24 Desember 2015
Terakreditasinya Pelayanan Gilut Oleh Masyarakat
Mengingat Permenkes no 75 tahun 2014 tentang puskesmas terakreditasi dan oleh karna penyelenggaraan Pusat Kesehatan masyarakat (Puskesmas) perlu ditata ulang untuk meningkatkan aksesibilitas, keterjangkauan dan kualitas pelayanan dalam rangka meningkatkan derajat masyarakat serta menyukseskan program jaminan sosial secara nasional.
Untuk melanjutkan dan meningkatkan program poli gigi dan mulut dalam mengevaluasi perkembangan inovasi Dental Health Education (DHE) program gillut(gigi dan mulut) mencari sebuah pengakuan dari masyarakat melalui Terakreditasinya Pelayanan Gilut Oleh Masyarakat (TEPEGO Mas...).
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai pembangunan kesehatan dalam rangka mendukung kecamatan sehat. Dalam menyelenggarakan fungsi penyelenggara UKM(Usaha Kesehatan Masyarakat) dan UKP(Upaya Kesehatan Perorangan) tingkat pertama di wilayah kerjanya
Perkembangan perubahan perilaku pada gerakan sikat gigi yang benar pada dunia pendidikan usia dini yang sudah disosialisasikan di wilayah kerja puskesmas khusus program gigi dan mulut sangat disayangkan jika masyarakat merasa masih kurang membudaya atau masih dibutuhkannya pengakuan oleh masyarakat sehingga mereka merasa ingin memanggil untuk terciptanya pelayanan edukasi pada kelompoknya/dunia pendidikan. Dan inovasi pelayanan TEPEGO Mas... atau Terakreditasinya Pelayanan Gilut Oleh Masyarakat butuh dijalankan.
Tujuan pada program yang berbentuk kegiatan tersebut masyarakat mengakui sehigga dunia pendidikan usia dini membutuhkan pelayanan edukasi tentang sikat gigi, mereka mendapat penawaran dari program gigi dan mulut puskesmas, bagi yang membutuhkan boleh memanggil sebagai bentuk pelayanan luar gedung dari petugas: dokter gigi beserta perawatnya guna evaluasi dan pemantapan kegiatan yang sudah menjadi agenda kegiatan mereka.
Banyak manfaat jika TEPEGO Mas... sudah membudaya di wilayah kerja puskesmas, diantaranya: Masyarakat merasa ikut merasa mempunyai dan dekat dengan Puskesmas sebagai pusat pelayanan. Diantara program lintas pendidikan dan lintas sektor serta program kesehatan mudah disingkronkan. Bersamaan meningkatnya perkembangan IT promosi mudah diaplikasikan serta di akses walau masyarakat berada dimana saja.
AKREDITASI
Akreditasi mempunyai beberapa pengertian, diantaranya: pengakuan terhadap lembaga oleh badan yang berwenang bahwa lembaga tersebut mempunyai kebakuan atau kriteria tertentu. Pengakuan oleh suaatu jawatan tentang adanya wewenang seseorang untuk melakukan atau menjalankan tugasnya. Kegiatan penilaian dan kelayakan kinerja suatu lembaga berdasarkan kriteria (stadar) yang telah ditetapkan yang hasilnya diwujudkan dalam bentuk pengakuan peringkat kelayakan.
Akreditasi puskesmas adalah pengakuan terhadap puskesmas yang diberikan oleh lembaga independen penyenyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh menteri setelah dinilai bahwa puskesmas telah memenuhi standar pelayanan puskesmas yang telah ditetapkan oleh menteri untuk meningkatkan mutu pelayanan puskesmas secara berkesinambungan.
PELAYANAN GIGI DAN MULUT
Dari www.pengertianahli.com arti pelayanan adalah pemenuhan kebetuhan melalui aktifitas orang lain secara langsung. Sedangkan menurut kamus bahasa Indonesia pelayanan berarti menolong menyediakan segala apa yang diperlukan orang lain seperti tamu atau pembeli. Kotler 1994 mengatakan Pelayanan adalah Aktifitas atau hasil yang dapat ditawarkan oleh sebuah lembaga kepada pihak lain biasanya tidak kasat mata dan hasilnya tidak bisa dimiliki oleh pihak lain tersebut. Pranata. H (1980) berpendapat bahwa pelayanan merupakan aktifitas tambahan di luar tugas pokok yang diberikan kepada konsumen atau pelanggan yang dirasakan baik sebagai penghargaan atau penghormatan.
Pendekatan WHO http://pbpdgi.or.id/wp-content/uploads/2015/04/Pelayanan-Dasar.pdf saat ini untuk upaya pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan dengan pendekatan dasar atau paket dasar pelayanan di puskesmas terdiri dari:
.1. Penanganan kegawatdaruratan gigi dan mulut (Oral Urgen Treatment / OUT) yang terdiri dari 3 elemen dasar, diantaranya: tindakan mengurangi rasa sakit melalui tindakan pemberian obat-obatan dan perawatan penambalan gigi, pertolongan pertama infeksi gigi dan mulut serta trauma gigi dan jaringan penyangga dan rujukan untuk kasus-kasus yang kompleks.
