22 Mei 2015

Gerakan Rakyat Mandiri Kembali Mengadakan Santunan



Bertempat di Taman Pendidikan Alqur’an ( TPQ ) Al Munir Dusun Sidomulyo Desa Sumberberas, bersamaan dengan Peresmian Gedung TPQ Al Munir, Lembaga Swadaya Masyarakat ( GeRaM ) mengadakan santunan bagi anak anak dan dan Fakir Miskin se wilayah Desa Sumberberas.

Kegiatan yang menghadirkan pembicara Abdul Rouf Ali Manan, S.PdI, M.Pd yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia ( DMI ) Kecamatan Muncar serta Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum tersebutdisamping dihadiri oleh Kepala TPQ se Desa Sumberberas, juga dihadiri oleh Ketua Lembaga Desa dan LSM yang ada di Desa Sumberberas.

Dalam ceramahnya, Abdul Rouf Ali Manan, S.PdI, M.Pd menyampaikan tentang arti pentingnya pendidikan akhlak dalam keluarga, karena bagaimanapun baiknya pendidikan di sekolah dan TPQ, tidak akan berhasil dengan sempurna tanpa adanya dukungan yang berupa contoh konkrit dari keluarga, anak kandung dari KH Abu Hasan Syadzili ini juga menghimbau kepada jamaah agar mematikan TV setelah Maghrib hingga sholat Isya’ dan menemani anak anak untuk belajar atau mengaji.

Dalam sambutannya Syafa’at, SH, MHI sebagai Pembina LSM GeRaM yang juga Ketua TPQ dan Ketua Ta’mir Masjid Al Munir menyampaikan bahwa pada kesempatan tersebut ada 55 paket sembako yang di bagikan kepada warga yang kurang mampu serta ada 65 paket alat tulis yang dibagikan kepada anak anak. Dana santunan tersebut didapat dari para donator melalui LSM Gerakan Rakyat Mandiri. Begitu juga dengan Bangunan TPQ yang sedang diresmikan, merupakan sumbangan dari para donator, bahkan ada sumbangan dari warga Negara Indonesia yang sekarang berada diluar negeri.

Ta’mir Masjid Al Munir yang diwakili oleh Slamet, S.Pd, M.Pd dalam sambutannya menyampaikan banyak terima kasih kepada LSM dan para Donatur dan memohon doa agar semua donator dikabulkan keinginannya barokah rizkinya. Pada kesempatan tersebut Bendahara Takmir Masjid Al Munir tersebut juga menghimbau kepada warga untuk ikut mengawasi anak anaknya dalam hal pendidikan, agar pendidikan anak semakin optimal. 

Meskipun Pendidikan di TPQ Al Munir dilaksanakan secara Gratis, namun juga tidak menolak apabila ada wali santri yang akan memberikan donasi untuk kegiatan TPQ, hal ini disampaikan Slamet, S.Pd, M.Pd karena kedepan TPQ Al Munir tidak hanya mengajarkan baca tulis Al Qur’an serta tata cara Ibadah saja, namun juga akan memberikan pendidikan dan ketrampilan dibidang lainnya. ( syaf )

Selengkapnya »

21 Mei 2015

Emas Patih Gajah Mada Di Polsek Siliragung


Siliragung adalah sebuah kecamatan wilayah kabupaten Banyuwangi bagian selatan. Daerah paling dekat dengan Siliragung adalah kecamatan Pesanggaran. Wisata Banyuwangi yang cukup menggelitik serta selalu menggoda saat ini bagi pengunjung domestik  atau mancanegara, daerah tersebut merembet yang bikin penasaran dengan Pulau Merah, Teluk Hijau, Sukomade dan Rowo Biru yang merupakan daerah indah di pucuk Banyuwangi.


Selain tempat wisata sekitar daerah di sana ada penghasil emas yang tidak kalah terkenal dengan daerah-daerah wisata, yaitu Tumpang Pitu. Penghasil emas yang masih berlajut dan sekarang di pegang oleh perusahaan BSI(Bumi Sukses Indomandiri). Karyawan perusahaan tersebut sebagian besar juga sudah mengikuti program pemerintah (BPJS/JKN: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial/Jaminan Kesehatan Nasional).

Untuk berkunjung ke Banyuwangi ada dua jalur yang bisa dilewati. Lintas Selatan dan lintas Utara. Bagian Utara bisa melewati Watudodol yang sebelumnya daerah Paeton. Sebelah Selatan bisa lewat daerah Jember hingga melalui Gunung Gumitir yang berliku-liku. Kedua jalur tersebut bisa berujung sampai kota Jajag, yang merupakan pintu masuk awal menuju Siliragung. Untuk ke Siliragung pun ada beberapa jalur juga, diantaranya: Sukorejo, Gemenggeng dan Seneporejo. ketiga jalur tersebut berujung di Bok Putih yang sudah masuk wilayah Siliragung.

