16 Desember 2013
Gajah Oling, Ulang Tahun Dan Pegawai Banyuwangi
Gajah Oling dalam gambar batik khas Banyuwangi seakan menyerupai gambar sebuah tanda tanya (?), yang secara filosofi merupakan bentuk menyerupai belalai gajah dan sekaligus digambarkan menyerupai oling (seekor belut/moa). Disamping kedua unsur tersebut karakter gambarnya juga dikelilingi sejumlah atribut lain, diantaranya: kupu-kupu, kangkung, daun bambu, gedek-gedekan, tumbuhan laut, manggar (bunga Pinang/kelapa) dan sebagainya. Belalai gajah menggambarkan seekor binatang yang besar mempunyai makna gambaran pada Yang Maha Besar, sedang oling dimaksudkan eling(ingat). Jadi gajah oling merupakan sebuah lambang agar selalu ingat kepada Tuhan Yang Maha Segalanya dengan segala kebesaranNya.
Ulang tahun bisa jadi hal yang biasa dalam hidup kita, cara memperingatinya juga berbagai macam, diantaranya: dengan berpesta, syukuran, kumpul-kumpul bersama teman, mengundang ataupun berbagi senang bersama anak yatim piyatu dan masih banyak cara lainnya yang bertujuan untuk memperingati suatu peristiwa hari lahir/hari jadi. Banyak makma bisa kita petik dari kata sebuah ulang tahun, momentum-momentum tersebut bisa mempertegas sebuah identitas diri, menghargai waktu yang berharga mengisinya dengan sesuatu yang positif, menjadi lebih bisa bersyukur atas nikmat yang dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, refleksi diri dengan menata kembali apa yang sudah diperbuat dan yang belum dilakukan, mencari makna dalam suatu kehidupan, ungkapan terima kasih pada siapa saja yang membantu dan memberi andil dalam kehidupan.
Pegawai merupakan seseorang yang bekerja pada pemerintah atau sebuah perusahaan sebagai abdi atau abdi Negara, yang masih honore, magang calon pegawai negeri sipil, pegawai negerisipil ataupun sebagai pegawai bukan salah satu tersebut tapi bekerja/menjadi seorang pejabat. Dalam melaksanakan pekerjaannya mereka mempunyai kewajiban mengikuti aturan atau sebuah ketetapan yang telah ditetapkan ataupun hanya sebuah himbauan yang merupakan kesepakatan bersama guna sebuah tujuan luhur pada suatu daerah.
Mengingat sejarah pada 242 tahun yang lalu tepatnya pada 18 Desember 1771, pada peristiwa Puputan Bayu yakni sebuah pertempuran kerajaan Blambangan melawan kekuasaan VOC dan runtuhnya kerajaan Blambangan serta diangkatnya R. Wiraguna (mas Alit) sebagai bupati pertama Banyuwangi.
Dan pada pemerintahan Bupati Banyuwangi sekarang H. Abdullah Azwar Anas, M. Si. dan dengan menindaklanjuti surat dari sekretaris Daerah Banyuwangi tanggal 27 November 2013 nomor: 065/2400/429.013/2013 seyogyanya seluruh karyawan dan karyawati Satuan Unit Kerja (SKPD) dalam melaksanakan tugas kedinasan di wilayah Kabupaten Banyuwangi mulai 2 sampai 31 Desember 2013 agar menggunakan pakaian batik khas Banyuwangi Gajah Oling (khusus laki-laki menggunakan udeng), ini disampaikan guna memperingati hari ulang tahun ke 242 Kabupaten Banyuwangi serta untuk menumbuhkan apresiasi terhadap produk lokal Kabupaten Banyuwangi.
Memakai baju batik khas Banyuwangi Gajah Oling selama satu bulan di akhir tahun dalam rutinitas kerja bisa menambah rasa kecintaan dan kebanggaan terhadap tempat kelahiran, bisa juga dipakai sebagai kesempatan bergaya atau fasionable pada dunia kerja serta bisa mengurangi ketegangan dalam bekerja oleh karna adanya kewajiban menyelesaikan segala bentuk pelaporan sebagai wujud dari sebuah tanggung jawab dalam bekerja.
Dan yang paling penting peringatan ini dengan memakai batik khas Banyuwangi Gajah Oling seluruh karyawan karyawati dapat memahami dari makna Gajah Oling yakni pada kondisi apapun sebagai manusia diwajibkan selalu ingat/eling pada Tuhan yang Maha Kuasa dengan segala kebesaranNya serta hanya dengan kehendakNya manusia bisa melakukan apa saja temasuk dalam bekerja untuk menyelesaikan tugasnya.
Nana Ono