Tahun lalu penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang menggunakan sistem online hanya untuk jalur reguler saja. Tahun ini jalur mandiri juga menggunakan sistem yang sama. Sistem baru itu menyebabkan para pendaftar baik siswa maupun orang tua tidak perlu membawa berkas fisik ke sekolah lagi.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dispendik Banyuwangi, Suhud. Dia memastikan bahwa pendaftaran, baik jalur reguler dan mandiri, akan dilakukan dengan sistem online. Sehingga, para pendaftar tidak perlu lagi mengantre di depan sekolah tujuan seperti yang terjadi pada tahun sebelumnya.
Kali ini Dispendik Banyuwangi bekerja sama dengan Pusat Teknologi dan Komunikasi (Pustekom) Kementerian Pendidikan untuk menyempurnakan dan menyiapkan sistem PPDB. “Pendaftaran bisa dilakukan di mana saja. Itu bisa mencegah pungutan liar sekaligus menjaga transparansi dalam penerimaan peserta didik,” kata Suhud.
Terkait masalah pelayanan saat PPDB ,Suhud mengaku telah mempersiapkan banyak hal, baik infrastruktur maupun SDM. Untuk infrastruktur, pihaknya telah menyurati PLN dan Telkom untuk menjaga kestabilan jaringan internet dan listrik.
Untuk persiapan SDM, Dispendik menyiapkan dua operator dari masing-masing sekolah. Jika di total ada sekitar 200 operator dari 75 SMP, 17 SMA, dan 8 SMK yang ada di Banyuwangi. sebelum peserta mendaftar ke PPDB, peserta harus meminta nomor token yang akan digunakan masuk PPDB online.
Para operator itu bisa menjadi tempat peserta meminta penjelasan terkait sistem pendaftaran PPDB online. Jalur mandiri yang selama ini memerlukan banyak verifikasi tidak ada masalah. Sekolah tetap akan menyiapkan waktu untuk memverifikasi berkas peserta. “Pendaftarannya tetap online, meskipun nanti verifikasinya manual. Yang jelas pendataannya bersamaan,” ujarnya. (radar)