Kecamatan Siliragung terbagi menjadi 5 desa, yaitu: Barurejo, Kesilir, Seneporejo, Buluagung dan Siliragung. Daerah wisata wilayah Siliragung hanya ada satu, yaitu Rowo Biru. Kantor kecamatan Siliragung, kantor desa Siliragung, kantor Pos Siliragung dan Polsek Siliragung berdekatan. Polsek ada di sebelah selatan kantor kecamatan. Polsek Siliragung tepatnya berada di Jalan raya Bhayangkara no 26 Siliragunng kode pos 68488 Siliraagung Banyuwangi Jawa Timur. Kapolseknya yang sekarang adalah Bapak Bakin.

Polsek Siliragung bangunannya berbentuk unik dan etnik yang merupakan tinggalan pada jaman Belanda. Bangunannya melayang seperti bertingkat tidak terlalu tinggi, kira-kira 0.5 meter dari tanah. Di halaman polsek Siliragung ada patung Gajah Mada yang lengkap dengan baju kebesarannya. Dan tahun 2014 kemarin berubah warna emas oleh karna dicat baru berwarna emas yang sebelumnya seperti gambar di bawah...

(Nana Ono )
Selengkapnya »

10 Mei 2015

Bernyanyi Yang Menghilangkan Sakit Gigi


LAGU DAN NYANYIAN

Lagu adalah gubahan seni, nada atau suara dalam urutan, kombinasi dan hubungan temporal (biasanya diiringi dengan alat musik) untuk menghasilkan gubahan musik yang menghasilkan gubahan musik yangdan kesinambungan (mengandung irama). Macam-macam nada atau suara disebut juga dengan lagu. Lagu dapat dinyanyikan secara solo, duet, trio atau koir (secara beramai-ramai). Perkataan dalam lagu biasanya berbentuk puisi berirama, namun ada juga yang bersifat keagamaan ataupun prosa bebas. Lagu dapat dapat digunakan pada banyak jenis, tergantung pada ukuran yang digunakan.

Nyanyian merupakan nyair yang dilafal sesuai nada, ritme, irama dan melodi tertentu membentuk harmoni. Nyanyian sering disebut juga sebagai lagu yang berarti gubahan seni nada atau suara dalam urutan, kombinasi dan hubungan temporal. Sedangkan bernyanyi adalah melafalkan syair sesuai dengan nada, ritme dan melodi tertentu membentuk harmoni.

Lagu anak-anak adalah lagu yang dirancang sedemikian rupa baik lirik dan melodinya sesuai dengan karakteristik dan kebutuhn anak. Melodi lagu anak umumnya bertempo sedang dan kaya dengan pengulangan. Sedangkan liriknya disusun dengan bahasa yang sederhana, mudah diucapkan dan sering diulang-ulang. Sesuai dengan kebutuhan anak untuk bermain, lagu untuk anak harus dapat digunakan untuk mengiringi permainan mereka.

SAKIT GIGI

Sakit gigi adalah rasa nyeri pada gigi yang disebabkan oleh berbagai masalah pada gigidan mulut serta tulang rahang. Kadang-kadang sakit gigi bisa disebabkan oleh masalah yang tidak berasal dari gigi dan sekitarnya. Biasanya disebabkan oleh penyakit-penyakit sistemik, diantaranya Diabetes Militus, Jantung dan Hipertensi.

Macam-macam penyakit gigi adalah: karies (gigi lubang oleh karena adanya invasi kuman), pulpitis (radang gigi pada pulpa atau syaraf gigi), gigi yang tinggal sisa (sisa akar), periodontitis(radang pada (radang pada jaringan pendukung gigi yaitu tulang penyangga gigi, gingivitis (radang pada gusi), abses (pembengkakan pada gusi yang disebabkan oleh infeksi gigi), karang gigi (kalkulus), susunan gigi yang tidak beraturan (maloklusi), perubahan warna gigi, bau mulut (halitosis), gigi ngilu (hipersensitif), radang pada gusi, bibir dan lidah(stomatitis) dan kelainan-kelainan jaringan lunak. Pada anak anak yang sering terjadi adalah sisa akar pada gigi depan dan berjulah banyak yang sering disebut "gigis" atau rampan karies.

TAMAN KANAK-KANAK

Taman Kanak-Kanak atau disingkat TK adalah jenjang pendidikan anak usia dini yakni usia 6 tahun atau di bawahnya. Dalam bentuk pendidikan formal. Kurikulum TK ditekankan pada pemberian rangsangan pada pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Lama belajar murid TK secara umu selama 2 tahun. TK nol keci dan nol besar, masing-masing satu tahun.

Undang-Undang no 20 tahun 2003, sistim pendidikan di Indonesia terdiri dari: pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pedidikan tinggi yang keseluruhannya merupakan kesatuan yang sistematik. 

Pada hakekatnya belajar harus berlangsung sepanjang hayat. Untuk menciptakan generasi yang berkwalitas pendidikan harus dilakukan sejak usia dini, dalam hal ini ditekankan padan pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK). 

