Tetanus atau kejang mulut merupakan infeksi dari spora bakteri Clostridium tetani yang bersifat serius yang bisa berakibat fatal. Anda perlu mengenali jenis dan gejala tetanus karena penyakit ini dapat mengancam jiwa jika pasien tidak segera menerima pengobatan.
Gejala tetanus dapat terjadi mulai dari 4 hari setelah luka Anda terkontaminasi bakteri dan gejalanya dapat bertahan hingga 3 minggu kemudian. Secara umum gejala dapat berkembang setelah 10 hari setelah infeksi awal, tetapi dalam beberapa kasus gejala dapat berkembang setelah satu bulan.
Menurut para ahli, masa inkubasi atau yang ditandai dengan munculnya gejala penyakit yang lebih lama setelah Anda terluka akn lebih jauh dari kontrol sistem saraf pusat. Sehingga pada orang dengan masa inkubasi yang lebih pendek, gejala yang timbul cenderung lebih berat.
Gejala penyakit tetanus adalah kaku otot atau kejang otot mulut. Kekakuan otot dapat memburuk dan menyebar hingga ke otot leher, tenggorokan dan mulut. Kejang otot pertama kali terlihat adalah sulitnya mengunyah dan menelan makanan, sehingga banyak orang menyebut tetanus sebagai penyakit kejang mulut.
Tetanus dapat terjadi secara umum maupun lokal pada daerah tertentu. Berikut jenis penyakit tetanus beserta gejalanya, seperti dilansir onlymyhealth, yaitu:
1. Tetanus umum
Gejala tetanus umum mungkin termasuk salah satu dari berikut:
- Lekas marah dan kelemahan otot
- Kejang otot atau nyeri pada otot
- Kakunya otot tenggorokan dan leher yang menyebabkan Anda kesulitan menelan makanan
- Kejang otot mulut, yang menyebabkan kesulitan dalam mengunyah makanan maupun tersenyum
- Kejang otot yang progresif dan melibatkan sebagian besar otot-otot tubuh. Dalam beberapa kasus, kejang otot mungkin cukup kuat untuk menyebabkan fraktur tulang dan dislokasi sendi.
- Kesulitan bernapas karena kakunya otot leher dan dada
- Gejala lain, seperti tinja berdarah, diare, demam, sakit kepala, sensitif terhadap sentuhan, sakit tenggorokan, berkeringat dan denyut jantung cepat.
2. Cephalic tetanus
Kasus cephalic tetanus ditandai dengan kejang mulut dan kelemahan pada setidaknya satu otot wajah lainnya. Dalam kebanyakan kasus, kejang otot dapat berlangsung dan melibatkan otot-otot tubuh lain dan menyebabkan terjadinya tetanus secara umum.
3. Tetanus lokal
Tetanus lokal terjadi jika kejang otot hanya mempengaruhi otot-otot dekat tempat terjadinya luka. Dalam banyak kasus, kejang otot juga dapat memburuk dan mempengaruhi otot tubuh lainnya dan berkembang menjadi tetanus secara umum.
4. Tetanus neonatal
Tetanus neonatal mempengaruhi bayi yang baru lahir. Gejala tetanus neonatal termasuk lekas marah, menurunnya kemampuan mengisap, kesulitan mengunyah dan menelan.