29 Agustus 2016

Ketentuan Keindahan Merangkai Buah Dan Sayur



Buah dan sayur. Merangkai buah dan sayur dalam menerapkan seni keindahannya sebaiknya memenuhi ketentuan standar yang baku. Bagi pemula biasanya kebingungan apa yang harus dilakukan untuk persiapan. 

Awal yang harus dilakukan adalah mempersiapkan alat-alat. Dalam merangkai buah membutuhkan alat bantu seperti cutter, berbagai macam pisau (tajam, bergerigi), kertas, lem, kayu, kawat dan benda lainya yang mungkin dibutuhkan sesuai macam buah dan sayur yang ada, baru menentukan keinginan serta tema. Ingin merangkai satu macam buah/sayur atau kombinasi berbagai macam. Yang sering di buat hanya semacam biasanya dari buah atau sayur yang ukurannya besar. Misalnya: semangka, labu, pepaya dan lain-lain. Jika satu macam, kebanyakan penekanan pada seni ukir seperti melukis dan memahat membuat suatu bentuk. 

Untuk kombinasi, kita lebih bebas dalam memilih dan menata rangkaian. Tetapi terkadang terjebak yang dapat menyebabkan kebingungan oleh karna terlalu banyak macam buah dan sayur yang telah dikumpulkan. Meskipun begitu hasil rangkaian bisa pula bertema seperti sebuah lukisan laksana cat yang digores di atas kertas kanvas.

Perhatikan dan sesuaikan dengan peristiwa yang sedang berkaitan, misalnya berkenaan dengan hari Kemerdekaan temanya merah putih, hari Ibu temanya kasih sayang ibu dan anak, tema hari Lingkungan cenderung hijau, hari Kesehatan ya... yang berhubungan dengan hal tersebut.

Meskipun tujuan utama adalah keindahan, tapi tetap harus mengingat bahwa buah dan sayur adalah makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Ketentuan yang baku dalam merangkainya harus tetap menjadi rumus yakni tetap harus dapat memenuhi nilai gizi seimbang, bersih dan indah.

Dalam sebuah perlombaan...penentuan penilaian diutamakan pada buah dan sayur yang mudah didapatkan dan tidak layu hingga saat penilaian (awet indah) serta merupakan produk lokal, bukan impor.

(Nana Ono)

27 Agustus 2016

Tradisional Banyuwangi Di Malam Minggu




 Masih suasana kemerdekaan, malam minggu terakhir di bulan Agustus 2016. Tepatnya tanggal 27 Agustus hari ini masyarakat Banyuwangi seperti tradisi-tradisi sebelumnya selalu mengagendakan acara gerak jalan dengan sebutan "Tradisional" sebagai penutupan rangkaian kegiatan peringatan HUT RI di Kabupaten Banyuwangi.

Gerak jalan tersebut terbagi menjadi 3 kategori: 8 km bagi siwa sekolah Dasar beregu, 17 km untuk pelajar Sekolah SMP, SMA dan umum putri. Untuk 45 km untuk umum beregu atau perorangan.

 Untuk yang SD beregu dari wisma atlet gor Tawangalun jam: 07.00, 17 km dimulai dari kantor kecamatan Srono jam: 13.00 sedang yang 45 km dari kantor kecamatan Gambiran jam: 16.00 WIB, cerita p. Didik yang sehari sebelumnya berada di lokasi. 

(Nana Ono)

24 Agustus 2016

Perjalanan Menuju Peringatan Kemerdekaan



 Pesta...ya, pesta...Setiap perayaan peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus adalah kebahagiaan, kegembiraan dan kebebasan merupakan hak asasi seetiap manusia.  Ada serentetan cerita dalam sebuah acara. Oleh karena setiap bulan Agustus semenjak 17 Agustus 1945 terjadi peristiwa yang sangat penting dalam sejarah Republik Indonesia, yairu hari merdeka Nusa dan Bangsa Indonesia.

Sejak saat itu sampai sekarang masyarakat Indonesia di berbagai wilayah suku yang berbeda-beda, akhir Juli mulai membuat rencana dengan segala acara untuk mengisi perayaan mengenang kemerdekaan pada bulan Agustus, walau kadang sampai lebih hingga awal bulan September.

Tanggal muda Agustus, pembentukan panitia  Agustusan yang segera dilanjutkan penggalian dana sebagai perwujudan sebuah pengorbanan dari berbagai kalangan masyarakat. Mereka bermaksud merasa ikut berkorban layaknya pejuang kemerdekaan. Kemudian menyusun rencana berbagai acara yang sesuai dan dapat persetujuan dari segala pihak di wilayah setempat.

