26 April 2011

Jalan Berlobang Kembali Makan Kurban

Kurban

Kurban

Kurban

KilasSumberayu- Suasana jalan agak rame, memang kebiasaan orang-orang untuk jalan-jalan sore menikmati suasana senja yang indah, demikian juga dengan suasana di ujung selatan desa Sumberberas.

Tadi pukul 17.35 seorang pengendara motor melaju dengan kecepatan tinggi dari arah selatan sambil menghindari jalan berlobang, dan lebih berada di jalur kanan, sementara dari arah berlawanan juga ada seorang pengendara motor yang melaju dengan kecepatan tinggi, namun yang dari arah utara berada pada jalur kiri, sehingga terlihan pada posisi jalan yang benar.

Karena pengendara yang dari arah utara melihat ada pengendara motor dari arah berlawanan dengan kecepatan tinggi dan berada pada jalur yang salah dan posisinya sudah sangat dekat maka secara tidak sadar dia berteriak dengan kerasnya dengan tujuan agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan.

Namun untung tak dapat ditolak, begitu juga dengan celaka tak dapat ditunda, mereka terhindar dari tabrakan, hanya saja kedua setirnya tetap saling kait, sehingga keduanya roboh dan tetap berteriak kemudian tak sadarkan diri.

Alhirnya keduanya dilarikan ke UGD Puskesmas Sumberberas

21 April 2011

Taruhan 50rb dapat bonus 1 kaki patah


KilasSumberayu -  Balap liar yang akhir-akhir ini ngetrand di Sumberberas akhirnya menelan korban juga, malam tadi sekitar pukul 23.00 para pemuda Sumberberas beradu kesaktian motor mereka di jalan Sumberberas.
Dengan modal taruhan yang hanya 50rb mereka beradu sepedah motor mereka, start pun di mulai, kedua pembalap yang kurang profesional ini ( pembalap kelas desa ) mulai memacu sepedahnya masing-masing, start pun berjalan dengan mulus tapi apesnya sebelum sampai garis finish salah satu pembalap mengalami kendala pada sepedahnya sehingga mengakibatkan sepedahnya oleng, dan menabrak lawannya sehingga kecelaka'an pun tidak bisa di hindari lagi, pembalap yang kendara'annya oleng tadi mengalami patah kaki, sehingga langsung di bawa ke UGD Puskesmas Sumberberas, patok 11, sedangkan pembalap yang satunya tidak mengalami luka yang serius, sungguh disayangkan taruhan yang hanya 50rb itu mengakibatkan patahnya 1 kaki, apa cukup buat berobat ya ??

18 April 2011

Batik Gajah Uling

Gajah Uling

KilasSumberayu- Batik Gajah uling melambangkan sesuatu kekuatan, yang tumbuh dari dalam jati diri masyarakat Banyuwangi. Pemaknaannya berkaitan dengan karakter masyarakat yang bersifat religius. Dengan penyebutan Gajah Eling, yang artinya eling (mengingat) kemahabesaran sang pencipta adalah sebuah jalan terbaik dalam menjalani hidup masyarakat Banyuwangi.

Gajah uling memang bentuk dasar batik Banyuwangi. Pada kain batik produksi kota ini, selalu ada gambar gajah uling. Dari asal katanya, kata itu merupakan gabungan kata dari gajah, dan uling, yaitu sejenis ular yang hidup di air (semacam belut), bukan oling yang bermakna tidak tetap atau goyang, tetapi uling.

Ciri itu berbentuk seperti tanda tanya, yang secara filosofis merupakan bentuk belalai gajah dan sekaligus bentuk
uling. Di samping unsur utama itu, karakter batik tersebut juga dikelilingi sejumlah atribut lain. Di antaranya, kupu-kupu, suluran (semacam tumbuhan laut), dan manggar (bunga pinang atau bunga kelapa).