Macam-macam pembinaan pendidikan di TK  tidak lepas dari lagu dan nyanyian. Secara mendasar manusia sejak dalam kandungan sampai selama hidupnya merasa enjoi atau nyaman jika ada sebuah nyanyian. Pada usia taman kanak-kanak untuk mengajak belajar mereka bisa dilakukan lebih mudah jika bersama sebuah nyanyian, termasuk untuk menjaga kesehatan gigi dan mulutnya. Pada usia-usia di sini gigi anak-anak mulai pada fase gigi pergantian. Jika sebelumnya (gigi susu) sudah terjadi kerusakan seorang anak masih mempunyai harapan akan bagusnya/sehatnya pada gigi pengganti (gigi permanen/gigi dewasa). Untuk mewujutkan kondisi gigi yang sehat dan indah gigi harus mendapat perawatan secara periodik. Perawatan yang bersifat pencegahan lebih bagus hasilnya.

Sebuah perawatan preventif disini seorang dokter gigi dapat mengajak  anak TK melakukan sikat gigi dengan gerakan yang benar (dari gusi ke gigi/dari merah ke putih) dan pada waktu yang tepat (sesudah sarapan pagi dan sebelum tidur malam) yang diiringi dengan sebuah nyanyian misalnya:

SIKAT GIGI YANG BENAR

SIKAT GIGI YANG BENAR DARI GUSI KE GIGI
UNTUK GIGI YANG ATAS SIKAT GIGI KE BAWAH
GIGI YANG BAWAH SIKAT KE ATAS
UNTUK GIGI PENGUNYAH DORONG DEPAN BELAKANG
LUAR DAN DAN DALAM SEMUA SAMA SAJA

SIKAT GIGI YANG BENAR DARI GUSI KE GIGI
CUKUP DUA KALI DI DALAM SATU HARI
PAGI SESUDAH MAKAN MALAM SEBELUM TIDUR
AGAR GIGIKU JADI BERSIH DAN SEHAT
PAGI SESUDAH MAKAN MALAM SEBELUM TIDUR
AGAR GIGIKU JADI BERSIH DAN SEHAT

(dapat diklik di www.youtube.com judul: tk kartini siliragung)

Selanjutnya mengkader guru TK agar menguasai lagu atau nyanyian sehingga  dapat dipraktekkan sikat giginya pada kegiatan pelajaran Taman Kanak-Kanak satu minggu sekali di sekolah bersama guru dan dilanjutkan oleh anak secara mandiri sehari-hari bersama keluarga di rumah.

Nyanyian yang menghilangkan sakit gigi...Dengan menghafal syair lagu di diatas anak dapat merawat giginya secara teratur tetapi mereka tidak kehilangan kesenanganya sebab mereka melakukan sikat gigi guna menjaga kesehatan giginya tetap serasa bermain dan bersenang-senang.



Nana Ono


 PUSTAKA:

 pengalaman sendiri
Selengkapnya »

09 Mei 2015

Dispendik BWI Menghimbau Agar Sekolah Tidak Study Tour ke Luar Kota

Menjelang berakhirnya tahun ajaran 2014- 2015, Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Banyuwangi mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada SD dan SMP negeri dan swasta. Surat edaran itu berisi imbauan agar sekolah lebih mengutamakan study tour ke destinasi wisata di Kabupaten Banyuwangi.

Penghematan anggaran menjadi salah satu pertimbangan untuk tidak memaksakan study tour ke luar daerah. “Tidak semua wali murid mampu membiayai anaknya ikut berwisata. Jadi kegiatan seperti itu harus dilaksanakan secara sukarela dan tidak ada paksaan,“ ujar Kepala Dispendik Banyuwangi, Sulihtiyono melalui Sekretaris Dispendik Dwi Yanto.

Dispendik juga mengimbau agar sekolah sebaiknya tidak menggelar dies natalis di luar sekolah seperti hotel atau tempat lainnya. Disarankan juga kostum perayaan dari pakaian pesta untuk dies natalis lebih sederhana misalnya baju batik lokal atau nasional.

Surat edaran No. 900 / 1677 / 429.101/2015 tersebut juga mengimbau penghentian pungutan di SD dan SMP negeri. Sekolah wajib mematuhi Peraturan Menteri (Permen) Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 44 tahun 2012, tentang pungutan dan sumbangan biaya pendidikan pada satuan pendidikan dasar.

Berdasar Permendikbud tersebut, SD dan SMP yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun pemerintah daerah dilarang melakukan pungutan maupun sumbangan dalam bentuk apa pun kepada peserta didik/ wali murid. Sedangkan satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat, masih ada peluang untuk melakukan pungutan.

Dalam surat itu juga tertuang beberapa poin penting, di antaranya sekolah penerima dana BOS wajib mengumumkan besaran dana BOS yang diterima dan dikelola dan rencana penggunaan dana BOS (RKAS) di papan pengumuman sekolah.