Setelah acara tersusun matang, biasanya pelaksanaannya berawal dari suguhan berbagai lomba yang diikuti oleh anak sekolah usia dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan masyarakat umum. Dari segi wilayah, mulai dari Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan Desa dan Rukun Warga atau Rukun Tetangga (RW/RT), mengadakan kegiatan-kegiatan yang menunjukkan kreatifitas yang harus diperjuangkan dalam kesempatan mengisi kemerdekaan. Selain lomba sejak awal setiap wilayah kecamatan ke atas mempersiapkan beregu paskibra yang berjumlah: 17, 8 dan 45 lambang tanggal, hari dan tahun kemerdekaan Negara Indonesia. Paskibra terdiri dari anak muda pilihan tingkat SMA sebagai pengantar pengibaran bendera Merah Putih pada upacara bendera 17 Agustus.

Berbagai lomba selesai dijalankan, tercatat sebagai pemenang telah diarsipkan. Kemudian tanggal 16 Agustus diselenggarakan upacara pengukuhan paskibra dan dilanjutkan kenduri untuk memperingati malam mejelang 17  Agustus. Sesuai dengan tema, biasanya tumpeng yang disuguhkan selain tetap sesuai syarat tumpeng, ditambah khas warna bendera Negara Republik Indonesia, "Merah Putih". Warna tersebut bisa disimbulkan dengan warna asli makanannya atau tambahan bendera Merah Putih kecil yang ditancapkan di antara tumpeng yang telah dihias sedemikian rupa.

Peringatan Kemerdekaan mencapai puncaknya, sebagai detik -detik proklamasi 17 agustus pada pukul: 10.15 kurang lebihnya setiap daerah melaksanakan upacara bendera yang didahului dengan pembacaan teks proklamasi untuk mengenang Sang Proklamator Soekarno dan Hatta. Pada upacara 17 Agustus pada umumnya pemimpin daerah menjadi pemimpin upacara, para undangan memakai pakaian Nasional, para regu barisan berbaris rapi dan selalu ada ketuanya di sebelah kanan barisan. Masih pagi sebelum upacara terkadang didahului sebuah pertunjukan sebagai apresiasi. Pada sore hari juga dilaksanakan upacara kembali sebagai upacara penurunan bendera.

Hari berikutnya diselenggarakan acara karnaval sebagai perayaan pameran berbagai khas busana berbagai budaya wilayah Nusantara yang beraneka ragam serta macam kreatifitas mendapat kesempatan untuk ditunjukkan kepada masyarakat. Kegiatan berikutnya diadakan expo yang lumayan besar di wilayah masing sebagai pameran secara umum untuk beberapa hari.

Akhir peringatan dilaksanakan sebuah acara resepsi untuk sebuah pertanggungjawaban penutupan  kegiatan Agustus. Biasanya dalam kesempatan itu diisi pula sebagai pengumuman kreastifitas yang patut mendapatkan penghargaan serta penyerahan hadiah dari berbagai macam perlombaan.

Nana Ono

E-KTP Anda Belum Jadi? Begini Cara Pengaduanya



Banyak masyarakat Indonesia masih terkendala dalam mengurus Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP).
Rata-rata keluhannya mengenai waktu pencetakan e-KTP yang lama.

Alasan yang biasa didengar dari petugas terkait lamanya pencetakan KTP karena kekurangan blangko.

Untuk itu, Dirjen Dukcapil Kemendagri,
Zudan Arif Fakrullah menyarankan masyarakat yang kesulitan untuk mengirim pesan melalui aplikasi whatsap ke nomor 0813-2691-2479.

Nomor itu diakui Zudan langsung terhubung dengan ponsel miliknya.
Bila ada keluhan KTP elektronik, mulai dari perekaman, pencetakan dan lainnya, masyarakat bisa langsung melapor.

"Hubungi saja. Kirim ke saya dengan format :
Nama lengkap,NIK,kelurahan/kecamatan dan kabupaten/kota," Ke Nomer: 0813-2691-2479. Via WA.

Pengaduan via WA ini diklaim Zudan sangat efisien, karena dia tergabung dalam grup WA para kepala dinas dukcapil mulai dari provinsi hingga kabupaten/kota.
Dengan demikian, dirinya bisa langsung mengarahkan pejabat daerah memantau persoalan e-KTP yang dilaporkan masyarakat untuk ditindaklanjuti. (Gndl). (Tribunnews).