“Itu konsep dasar gajah uling. Kalau ada batik dengan unsur-unsur itu, dan latar belakangnya putih, berarti itu batik khas Banyuwangi,” kata Pemimpin Kelompok Pengrajin Batik “Sayu Wiwit”, Temenggungan, Kecamatan Banyuwangi, Soedjojo Dulhadji.

Dari arti katanya, gajah yang merupakan hewan bertubuh besar, berarti mahabesar. Sedangkan uling berarti eling, atau ingat. “Jadi, berdasar telaahan saya pribadi, gajah uling ini mengajak kita untuk selalu ingat kepada yang mahabesar, kepada Tuhan,” katanya.

Toh, sampai sekarang belum ada kesepakatan final mengenai dasar filosofi gajah uling. Sehingga, masing-masing pengusaha batik memiliki keyakinan sendiri-sendiri tentang keberadaan trade mark batik Banyuwangi ini.

Selain itu, adanya keterkaitan dengan sosok misteri pada sejarah Blambangan. Penaklukan Blambangan oleh Mataram, yakni pada masa Sultan Agung Hanyokro Kusumo (1613-1645 M). Dimana kekusaan Mataram inilah banyak kawula Blambangan yang dibawa ke pusat pemerintahan Mataram Islam di Plered, Kotagede.

Mereka banyak yang belajar membatik di Keraton Mataram Islam.

Sejarah batik sudah dikenal oleh tradisi keratin di Jawa sejak abad 15. Khususnnya pada pemerintahan Sultan Agung. Setelah perkembangan zaman terjadi kepentingan politik mutualisme, dengan menetapkan tradisi membatik sebagai sebuah tradisi sebuah identitas. Penguasaan terhadap budaya yang dilingkupinya. Menariknya, sosok batik khas Banyuwangi tidak terpengaruh unsur Mataram atau pun Bali.

Pledoi dari Mantan Bupati

Pengadilan

Terdakwa: Ir. H. Samsul Hadi

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Majelis Hakim yang Mulia.

Jaksa Penuntut Umum yang Terhormat.

Penasehat Hukum yang saya hormati,

Hadirin yang saya hormati,

Dan para pemerhati keadilan yang saya cintai

Keberadaan Lapter menjadi harapan orang banyak, akan "mensudet" keterisoliran daerah Banyuwangi dari daerah-daerah lain yang sudah ada Lapternya. Umumnya orang akan mengeluh dan selalu mengatakan: "Jakarta-Surabaya hanya 1 jam lebih, sementara Surabaya-Banyuwangimemakan waktu 6-7 jam perjalanan." Tanpa kita rencanakan, tentunya transportasi Surabaya-Banyuwangi tidak akan bisa menggunakan transportasi udara. Maka di sinilah kita butuh Lapter yang representatif.

Masalah yang ramai menjadi pemberitaan dalam program Lapter tersebut adalah dugaan adanya korupsi. Tahun anggaran 2002-2005 dengan anggaran 25, sekian miliar, dan dengan dugaan korupsi sebesar21,238 miliar. Itu berdasarkan hasil audit investigasi BPK.

Dalam persidangan dapat kita lihat, bagaimana Sdr. Andy Gunanjar kelimpungan karena tidak bisa menjawab pertanyaan secara tegas, lugas dan apa adanya. Akhirnya dia menyimpulkan hasil auditnya, bahwa dari anggaran 2002-2005 tersebut, ada dugaan korupsi sebesar 21,238 miliar. Jadi, uang riil yang dikeluarkan hanya kurang lebih 3 miliar, yakni 25 koma sekian miliar dikurangi 21,238 miliar. Uang yang besarnya kurang lebih 4 miliar itu digunakan untuk pembebasan tanah seluas 71 hektar. Apa bisa? Karena Sdr. Andy Gunanjar/BPK hanya berdasarkan pembebasan tanah pada NJOP yang ada. Jika terjadi permasalahan pada proses pembebasan tanah tersebut, pasti masyarakat sudah akan melakukan protes, dan yang paling dikhawatirkan adalah gesekan dengan masyarakat. Tapi, hal itu tidak terjadi.

