TEGALDLIMO – Proyek pembangunan embung di Desa Wringinpitu, Kecamatan Tegaldlimo yang pernah ambrol, kini sudah berfungsi dengan baik. Malahan, embung yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi Jatim itu kini mulai dimanfaatkan untuk mengaliri sawah milik warga.
Salah seorang petani, Paimin, 56, mengaku embung sudah terisi air sejak setahun lalu. Untuk bisa memanfaatkan air, warga mengambil dengan menyedot menggunakan mesin pompa air. “Digunakan kalau pas kekurangan air saja,” cetusnya.
Karena masih sering turun hujan, petani untuk sementara masih belum membutuhkan air dari embung tersebut. Apalagi, tanaman jeruk yang berada di sekitar embung juga sudah mulai berbuah. “Alhamdulillah, sudah bisa menampung air, semoga bisa dimanfaatkan terus menerus,” ungkapnya.
Warga berharap sarana di sekitar embung bisa dimanfaatkan oleh petani. Saat ini, kantor dan toilet rusak dan belum diperbaiki. “Kalau diperbaiki bisa digunakan petani,” ungkapnya.
Dikonfirmasi terpisah terkait keberadaan embung bantuan dari Kementrian Pekerjaan Umum RI, melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Brantas itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo, mengaku embung sudah diserahkan kepada pemerintah desa setempat.
“Pengelolaan dan tanggung jawabnya sudah kami limpahkan kepada pemerintah desa, dan bisa dimanfaatkan melalui himpunan petani pemakai air (HIPPA),” jelas Guntur Priambodo. Embung yang selesai dibangun pada akhir Desember 2014, itu merupakan salah satu solusi untuk mengatasi kekeringan pada musim kemarau.
Embung itu, mampu menampung air yang bisa dimanfaatkan untuk masyarakat sekitar jika musim kemarau panjang. Dari pantauan Jawa Pos Radar Genteng embung dengan panjang sekitar 65 meter dan tinggi sekitar lima meter itu dikelilingi pagar besi.
Dengan ukuran seperti lapangan sepak bola itu terlihat dipenuhi air dengan ketinggian sekitar mpat meter .
Pagar besi di sebelah selatan embung dibuka karena ada anak tangga yang menuju kolam embung, dan itu digunakan warga untuk keperluan mengaliri sawah. (radar) (Gndl)