29 Agustus 2012

Puter Kayun, Salah Satu Tradisi Lebaran di Banyuwangi

Kilas Sumberayu- Saat lebaran tiba warga Boyolangu salah satu daerah yang berada di kabupaten Banyuwnagi menggelar acara Puter Kayun, istilah ini diambil dari bahasa Osing, Puter berarti keliling, dan Kayun berarti suka cita atau gembira. Namun tidak semua kusir dokar di Banyuwangi yang mengggelar tradisi kuno ini. Hanya para kusir dokar di Kelurahan Boyolangu Kecamatan Giri saja.

Warga di Kelurahan Boyolangu banyak yang memiliki usaha jasa angkutan Dokar. Puter Kayun digelar sebagai ungkapan rasa syukur mereka atas rejeki selama Ramadan hingga Idul Fitri.

Puter Kayun divisualisasikan dengan bertamasya keliling naik dokar. Mulai dari Boyolangu hingga ke pantai Watu Dodol, Kecamatan Kalipuro. Jaraknya sekitar 15 Km.

Rute tersebut tak lepas dari sejarah Puter Kayun sendiri (ada sejumlah versi). Konon, dimasa penjajahan Belanda, daratan Watu Dodol akan dijadikan jalan raya oleh Belanda. Ditepi pantai berdiri batu berukuran raksasa.

Segala upaya dilakukan Belanda untuk menghancurkan batu tersebut. Termasuk memberlakukan kerja rodi bagi warga pribumi yang pada akhirnya banyak yang mati. Hingga akhirnya Bupati pertama Banyuwangi (1773-1781), Raden Mas Alit, membuat sayembara.

Sayembara itu didengar oleh Buyut Jokso, seorang sakti asal Boyolangu. Buyut Jokso konon langsung menuju ke pantai Watu Dodol, dan melakukan ritual. Yakni mengajak komunikasi Jin penunggu batu raksasa. Alhasil, Buyut Jokso berhasil memecah batu tersebut setelah memenuhi 3 syarat yang diminta Jin.

Syarat itu diantaranya, batu boleh dipecah asal tidak melewati batas-batas yang ditentukan. Kedua menyisakan batu untuk dijadikan tempat tinggal raja Jin. Ketiga, keturunan Buyut Jokso sesekali diminta mengunjungi Watu Dodol.

Namun kisah tersebut hanya menjadi legenda bagi warga Boyolangu. Terlepas dari itu semua, Puter Kayun sejak lama masuk dalam kalender wisata tahunan Banyuwangi.

Di Watu Dodol sendiri, kini masih berdiri batu besar yang membelah jalan raya yang menghubungkan Banyuwangi-Situbondo. Pemandangan pantainya pun menarik banyak wisatawan lokal maupun mancanegara untuk mengunjunginya.


Artikel Terkait

Home