Majelis Hakim yang Mulia.

Jaksa Penuntut Umum yang Terhormat.

Saksi ahli dalam perkara ini ada 4 orang. 2 orang dari Kejaksaan Agung, Lego Karjoko, SH. MH dan Andy Gunanjar (UNSSolo dan BPK), dan 2 orang dari terdakwa (Prof. Emman Ramlan, SH. MS dan Richard Mansur, ST. MM/Sucofindo), mohon dibuka dalam catatan panitera mengenai hasil persidangan saksi-saksi ahli ini. 3 orang saksi ahli memihak pendapat tentang "Pembebasan Tanah Tidak Relevan Lagi Jika Berdasarkan pada NJOP saja". Bahkan mantan Jampidsus, Marwan Efendi, dalam salah satu mass media menyatakan: "DALAM PEMBEBASAN TANAH TIDAK BOLEH BERDASARKAN NJOP SAJA, DAN INI JELAS SIAPA YANG MENJUAL TANAHNYA BERDASARKAN NJOP JUSTRU AKAN MENJADI MELARAT."

Ini semua masih terekam dalam ingatan kita, bagaimana auditor, Sdr. Andy Gunanjar, kelabakan. Ditanya mejelis hakim:
"Mana laporan lengkap dari hasil audit?"

Dijawab: "tidak dibawa."

Dalam sidang yang menentukan nasib seseorang, begitu enaknya dia menjawab tidak membawa hasil audit. Ditanya lagi:
"Pernahkah saudara sebelumnya mengaudit pembebasan tanah?"

Dijawab: "Tidak pernah."

"Apakah saudara pernah ikut seminar?"

Dijawab:"Hanya diskusi dengan teman-teman sekantor."

Sdr. Andy Gunanjar menyatakan:
"Ada perantara dan tim kecil yang dibentukoleh bupati."

Ditanya;"Siapa perantara itu?"

Dijawab: "Adaperantaranya, tapi perantara tersebut ketakutan karena ada tekanan-tekanan dari orang-orangnya bupati."

Ini yang saya agak marah. Sdr. Andy Gunanjar itu santun, ibadahnya bagus, lemah lembut, tapi dia lupa bahwa dirinya berposisi sebagai seorang saksi yang telah disumpah. Dia telah berbohong atau berkesaksian palsu, ini jelas ada pasalnya. Tapi, saya yakin terhadap hukum Allah SWT. Siapa pun yang berbohong setelah disebut kata-kata "Demi Allah," sama saja iblis yang bersumpah menyebut asma Allah untuk bersujud kepada Adam, tapi dia ingkar. Sampai-sampai saya emosi dengan kesaksian Sdr. Andy Ginanjar, dan saya meminta dia istighfar atas kebohongannya.

Majelis Hakim yang Mulia.

Jaksa Penuntut Umum yang Terhormat.

Dari sedikit catatan saya tersebut, akhirnya berdampak, yakni tim dari Kejaksaan Agung mengambil keputusan dengan berdasarkan hasil audit BPK, menjadikan saya dan teman-teman yang lain sebagai tersangka, dan sebagaian besar menjadi terpidana.

Karena kesehatan saya, persidangan banyak tertunda. Dalam keterangan dokter, tidak disebutkan apa penyakit saya. Tapi, dapat dilihat dari resep obat yang diberikan kepada saya. Saya ngeri dan takut terhadap penyakit yang saya derita. Saya mohon maaf, karena ini semua menyebabkan majelis hakim kerepotan untuk menentukan jadwal persidangan.

