25 November 2013

Bersih Desa Sumberberas 2013

Kilas Sumberayu- Bersih Desa didefinisikan dalam bahasa Jawa “Karamean sing dibarengi slametan lan dedongan ing padesan saben taun kang lumrahe gegayutan karohmatan ing desa” merupakan sebuah Tradisi tahunan Masyarakat Desa Sumberberas sebagai bentuk dari instropeksi diri. Kegiatan Bersih Desa selalu ditandai dengan Ruwatan Murwa Kala, “luwar saka ing panênung karuwêtan bêbadan lan saka paukuman kang ala” merupakan merupakan pelestarian nilai-nilai budaya warisan leluhur yang adiluhung, penuh dengan simbul makna dan hikmah kebaikan dengan tata cara seperti yang telah diajarkan oleh para Sesepuh.


Bersih Desa juga bisa dimaknai sebagai wujud dari Rasa hormat seluruh Perangkat Desa dan Jajaran yang ada dibawahnya serta seluruh masyarakat Desa Sumberberas pada umumnya, terhadap Tuhan Yang maha Kuasa yang telah melimpahkan segala rahmatnya pada Desa Sumberberas dan seluruh warganya. Dalam Bersih Desa Sumbebrberas 2013 ini tidak jauh berbeda dengan Bersih desa sebelumnya.atau Bersih Desa Sumberberas 2012 lalu,  terasa lebih menyatu antara Pemerintah dan Warga yang pada tahun ini lebih banyak melibatkan warga Sumberberas dari tahun lalu. Bersih desa diawali Istighosah pada hari Jumat, 22/11/2013 di Masjid At-Taqwa, kemudian pada hari Sabtu, 23/11/2013 Do'a oleh umat Kristiani dan dilanjut dengan Do'a oleh umat Hindu dan Donor Darah setelahnya. Pada malam harinya dipentaskan panggung hiburan musik dangdut dari warga Sumberberas dan dilanjutkan Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk dengan dalang Ki Edi Siswanto dari Jember


Sebenarnya acra inti dari Bersih Desa pada hari Minggu, 24/11/2013, yaitu pada acara Ruwatan Murwa Kala dengan media pagelaran wayang kulit. Dalam ruwatan ini dipergelarkan wayang kulit dengan cerita Murwa Kala, dimana orang-orang yang termasuk kategori sukerta diruwat/disucikan supaya terbebas dari ancaman Betara Kala, raksasa besar yang kejam dan menakutkan, yang suka memangsa para sukerta.


"Acara Bersih Desa kali ini lebih meriah dari tahun lalu, namun terasa hambar, karena banyak pihak yang terkait lebih mengutamakan acara hiburannya dari pada acara intinya, yaitu acara membersihkan diri dan desa ini dari segala macam sukerta atau hal-hal yang bisa dikatakan sebagai sesuatu yang keliru," ucap salah satu panitia yang tidak mau desebut namanya, "Maklum, banyak yang tidak paham dengan makna dan tujuan dari Bersih Desa," imbuhnya

Artikel Terkait

Home