30 Juli 2016

Membangun Saluran Air di Parasgempal

Kilas Sumberayu- Entah dulu ceritanya bagaimana kok di ujung jalan KH Abul Manan  sebelum pertigaan menuju SMKN DU atau  di sebelah barat SMK Minhajut Thulab di selatan jalan ada saluran air yang tidak  ada sambungannya atau mentok, sehingga saat hujan air yang mengalir di selokan tersebut meluber ke jalan. Dan akibatnya karena genangan air  maka pengguna jalan yang kebanyakan anak sekolah jadi terganggu dan  aspal di jalan tersebut juga mudah mengelupas, jalanpun jadi berlobang



Untuk mengatasi kondisi hal tersebut maka saluran air tersebut dibuatkan saluran penghubung ke saluran air irigasi sawah di sebelah utara jalan, agar air yang meluber bisa mengalir dan tidak menggenang di jalan

"Sebelumnya saluran air ini berhenti di situ, sehingga air meluber ke jalan dan aspal mudah mengelupas," jelas Musrinianto  kepala dusun Sidomulyo sambil meratakan tanah sisa galian saluran air




Untuk membangun saluran air penghubung tersebut, terpaksa harus membongkar jalan dqn mengalihkan lalu lintas untuk sementara, karena memang saluran air yang terhubung dengan irigasi ada  di sebelah utara jalan

08 Juli 2016

Ritual "Ider Bumi" Tradisi Lebaran di Banyuwangi



Suku Using di Desa Kemiren Banyuwangi kembali menggelar ritual khusus pada momen Lebaran kali ini. Namanya Barong Ider Bumi, sebuah ritual adat untuk menjauhkan desa dari mara bahaya.


Ritual adat bersih desa ini dilakukan masyarakat Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, setiap 2 Syawal. Warga mengarak barong mengelilingi desa yang diakhiri dengan kenduri masal di sepanjang jalan desa.


Barong adalah kostum dengan topeng dan asesoris yang merupakan penggambaran hewan yang menakutkan. Barong ini dipercaya oleh masyarakat Using memiliki kemampuan untuk mengusir roh jahat. 


Pada Idul Fitri 1437 Hijriyah ini, ritual Barong Ider Bumi digelar pada Kamis 7 Juli 2016 tepat pukul 15.00 WIB. Tradisi adat ini diawali ritual sembur othik-othik, yakni ritual melempar (menyembur) uang receh yang dicampur beras kuning dan bunga.


"Melempar uang receh dalam ritual ini melambangkan usaha warga untuk membuang (melempar) sial dari Desa Kemiren," tutur ketua adat Desa Kemiren, Suhaimi, 7 Juli 2016 malam.


Usai ritual sembur othik-othik, seluruh warga mengarak tiga barong Osing yang diawali dari pusaran (gerbang masuk) desa ke arah barat menuju tempat mangku barong sejauh dua kilometer. Selain warga, para sesepuh juga ikut berjalan mengarak barong-barong tersebut sambil membawa dupa dan melafalkan doa-doa untuk keselamatan seluruh warga.


Setelah diarak sejauh dua kilometer, para Barong digiring kembali ke pusaran untuk selamatan bersama. Nah, di sinilah puncak acaranya, yakni selamatan dengan menggunakan tumpeng pecel pitik (ayam kampung yang dibakar dengan ditaburi kelapa) sebagai wujud rasa syukur kepada Sang Pencipta yang telah memberikan keberkahan.


Puluhan tumpeng pecel pitik ditata rapi berjajar di sepanjang jalan. Masyarakat dan pengunjung yang menyaksikan ritual sakral ini juga turut diajak kenduri karena setiap rumah membuat tumpeng yang sengaja disuguhkan untuk dinikmati warga lain yang hadir. Sangat meriah namun tetap sakral.


Ritual ini telah dilakukan masyarakat Desa Kemiren sejak ratusan tahun yang lalu. Konon, saat itu Desa Kemiren terkena pageblug (wabah penyakit). Banyak orang yang pagi hari sakit sorenya meninggal. Tidak hanya wabah kematian yang menyerang warga, ratusan hektare sawah juga diserang hama sehingga menyebabkan gagal panen. 