Saya jauh dari sempurna dan banyak khilaf, tapi saya berikhtiar dengan bekerja keras dan terbuka selama 5 tahun sebagai bupati. Di waktu awal-awal otonomi daerah, kita banyak membaca di koran, banyak daerah yang mengalami devisit anggaran. Dengan niat "tahadditsu nikmah", mulai awal kepemimpinan saya, Kabupaten Banyuwangi selalu surplus sampai saya meletakkan jabatan saya. Kondisi itu selama 5 tahun, saya nilai secara "bloko suko"  adalah bahwa tidak terjadi kebocoran-kebocoran kas daerah. Banyak masalah di Kabupaten Banyuwangi, tapi tidak ada masalah yang bersentuhan dengan kas daerah. Semua masalah terjadi pada titik program atau kebijakan dalam program tersebut.

Majelis Hakim yang Mulia.

Jaksa Penuntut Umum yang Terhormat.

Penasehat Hukum yang saya hormati,

Hadirin yang saya hormati,

Dan para pemerhati keadilan yang saya cintai

Saya tidak pernah diperiksa, tapi nama saya sudah muncul di koran sebagai tersangka. Saya disidik di Lapas oleh penyidik Kejaksaan Agung, hanya sekali. Sedangkan teman-teman saya diperiksa di Kejaksaan Negeri. Salah satu penyidik senior bertanya perihal saya kepada teman-teman yang disidik di Kejaksan Negeri itu:
"Pak Samsul disidik di mana?".

Teman-teman saya menjawab:
"Pak Samsul disidik di Lapas."

Penyidik tadi bertanya lagi:
"Berapa tahun Pak Samsul dihukum?"

Teman-teman saya menjawab:
"10 tahun, Pak."

Apa kata penyidik senior tadi?

Dia menjawab:
"Oya, saya nanti yang akan menggenapinya menjadi 20 tahun."

Ada apa ini? Intimidasi? Tekanan? Atau ada "pesanan"? Sehingga saya merasa divonis sebelum proses pengadilan selesai. Tolong hal ini diperhatikan, Majelis Yang Mulia. Luar biasa proses hukum di Indonesia ini!

Majelis Hakim yang Mulia.

Jaksa Penuntut Umum yangTerhormat.

Selama sayamenjadi bupati Banyuwangi, Alhamdulillah Banyuwangi meraih penghargaan yang membanggakan:

1.    Satya Lencana di Bidang Perkoperasian (tahun 204)

2.    Daerah Paling Kondusif untuk Menanamkan Modal (investasi)

3.    Kenaikan PAD Tanpa Membebani Rakyat, dll.

Semua itu terjadi tahun 2000 sampai tahun 2005.

Majelis Hakim yang Mulia.

Jaksa Penuntut Umum yang Terhormat.

Dengan menyebut nama Allah Yang Agung, apa yang saya kerjakan selama ini berpatokan pada "khairun naas 'anfa'uhum linnaas" (sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi sesamanya). Saya yakin dan akan bahagia jika suatu saat kita akan melihat pesawat yang naik-turun memanfaatkan Lapter tersebut, dan saya akan setengah menangis campur bahagia sambil "ngedumel": "Mulane tah...."

Saya berharap perkara ini dapat terselesaikan sampai di tingkat Pengadilan Negeri ini saja. Karena saya sudah merasa sangat lelah dan merasa tidak sanggup jika harus berlanjut lagi ke tingkat PT sampai MA. Saya tidak sanggup lagi menjalani hal itu, dan mohon maaf, hingga detik ini, kondisi saya dalam keadaan sakit. Dan sebagai pertanggungjawaban saya terhadap keadilan yang berada di atas segala-galanya, jika dalam persidangan ini nanti saya benar-benar terbukti melakukan korupsi dan juga terbukti ada aliran dana kepada saya atau keluarga saya, maka saya siap DITEMBAK MATI. Biar saya yang menjadi percontohan nasional bagi rakyat, jika negara ini memang bersungguh-sungguh memberantas korupsi.

Majelis Hakim yang Mulia.

Jaksa Penuntut Umum yang Terhormat.