Pengumuman penggunaan dana BOS itu ditandatangani kepala sekolah, bendahara, dan komite. “Sekolah juga wajib mengumumkan penggunaan dana BOS di papan pengumuman dan harus memasang spanduk terkait kebijakan pendidikan bebas pungutan, “ tegas Dwi Yanto.

Tak hanya itu, Dispendik juga memerintahkan jajarannya untuk segera mengaktifkan program sedekah akses dan mutu pendidikan untuk pembinaan dan pengembangan sekolah yang akan segera di launching dalam waktu dekat.

Menyegerakan penyelesaian pelaksanaan kartu Banyuwangi Belajar kepada siswa yang sangat tidak mampu secara ekonomi. Dan sekolah segera menyusun satuan harga pembiayaan ekstrakurikuler berbasis kelompok kerja kepala sekolah (K3S) SD negeri, dan musyawarah kerja kepala sekolah (MKKS) SMP negeri.(radar)
Selengkapnya »

06 Mei 2015

Gerakan Cinta Dalam I Love Banyuwangi

Icon "i love Banyuwangi" terdapat kata-kata "Ayo gotong royong mujudaken Banyuwangi lebih baik" artinya ayo gotong royong mewujutkan Banyuwangi lebih baik. Dari kata-kata tersebut kita mempunyai banyak kesempatan melakukan hal tertentu sehingga mampu  membuat kota Banyuwangi bisa unjuk kebolehan dengan segala bentuk kreatifitasnya.

Untuk mewujutkan kota Banyuwangi lebih baik: pemerintah Banyuwangi berusaha merangkul lebih dekat pada pegawai, budayawan, pemuda-pemuda dan seluruh masyarakat untuk berbuat sesuatu guna memajukan kota Banyuwangi sebagai rasa cinta tanah air kita.

Mewujutkan Banyuwangi mengawali segala bentuk yang lebih baik kita bisa pula menyisipkan semangat"I love Banyuwangi I love gigi" pada kegitan posyandu (pos pelayanan terpadu). Dalam acara balita, kader dan bidan pada posyandu bisa ditambah lagi suatu pendidikan kesehatan gigi sejak dini sebelum balita memasuki pendidikan Taman Kanak-Kanak.

"Gerakan cinta dalam i love Banyuwangi" dengan semangat "i love Banyuwangi i love gigi" merupakan sebuah gerakan kasih sayang untuk memperbaiki kondisi kesehatan gigi sejak dini yang berawal dari dokter gigi-bidan-kader posyandu-ibu-balita sejak usia 6 bulan sampai dengan 5 tahum. Dan berhasil jika balita mampu secara mandiri melakukan sikat gigi dengan gerakan yang benar yaitu dari gusi ke gigi pada saat sikat gigi serta pada waktu yang tepat yaitu sesudah sarapan dan sebelum tidur malam.  Sehingga saat anak mampu menjaga kebersihan giginya, penyakit-penyakit gigi yang biasa terjadi pada usia anak-anak lebih dapat dihindari.

       
GERAK DAN GERAKAN
Secara fisika gerak adalah perubahan posisi suatu benda dari titik acuan(titik awal atau titik tempat pengamat). 

Gerak bersifat relatif artinya gerak sangat bergantung pada titik acuannya. Benda yang bergerak bisa dikatakan tidak bergerak, sebagai contoh: meja yang ada pasti dikatakan tidak bergerak oleh manusia di bumi. Tetapi bila matahari yang melihat maka meja tersebut bergerak bersama bumi mengelilingi matahari. Contoh lain B menggendong A dan C diam melihat B berjalan menjauhi C. Menurut C A dan B bergerak karena ada perubahan posisi keduanya terhadap C. Sedangkan menurut B A tidak bergerak karena tidak ada perubahan posisi A terhadap B. Disinilah letak kerelatifan gerak. Benda A yang dikatakan gerak oleh C ternyata dikatakan tidak bergerak oleh B. Lain lagi menurut A dan B, C telah melakukan gerak semu.

Gerak semu adalah benda yang diam tetapi seolah-olah bergerak karena gerakan pengamat. Contoh yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika kita naik mobil yang berjalan maka pohon yang ada di pinggir jalan kelihatan bergerak. Ini berarti pohon telah melakukan gerak semu. Gerakan pohon ini disebabkan karena kita yang melihat sambil gerak.

Pembagian gerak berdasarkan lintasannya ada 3 yaitu: 1. Gerak lurus yaitu gerak yang lintasannya berbentuk lurus. 2. Gerak parabola yaitu gerak yang lintasannya berbentu parabola. 3. Gerak lingkaran yaitu gerak yang lintasannya berbentuk lingkatan. Sedangkan berdasarkan percepatannya gerak dibagi menjadi: 1. Gerak beraturan yaitu gerak yang percepatannya sama dengan nol(a=0) atau gerak yang kecepatannya konstan. 2. Gerak berubah beraturan yaitu gerak yang percepatannya konstan(a=konstan) atau gerak yang kecepatannya berubah secara teratur.

