08 Maret 2012

Ledakan di PT Pasifik Harvest Muncar

 ledakan

Kilas Sumberayu- Ledakan keras terdengar dari perusahaan pengalengan ikan di Duaraan Kedungrejo Muncar, Senin (5/3/2012). Ledakan terdengar pada pukul 16.00 WIB. Satu orang dikabarkan tewas dan beberapa yang lain luka bakar.

Ledakan di boiler penampungan uap PT Pasifik Harvest di Dusun Duara'an Desa Kedungrejo Kecamatan Muncar, Banyuwangi, diduga bukan pertama kali terjadi.

Informasi itu diterima wartawan dari seorang pekerja perusahaan pengalengan ikan tersebut. Pria yang identitasnya dirahasiakan ini mengungkapkan, selama dia bekerja di PT Pasifik sedikitnya tiga kali boiler uap meledak.

Dia menyebutkan, boiler uap di tempatnya bekerja tidak pernah berhenti 24 jam penuh. Sepengetahuannya, boiler yang ada nyaris tidak pernah dicek secara berkala. Sebab itu dia meragukan bila peristiwa tersebut karena faktor human error.

"Mesin sering tidak bekerja dengan baik," ungkapnya.

Polisi sendiri tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti boiler meledak. Dugaan sementara ada kemungkinan boiler tidak bekerja dengan baik. Sehingga membuat arus uap tidak lancar dan menyebabkan tekanan berujung ledakan.

"Diduga uap yang dialirkan tidak lancar," kata Kapolsek Muncar Kompol Mustaqim, kepada detiksurabaya.com, seusai olah TKP.

Sebelumnya boiler uap PT Pasifik Harvest meledak sekitar pukul 16.00 Wib, sore tadi. Dari peristiwa tersebut, tujuh pekerja mengalami luka-luka dan dirawat di rumah sakit yang berbeda.

Dari informasi yang dihimpun, kecelakaan kerja itu terjadi sekitar pukul 16.00 Wib. Diduga boiler meledak karena peralatan yang tidak bekerja dengan baik. Aliran uap tidak lancar sehingga menimbulkan tekanan berujung ledakan.

"Diduga uap yang dialirkan tidak lancar," kata Kapolsek Muncar Kompol Mustaqim, pada detiksurabaya.com, seusai olah TKP.

Meski begitu, polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti kejadian tersebut. Polisi sudah melakukan olah TKP dan memintai keterangan sejumlah saksi.

"Masih dalam penyelidikan," lanjutnya.

Sementara itu, para korban rata-rata mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya. Kulit mereka melepuh akibat terkena semburan uap panas dari boiler yang meledak.

Dari tujuh korban baru empat orang yang diketahui identitasnya. Yaitu, Yatmo, Ponidi, Kasiati dan Yadi. Keempatnya karyawan yang bertugas di Boiler. Mereka dirawat di rumah sakit yang berbeda.

"Tiga korban lainnya luka lebih serius dirujuk ke malang,“ tandas Mustaqim.

Sementara itu, peristiwa tersebut mengundang perhatian dari masyarakat. Ratusan warga memadati lokasi untuk menyaksikan apa yang terjadi. Hingga petang tadi warga masih berkerumun.

Satpam terlihat berjaga di pintu bangunan tempat kejadian. Wartawan tidak diperbolehkan masuk dan hanya mengambil gambar dari kejauhan.

Polisi melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab ledakan boiler, perusahaan pengalengan ikan milik PT Pasifik Harvest Banyuwangi. Tiga orang saksi diperiksa da dimintai keterangan.

Ketiga orang itu yakni H. Sabar, Sigit dan Sujarwo. Saat kejadian, ketiga pekerja perusahaan pengalengan ikan itu berada di lokasi dan selamat dari peristiwa maut tersebut.

"Ada tiga orang yang diperiksa, kita tanya seputar kronologis kejadian," ungkap Kasat Reskrim Polres Banyuwangi AKP Dewa Putu Eka.

Polisi belum berani menyimpulkan siapa yang patut bertanggung jawab atas meledaknya boiler itu. Pasalnya, proses penyelidikan dan penyidikan masih dilakukan.

"Kita meminta bantuan Labfor Surabaya untuk olah TKP dan identifikasi," sambungnya.

Hingga kini, pihak PT Pasifik Harvest belum memberikan keterangan resmi mengenai boilernya yang meledak. Aminoto, pemilik PT Pasifik Harvest, dikabarkan terpukul dengan kejadian yang mengakibatkan 7 pekerjanya terluka.

"Pak Aminoto masih shock," ungkap seorang pegawai PT Pasifik Harvest.(detiksurabaya)


Artikel Terkait

Home