Kepada isteri saya, aku bangga kepadamu. Dalam kondisi susah, kamu tetap mau tertawa dan kamu tanamkan mental baja kepada anak-anak, sehingga tidak terlalu lama aku menyembunyikan rahasia kepadasi kecil tentang bapaknya. Saya mengatakan kepada anak saya yang paling kecil, bahwa saya sedang di kantor pos, tapi dia meyanggah; "Ini Lapas, Pak, bukan kantor pos!" Aku juga tidak bisa lagi memberikan nafkah yang sepantasnya, uang pensiun hanya 1,5 juta. Dan jika seandainya kamu lelah dan juga anak-anak butuh lebih banyak perhatian, kamu punya hak penuh untuk mengambil sikap dengan pertimbangan keadaanku, untuk meminta berpisah. Hal ini tidak pernah aku sampaikan kepada kamu, karena aku tidak mampu untuk menyampaikannya. Aku hanya membayangkan: apa lagi yang akan kamu jual?

Majelis Hakim yang Mulia.

Jaksa Penuntut Umum yang Terhormat.

Penasehat Hukum yang saya hormati,

Hadirin yang saya hormati,

Dan para pemerhati keadilan yang saya cintai

Saya akhiri dengan permintaan maaf jika ada yang tidak berkenan dari kata-kata saya. Semoga pemaparan ini akan menambah kejelasan dan manfaat.

"Banyuwangi akeh prahoro, Lek!

Taping langit iro mageh biru yoro."

Terima Kasih.

Wassalamu'alaikumWarahmatullahi Wabarakatuh

Banyuwangi, 28Juli 2010

Ir. H. Samsul Hadi

(disampaikan di hadapan Majelis Hakim Yang Mulia di PN Banyuwangi, Rabu 28 Juli 2010)

(dikutip dari http://njenggirat.blogspot.com )

16 April 2011

Ayam Kediri itu Bernama Nurdiana

Setelah diusut ternyata Ayam Kediri yang kesasar di Sumberayu itu ternyata bernama Nurdiana (14) gadis belia asal Desa Mbutuh, Kecamatan Keras, Kediri. Niat sebernaya untuk hidup berdua bersama kekasihnya, Arju Setiawan belum kesampaian, malah menjadi korban nafsu bejad Katilan (40), sopir truk yang juga pemilik bengkel di Malang.

Kejadian bejad itu berlangsung ketika Nurdiana yang rencananya hendak dijual ke lokalisasi Njarak, Surabaya, “digenjot” dua kali oleh Katilan disebuah kamar kontrakan didekat lokalisasi Njarak.

Tahu setelah Nurdiana digenjot sendiri oleh Katilan dan ternyata dia masih dibawah usia, kalangan lokalisasi Njarak-pun enggan menerima Nurdiana. Akhirnya, Katilan lalu membawa gadis belia itu ke Dusun Sumberayu, Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar, untuk dibawa ke rumah saudaranya. Sesampai di Desa Sumberberas sekitar pukul 03.00 dini hari, Katilan dan Nurdiana yang dibonceng seorang tukang ojek itupun putar-putar mencari alamat saudaranya yang bernama Kaelan. Saat itulah, beberapa warga Desa Sumberberas yang merasa curiga lalu membawa mereka ke Balai Desa. Sesampai di Balai Desa, warga kemudian berinisiatif untuk melaporkan masalah tersebut ke Polsek Muncar. Saat diminta keterangan di Mapolsek Muncar itulah, baru diketahui kejadian yang sebenarnya.

Menurut pengakuan korban, selama ini ia hanya tinggal bersama ayahnya yang bernama Katijo di Desa Mbutuh, Kecamatan Keras, Kediri. Sedangkan Ibunya, Tutik Lestari, sudah dua tahun belakangan ini bekerja sebagai TKI di Malaysia. Merasa jengkel setelah dimarahi oleh ayahnya, Nurdiana lalu diajak kekasihnya, Arju Setiawan, ke kota Malang. Sesampai di Malang, Arju langsung membawa Nurdiana ke tempat tinggal Katilan. Setelah menginap di Malang, Katilan menyuruh Arju pulang ke Kediri untuk mengurus KTP agar bisa mencari kerja. Saat ditinggal Arju untuk mengurus KTP ke Kediri itulah, Katilan membawa Nurdiana ke Surabaya dengan alasan mencarikan pekerjaan di sebuah supermarket. “Dia memaksa saya sambil mengancam. Lalu dua kali saya digituin,” ungkapnya.