Gerakan bisa diartikan perbuatan( keadaan bergerak ), bisa diartikan sebagai pergerakan( usaha atau kegiatan di lapangan secara sosial ).

Gerakan sosial adalah aktifitas sosial berupa gerakan sejenis tindakan sekelompok yang merupakan kelompok informal yang berbentuk organisasi, berjumlah besar atau individu yang secara spesifik berfokus pada isu-isu sosial atau politik dengan melaksanakan, menolak atau mengkampanyekan sebuah perubahan sosial.

Menurut lingkupnya gerakan sosial meliputi gerakan reformasi yakni gerakan yang didedikasikan untuk mengubah beberapa norma, biasanya hukum. Contoh: serikat buruh yang bertujuan meningkatkan hak-hak pekerja. Gerakan hijau yang menganjurkan serangkaian hukum ekologi. Dalam beberapa gerakan reformasi memungkinkan adanya penganjuran perubahan norma-norma moral. Yang kedua yaitu gerakan radikal meliputi gerakan yang didesikasikan untuk adanya perubahan segera terhadap sistim nilai dengan melakukan perubahan-perubahan secara subtansi dan mendasar.

Jenis perubahan sosial meliputi gerakan inovasi dan gerakan konservative. Gerakan inovative merupakan gerakan yang ingin mengaktifkan norma-norma tertentu. Gerakan konservative adalah gerakan yang ingin menjaga norma-norma yang ada.

Target gerakan sosial berfokus pada kelompok bertujuan mempengaruhi  kelompok atau masyarakat. Target yang kedua berfokus pada individu. Jangkauan gerakan sosial bisa global atau lokal. Dan bisa bersifat sudah lama atau baru dilakukan. Seluruh kegiatan gerakan sosial berkompleksitas pemerintahan dan bertujuan untuk memiliki pengaruh di tingkat lokal, regional, nasional dan internasional.
        
LOVE BANYUWANGI
Love atau cinta adalah sebuah emosi dan kasih sayang yang kuat dari ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap obyek lain berupa: pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh dan mau melakukan apapun yang diinginkan obyek tersebut.

Secara terminologi penggunaan kata cinta dalam masyarakat Indonesia dan Malysia lebih dipengaruhi oleh kata "love" dalam bahasa Inggris.

Banyuwangi adalah sebuah ibu kota kabupaten di propinsi Jawa Timur yang terletak di ujung paling timur Pulau Jawa, berbatasan dengan kabupaten Situbondo diutara, Selat Bali diTimur, Samudra Hindia di Selatan dan kabupaten Jember dan kabupaten Bondowoso di Barat. Pelabuhan Ketapang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pelabuhan Gilimanuk.

Banyuwangi mempunyai beberapa julukan, diantaranya:
The Sun Rise of Java karena daerah yang pertama kali yang terkena sinar matahari terbit di Pulau Jawa. Bumi Blambangan karena Sejarah Banyuwangi tidak lepas dari sejarah kerajaan Blambangan. Blambangan merupakan cikal bakal dari Banyuwangi. Blambangan adalah kerajaan semasa dengan kerajaan Majapahit bahkan dua abad lebih panjang umurnya. Blambangan adalah kerajaan yang paling gigih terhadap serangan Mataram dan VOC serta Blambangan kerajaan paling akhir yang ditaklukkan penjajah Belanda di Pulau Jawa. Kota Osing, salah satu keunikan Banyuwangi adalah penduduk yang multikultur: Jawa Mataram, Madura dan Osing. Suku Osing adalah penduduk asli Banyuwangi. Kota Santet, julukan ini terkenal sejak peristiwa memilukan ketika 100 orang lebih dibunuh secara mistirius. Peristiwa ini dikenal oleh masyarakat luas sebagai "Tragedi Santet" pada tahun 1998. Kota Gandrung, Banyuwangi terkenal dengan tari Gandrung sebagai maskot kabupaten ini. Kota Banteng, karena di Banyuwangi terdapat banyak banteng Jawa yang ada di Taman Nasional Alas Purwa. Kota Pisang, sejak dulu Banyuwangi terkenal sebagai kota penghasil pisang terbesar. Kota Festifal, berawal dari suksesnya Banyuwangi pada tahun 2011 menyelenggarakan BEC Banyuwangi Etno Carnival dan sejak tahun 2012 menjadi agenda tahunan.

LOVE GIGI
Gigi adalah alat pencernaan secara mekanis yang mempunyai struktur khusus dari tulang dan mengalami pertumbuhan. Fungsi gigi yang utama adalah untuk mencerna makanan selanjutnya menjadi fungsi kecantikan dan terbagi menjadi 2 dekade yaitu gigi susu(gigi anak) dan gigi dewasa. Menurut bentuknya gigi terbagi menjadi 3 macam: gigi seri, gigitaring dan gigi geraham. gigi seri berbentuk pipih untuk menggigit dan memotong makanan. Gigi tating berbentuk runcing untuk merobek dan mengoyak makanan. Gigi geraham berbentuk besar dan permukaannya atasnya tidak rata untuk mengunyah makanan.

