) pagi tadi antrean terjadi hingga di luar area pelabuhan.

Panjang antrean dari arah Situbondo (utara) mengarah ke Kota Banyuwangi (selatan) kurang lebih 3 kilometer. Macet mulai dari timbangan hingga ke dalam pelabuhan. Antrian kendaraan ini didominasi kendaraan pengangkut barang, sperti truk gandeng dan trailer.

Sebagian besar lainnya mobil pribadi. Semuanya harus menunggu berjam-jam masuk ke kapal untuk menyeberang ke Gilimanuk, Bali.

Penyebab antrean ini disebabkan berkurangnya dermaga yang berfungsi. Dermaga truk LCT hanya beroperasi dua. Sedangkan satu dermaga lainnya dalam perawatan. Sementara di LCM yang beroperasi maksimal dua dermaga. Kemacetan yang terjadi di sekitar Pelabuhan Ketapan Banyuwangi, konon lantaran adanya perbaikan salah satu dermaga di pelabuhan setempat. Saat bersamaan jumlah penyeberang meningkat drastis karena libur panjang.

Selain itu musim liburan sekolah bertepatan dengan libur Natal dan tahun baru menimbulkan peningkatan jumlah penumpang. Pihak ASDP Ketapang sendiri sebenarnya sudah mengantisipasinya dengan mengoperasikan 37 unit kapal. Namun hal itu menjadi tidak maksimal dengan kondisi dermaga yang ada.

"Saya sejak jam tiga subuh antre," kata Sulaiman, sopir truk asal Surabaya.

19 Desember 2012

Bersih Desa Sumberberas 2012 (foto) 2

Kilas Sumberayu- Rangkaian acara yang digelar pemerintah desa Sumberberas bersama warga dalamg rangka bersih desa Desa Sumberberas 2012 benar terasa menyatu antara Pemerintah dan Warga juga terlihat kerukunan antar umat beragama. Bersih desa diawali dengan Gugur Gunung membersihkan Balaidesa dan lingkungan masing-masing, kemudian doa bersama secara bergantian, diawali oleh umat Kristiani yang dipimpin oleh pemuka agama Kristen, kemudian disambung oleh umat Hindu yang dipimpin oleh pemuka agama Hindu dan dilanjut oleh umat Islam, yang semuanya berdoa demi Desa Sumberberas agar dijauhkan dari Bala Bencana

 1

 2

 3

 4

 5

 6

 7

 8

 9

 10

 11

 12

 13

 14

 15

 16

17

18

 19

 20

 21

 22

 23

 24

 25

 26

 27

 28

 29

 30

 31

 32

 33

 34

35

15 Desember 2012

Kasus Korupsi 2012 di Banyuwangi Didominasi Pemerintah Desa



Kilas Sumberayu- Kasus korupsi yang ditangani Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi selama tahun 2012 ternyata didominasi dugaan korupsi yang terjadi di tingkat pemerintah desa (pemdes). Sampai Desember 2012 ini, ada tujuh kasus dugaan korupsi yang statusnya penyidikan di Banyuwangi.

Dari tujuh kasus itu, lima diantaranya ternyata berada di tingkat pemdes. Dua lainnya, kasus dugaan korupsi proyek RSUD Genteng. “Dugaan korupsi di RSUD Genteng itu ada dua kasus, semua dalam penyidikan,” cetus Kasipidsus Kejari Banyuwangi Firmansyah SH. Terkait dua kasus korupsi RSUD Genteng, jelas dia, tersangka yang sudah ditetapkan tiga orang. Ternyata hingga kini ketiga tersangka itu belum di tahan. “Tiga tersangka akan segera diperiksa lagi,” katanya saat ditemui Jawa Pos Radar Banyuwangi di ruang kerjanya.