Kanit Reskrim Polsek Muncar, Iptu Basori Alwi, SH, MH.menjelaskan, karena TKP berada di Malang dan Surabaya, pihak Polsek Muncar hanya melakukan pengamanan pelaku dan korban. “Penanganan selanjutnya kita serahkan ke Polsek Keras, Polres Kediri, tempat asal korban dan pacarnya. Saat ini, petugas dari Polsek Keras, Kediri, masih dalam perjalanan kesini untuk menjemput korban dan pelaku,” kata Iptu Basori Alwi.

Untuk mempertanggung-jawabkan perbuatannya itu, Katilan bisa dijerat pasal berlapis. Sesuai dengan Undang-undang Nomor: 21 Tahun 2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang (Trafficking) sebagai tercantum pada Pasal (6), Katilan terancam pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda Rp 600 juta. Selain itu, sebagaimana tertuang dalam UU Nomor: 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pada Pasal (81) ayat (1), dengan disebutkan bahwa etiap orang yang dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan paling singkat 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp 300 juta.

14 April 2011

Power Kids Band - Talenta Berbakat Dari Sumberayu



Kilas Sumberayu - Power Kids Band adalah nama salah satu group musik lokal di Kabupaten Banyuwangi yang bermula dari para personil Drum Band yang vakum karena kurangnya injeksi semangat dari para sesepuh di kabupaten banyuwangi, grup musik yang terdiri dari anak-anak SDN Sumberberas 04 Muncar Banyuwangi. Di sinilah Setya Arry Pangestu (drum), bagus aksanu amalan (keyboard), giolat atmaji (gitar), dwi waskitha yudhayana (bass) dan galuh rizki wijayanti (vokal) mengekspresikan kesukaan mereka terhadap karya-karya band masa kini bahkan mereka membawakan lagu karya mereka sendiri dengan dipandu oleh pembimbingnya.

Power kids berdiri ketika pasca kevakuman drum band Bahana yang dilanjutkan perbincangan kecil dari para ibu-ibu mereka yang berawal latihan dan tampil perdana pada acara ulang tahun sang drummer (Setya Arry Pangestu) pada 01 Agustus 2010.

Penampilan mereka diatas panggung yang cenderung seadanya karena usia mereka memang masih bocah yaitu masing-masing masih duduk di sekolah dasar sehingga para penonton sering menyebut mereka band anak-anak. mulai saat itu nama band mereka berubah menjadi Power kids yang berasal dari bahasa inggris  yang berarti daya anak-anak dalam bermusik.

Berkali-kali latihan demi meningkatkan skill mereka ternyata ada beberapa orang yang tertarik untuk manggung di acara Perkawinan atau yang lainnya,lalu mereka bertemu dengan seorang Musikus yang tertarik untuk membimbing mereka agar terbentuk musisi yang handal, setelah mendengarkan musik mereka, para musikus senior Andre, roni, dan sigit yakin bahwa musik mereka akan banyak disukai apalagi mereka masih belia jadi masih bisa untuk di tempa lagi menjadi musisi hebat.

Keyakinan mereka terbukti, saat ini Power kids dikontrak oleh AIL (Alam Indah Lestari) pariwisata terbesar di Banyuwangi Yang berada di Kecamatan Rogojampi , untuk menghibur para wisatawan dengan alunan lagu-lagu mereka,  Tetapi Power Kids tidak berhenti sampai disini, mereka terus semangat latihan untuk mengejar kemenangan dalam festival waybe musik indonesia yang pada waktu lalu mereka masuk 8 besar dan grand final akan diselenggarakan pada 23 April mendatang.......semangat mudamu patut kami bangggakan.