Warga pun mengadakan tirakatan dan berdoa memohon petunjuk dari Yang Maha Kuasa. Akhirnya, salah seorang tetua adat Desa Kemiren yang bernama Mbah Buyut Cili mendapatkan wangsit lewat mimpinya. Dalam mimpinya, disebutkan untuk mengusir penyakit dan hama yang melanda desa, penduduk harus mengadakan selamatan kampung dengan menggelar ritual arak-arakan barong untuk menolak bencana. 


Warga pun lalu melaksanakan ritual sesuai mimpi tetua desa. Dan terbukti benar, usai arak-arakan barong dilakukan, bencana menjauh dan desa menjadi damai sejahtera.


Sejak saat itulah, ritual arak barong yang kini disebut Barong Ider Bumi ini menjadi tradisi warga Kemiren. Setiap 2 Syawal, barong diarak keliling desa dengan diiringi pembacaan macapat (tembang Jawa) yang berisi doa kepada Sang Khalik dan nenek moyang untuk menolak bahaya (bala) yang mengancam keselamatan penduduk desa.


Barong Ider Bumi ini jadi salah satu agenda Banyuwangi Festival 2016. "Sudah sejak empat tahun silam pemda memasukkan tradisi ini ke dalam agenda wisata Banyuwangi Festival (B-Fest). Ini dilakukan untuk menguatkan tradisi lokal agar tidak punah, serta sebagai syi'ar agar budaya asli Banyuwangi bisa dikenal masyarakat luas," kata Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, MY Bramuda.(liputan6)

02 Juli 2016

Kepantasan Menjadi Tenaga Kesehatan Teladan (Tas Nakes) 1



Penyebaran SDM kesehatan masih menjadi kendala. Rendahnya rasio tenaga kesehatan (NAKES), terhadap puskesmas maupun jumlah penduduk di suatu daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis. Oleh karena diperlukan strategi untuk meningkatkan minat tenaga kesehatan bekerja di puskesmas. Pemilihan tenaga kesehatan teladan diharapkan menjadi salah satu motivasi meningkatkan minat tenaga kesehatan bekerja dipuskesmas sehingga dapat menjadi pendorong terciptanya sikap nasionalis, etis dan profesionalis memiliki pengabdian yang tinggi, disiplin, kreatif, berilmu, terampil, berbudi luhur serta dapat memegang teguh etika profesi.

Pemilihan tenaga kesehatan mempunyai tujuan secara umum yaitu terlaksananya penilaian dalam rangka pemberian penghargaan gubernur dan menteri kesehatan kepada tenaga kesehatan teladan di puskesmas sebagai pengakuan atas keteladanan dalam pembangunan kesehatan yang dilaksanakan secara obyektif dan trasparan. Secara khusus bertujuan: terpilihnya tenaga kesehatan teladan di puskesmas di tingkat provinsi, meningkatkan motivasi, dedikasi dan loyalitas tenaga kesehatan puskesmas pada prestasi kerja, meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan strata pertama melalui puskesmas, meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan di dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah kerjanya, menumbuhkan kompetisi yang sehat diantara tenaga kesehatan dalam upaya meningkatkan pelayanan.

Pemilihan nakes teladan ini diharapkan bermanfaat bagi masyarakat yakni memperbaiki kelangsungan hidup dan terciptanya pemberdayaan masyarakat serta peningkatan derajat kesehatan.

Sebagai sasaran tenaga kesehatan puskesmas yang akan mendapat penghargaan sebagai tenaga kesehatan teladan di puskesmas adalah:
  • Tenaga medis, yaitu dokter/dokter gigi.
  • Tenaga keperawatan, yaitu perawat, perawat gigi dan bidan. 
  • Tenaga kesehatan masyarakat, yaitu sanitarian,epidemiolog kesehatan, entomolog kesehatan,  penyuluh kesehatan, tehnisi kefarmasian dan analisis kesehatan laboratorium ( ahli tehnologi laboratorium medik ).
  • Tenaga gizi, yaitu nutrisionis, dietisien. 

Pengertian tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau ketrampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Puskesmas adalah unit pelaksana tehnis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Kepala puskesmas adalah penanggung jawab dalam pembangunan kesehatan di suatu wilayah administrasi.

