Kilas Sumberayu- SPT 2015 (Surat Pemberitahuan) adalah surat yang oleh Wajib pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan atau bukan objek pajak dan atau harta dan kewajiban, menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. SPT untuk wilayah Sumberberas sudah datang, berarti bagi warga Sumberberas (khususnya) yang memiliki kwajiban membayar pajak bumi dan bangunan sudah sudah saatnya untuk segera membayarnya. Karena pembangunan fasilitas desa terutama pengaspalan jalan desa sangat tergantung pada kelunasan PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) yang sesuai pada waktunya, semakin cepat lunas maka pembangunan semakin cepat pula.
Banyak warga (yang tinggal dekat dengan jalan desa yang belum diaspal) bertanya kenapa di Sumberberas masih banyak jalan yang belum diaspal, dan banyak yang mengira hal tersebut terjadi karena faktor pemimpinnya. Bisa juga terjadi karena faktor pemimpin, namun yang paling utama adalah faktor pelunasan PBB, sehingga pembangunan desa jadi terhambat jika pelunasan PBB terlambat. dan pembangunan desa termasuk jalan desa adalah bukan murni dari swadaya masarakat dan pemerintah desa, namun atas usulan warga yang kemudian disetujui oleh pemerintah daerah dan hal ini tergantung dari antusias warga dalam membayar PBB.
Yang perlu diketahui adalah, Jika pembayaran PBB warga Sumberberas lunas di bulan Mei atau sebelumnya, maka 100% hasil pajak akan kembali ke desa Sumberberas sebagai Reward atau Hadiah, dan hadiah tersebut harus digunakan untuk dana pembangunan desa, namun semua itu tergantung kesadaran warga Sumberberas sendiri. Menurut uraian di buku pajak desa Sumberberas, kewajiban pajak warga
desa Sumberberas adalahsebesar RP310.684.434,-(tiga ratus sepuluh juta
enam ratus delapan puluh ribu empat ratus tiga puluh empat rupiah)
"Jalan desa Sumberberas masih banyak yang belum diaspal karena warga kurang sadar untuk membayar PBB tepat waktu meski sudah disosialisasikan melalui siaran keliling, sehingga dana pembangunan ditangguhkan," ucap seseorang di Pemerintahan Desa Sumberberas.
"Mungkin sosialisasi berbentuk siaran itu dilakukan siang, sedangkan sebagian besar warga berkarir ( kerja di luar rumah) dan bukan krena gak mau begitugtu mendgarkan akan adanya pengumuman, tapi karena mereka sedang tidak ada di tempat," ucap salah satu warga Sumberberas
Padahal biasanya sosialisasi pajak dengan siaran keliling itu tidak hanya sekali, namun beberapa kali dan menelusuri sudut-sudut desa. Namun karena hanya siaran untuk segera membayar pajak jadi mungkin kurang diperhatikan, kecuali siaran pertandingan sepak bola atau film gratis baru diperhatikan
Bayarlah PBB tepat waktu, agar Pembangunan Desa Cepat Dilaksanakan
30 Maret 2015
04 Maret 2015
Pengembangan Pariwisata Banyuwangi didukung Menpar
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menjanjikan empat hal sebagai bentuk dukungan pemerintah pusat terhadap pengembangan pariwisata Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Ini penjelasan Menpar.
"Ada empat hal yang (akan) saya dukung untuk Banyuwangi," jelas di saat acara peluncuran Festival Banyuwangi 2015 di Gedung Sapta Pesona di Jakarta.
Ia mengatakan, Hal pertama yakni dukungan pemasaran di mana pihaknya menganggarkan Rp1,5 miliar untuk tiga kegiatan dalam rangkaian Festival Banyuwangi tahun 2015. Ia menyadari secara umum anggaran pemasaran mendukung pariwisata masih sangat lemah sehingga pihaknya berupaya mengoptimalkan penggunaan anggaran untuk wilayah-wilayah yang memiliki komitmen tinggi dalam mengembangkan sektor pariwisatanya.
"Anggaran pemasaran pariwisata kita ini masih seperduabelasnya Malaysia, padahal kontribusi pariwisata bisa lebih besar ketimbang membangun industri lain. Khusus untuk Banyuwangi, bantuan Rp1,5 miliar itu ditargetkan mampu mendatangkan tambahan 30.000 wisatawan untuk berkunjung ke wilayah itu. Selain bantuan promosi, hal kedua yang dijanjikan Menpar adalah dukungan dalam mengembangan destinasi," ujar dia
Ia pun mengaku, pihaknya mendorong para pemangku kepentingan terkait terjun langsung ke destinasi wisata manapun yang telah ditetapkan sebagai kawasan strategis pariwisata oleh Pemkab Banyuwangi. Selain itu, ia juga menjanjikan akan membantu pengembangan sumber daya manusia terutama bagi yang bergerak di sektor pariwisata Banyuwangi.
