29 November 2013

DENTAL HEALTH EDUCATION (DHE) MASUK KURIKULUM PENDIDIKAN USIA DINI BERAWAL DARI BANYUWANGI

Milenium Development Goals (MDGs) merupakan deklarasi millennium hasil kesepakatan kepala Negara dan perwakilan 189 negara Perserikatan Bangsa Bangsa ( PBB ) mulai dijalankan September 2000 berupa 8 tujuan untuk dicapai pada tahun 2015 dengan target tercapai kesejahteraan rakyat dan pembangunan  masyarakat. Dan salah satu tujuannya adalah dapat mencapai pendidikan dasar untuk semua anak.

Dental Health Education (DHE ) merupakan sebuah pendidikan atau edukasi tentang kesehatan gigi yang bertujuan untuk mengubah perilaku anak agar bisa melakukan sikat gigi dengan benar, sehingga bermanfaat meningkatkan oral hygiene (OH) agar terhindar dari penyakit gigi dan mulut.

Program kesehatan gigi dan mulut di Banyuwangi dan sIeluruh  Indonesia masih menjadi program inovatif, sedangkan wilayah Banyuwangi secara geografis merupakan kabupaten terluas di Jawa Timur bahkan di Pulau Jawa dan sekarang lagi menjadi sebuah wilayah kabupaten yang sedang berkembang pesat di segala bidang.

Pada setiap laporan kinerja tahunan pada Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas )Banyuwangi walaupun rata-rata yang menjadi target dinas kesehatan masih dibawah 50% , bisa mencapainya cukup susah dijalankan. Dari seringnya pasien yang datang ke poli gigi dan mulut, mereka mempuyai keluhan sakit pada  giginya. Bukannya ingin merawat gigi dan mulut agar berkondisi sehat, baik, bersih dan indah tapi mereka kebanyakan ingin mencabut gigi yang sudah rusak berat. Hal seperti ini menunjukkan kesadaran pada masyarakat terhadap kesehatan gigi dan mulutnya masih minimal.

Kurikulum pendidikan merupakan perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Melalui kurikulum pendidikan, masyarakat bisa mengetahui apakah pengetahuan, sikap, nilai dan ketrampilan yang dibutuhkankan relevan atau tidak dengan kurikulum suatu sekolah.

Pendidikan usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar. Dalam pendidikan tersebut mengupayakan suatu pembinaan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia 9 tahun dengan tujuan utama untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa.

DHE ( Dental Health Education ) suatu edukasi kesehatan gigi dan mulut mempunyai tahap-tahap diantaranya: anak-anak mampu sikat gigi dengan gerakan yang baik dan benar (dari gusi ke gigi / dari merah ke putih ) serta pada saat yang tepat (pagi sesudah sarapan dan malam sebelum tidur), pemeriksaan kebersihan giginya, penjelasan tentang anatomi gigi dan penjalaran karies ( gigi berlobang oleh karna kuman ), penjelasan tentang pencegahan gigi karies, kumur- kumur, pemakaian benang gigi, anak mengerti, intruksi ke guru atau pembimbing agar mengontrol 1 minggu satu kali.

Di dalam DHE mempunyai sasaran: dunia pendidikan anak-anak sekolah, apras atau balita dan komunitas lain seperti karang taruna, tempat penitipan anak dan lain-lain.

Satuan penyelenggara pendidikan anak usia dini diantaranya: TK dan RA atau sejenisnya, tempat penitipan anak (TPA), sekolah dasar (SD) kelas 1,2 dan 3,pos pelayanan terpadu, keluarga dan lingkungan. Dan dalam hal ini lebih di tekankan pada anak TK/PAUD dan SD kelas 1 dan dua serta  oleh karna pada mereka sudah dibentuk atau adanya sebuah kurikulum di dalam dunia pendidikan dasar. Sehingga seorang petugas pelayan kesehatan ( dokter gigi dan perawat gigi ) dapat melanjutkan pesan secara terus-menenus dan berkesinambungan, sebab adanya seorang guru ada yang bisa meneruskannya.


