Beberapa orang memberikan pengakuan, "Dengan menjalin asmara tanpa bertatap muka memungkinkan kami untuk mengeksplorasi pikiran satu sama lain. Bukan hanya saling memandang fisik."
Sedangkan yang lainnya yang mengatakan, "Anda bisa saja sangat jatuh hati pada seseorang, lewat apa yang dia tulis ataupun dari suaranya di ujung telepon. Tapi, Anda tidak bisa sepenuhnya percaya bahwa perasaan yang tengah Anda rasakan itu adalah cinta."
Memang, perasaan nyaman yang timbul akibat keintiman saling berbagi cerita sehari-hari lewat instant messanges, e-mail, ataupun telepon, membuat satu sama lain makin dekat. Rasa cinta pun tak dapat dihindari saat menyusup dalam relung hati.
Namun begitu, cepat atau lambat masalah akan datang begitu Anda mulai berkhayal bagaimana perilaku dan rupanya. Dan saat pertemuan tiba sementara ia ternyata tak sesuai harapan seperti saat Anda berhubungan dengannya lewat dunia maya ataupun telepon, impian Anda yang terlalu tinggi justru jadi bumerang.
"Walau sering kali perasaan tersebut dengan mudah dimaknai cinta, namun bisa saja itu hanya sebuah rasa kagum, ataupun hasrat seks saja. Pasalnya, cinta sejati datang dengan mengenal seseorang secara nyata, dan melewatkan waktu bersama dengan orang tersebut," ungkap sesorang yang lebih menggunakan fikirannya dibanding perasaannya.
Jadi, sebaiknya berhati-hati dengan kedekatan Anda dengan seseorang yang dikenal tidak secara langsung. Sebab, potensi untuk membuat patah hati jauh lebih besar dibandingkan Anda sudah mengenalnya secara langsung dengan bertatap muka terlebih dulu.