"Kami akan perkuat Politeknik Pariwisata di Banyuwangi. Kami akan bantu sertifikasi 100 putra-putri Banyuwangi dengan sertifikat standar ASEAN," papar dia.
"Hal keempat yang dijanjikan yakni membantu studi wisata bahari termasuk studi pembangunan marina.cApalagi wisata bahari banyak yang bisa dikembangkan di Banyuwangi," kata dia menambahkan.
Pada kesempatan yang sama Bupati Banyuwangi Abdulllah Azwar Anas mengatakan pengalamannya membangun pariwisata Banyuwangi dalam empat tahun membuatnya semakin yakin membangun pariwisata relatif sedikit pro dan kontra.
"Awalnya PKL direlokasi marah-marah tapi setelah ditata mereka senang karena penghasilannya naik 300-400 persen," imbuh dia.
Tercatat, kinerja pariwisata di Banyuwangi mampu mendongkrak pendapatan perkapita masyarakat dari Rp14,97 juta perkapita pertahun pada 2013 menjadi Rp25,5 juta perkapita pertahun pada 2014. Sementara kontribusi pariwisata memberikan nilai tambah Rp1,16 triliun atau tumbuh 17 persen dibandingkan 2012, atau naik 56 persen dibandingkan 2011.
"Ada empat hal yang (akan) saya dukung untuk Banyuwangi," jelas di saat acara peluncuran Festival Banyuwangi 2015 di Gedung Sapta Pesona di Jakarta.
Ia mengatakan, Hal pertama yakni dukungan pemasaran di mana pihaknya menganggarkan Rp1,5 miliar untuk tiga kegiatan dalam rangkaian Festival Banyuwangi tahun 2015. Ia menyadari secara umum anggaran pemasaran mendukung pariwisata masih sangat lemah sehingga pihaknya berupaya mengoptimalkan penggunaan anggaran untuk wilayah-wilayah yang memiliki komitmen tinggi dalam mengembangkan sektor pariwisatanya.
"Anggaran pemasaran pariwisata kita ini masih seperduabelasnya Malaysia, padahal kontribusi pariwisata bisa lebih besar ketimbang membangun industri lain. Khusus untuk Banyuwangi, bantuan Rp1,5 miliar itu ditargetkan mampu mendatangkan tambahan 30.000 wisatawan untuk berkunjung ke wilayah itu. Selain bantuan promosi, hal kedua yang dijanjikan Menpar adalah dukungan dalam mengembangan destinasi," ujar dia
Ia pun mengaku, pihaknya mendorong para pemangku kepentingan terkait terjun langsung ke destinasi wisata manapun yang telah ditetapkan sebagai kawasan strategis pariwisata oleh Pemkab Banyuwangi. Selain itu, ia juga menjanjikan akan membantu pengembangan sumber daya manusia terutama bagi yang bergerak di sektor pariwisata Banyuwangi.
"Kami akan perkuat Politeknik Pariwisata di Banyuwangi. Kami akan bantu sertifikasi 100 putra-putri Banyuwangi dengan sertifikat standar ASEAN," papar dia.
"Hal keempat yang dijanjikan yakni membantu studi wisata bahari termasuk studi pembangunan marina.cApalagi wisata bahari banyak yang bisa dikembangkan di Banyuwangi," kata dia menambahkan.
Pada kesempatan yang sama Bupati Banyuwangi Abdulllah Azwar Anas mengatakan pengalamannya membangun pariwisata Banyuwangi dalam empat tahun membuatnya semakin yakin membangun pariwisata relatif sedikit pro dan kontra.
"Awalnya PKL direlokasi marah-marah tapi setelah ditata mereka senang karena penghasilannya naik 300-400 persen," imbuh dia.
Tercatat, kinerja pariwisata di Banyuwangi mampu mendongkrak pendapatan perkapita masyarakat dari Rp14,97 juta perkapita pertahun pada 2013 menjadi Rp25,5 juta perkapita pertahun pada 2014. Sementara kontribusi pariwisata memberikan nilai tambah Rp1,16 triliun atau tumbuh 17 persen dibandingkan 2012, atau naik 56 persen dibandingkan 2011.
Langganan:
Postingan (Atom)