Dokter adalah tenaga kesehatan lulusan pendidikan kedokteran baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh pemerintah RI  sesuai dengan peraturan perundang-undangan, yang bekerja di puskesmas dan diberikan tugas, tanggung jawab, wewenang serta hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dokter gigi adalah tenaga kesehatan lulusan pendidikan kedokteran gigi baik di dalam maupun luar negeri yang diakui  oleh pemerintah RI sesuai dengan peraturan perundang-undangan, yang bekerja di puskesmas dan diberi tugas, tanggung jawab serta hak secara penuh oleh pejaat yang berwenang untuk melakukan pelayanan kesehatn gigi dan mulut kepada masyarakat.

Perawat adalah seorang tenaga kesehatan yang telah lulus pendidikan D III keperawatan dan S1 keperawatan baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan, yang bekerja di puskesmas atau pustu yang diberi tugas, tanggung jawab dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pelayanan asuhan keperawatan kepada masyarakat. Bidan adalah seorang wanita yang telah lulus pendidikan D III kebidanan, merupakan tenaga kesehatan yang bekerja di puskesmas, pustu dan polindes yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melakukan pelayanan asuhan kebidanan kepada masyarakat.

Tenaga kesehatan masyarakat adalah sanitarian, entomolog kesehatan, penyuluh kesehatan, epidemiolog kesehatan, analisis laboratorium dan asisten apoteker. Sanitarian adalah tenaga kesehatan yang diberi tugas, tanggung jawab,wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pengamatan, pengawasan dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka perbaikan kwalitas kesehatan lingkungan untuk dapat memelihara, melindungi dan meningkatkan cara-cara hidup bersih dan sehat.

Entomolog kesehatan adalah tenaga yang mendapat sertifikat entemolog yang bekerja di puskesmas dan pustu dan diberi  tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh  oleh yang berwenang untuk melakukan kegiatan teknis fungsional pengamatan , penyelidikan, pemberantasan dan pengendalan terhadap vektor penyakit/serangga pengganggu. Penyuluh kesehatan adalah Tenaga kesehatan yang bekerja di puskesmas dan pustu serta diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat berwenang untuk melakaukan kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan advokasi, bina suasana dan gerakan pemberdayaan masyarakat, melakukan penyebarluasan informasi, membuat rancangan media, melakukan pengkajian/penelitian perilaku masyarakat yang berhubungan dengan kesehatan serta merencanakan intervensi, monitoring dan evaluasi dalam rangka mengembalikan perilaku masyarakat yang mendukung kesehatan.

Epidemiologi kesehatan adalah tenaga kesehatan yang mendapat sertifiat epidemiologi yang bekerja di puskesmas dan pustu serta diberi tugas, tanggung jawab, wewenang untuk melakukan kegiatan pengumpulan data, pengolahan data, analisis dan intepretasi, melakukan penyelidikan epidemiologi untuk tindak pengamanan penanggulanga penyebar/penularan penyakit dan faktor-faktor yang sangat berpengaruh.

Teknisi kefarmasian adalah tenaga kesehatan lulusan sekolah menengah farmasi (SMF) / SMK farmasi dan D III farmasi yang bekerja di puskesmas atau pustu serta diberi tugas, melaksanakan penyiapan pekerjaan kefarmasian yang meliputi penyiapan data untuk penyiapan perangkat lunak, penyiapan pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga serta penyiapan pelayanan kefarmasian.

Analisis kesehatan laboratorium (Ahli Tehnologi Laboratorium Medik) adalah tenaga kesehatan yang telah lulus pendidikan D III analisis kesehatan yang bekerja di puskesmas dan diberi tugas, tangnggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan laboratorium kesehatan.

Tenaga gizi adalah tenaga kesehatan lulusan pendidikan minimal D III gizi yang bekerja di puskesmas dan pustu, yang diberi tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pelayanan dibidang gizi masyarakat termasuk makanan dan dietetik yang meliputi pengamatan, penyusunan program, pelaksanaan dan penilaian gizi bagi perorangan dan kelompok masyarakat.

Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan peningkatan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat, baik upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan. Kinerja adalah prestasi kerja yang diperlihatkan oleh tenaga kesehatan teladan di puskesmas. Profesionalime adalah pendidikan, memiliki serangkaian pengetahuan ilmiah, kepandaian khusus, menjalankan tugas sesuai standar kompetensi dan kode etik (profesi) yang berlaku, senantiasa meningkatkan kwalitas diri secara terus menerus untuk menjalankan pekerjaan. Teladan adalah perbuatan yang patut ditiru. (bersambung)

Nana Ono

Home