Kilas Sumberayu- Kemarau panjang yang melanda sebagian wilayah Banyuwangi membuat warga melakukan berbagai cara untuk mendatangkan hujan. Seperti yang dilakukan warga di Desa Kumendung Muncar Banyuwangi, menggelar ritual Mantu Kucing. Seperti pengantin layaknya, prosesi mantu kucing diawali dengan mengarak sepasang kucing jantan dan betina berkeliling kampung dengan dua buah tandu yang dipikul oleh warga . Arak arakan ini berhenti di sebuah makam Mbah Kopek, sesepuh warga yang konon disebut sebagai cikal bakal warga desa Kumendung. Di tempat ini sepasang kucing yang dimantu, lantas diusung menuju sebuah sendang kuno yang diyakini warga menjadi pusat sumber air warga desa.
Sepasang kucing yang akan dikawinkan itu haruslah milik perangkat atau kerawat desa setempat. Kucing jantan yang diberi nama Joko Subroto, hari itu milik Kepala Dusun Kumendung, Ponidi. Sedangkan kucing betina yang diberi nama Ririn Wafiroh milik Susanto, Kepala Dusun Sumberjoyo.
"Kucing yang akan dimantu haruslah punya kerawat desa," ujar pemerhati budaya Jawa di Banyuwangi .
Calon pengantin dimasukan dalam kandang kayu, dan diarak dari tempat asal masing-masing. Sepanjang perjalanan, arak-arakan diiringi alunan musik tradisional dan tari barongan. Diperjalanan, sesekali barongan yang menyerupai kucing besar tersebut menggoda warga yang menonton. Calon pengantin akhirnya dipertemukan disebuah sumber mata air Mbah Kopek. Disanalah akhirnya kedua mempelai itu dikawinkan. Namun butuh 'perjuangan' bagi keluarga mempelai pria untuk menyakinkan keluarga mempelai wanita.
Setelah sampai di sumber air, kurungan kucing dibuka dan diceburkan ke dalam kolam bersama-sama dengan para peserta iring-iringan. Ritual ini sebagaui puncak ritual Mantu Kucing yang konon diyakini mampu mendatangkan berkah berupa hujan. Dalam prosesi ritual Mantu Kucing ini seorang tokoh desa mengalami kesurupan saat sedang mandi di sendang kuno tersebut. Kesurupan ini sebagai tanda bahwa keinginan warga akan datangnya hujan telah dikabulkan.
Ritual unik Mantu Kucing ini bagi kalangan warga diyakini mampu mendatangkan hujan. Ritual ini selama 30 tahun sempat tidak digelar warga akibat perbedaan penadangan dikalangan tokoh warga setempat. Namun, pada tahun ini ritual unik yang memandikan sepasang kucing ini kembali digelar setelah desa Kumdenung sering dilanda kemarau panjang. Masyarakat juga meyakini, jika dua ekor kucing mandi, maka akan segera turun hujan, kata Huzaini, Tokoh warga desa Kumendung Kecamatan Muncar. Huzaini juga mengatakan, misteri mantu kucing yang bisa mendatangkan hujan ini karena dalam hidupnya kucing yang cukup dekat dengan manusia tidak pernah mandi. Jika sepasang kucing mandi, maka hujan akan segera turun, tambah Huzaini.
Tradisi minta hujan dengan ritual mantu kucing ini sebenarnya tidak hanya di Desa Kumendung Muncar Banyuwangi saja, namun juga ada di beberapa daerah yang lain seperti di Desa Grajagan Purwoharjo Banyuwangi, Desa Sumberrejo Gedangan Malang dan beberapa daerah yang lain.
Mungkin ada muslim yang berfikir bahwa tradisi seperti itu adalah kegiatan syirik namun biarlah karena itu merupakan budaya Negeri ini yang merupakan salah satu dari kekayaan bangsa, dan biasanya tradisi mantu kucing ini dilaksanakan di desa yang sebagian besar warganya beragama Hindu