19 Agustus 2016

Persyaratan Dan Tata Laksana Kepantasan Sebagai Tenaga Kesehatan Teladan (Tas Nakes) 2


 

Kepantasan menjadi tenaga kesehatan teladan (TAS NAKES), mempunyai persyaratan sebagai berikut: Bekerja di puskesmas, pustu (puskesmas pembantu), polindes (pondok bersalin Desa) dan poskesdes (pos kesehatan desa) sekurang-kurangnya selama 2 tahun secara terus-menerus di tempat yang sama. Belum pernah terpilih sebagai tenaga kesehatan teladan (1, 2, 3) tingkat provinsi. Calon tenaga kesehatan teladan puskesmas diberlakukan bagi semua tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga kesehatan masyarakat dan tenaga gizi yang bekerja di puskesmas, memiliki kompetensi, prestasi dan etika yang dapat diteladani di lingkungan kerjanya dan masyarakat.

Bagi dokter dan dokter gigi yang diusulkan sebagai tenaga kesehatan teladan diutamakan sebagai kepala puskesmas. Syarat sebagai tenaga kesehatan tersebut tidak merokok dan tidak terlibat narkoba, termasuk suami/istri. Nakes tidak dalam kondisi hamil. Sehat jasmani dan rohani dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari dokter pemerintah. Khusus tenaga perawat dan bidan yang bertugas di polindes/poskesdes harus berdomisili di wilayah kerjanya.

Pelaksanaan penilaian tenaga kesehatan teladan di puskesmas dibentuk organisasi penyelenggara dan tim penilai yang berkedudukan di provinsi dan kabupaten/kota. Kepanitiaan tingkat kecamatan tidak dibentuk. Kepala puskesmas mencalonkan tenaga kesehatan di puskesmas sebagai calon tenaga kesehatan teladan puskesmas yang akan diajukan Dinas Kesehatan kabupaten/kota dengan berkonsultasi kepada pejabat lintas sektor tingkat kecamatan. Jika di suatu kecamatan terdapat lebih dari 1 puskesmas, maka pemilihan tenaga teladan disesuaikan dengan kebijakan setempat.

Panitia pemilihan tenaga kesehatan teladan puskesmas di tingkat Kabupaten/Kota dibentuk dan ditetapkan dengan surat keputusan Bupati / Walikota. Kegiatan tersebut penanggung jawabnya adalah Bupati / Walikota, ketuanya Pejabat yang ditunjuk oleh Bupati/Walikota, sekretaris adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten /Kota atau unsur  sektor terkait, unsur organisasi profesi kesehatan. Sedangkan anggotanya: pejabat lintas sektor terkait, unsur dinas kesehatan Kabupaten/Kota, unsur organisasi kesehatan.

Pemilihan tenaga kesehatan tingkat propinsi dibentuk dan ditetapkan dengan surat keputusan gubernur. Susunan panitianya: pembina adalah Gubernur, pengarah merupakan asisten Kesra Setda Provinsi, ketuanya Kadinkes Provinsi, wakil ketua adlalah Kabid Pengembangan Sumber Daya Kesehatan, sedangkan anggota adalah Sekretariat/Bidang di lingkungan Dinkes Provinsi dan Biro Kesra Setda Provinsi.

Pada tingkat kecamatan, Kepala puskesmas mengusulkan tenaga kesehatan puskesmas sebagai calon tenaga kesehatan teladan puskesmas kepada kepala dinas kabupaten/kota. Berdasarkan calon yang diusulkan kecamatan, tim penilai kabupaten/kota memilih tenaga kesehatan teladan puskesmas tingkat kabupaten /kota masing-masing 1 (satu) orang untuk masing-masing jenis tenaga, yang ditetapkan dengan SK bupati/wali kota. Selanjutnya yang terpilih diusulkan ke tingkat provinsi. Berdasarkan calon yang diusukan kabupaten/kota, tim penilai provinsi sebelumnya menilai masing-masing 5 (lima) nominator tiap jenis tenaga kesehatan teladan.