Lima kasus korupsi lain yang juga masuk dalam penyidikan, jelas dia, adalah penyimpangan proyek P2JD senilai Rp 120 juta di Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo, dan penyimpangan kas desa di Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo. “Dua kasus itu tersangkanya TG dan kini buron,” katanya. Tiga kasus korupsi tingkat desa yang kini ditangani kejari adalah kasus PNPM Mandiri di Desa Pakel, Kecamatan Licin, kerugian Rp 65 juta dengan satu calon tersangka; Prona di Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo, dengan kerugian Rp 1 juta dan satu calon tersangka; dan kasus korupsi ADD di Desa Kalirejo, Kecamatan Kabat, dengan kerugian Rp 15 juta dan satu calon tersangka.

Selain ketujuh kasus korupsi itu, selama 2012 ini Kejari Banyuwangi juga menangani beberapa kasus dugaan korupsi yang statusnya masih dalam penyelidikan. Kasus dugaan korupsi yang masih dalam tahap penyelidikan di antaranya kasus Ruang Terbuka Hijau (RTH), pengadaan lahan Poliwangi, dan pengadaan mobil dinas. “Penyelidikan ini jalan terus,” sebut Kasi Intel Kejari Yudi Istiono. Dalam sejumlah kasus dugaan korupsi yang masih dalam ta hap penyelidikan tersebut, saat ini tim yang sudah di bentuk masih melakukan pemanggilan sejumlah saksi untuk dimintai keterangan.

“Pemanggilan saksi ini untuk puldata (pengumpulan data),” terangnya. Yudi menyebut, selama 2012 ada beberapa kasus yang sudah di sidangkan, bahkan ada yang sudah divonis Pengadilan Tipikor. Kasus korupsi yang sudah divonis itu adalah kasus Prona di Desa Tapanrejo, Kecamatan Muncar, dan Desa Bimo, Kecamatan Wongsorejo. “Kasus korupsi pengadaan lahan lapter dengan tersangka mantan bupati Ratna Ani Lestari masih dalam tahap si dang di Pengadilan Tipikor,” ungkapnya.

Renovasi Bandara Blimbingsari untuk Menjadi Kelas II


Kilas Sumberayu- Bandara Blimbingsari Banyuwangi sedang berbenah. Sejumlah infrastruktur bandara direnovasi. Renovasi meliputi penambahan landasan pacu atau runway sepanjang 400 meter sehingga total panjangnya menjadi 1800 meter.

Infrastruktur lain yang juga direnovasi adalah terminal lama, pembangunan gedung VIP, dan pembangunan lahan parkir. Renovasi ditargetkan selesai pada akhir tahun ini. Sedangkan penambahan runway selesai pada 2013. Anggaran runway menggunakan APBN 2013 sebesar Rp 13 miliar.

Dengan sejumlah pembenahan tersebut diharapkan fungsi bandara akan lebih optimal.

"(Pesawat) Boeing bisa masuk, sementara pesawat ATR dan sejenisnya akan bisa lebih optimal," kata Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.

Selain itu, kata Anas, kelas Bandara Blimbingsari dari kelas Satker sedang diusulkan menjadi kelas II. Pengusulan itu saat ini sedang dalam proses di Kemenpan dan RB (Reformasi Birokrasi). Dengan pembenahan, bandara akan mendukung untuk semakin menguatkan iklim investasi di Banyuwangi.

12 Desember 2012

Bersih Desa Sumberberas 2012 (foto) 1

Kilas Sumberayu- Rangkaian acara yang digelar pemerintah desa Sumberberas bersama warga dalamg rangka bersih desa Desa Sumberberas 2012 benar terasa menyatu antara Pemerintah dan Warga juga terlihat kerukunan antar umat beragama. Bersih desa diawali dengan Gugur Gunung membersihkan Balaidesa dan lingkungan masing-masing, kemudian doa bersama secara bergantian, diawali oleh umat Kristiani yang dipimpin oleh pemuka agama Kristen, kemudian disambung oleh umat Hindu yang dipimpin oleh pemuka agama Hindu dan dilanjut oleh umat Islam, yang semuanya berdoa demi Desa Sumberberas agar dijauhkan dari Bala Bencana

1

 2

 3

 4

 5

 6

 7

 8

 9

 10

 11

 12

 13

 14

 15

 16

 17

 18

 19

 20

 21

 22

23

 24

 25

26

 27

 28

29
Home