Kilas Sumberayu- Berawal dari kejadian saat ada seorang petani yang minta jatah air, tetapi oleh sang Jagatirta tidak diberi dan malah air yg harus dibagi itu dibuang ke sungai, dan kebetulan di area luar desa Sumberberas ada petani yang menggunakan pompa air untuk mengambil air dari sungai, sehingga oleh beberapa oarang dicurigai sang Jagatirta ada kong kalikong dengan petani dari luar desa tersebut, hingga permasalahan dibawa ke kantor desa. Entah karena apa ketika ada petani yang minta air tetapi air malah dibuang, disinyalir karena pertimbangan dari pada rebutan air sesama petani dan akhirnya kacau maka airnya dibuang, dan akhirnya yang minta air malah marah dan mencari kesalahan dari sang Jagatirta
Sugito nama sang Jagatirta di wilayah Sumberberas dusun Sumberayu tadi malam di Balai desa Sumberberas dituntut untuk mengundurkan diri oleh beberapa perwakilan dari petani Sumberayu, dengan alasan kesalahan mengkomersialkan air yang mestinya dibagi kepada petani secara bergilir, ditambah lagi pembagian benih yang kurang merata. Meskipun sudah dijelaskan bagaimana cara membagi air oleh dan kenapa air itu dibagi secara bergilir namun masih saja ngotot agar Jagatirta dari Sumberayu itu mengundurkan diri dan diadakan pemilihan Jagatirta baru
Ada yang terasa aneh karena yang ngotot agar Jagatirta mengundurkan diri adalah yang tidak memiliki sawah di area tugas jagatirta atau bahkan bukan petani, sedangkan bebrapa petani yang sawahnya berada di area tugas Jagatirta dan dikerjakan sendiri malah bilang bahwa sejak Jagatirta yang dituntut mundur ini bertugas panenan tidak pernah jelek,hanya bertanya kenapa pembagian benih terasa kurang merata sedangkan penggiliran pembagian air tidak ada masalah, padahal yang jadi permasalahan utama adalah pembagian air
Menurut bebrapa warga Sumberberas yang bukan petani, "Saya kenal banget dengan Pak Gito itu, menurut saya sangat tidak mungkin jika mengkomersialkan air, yang sperti itu bukan karakter Pak Gito."
Ada apa sebenarnya..??