Baik gigi seri, gigi taring dan gigi geraham mempunyai bagian-bagian yang sama. Bagian gigi yang terletak di atas gusi disebut mahkota, bagian yang tertanam pada gusi disebut leher gigi, bagian gigi yang tertanam dalam tulang disebut akar gigi. Bagian mahkota gigi dilapisi email yang berwarna putih yang merupakan bagian terkeras pada tubuh manusia dan berfungsi melindungi gigi dan akar agar tidak mudak rusak. Di bawah email terdapat tulang gigi(dentin), di dalam dentin terdapat rongga pulpa yang berisi pembuluh darah dan urat syaraf.

Gigi pada anak disebut gigi susu karena warnanya seperti susu atau gigi sementara sebab bisa tanggal dan terganti menjadi gigi baru/gigi dewasa. Gigi susu mulai tumbuh kira-kira anak mulai umur 6 bulan yaitu gigi seri dan disusul oleh gigi geraham, dan yang terakhir tumbuh adalah gigi taring. Gigi anak berjumlah 20 buah, pada umur kira-kira 6 tahun sudah mulai terganti menjadi gigi dewasa dengan ditunjukkannya mulai goyang oleh karena gigi penggaganti sudah mendorong gigi susu.

Batas umur 13 tahun gigi anak lengkap tumbuh semua kecuali gigi geraham paling belakang biasanya tumbuh kira-kira umur 17 sampai dengan 30 tahun. Sehingga gigi dewasa lengkap berjumlah 32.

Sebelum gigi terganti menjadi gigi dewasa secara lengkap pada saat usia anak-anak sering sekali terjadi permasalahan pada anak diantaranya: tubuh anak demam pada saat proses tumbuhnya gigi oleh karena robeknya gusi, gigi berlubang sehingga proses pengunyahan terganggagu apalagi sampai terjadi rasa sakit, gigi tumbuh miring atau tidak rata, gusi bengkak dan gigi yang ting sisa akar(sering terjadi pada gigi depan, jika banyak gigi yang kena dapat mengganggu sifat percaya diri pada anak)

POSYANDU
Posyandu merupakan perpanjangan tangan puskesmas yang memberikan pelayanan dan pemantauan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu. Kegiatan posyandu dilakukan oleh dan untuk masyarakat sebagai wadah peran serta masyarakat yang menyelenggarakan sistim pelayanan, pemenuhan kebutuhan dasar, peningkatan kwalitas manusia secara empirik telah dapat memeratakan pelayanan bidang kesehatan. 

Kegiatan posyandu dilakukan oleh anak(balita), ibu/bapak(orang tua), kader posyandu dan bidan dalam wilayah.


Dulur isun lare osing
Dukung program pemerintah iku penting
Ambi gerakan i love Banyuwangi
Lewat paran hang biso riko lakoni
artinya:
Saudara saya orang osing
Dukung program pemerintah itu penting
Dengan gerakan i love Banyuwangi
Lewat apa yang bisa kamu lakukan

Itulah sepenggal lagu Wandra i love Banyuwangi beserta artinya tentang program pemerintah untuk mencintai dan berbuat sesuatu untuk Banyuwangi guna semakin mempesonakan kota kabupaten ini serta memungkinkan sebagai inspirasi daerah lain.

Berbicara program pemerintah termasuk tentang kesehatan program inovative kinerja gigi dan mulut dengan cakupan dan sasaran diantaranya pada: bumil, balita, taman kanak-kanak, sekolah dasar, masyarakat umum, paripurna dan posyandu.

Posyandu adalah Pos Pelayanan terpadu yang merupakan perpanjangan puskesmas guna memperikan pelayanan dan pemantauan kesehatan dengan sasaran paling umum balita. Kegiatan-kegiatan di posyandu bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjang peningkatkat kemampuan hidup sehat, pendekatan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam usaha meningkatkan cakupan pelayanan kehatan kepada penduduk.

Program kesehatan gigi dan mulut bukan program utama pada kinerja pusat pelayanan kesehatan di wilayah, namun kegiatannya dapat beriringan dengan program utama, salah satunya dengan program KIA (posyandu) Cakupan untuk sasaran pada masyarakat meliputi pada: ibu hamil, balita, anak TK, sekolah dasar, masyarakat umum, paripurna dan posyandu.

Untuk sasaran kesehatan gigi dan mulut di posyandu target yang diberikan antara 30% sampai dengan 45%, kegiatan yang berhubungan dengan sekolah mendapat target 100%. Tetapi program kesehatan gigi dan mulut dianjurkan mempunyai posyandu binaan dengan target yang ditentukan secara kontinyu selama 3 dekade dapat dengan taget mulai awal rendah dan meningkat selama periode-periode tersebut.