Sukses terus buat POWER KIDS...

13 April 2011

Terima Kasih Pak, Sekarang Sudah Lega

KilasSumberayu- Semalam 12/4/2011 kira-kira pukul 21.30 waktu setempat, seorang kepala sekolah yang sekaligus salah satu anggota dari panitia Pilkades Sumberberas 2011 yang bermaksud ingin memeriksa data tambahan sekaligus menutup DPS pilkades, tiba-tiba melihat ada gadis manis dan imut sedang menangis di masjid samping balai desa Sumberberas dan dikerumuni para pemuda.
Karena merasa curiga, maka dihampirinya kerumunan tersebut dan buyarlah mereka, tinggallah gadis yang menangis dan seorang pemuda saja, kemudian ditanya, "Siapa kalian, dan ada apa?"
Karena mereka diam dan si gadis tetap menangis maka dibawalah mereka ke kantor desa untuk dicari keterangannya.
Setelah diberi nasehat maka mengaku bahwa gadis tersebut bernama Nanda dari daerah Curahkrakal, wilah barat Sumberberas, dia bekerja di sebuah konter HP di Tapanrejo, Nanda bercerita bahwa oleh Bossnya dituduh mencuri uang Rp16.000,- dari tempat kerjanya, karena malu dan bingung mau bilang pada siapa akhirnya dia hanya bisa menangis, meski uang yang dituduhkan sudah digantinya, sementara temannya pemuda dari Sukosari hanya bisa mengikuti serta menunggui saja.
Oleh bapak Kepala Sekolah tersebut Nanda dinasehati banyak-banyak, dan setelah Nanda menceritakan permasalahan yang menimpanya, akhirnya Nanda bisa tersenyum, kemudian disuruh pulang, dan kepala sekolah tersebut bilang pada Nanda bahwa ayah Nanda adalah temannya.
Setelah pulang dan sampai di rumah Nanda sms pada bapak Kepala Sekolah tersebut, "Terima kasih pak, sekarang saya sudah di rumah, dan sekarang saya sudah lega."
Duh... ada-ada saja.

08 April 2011

Ayam Kediri Kesasar di Sumberayu


KilasSumberayu- Jika ada gadis ABG cantik mendatangi kita, mungkin akan terbersit suatu kebanggaan bagi kaum adam, karena tidak usah memanggil sudah datang sendiri, itu jika kedatangannya wajar atau sekedar bermain dan bercanda, namun jika kedatangannya justru minta tolong karena menurut cerita dari mulut gadis ABG tersebut bahwa dia telah dijual oleh pacarnya dan minta pertolongan ini yang kurang begitu enak dirasakan.
Tadi kira-kira pukul 14.00 ada serang gadis ABG yang boleh dibilang cantik dan usianya kurang lebih masih 15 tahun tiba-tiba lari dari arah selatan ke cuci motor AYU dan langsung minta perlindungan pada yang ada di situ, sebut saja namanya Melati, dengan agak-agak kebingungan maka langsung dilindungi.
Dan setelah itu datang seorang lelaki, sebut saja namanya Bondet mencari ABG tersebut dan mengatakan pada orang-orang yang memberi perlindungan bahwa ABG tersebut adalah anaknya, namun anak tersebut menunjukkan mimik ketakutan dan bilang bahwa orang tersebut orang jahat.
Setelah ditelusuri bahwa ABG tersebut berasal dari Kediri, dia pergi dari rumahnya bersama pacarnya, entah karena apa dia bilang bahwa telah dijual pada Bondet, dan akhirnya sampailah di Sumberayu, dengan alasan mencari familinya yang tinggal di Sumberayu.
Namun setelah oleh penduduk setempat diantar pada orang yang dimaksud Melati melompat turun dari motor dan minta perlindungan anak-anak yang bekerja di cuci motor, dengan mencoba melindungi dan mencari duduk permasalahan ternyata Melati bilang telah diperkosa dua kali, dan dibawalah Bondet bersama melati ke kantor desa untuk diminta kejelasannya.
Karena keterangan terus berbelit-belit akhirnya dipanggilkan Polisi untuk ditindak lanjuti.
Oleh polisi Bondet ditanya hubungannya dengan Melati, Bondet bilang bahwa Melati adalah anaknya, namun setelah dicecar beberapa pertanyaan yang salah satunya ditanya "Apakah kamu mau bertanggung jawab dan mau menikahinya?" Bondet langsung menjawab "Mau.."
Logikanya jika anaknya tapi kok ingin menikahinya, wah.... ironis sekali.

