Mantan Kepala Desa Blambangan tewas mengenaskan yakni terseret Bus Damri Pariwisata B 7313 IS di jalan Dusun Krajan RT 03/03 Desa Blambangan, Kecamatan Muncar.
Saksi mata dilokasi kejadian, Sudarmin (51) kecelakaan terjadi motor saat Honda Win P 2616 WP dikendarai Purwanto berjalan dengan kecepatan sedang dari arah timur (arah Muncar). Tidak jauh dari rumahnya, di depan RTH Blambangan, korban berniat belok ke kanan hendak masuk ke halaman rumahnya.
Namun tiba-tiba dari arah barat, melintas dengan kecepatan tinggi, motor Yamaha Bison P 5055 XN yang dikendarai Sucipto. Sementara di belakang sepedam motor Purwanto juga tengah melaju Bus Damri Pariwisata B 7313 IS yang dikemudikan Ahmad Taufiq (46).
“Korban sempat terseret lima meter, dan kepalanya hancur dilindas ban depan bus,” ungkapnya.
Sementara pengendara Bison Sucipto (45) warga Damtelu Desa Kedunggebang, Kecamatan Tegaldlimo, hanya mengalami luka ringan dan dilarikan ke PKU Khadijah Muncar untuk mendapatkan perawatan.
Kapolsek Muncar, Kompol Agus Dwi Jatmiko melalui Kanitlantas Polsek Muncar, Ipda Kateno membenarkan kronologis kejadian kecelakaan itu. Menurutnya, motor korban tidak mengalami kerusakaan yang parah, hanya lecet biasa. Sementara motor Yamaha Bison ringsek bagian depan.
“Bus berikut sopirnya langsung kita amankan untuk kita mintai keterangan di Mapolsek Muncar,” Jelasnya.
31 Desember 2015
Pak Tani Senang, Hujan Sudah Datang
Musim hujan sudah mulai datang, para petani pun mulai senang. Berharap bisa menanam padi.
Karena memang musim hujan tahun ini telat datang. Biasanya petani pada bulan bulan ini sudah menanam padi.
Karena memang musim hujan tahun ini telat datang. Biasanya petani pada bulan bulan ini sudah menanam padi.
Sekarang boro boro menanam buat persemaian saja masih baru tabur benih. Masih menunggu 15 hari lagi untuk menanam.
Dengan keadaan ini para petani sebenarnya susah. Bila waktu menanam saja mundur yang pasti masa panen pun juga akan mundur. Belum lagi waktu jeda yang terlalu lama antara musim panen dan musim tanam sekarang, membuat petani tidak bisa mengambil hasil dari sawah mereka.
Sedangkan mereka juga memiliki banyak kebutuhan. Maka mau tidak mau, mereka harus memeras otak untuk mendapatkan uang selain dari sawah.
Kalo begini siapa yang salah. Tidak ada yang salah, akhirnya petani harus bersabar dengan keadaan ini.
Sabar pak tani ya...
30 Desember 2015
Waspada main Facebook.
Kilas Sumberayu - Facebook, emang sudah tidak asing di masyarakat. Dari anak anak sampai orang tua. Kegunaannya pun juga berbeda beda. Ada yang cuma iseng, nyari temen, chat, berbisnis dan lain sebagainya.
Karena maraknya facebook ini, akun facebook sangat penting bagi penggunanya. Karena pentingnya kadang kadang password atau sandi pada akun facebook suka diganti ganti, Maskudnya supaya aman.
Tapi baru baru ini, ada cara hack akun facebook yang sering saya liat, mungkin banyak orang yang kurang teliti pada saat main Facebook. Namanya Phising.
Phising artinya memancing. Jadi proses kerjanya ya mancing para pengguna facebook untuk ngeklik sebuah link, dimana link tersebut menuju webpage yang konten nya sangat mirip dengan halaman login facebook.
Jika kita masukkan email & sandi kita, maka secara otomatis email & password kita akan masuk ke email yang buat jebakan itu. Facebook kita ke hack sudah. Biasanya link jebakan tersebut berupa gambar / video porn* atau tutorial nyari uang yang cepat, bisa juga obat obat aneh2 gitu.
Saran saya kalo pas waktu maen facebook terus ada kolom login, gk usah diisi. Klik / pencet kembali / undo. Itu lebih aman.
And selamat maen facebook, yang baik dan benar.
28 Desember 2015
40 Hari Dapat Gaji 5 Juta.. Kerja Apa?
Tidak dipungkiri bahwa Desa Kedunggebang adalah desa industri genteng & bata merah.
Usaha pembuatan bata merah di Desa kedunggebang belum begitu lama jika dibandingkan dengan usaha kerajinan genteng. Tapi akhir akhir ini, banyak yang merasa bahwa usaha pembuatan bata merah lebih efisien dan mudah.