Kegiatan kesehatan gigi dan mulut yang di sekolah-sekolah diantaranya: scrining, penyuluhan dan sikat gigi bersama. Sedang kegiatan di posyandu utamanya terfokus pada tumbuh kembang anak dengan binaan kader posyandu dan bidan wilayah, dokter gigi dapat memberikan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut serta sikat gigi bersama kepada balita usia 6 bulan sampai denga 5 tahun yang didampingi oleh ibunya dan selalu dipantau oleh kader posyandu dan bidan wilayah yang sudah mendapat penyuluhan dari dokter gigi. Penyuluhan yang diberikan seputar anatomi gigi, penyakit gigi pada balita yang sering timbul dan cara mencegah terjadinya kelainan-kelainan gigi dan mulut terutama tentang sikat gigi yang benar pada gerakan dan waktunya yang tepat pula. Yakni untuk rahang atas dan bawah dilakukan sendiri-sendiri dengan gerakan semuanya dari gusi ke gigi dari merah ke putih atau gerak yang mengarah ke pertumbuhan gigi, serta dilakukan pada waktu yang tepat pula yaitu sesudah sarapan pagi dan sebelum tidur malam.

Untuk kegiatan sikat gigi bersama di posyandu pada balita didampingi ibunya dan dapat dicek kembali pada kegiatan posyandu bulan berikutnya oleh kader posyandu dan bidan wilayah secara kontinyu sampai mereka terbiasa melakukan sikat gigi tersebut. Dan untuk evaluasi kegiatan seorang kader posyandu tentang pelaksanaan  program sikat giginya, dapat diikutkan sedikit materi tentang sikat gigi ketika tiba saanya lomba kader posyandu. Sedangkan untuk mengetahui keberhasilannya pada balita, bisa diperiksa saat lomba balita sehat dan pada kunjungan balita di poli gigi. Dan dokter gigi dapat menanyakan sudah bisakah balita sikat gigi yang benar sendiri? yang merupakan tujuan utama dari kegiatan sikat gigi bersama di posyandu.

Saat balita berumur 6 bulan, gigi susu mulai tumbuh, periode seperti ini dibutuhkan dimulainya sebuah perawatan awal untuk mempertahankan kesehata gigi balita guna untuk mencegah permasalahan yang bisa timbul selama gigi susu siap dipergunakan dengan segala keperluannya oleh balita kurang lebih selama sampai 10 tahun sebelum gigi dewasa tumbuh lengkap.

Kenyataan kejadian yang terjadi dilapangan, permasalahan yang mendasar bukan pada balitanya, tetapi ketakutan seorang ibu saat melatih sikat gigi pada balitanya yakni rasa sakit pada gusi ketika dilakukan proses belajar sikat gigi dengan gerakan dan waktu yang benar. Jika sudah seperti ini tugas dokter gigi harus peduli agar seorang ibu dengan rasa kasih sayang pada balitanya mampu berfikir takut pada tangisan balita oleh karna peristiwa sikat gigi apa tangisan balita oleh karna sakit gigi sebab sebuah kelalaian seorang ibu yang berakibat fatal pada tumbuh kembang gigi pada balitanya. 

Adanya semangat "i love Banyuwangi i love gigi" dengan "Gerakan Cinta Dalam I Love Banyuwangi" seorang dokter gigi harus mampu meberikan sebuah gerakan tentang kesehatan gigi dan mulut di kegiatan sikat gigi bersama pada balita di posyandu secara periodik. Hal ini dapat berhasil dengan adanya rasa sayang ibu dan anak, kepedulian kader posyandu dan bidan wilayah. (nana ono)

PUSTAKA:

https://www.aljabbar.wordpress.com/208/03/12/gerak
id.wikipedia.org/wiki/gerakan_sosial
www.artikata.com
id.wikipedia.org/wiki/kabupaten_banyuwangi  
www.pengertianahli.com/2014/10/gigi-manusia-dan-fungsi-gigi.html
www.organisasi.org
www.indonesian-publichealt.com/2013/03/manajemen-posyandu.html
pengalaman sendiri.


Nana Ono
Selengkapnya »

05 Mei 2015

Kades Sumberberas Hanya Teken IMB dan Menolak Ijin Swalayan "Mitra"

Penolakan para pedagang pasar Sumberayu, Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar, terkait rencana pendirian Mitra Swalayan, tampaknya didukung penuh oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Sumberberas.


Kepala Desa (Kades) Sumberberas, Sri Purnanik, mengaku tidak pernah menyetujui rencana pendirian Mitra Swalayan di desanya. “Selama ini, saya itu hanya menandatangani berkas untuk pengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB),” cetus Kades.

Sebelum ada aksi penolakan pedagang di pasar tradisional Sumberberas, jelas dia, pihaknya sudah melangkah bersama Camat Muncar, Yusdi Irawan, dengan mendatangi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Banyuwangi.