07 April 2011

Sumberberas Basah

Sumberberas, 07.04.2011, Terlanjur basah,ya sudah mandi sekali,hehehehe,
Begitulah lagu yang cocok,.bagi orang yang kehujanan saat melintas di kawasan Sumberberas dan sekitarnya, hujan mengguyur desa tersebut sejak awal april 2011,meskipun tingkat curah hujan rendah, hanya pada pagi dan malam hari,namun itu cukup membuat dingin suasana desa Sumberberas,sejuk,dan terasa menyegarkan menghirup udara di pagi hari,SEDIA PAYUNG SEBELUM HUJAN,kata kata itu yang sering di ucapkan orang orang pada saat musim hujan datang, bagi warga Sumberberas dan sekitarnya nampaknya kata kata itu sudah tidak begitu di perhatikan di jaman yang sudah moderen ini,bukan hal yang mengasikkan naik motor sambil memegangi payung, salah salah payungnya menutupi pandangan dan terjadi hal yang tidak di inginkan,warga Sumberberas lebih memilih kata kata SEDIA UANG SEBELUM KEHUJANAN,buat bayar kopi di warung saat hujan menghalangi perjalanan,hehehehe,bagi yang mau melintasi wilayah Sumberberas, tidak usah bingung bingung saat hujan menerpamu, banyak warung kopi yg siap untuk kamu tongkrongin!!

06 April 2011

Memasukkan Data Pemilih

KilasSumberayu- Begadang kadang memang harus dilakukan dengan serius agar memperoleh hasil yang bagus, bukan begadang judul lagunya bang haji Rhoma Irama, namun begadang untuk memasukkan data pemilih sementara pada acara Pilkades Sumberbeberas.
Diselingi canda dan kelakar agar rasa lelah berkurang, karena memang capek dalam proses pemasukan data pemilih sementara.
Ada nama-nama yang sepertinya berjenis kelamin perempuan ternyata lelaki, hehehe di situ menjadi selingan canda dan tebakan bagi para petugas pengisi data pemilih sementara.
Untuk sementara data pemilih sementara tercatat 11948 orang yang memiliki hak pilih, dan mungkin masih ada data tambahan yang belum tercatat oleh Rt masing-masing.
Bagi warga Sumberberas yang sudah memiliki hak pilih dan belum terdaftar, mohon untuk menghubungi Rtnya masing-masing.

01 April 2011

Musim Tanam

Sidolmulyo - Musim tanam sudah di mulai, kini para petani sudah disibukan dengan mengolah tanah sawahnya masing-masing, ada juga sebagaian petani yang sudah menanam tanaman di sawah mereka, tapi kebanyakan para petani sekarang banyak yang menanam jagung, kata mereka menanam jagung enggak terlalu beresiko bila di serang hama tanaman, beda dengan tanaman padi yang sangat mudah diserang hama, perawatannya pun lebih banyak tanaman padi dibandingkan tanaman jagung,
Namun sebagian petani masih ada juga yang menanam padi, mereka tidak trauma dengan serangan hama yang terjadi pada musim panen kemarin, kemarin memang banyak sekali tanaman padi yang terserang hama, hampir semua tanaman padi milik petani terkena hama, hasil panen pun menurun drastis, namun para petani tidak putus asa, mereka tetep menanam padi di sawah mereka dengan harapan tidak terserang hama lagi seperti musim tanam kemarin.
Home