.2. Tersedianya pasta gigi yang mengandung fluoride dengan harga terjangkau (Affordable Fluoride Toothpaste/AFT.
.3. Penambalan gigi dengan invasi minimal (tanpa bur)/Atraumatic Restorative Treatment (ART).
MASYARAKAT
Masyarakat sebagai terjemahan istilah society (bahasa latin) adalah sekolompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau semi terbuka sebagian besar interaksi antara indifidu-indifidu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata masyarakat sendiri berasal dari kata dalam bahasa arab musyarak. Lebih abtraknya, masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat merupakan sebuah komunitas yang interpenden (saling tergantung satu sama lain).
Suvey secara Nasional Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tetap masih belum mencapai target di atas 50% pada kesadaran masyarakat tentang kesehatan gilut( gigi dan mulut ). Pemerintah akhirnya melakukan pendekatan pelayanan kesehatan dasar di puskesmas dalam sistim pelayanan kesehatan nasional. Hal tersebut dimaksudkan untuk menyediakan pelayanan kuratif dan preventif mendasar dengan biaya yang terjangkau bagi negara dan masyarakat.
Penyakit gigi dan mulut terutama karies gigi dengan onsetnya di usia dini, ada diantaranya. Karenanya, pelayanan kesehatan gigi dan mulut harus menjadi bagian dari sistim pelayanan kesehatan dasar ( http://pbpdgi.or.id/wp-content/uploads/2015/04/Pelayanan-Dasar.pdf ). Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif.
Program gigi dan mulut pada puskesmas yang mempunyai kelengkapan petugas sebagai pelayan Masyarakat, Yakni dokter gigi dan perawat gigi serta target-target program lebih banyak yang mencapai target dari pada yang tidak. Kondisi seperti ini program promosi gigi dan mulut membutuhkan sebuah inovasi. Promosi jika sudah merambah ke anak-anak pendidikan usia dini. Dengan harapan 10 tahun yang akan datang mulai sejak diawali program promosi tersebut, akhirnya dapat mengurangi karies gigi pada anak-anak.
Kegiatan sikat gigi masal terasa lebih keren jika disebut dengan DHE( Dental Health Education). Pada Sekolah Dasar, pendekatan melalui guru olah raga untuk menjadi kader melanjutkan acara sikat gigi dengan gerakan dan waktu yang benar pada anak kelas 1 dan 2, melibatkan kelas tersebut oleh karena pada saat itu pelajaran masih belum seserius pada kelas diatasnya, selain itu memanfaatkan fase anak masih suka bermain. Agar kebiasaan sikat gigi terasa bermain, disini anak merasa bermain-main air. Pada Sekolah Taman Kanak-Kanak( TK ) dan paud kita dapat mencari celah dengan menggunakan nyanyian dan lagu dengan isi syairnya tetap pada bagaimana dan seperti apa sikat gigi itu menjadi benar, tentu saja tetap melakukan pendekatan kepada guru untuk sering menyampaikan pada kegiatan belajarnya serta mempraktekkan bersama anak-anak didiknya.
Pada kegiatan posyandu kita sentuh kasih sayang seorang ibu dengan gerakan kasih sayang kepada balitanya dimulai dari yang berusia 6 bulan sampai sebelum sekolah TK. Kegiatan ini disampaikan kepada bidan wilayah dengan segala jadwal yang sudah terencana dan kader desa melanjutkan membimbing ibu dan balita.
Saat kegiatan DHE tersebut sedang berkembang, tetapi masih berawal sebatas pada pendidikan usia dini. Untuk sekelompok masyarakat masih belum terbiasa menjadi membudaya. Pada posyandu yang belum mendapatkan kesempatan mendapatkan jadwal kegiatan tersebut bisa mengusulkan edukasi melalui bidan wilayah agar memperoleh kesempatan yang sama dengan posyandu yang sudah menerima.
Untuk sekolah Taman Kanak-Kanak dan paud yang baru berdiri sudah bisa meminta kesempatan mendapat DHE, oleh karena mendengar sekolah yang lebih dahulu terdaftar telah mendapatkan edukasi tentang sikat gigi sebagai sebuah penawaran produk pelayanan luar gedung dari poli gigi.
Pada saat kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat mulai mengakui, peduli dan butuh akan sebuah pelayanan edukasi sikat gigi yang berawal dari inovasi promosi sehingga mengharuskan dokter gigi dan perawat gigi memberikan sebuah pelayanan kepada mereka, ini merupakan peyanan yang berhasil kita ciptakan dan mendapatkan akreditasi oleh masyarakat dan disebut Terakreditasinya Pelayanan Gilut Oleh Masayarakat( TEPEGO, Mas....)
(Nana Ono)