“Saya tanya prosedur pendirian swalayan, dan jenis perizinan yang harus diurus, apalagi ini lokasinya dekat dengan pasar tradisional,” katanya. Kades Sri Purnanik mengaku selama ini sering mendapat keluhan dan desakan dari para pedagang pasar tradisional, mengenai rencana pendirian Mitra Swalayan di desanya.

Saya sudah didatangi manajemen Mitra Swalayan, saya tegas sampaikan menolak berdirinya Mitra Swalayan,” ungkapnya. Saat bertemu dengan manajemen Mitra Swalayan, jelas dia, pihaknya sempat debat panjang. Pendirian Mitra Swalayan di desanya, tidak berdampak signifikan terhadap lapangan pekerjaan.

“Hampir semua pedagang ambil barang di Mitra, kalau Mitra buka di sini, pembeli pasti beli ke swalayan itu,” cetusnya. Kades menyebut, untuk pendirian Mitra Swalayan itu, pihaknya hanya teken untuk pengurusan IMB.

Mengenai surat pengantar Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), dan surat pengantar untuk penerbitan tanda daftar perusahaan dan lainnya, dirinya tidak pernah teken. “Saya berani pastikan, izinnya belum ada,” katanya.  Sayangnya, manajemen Mitra Swalayan belum bisa dikonfirmasi.

Di lokasi bangunan, hanya ada para pekerja bangunan. Mereka, menolak memberikan keterangan  dengan alasan hanya pekerja dan tukang batu biasa. “Kalau bosnya tidak ada di sini, kami hanya tukang,” ujar salah seorang pekerja yang ditemui di lokasi pembangunan.

Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, para pedagang pasar Sumberayu, Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar, menolak rencana pendirian Mitra Swalayan di daerahnya. Penolakan itu, disampaikan melalui aksi damai yang digelar di depan pasar.

Dalam aksinya, puluhan pedagang mengusung dua spanduk berukuran besar yang berisi penolakan rencana pembukaan Mitra Swalayan, di sekitar pasar tersebut. “Pedagang pasar menolak Mitra  Swalayan,” cetus ketua Persatuan Pedagang Pasar Sumberberas,  Joko Sugiharto, 47.

Menurut Joko, rencana pendirian Mitra Swalayan telah membuat para pedagang pasar tradisional merasa resah. Sebab, Swalayan yang akan berdiri dengan jarak sekitar 300 meter dari pasar, itu dianggap akan mengancam para pedagang yang selama ini jualan di pasar tradisional. “Kalau Mitra Swalayan itu berdiri, pedagang bisa gulung tikar,” ujarnya.
Selengkapnya »

02 Mei 2015

Pedagang Pasar Sumberayu Menolak Pendirian Swalayan "Mitra"

Para pedagang Pasar Sumberayu, Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar, menolak rencana pendirian Mitra Swalayan di desanya kemarin (1/5/2015). Penolakan itu disampaikan melalui aksi damai yang digelar di depan Pasar Sumberayu.



Dalam aksinya, puluhan pedagang mengusung dua spanduk berukuran besar berisi penolakan rencana pembukaan Mitra Swalayan di sekitar pasar tersebut. “Pedagang pasar menolak Mitra Swalayan,” cetus Ketua Persatuan Pedagang Pasar Sumberberas, Joko Sugiharto, 47.

Menurut Joko, rencana pendirian Mitra Swalayan telah membuat para pedagang pasar tradisional merasa resah. Sebab, Swalayan  yang akan berdiri dengan jarak sekitar 300 meter dari pasar, itu dianggap akan mengancam para pedagang yang selama ini jualan di pasar tradisional.

“Kalau swalayan itu berdiri, pedagang bisa gulung tikar,” ujarnya. Para pedagang menilai, jelas dia, produk yang dijual di Mitra Swalayan itu tidak jauh beda dengan yang dijual pedagang di pasar tradisional Sumberayu. Dengan kualitas barang yang sama, ini membuat pedagang pasar akan kalah bersaing.


“Apalagi pedagang pasar ini, selama ini banyak yang mengambil barang di swalayan untuk dijual ke pasar,” ungkapnya. Dalam tuntutannya, pedagang pasar meminta Pemkab Banyuwangi tidak memberi izin pendirian swalayan di sekitar Kecamatan Muncar.

Apalagi, lokasinya sangat berdekatan dengan pasar tradisional. “Kalau sampai (swalayan itu) buka, bupati telah ingkar janji dan tidak melindungi pedagang pasar tradisional,” cetus Irfan Yusuf, 45, salah seorang pedagang lainnya. Aksi penolakan yang dilakukan Jumat siang (1/5,2015), merupakan aksi permulaan.

Jika aksi ini tidak direspons, mereka mengancam akan kem bali melakukan aksi dengan jumlah masa yang lebih besar. “ Kami mohon Pemkab me respons aksi kami ini, sebelum kita gelar aksi yang lebih besar,” ancamnya.
Selengkapnya »

Home