26 Januari 2015

Melatih Otak Tengah Dengan Bawang Merah


Bawang merah (Allium Cepa) adalah sejenis tanaman yang menjadi bumbu masakan Asia Tenggara dan dunia. Orang jawa menyebutnya "Brambang". Bagian yang paling banyak dimanfaatkan adalah umbinya, meskipun beberapa tradisi kuliner juga menggunakan daun dan tangkai bunganya sebagai bumbu penyedap masakan. Tanaman ini di duga berasal dari Asia Tengah dan Asia Tenggara.

Otak tengah (mesencephalon/midbrain) adalah bagian terkecil dari otak yang berfungsi sebagai stasiun relasi untuk informasi pendengaran dan penglihatan, mengontrol gerakan tubuh, dan sebagai penghubung otak kanan dan otak kiri. Otak tengah juga merupakan bagian awal dari batang otak.

Otak kanan dan otak kiri mempunyai fungsi yang berbeda. Pada otak kanan berfungsi sebagai: perkembangan emosi, kemampuan bersosiallisasi, fungsi komunikasa, perkembangan intuitif, pengendalian ekspresi, pusat khayalan dan kreatifitas, berfikir dengan memori jangka panjang. Sedangkan fungsi otak kiri adalah: perkembangan intelegensi, pusat perkembangan logika, berfikir analitik dan bertahap, berfikir dengan memori jangka pendek.

Sesi-sesi dalam proses pelatihan aktivasi otak tengah diantaranya: bisa berada dalam situasi yang nyaman dan bahagia, terdapat gerakan-gerakan sederhaha yang dapat membantu gerakan otak, pemasukan gelombang alfa dan gelombang suara dalam frekwensi khusus, senam otak, penutupan mata. Bisa merasakan sesuatu di depan kita dalam kondisi mata tertutup merupakan tanda bahwa otak tengah sudah aktif.

Layaknya sebuah proses, pelatihan aktivasi otak tengah juga mempunyai peluang mengalami sebuah kegagalan. Tanda-tanda kegagalan dalam pelatihan tersebut diantaranya: merasa tidak nyaman pada situasi sekitar, terdapat suatu tekanan pada saat pelatihan, tidak percaya diri, mengalami kebingungan dalam proses pelatihan.

Bawang merah selain sebagai bumbu dapur banyak juga berkhasiat bagi kesehatan tubuh. Untuk mempergunakannya tentunya kita harus membersihkan bawang merah dari kulitnya. Saat proses pemisahan kulit yang kering dengan lapisan yang lebih segar kemungkinan besar akan menyebabkan ada goresan atau luka iris pada bawang merah. Pada saat itu berarti memecah sel di dalamnya yang membuat bawang melepaskan kandungan asam sulfenik. Asam ini bercampur dengan enzim dan kemudian menghasikan gas yang disebut propanethiol D-oxide. Lama- lama gas ini mencapai pada mata kita dan bercampur dengan air di dalam mata, maka terbentuklah asam sulfurik yang menyebabkan mata perih dan mengeluarkan air mata.

Pada umumnya penggunaan bawang merah sebagian besar pada kegiatan masak memasak sebagai bumbu dan penyedap sebuah masakan. Kegiatan pembersihan atau pemisahan lapisan kering dan basah dapat dicalkulasi menjadi sering, walau sebenarnya bisa dilakukan sekaligus kemudian di simpan dalam almari es.

Penggunaan bawang merah tetap tidak lepas dari luka pada bawang merah , apapun bentuknya. Proses memecah sel di dalamnya membuat bawang melepaskan kandungan asam Sulfenik sehingga bercampur enzim, menghasilkan gas propanethiol D-oxide bercampur dengan air di dalam mata, terbentuklah asam sulfurik.

Mengatasi permasalahan peristiwa pemanfaatan bawang merah apapun tujuan penggunaannya bisa dipakai untuk melatih pengaktifan otak tengah. 

Proses pengaktifan butuh latihan:
Persiapkan bawang merah dan pisau
Tutuplah mata.
Dengan penuh keyakinan mulailah mengupas bawang merah.
Buat dan rasakan sampai anda terbiasa melakukannya dalam kondisi yang tetap nyaman.
Lakukan latihan-latihan ini berulang-ulang sampai menjadi pekerjaan yang benar-benar biasa saja.

Selamat mencoba.... "mengupas bawang merah dengan mata tertutup"jika berhasil ada 2 keuntungan, pertama otak tengah menjadi terlatih aktif dan yang ke-dua jika ada pekerjaan mengupas bawang merah tidak menangis.

Nana Ono

PUSTAKA:
www.scientificamerican.com/article/what-is-the-chemical-proc/
id. tremwiki.com/ID/sulfenic_acid
www.tempo.co/read/news/2014/05/01
id.wikipedia.org/wiki/Bawang_merah
id.wikipedia.org/wiki/Otak_tengah
Ajipurnomo.wordpress.com/Keuntungan-aktivasiotak-tengah/
www.aktivasiotak.com/Cara/Melatih_otak_tengah.html
www.dogleg.jw.lt/psikologis/otak.
pengalaman sendiri.


Selengkapnya »

12 Januari 2015

Nikah Kurang Umur Meningkat, Gerakan Rakyat Mandiri adakan Pembinaan Remaja Usia Nikah

 
Bertempat di Balai Desa Sukonatar Kecamatan Srono, kemarin Lembaga Swadaya Masyaraka ( LSM ) Gerakan Rakyat Mandiri ( GeRaM ) bekerja sama dengan Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB  serta Keenteria Agama Kabupaten Banyuwagi mengadakan kegiatan Pembinaan Remaja Usia Nikah yang diikuti lebih dari 400 siswa/siswi SMK dan SMA yang ada di Kecamatan Srono.

Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana yang diwakili oleh Kabid Data, Informasi dan Institusi Masyarakat, Sugeng Fadjar Haridjanto, M.Kes menyatakan salut atas yang dllakukan Lembaga Swadaya  Masyarakat Gerakan  Rakyat Mandiri (  Geram ) yang mengadakan kegiatan semacam ini, terlebih saat ini tidak sedikit  institusi yang alergi jika mendengar kata LSM, padahal tidak semua LSM bertindak mencari cari kesalahan oraang lain, “salah satu LSM yang perlu didukung kegiatannya adalah LSM Geram ini, karena beberapa kegiatannya bersentuhan langsung kepada Masyarakat”.

Masa Remaja sebagai  masa pertumbuhan perlu pendampingan yang benar dari berbagai pihak, disampaikan oleh Sugeng Fadjar Haridjanto, M.Kes bahwa saat ini kasus Pernikahan yang dilakukan pasangan yang usianya kurang dari 20 tahun  masih tinggi. Yang berakibat belum  siapnya sebuah rumah tangga yang berdampak pada menurunnya kwalitas keluaga dan menikatnya perceraian. Ditambahkan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi yang diwakili Kepala Seksi Bimas Islam, Drs, H. Moh. Jali, M.PdI, bahwa Banyuwangi saat ini menempati peringkat kedua dalam hal banyaknya perceraian, disamping itu jumlah pernikahan kurang umur ( pernikahan yag dilakukan perempuan yang usianya kurang dari 16 tahun dan laki-laki kurang dari 19 tahun dan harus mendapatkan izin dari pengadilan )  juga meningkat. Sehingga banyak yang harus meninggalkan sekolah karena harus menikah.

Syafa’at, SH, MHI yang juga menjadi  Nara Sumber ketiga dalam acara tersebut juga banyak menyampaikan berbagai kasus pernikahan yang dilakukan oleh pasangan dibawah umur, bahkan kasus terahir yang ditanganinya dialami oleh pasangan kelas XI sebuah SLTA dibawah naungan Lembaga Keagamaan.  Dari berbagai kasus tersebut yang perlu dipikirkan adalah langkah pencegahan yng dibenarkan menurut Hukum Agama dan Hukum pemerintah agar  pernikahan dibawah umur dapat dicegah dan pernikahan dini dapat dikurangi. Terlebih banyak sekolah yang menolak dan atau mengeluarkan siswa/siswinya yang menikah, meskipun tidak ada Undang undang dan Peraturan Pemerintah yang melarang anak yang menikah untuk melanjutkan sekolah.

Pada acara tersebut  Juga diluncurkan Buku karangan Syafa’at, SH, MHI yang berjudul “Cinta dan Pernikahan”,  yang berisi kumpulan artikel milik Penyedia bahan Pembinaan Keluarga Sakinah KUA  Kecamatan Cluring tersebut. Disampaikan oleh Syafa’at, SH, MHI bahwa beberapa artikel yang ada dalam Buku Tersebut telah dimuat dalam Opini Radar Banyuwangi, sebagian juga ada dalam Web Bimas Islam Kementerian Agama. Buku Tersebut sebagian berisi beberapa kasus yang dtanganinya selama bertugas.

Disamping  Narasumber  tersebut tersebut,  juga menghadirkan Sri Purnanik, Bidan Penyelia yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Sumberberas Kecamatan Muncar yang mengawali acara dengan melantunkan suaranya dengan menyanyian lagu Kelanga yang biasa dinyanyikan Wandra . Kepala Desa yang juga Wakil sekretaris Asosiasi Kepala Desa ( ASKAB ) ini banyak bersingungan dengan kasus kasus yang dialami perempuan yang belum menikah yang hamil duluan, beberapa kasus yang ditangainya masih berstatus pelajar
Selengkapnya »

06 Januari 2015

Beat vs Panter Meninggal ditempat di depan Njathil Net

Kilas Sumberayu-Tabarakan beruntun antara Honda Beat, Izuzu Panter dan Honda Vario terjadi di depan warnet 'Njathilnet' atau di depan biro jasa Al Hidayah Sumberberas hari ini, Selasa 06/01/2015, kejadian kira kira pukul 18.15 WIB. Akibat tabrakan tersebut, pengendara Honda Beat (warga desa Kedunggebang) meninggal di tempat, motor Honda Beat rusak parah (hancur bagian depan), sedang Honda Vario rusak lumayan parah dengan body motor melengkung sementara pengendara Vario hanya luka ringan


"Saya dari arah utara dengan kecepatan standar (tidak ngebut) kemudian disalip Panter, dan dari arah selatan ada Honda Beat putih melaju dengan kencang, maka terjadilah kecelakaan," kata korban yang luka ringan (pengendara Vario). "Yang aneh kok melantingnya Beat ke arah kanan, sehingga saya terkena imbas kecelakaan, dan melengkunglah Vario yang saya kendarai," imbuhnya
 

Dari keterangan beberapa warga yang berada di TKP dan UGD bahwa pengendara panter juga merupakan warga Kedunggebang, bahkan tetangga dari yang meninggal dunia, sedang pengendara Vario adalah warga Sumberberas Sidomulyo Timur
Selengkapnya »

Home