KilasSumberayu- Suasana hangat Pilkades di Sumberberas kian memanas dan bergejolak dari munculnya selebaran-selebaran provokatif reformis yang disebar oleh tangan-tangan perpanjangan dari para calon atau sekedar simpatisan yang sengaja mencari dukungan dari massa dengan berbagai cara-cara tersebut, sampai dengan pembagian sembako gratis dan pijat refleksi kesehatan secara gratis pula.
Satpol PP kecamatan Muncar bersama Petugas dari Polsek Muncar dan Kepala Dusun Sidomulyo menurunkan spanduk provokatif di sudut-sudut Desa untuk mengantisipasi gejolak massa agar tidak begitu memanas.
"Ini RT berapa dan ketua RTnya siapa?" tanya petugas pada salah satu warga yang tinggal dekat dengan spanduk yang terpasang
"Maaf pak, saya pendatang di sini, di sini saya bekerja." jawab warga tersebut, seakan berusaha bersembunyi dari keadaan. Karena di daerah itu memang tidak ada orang boro atau orang yang datang dari daerah lain untuk berkerja dari di daerah itu.
Panitia Pilkades sempat dibuat kalang kabut dengan terjadinya peristiwa-peristiwa semacam itu, karena yang satu melakukan yang satunya lapor karena kurang berkenan, sampai-sampai panitia minta bantuan Muspika Muncar untuk mengatasi itu, namun karena dasar hukumnya hanya kesepakatan maka masih ada celah untuk melanggarnya, sehingga kapolsek juga tidak bisa menghentikannya.
"Orang SKB Tiga Mentri yang berstempel gambar Garuda saja masih bisa dibikin ribet, apalagi ini hanya kesepakatan di tingkat Desa, lebih gampang untuk membelokkan." ujar Ketua Panitia.
Mungkin penyebar slebaran dan pemasang spanduk itu tidak membaca Kompas, Minggu, 22 Mei 2011 | 17:11 WIB di www.kompas.com yang menyampaikan keluhan dari hasil “Reformasi”