Satu lagi tenaga kerja (TKI) asal Kabupaten Banyuwangi meninggal dunia di negara lain. Sulihatun, 48, asal Dusun Sidomulyo, Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar, yang koma dan menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Thai Ta Iyen, Taipe, Taiwan, akhirnya meninggal dunia kemarin (23/9). Sulihatun yang menempati kamar nomor 5320 di lantai tiga RS Thai Ta Iyen meninggal sekitar pukul 09.00. “Tadi pagi (kemarin pagi) meninggalnya,” cetus Ketua Warga Muslim Indonesian Taiwan- Ika tan Keluarga Banyuwangi (WMITIkawangi) di Banyuwangi, Krishnadi.
Krishnadi mengaku mendapat kabar meninggalnya Sulihatun itu dari anggota WIMT di Taiwan. Perempuan itu meninggal sekitar pukul 09.00. “Saya kontak lang sung dengan teman-teman di Taiwan,” ungkapnya kemarin (23/9). Sebelum mengembuskan napas terakhir, kondisi Sulihatun memang memburuk. Salah satu anak kandungnya, Muhammad Ali Imron, 22, menyusul ke Taiwan. Setelah lima hari menemani ibunya, perempuan paro baya itu meninggal.
“Kami masih mengupayakan pemulangan Mbak Sulihatun ke tanah air,” katanya. Adik kandung Sulihatun, Hermanto, 45, mengaku sudah mendengar berita duka itu dari Suhartini, 36, istrinya yang juga bekerja di Taiwan. “Mbak Sulihatun meninggal Rabu pukul 09.00,” ujarnya.
Menurut Hermanto, keluarga berharap jenazah Sulihatun dipulangkan ke tanah air untuk dimakamkan di kampung halaman di Dusun Sidomulyo, RT 6, RW 1, Desa Sumberberas. “Kami ingin Mbak Sulihatun dipulangkan ke Banyuwangi,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Disosnakertran) Banyuwangi, Syaiful Alam Sudrajat, membenarkan bahwa Sulihatun yang kini bekerja di Taiwan telah meninggal.
Saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan Loka Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (LP3TKI) Surabaya untuk pemulangan jenazahnya. “Jika lancar, insya Allah jenazah sampai di rumah duka pada Sabtu (26/9),” cetusnya. (radar)