Kemudian masing-masing ditentukan perwakilan dari satu orang dokter, dokter gigi, tenaga keperawatan, bidan, sanitarian/epidemiolog kesehatan/entomolog kesehatan/penyuluh kesehatan/apoteker/asisten apoteker/analis laboratorium (tenaga kesehatan masyaraka) dan satu orang tenaga gizi dengan surat keputusan Gubernur. Selanjutnya dipersiapkan untuk mengikuti upacara kemerdekaan 17 Agustus di istana negara Republik Indonesia. (bersambung)

Nana Ono 

17 Agustus 2016

2 Penghargaan untuk Sumberberas

Kilas Sumberayu - Pada 17 Agustus 2016 ini desa Sumberberas mendapat dua penghargaan dari prestasi yang selama ini di capai oleh Sumberberas. Penghargaan ini merupakan penghargaan sewilayah Kecamatan Muncar





Penghargaan tersebut yang pertama Sumberberas mendapat penghargaan sebagai desa dengan pelayanan publik terbaik sekecamatan Muncar pada tahun 2016

Dan Kepala Desa Sumberberas mendqpat penghargaan sebagai Kepala Desa teraktif dan terinovasi dalam menjalankan Tugas dan Tanggung jawab Kepala Desa sekecamatan Muncar pada tahun 2016

12 Agustus 2016

Sumberayu Banjir lagi

Hujan yang di mulai jam 3 dini hari 11/08/16 mengakibatkan banjir di beberapa tempat di wilayah Dusun Sumberayu, Desa Sumberberas.

"Di hari Kamis kemarin sehari penuh matahari tidak menampakan batang hidungnya" celoteh seorang dari Rt 02/ Rw 08 Desa sumberberas.





Hujan yang sedang melanda didaerah Sumberayu ini merupakan hujan yang paling parah di musim ini, sehingga mengakibatkan genangan air yang cukup luar biasa.Disisi lain saluran irigasi dan saluran pembuangan tidak berfungsi sebagai mestinya, hal itulah yang menjadi ocehan tidak enak yang keluar dari mulut masyarakat sekitar. Saking akrabnya masyarakat sumberayu di landa yang namanya banjir, mereka hanya bisa mampu menyelamatkan brang benda yang mulai terendam genangan air tersebut.





"Tirakatnya kurang itu, yang mestinya mampu di atasi namun semakin parah"senyum sinis dari seorang pengendara motor karena kesal motornya mogok. Ketinggian air kali ini mencapai ketinggian lutut orang dewasa. Himbauan dari masyarakat Sumberayu utara untuk berhati-hati mengendarai motor maupun sejenisnya karena banyak pengendara di sekitar wilayah tersebut jatuh karena tidak mampu menahan laju debit air yang begitu deras.

Selain itu banjir kali ini bener - benar mengubah ekonomi masyarakat secara drastis, karena selain pemukiman yang di genangi, sawah - sawah tidak luput di lahapnya. Inilah hadiah yang membuat hati masyarakat menangis, bertambah lagi curah hujan yang tiada henti sampai sekarang.

10 Agustus 2016

Persiapan Hamil Dengan Volly Bergoyang



Memeriahkan hari kemerdekaan RI butuh  semangat yang cukup tinggi,masing-masing daerah mempunyai kesempatan untuk menampilkan kreasi mereka untuk hiburan masyarakatnya. Tidak ketinggalan wilayah kecamatan Siliragung  Banyuwangi bagian Selatan mengadakan lomba volly pada tangggal 9 Agustus 2016 (Hut RI ke-71)

Kegiatan tersebut diselenggarakan di halaman depan kantor kecamatan. Gelak tawa para penonton benar-benar terlontar bebas, bagaimana tidak... peserta diharuskan memakai seragam daster (baju ibu hamil), selama bermain harus tetap bergoyang mengikuti lagu dangdut yang mengiringinya agar poin nilai tidak dikurangi dan harus tetap bisa menyambut saat bola datang dari lawan permainan. Cerita Bapak Sulkan salah satu panitia Agustusan.

Nana Ono

08 Agustus 2016

KARAVAGANZA, Acara musik bergengsi di Banyuwangi

Berita yang di langsir langsung dari studio RaviVision Jl Raya Srono, Wonosobo, Sabtu 06/08/2016. Lomba musik yang diadakan oleh RaviVision dalam acara KaravaganzaKaravaganza adalah untuk menggali potensi atau kemampuan bernyanyi generasi muda yang berada di Kota Banyuwangi. 



Dengan menghadirkan 3 juri di antaranya ialah Pak Tadi,Madam Yuli dan juga Papa Rista. Semua peserta di gembleng demi untuk menghasilkan kualitas yang terbaik dari kemampuan masing-masing. Untuk pemenang juara 1,2 dan 3 akan mendapatkan hadiah uang tunai dengan total senilai Rp.10Jt, dengan juara satu mendapatkan tambahan bonus 4 album dari RaviVision.(and)
Home