Kilas Sumberayu- Jika di masa dulu masalah pergaulan hanya sebatas apa yang terlihat, seperti siapa yang pergi dengan Anda atau siapa yang sering menelpon dan nampak selalu bersama-sama dengan Anda, kini orang dipusingkan dengan dunia maya yang sulit terdeteksi.
Jejaring sosial yang sepertinya hanya berupa ajang pertemanan ternyata tidak sesimpel kelihatannya. Berbagai masalah dari kecanduan internet hingga aksi kejahatan terhubung dengan aktivitas di jejaring sosial ini, dan kini penelitian menemukan bahwa Facebook bisa menyebabkan kecemasan berlebihan, depresi, sifat agresif dan tergila-gila pada sesuatu.
Dikutip dari fyiliving, sebuah karya ilmiah yang dibuat Dr. Larry D. Rosen, seorang profesor psikologi di California State University menyatakan bahwa para remaja yang secara terus menerus menggunakan Facebbok menunjukkan sikap yang lebih agresif, tergila-gila, punya kecemasan berlebihan dan depresi yang akan semakin memburuk seiring usianya bertambah.
Facebook dituduh sebagai biang dari berbagai karakter seseorang saat ini yang dirasa semakin memburuk. Di antaranya adalah menyebabkan perilaku narsistik, menghambat hubungan pertemanan atau percintaan yang sehat, melemahkan kepercayaan diri, mendorong seseorang untuk membuat fakta palsu dan juga membuat seseorang menjadi lebih depresi.
Depresi karena Facebook yang disebut Facebook depression ini nyata, serius dan di ke depannya nanti akan menjadi masalah klinis juga, berdasarkan laporan klinis American Academy of Pediatric. Bahkan jenis depresi ini sedang diajukan sebagai fenomena baru oleh para peneliti, dan didefinisikan sebagai depresi yang berkembang pada seseorang di mana dia menghabiskan waktu yang tidak sedikit untuk beraktivitas di situs jejaring sosial, dan kemudian mulai menunjukkan gejala umum dari depresi.
Saat ini, praktisi kesehatan mental juga dituntut untuk mau tahu tentang aktivitas dunia maya dan harus bisa membantu orang tua dan remaja untuk menghadapi masalah bullying, status dan popularitas, depresi dan kecemasan sosial, pengambilan risiko dan pengembangan seksual di masa remaja yang sangat rawan. Internet dan pergaulan dunia maya ini tidak lagi menjadi suatu hiburan seperti televisi dan video game, jangan remehkan hal ini.