Banyuwangi  letak wilayahnya strategis dan mempunyai keistimewaan-keistimewaan untuk menjadi daerah yang berkembang  dengan cepat, sehingga bisa mengawali perkembangan suatu daerah dari seluruh wilayah yang ada di Indonesia. Oleh karena mempunyai 3 daerah pertumbuhan ekonomi, diantaranya: Genteng sebagai pusat perdagangan, Rogojampi sebagai pusat agronomi, Muncar sebagai pusat industri perikanan. Dari segi transportasi Banyuwangi bisa ditempuh dengan segala jenis transportsi, udara mempunyai Bandar udara Blimbingsari, lewat  darat ada dua jalur litas utara dan lintas selatan. Transportasi laut Banyuwangi menghubungkan pelabuhan Ketapang dengan pelabuhan Gilimanuk  melalui selat Bali. Untuk jalur keret api Banyuwangi juga bisa memfasilitasi. Pada sektor pariwisata Banyuwangi mempunyai obyek pariwisata seperti: Kawah Ijen, Pantai Boom, Pantai Plengkung, pantai Rajegwesi, Pulau Merah, Watu Dodol dan lainnya masih belum disebutkan.

Selain menjadi daerah perlintasan dari Jawa ke Bali Banyuwangi merupakan daerah pertemuan berbagai jenis kebudayaan dari berbagai wilayah. Budaya masyarakatnya diwarnai oleh budaya Jawa, Bali, Madura Melayu, Eropa, Tionghoa dan budaya lokal ( Paju Gandrung dan sejenisnya ) yang saling membaur dan akhirnya menjadi tipikal yang saling mengisi yang tidak ditemui di wilayah manapun di pulau Jawa.

Kondisi Banyuwangi seperti di atas memperkuat suatu ketahanan nasional sangat memungkinkan bisa mengawali segala inovasi untuk semua wilayah yang ada di Indonesia, termasuk pendidikan kesehatan gigi /dental healt education ( DHE ) bisa memasuki kurikulum pendidikan anak usia dini.

Gigi yang lengkap, sehat, bersih dan indah diinginkan oleh banyak orang dalam kehidupan bermasyarakat, hal tersebut selain berhubungan dengan kesehatan juga penting dalam menunjang penampilan sebab sangat meningkatkatkan rasa percaya diri pada seseorang.

Pada DHE mengajarkan cara merawat gigi dengan baik dan benar serta membutuhkan suatu ketrampilan yang tidak instan. Pada anak usia dini kondisi gigi masih pada gigi sulung, jika terjadi kerusakan masih ada harapan pada penggantian gigi permanen atau masih gigi pergantian, sehingga gigi permanen diharapkan selamat dari kerusakan permanen. Pada saat usia anak menjadi dewasa mereka sudah terbiasa dan mengerti bagaimana cara merawatnya.
Untuk mewujudkan tujuan luhur tersebut, anak-anak membutuhkan pendidikan kesehatan gigi /DHE masuk kurikulum pendidikan pada anak usia dini.

Pada pendidikan TK/PAUD dalam pendekatannya bisa dimulai dari menciptakan sebuah nyanyian yang berisi pesan cara menjaga gigi dan cara sikat gigi yang benar serta waktu yang tepat, sebelum mengajak anak-anak melakukan sikat gigi. Misalnya:

SIKAT GIGI YANG BENAR
Kalau kita pintar kita pasti sehat
Sikat gigi yang benar dari gusi ke gigi
Untuk gigi yang atas sikat gigi ke bawah
Gigi yang bawah sikat  gigi ke atas
Untuk gigi pengunyah dorong depan belakang
Luar dan dalam semua sama saja
Sikat gigi yang benar dari gusi ke gigi
Cukup dua kali didalam satu hari
Pagi sesudah makan malam sebelum tidur
Agar gigiku jadi bersih dan sehat…
 

Dan untuk anak sekolah dasar / SD penyampaiannya bisa melalui guru olah raga dan dilakukan setiap satu minggu sekali sebelum atau sesudah pelajaran olah raga melakukan sikat gigi bersama dengan pengawasan guru mereka. Pada anak SD kemungkinan hanya bisa dilakukan kelas satu dan dua, oleh karna pelajaran pada usia mereka belum terlalu serius dibandingkan kelas di atasnya.


Jika pada seluruh pendidikan usia dini wilayah banyuwangi sudah mempunyai kurikulum pendidikan kesehatan gigi Dental Health Education (DHE) yang menekankan tentang perawatan gigi /sikat gigi yang benar sejak dini, kemungkinan besar kondisi kesehatan gigi rata-rata masyarakatnya sedikit yang mengalami kerusakan. Hal ini bisa menjadi himbauan pada seluruh masyarakat Indonesia. Dan akhinya penyakit gigi dan mulut bisa diminimalkan.

nana_ono

Artikel Terkait

Home