Usaha pembuatan bata merah di Desa kedunggebang belum begitu lama jika dibandingkan dengan usaha kerajinan genteng. Tapi akhir akhir ini, banyak yang merasa bahwa usaha pembuatan bata merah lebih efisien dan mudah.
Disamping pembuatannya lebih mudah hasilnya pun juga bisa dirasakan lebih dari cukup.
Disini saya akan memberikan rincian biaya dan hasil dari pembuatan bata merah, yang mungkin tidak terpikirkan oleh anda.
Modal
Modal pembuatan batu merah yang utama adalah tanah liat.
Dengan kisaran 1 rit (gerandong) tanah kita bisa membuat 2000 bata.
Kayu bakar + sekam dengan perbandingan 20.000 bata butuh 1 truk + 1 datsun kayu bakar dan 50 sak sekam.
Modal pembuatan batu merah yang utama adalah tanah liat.
Dengan kisaran 1 rit (gerandong) tanah kita bisa membuat 2000 bata.
Kayu bakar + sekam dengan perbandingan 20.000 bata butuh 1 truk + 1 datsun kayu bakar dan 50 sak sekam.
Pengerjaan.
Contoh :
Modal :
1. 10 rit tanah : @ Rp. 170.000 : Rp. 1.700.000.
Contoh :
Modal :
1. 10 rit tanah : @ Rp. 170.000 : Rp. 1.700.000.
Kisaran jadi bata 20.000 buah.
2. Kayu bakar : 1 truk : Rp. 1.200.000.
1 datsun : Rp. 600.000.
1 datsun : Rp. 600.000.
3. Sekam : 50 sak : @ Rp. 12.000 : Rp 600.000
Total Modal :
Tanah + kayu bakar + sekam =
1.700.000 + ( 1.200.000 + 600.000 ) + 600.000 = 4.100.000.
Tanah + kayu bakar + sekam =
1.700.000 + ( 1.200.000 + 600.000 ) + 600.000 = 4.100.000.
Nb : bila proses pembakarannya diburuhkan /1000 biji bata membayar Rp. 40.000
Jadi totalnya Rp. 800.000.
Jadi totalnya Rp. 800.000.
Total semua biaya adalah :
4.100.000 + 800.000 = 4.900.000
4.100.000 + 800.000 = 4.900.000
Hasil
Jika harga bata merah : Rp. 450
Dengan jumlah bata 20.000
Maka hasil penjualan bata adalah Rp. 9.000.000.
Dengan jumlah bata 20.000
Maka hasil penjualan bata adalah Rp. 9.000.000.
Hasil bersihnya :
9.000.000 - 4.900.000 = 5.100.000
[dua kali lipat dari modal kita ].
9.000.000 - 4.900.000 = 5.100.000
[dua kali lipat dari modal kita ].
Sekarang masalahnya tentang waktu pengerjaannya.
Jika perhari kita bisa membuat 500 biji saja. Cuma butuh waktu 40 hari saja. Kita sudah mendapatkan hasil.
Jika perhari kita bisa membuat 500 biji saja. Cuma butuh waktu 40 hari saja. Kita sudah mendapatkan hasil.
Bagaimana???. Ini bukan iklan, bukan MLM. Ini inspirasi disekitar kita.
Bayangkan hanya 40 hari, dengan hasil 5.100.000
Bayangkan hanya 40 hari, dengan hasil 5.100.000
Keuntungan
1. Kita tidak terikat, bebas mau kerja atau tidak. Kerjaan kita sendiri.
1. Kita tidak terikat, bebas mau kerja atau tidak. Kerjaan kita sendiri.
2. Setidaknya kita punya hasil. Tidak mondar mandir gak jelas.
3. Dari pada kerja ditempat nyaman, tapi gaji tidak sesuai kebutuhan.
Gengsi, malu kerjaannya kotor. Tapi uangnya kan gak kotor. Lebih barokah lagi, kan dari hasil keringat sendiri. Semua terserah pembaca. Semua pekerjaan itu sama, yang penting tekun dan rajin.
27 Desember 2015
LEBUR
Cintailah apa yang terjadi.
Sukailah apa yang diberi.
Hidup hanyalah menerima.
Hidup bukanlah memberi.
Sukailah apa yang diberi.
Hidup hanyalah menerima.
Hidup bukanlah memberi.
Ya Tuhan..Aku tahu.
Sekarang diri ini bisa.
Walaupun tak sempurna.
Memang ku hanya manusia.
Sekarang diri ini bisa.
Walaupun tak sempurna.
Memang ku hanya manusia.
Ketika ku ucap "SHUBHANALLAH"
Hatiku hilang.
Jiwaku melayang.
Menembus langit ketujuh.
Hatiku hilang.
Jiwaku melayang.
Menembus langit ketujuh.
Hanya Engkaulah..
Dzat yang melingkupi.
Yang mengisi dan memadati.
Yang ada disemuanya.
Hingga semua adalah Engkau.
Dzat yang melingkupi.
Yang mengisi dan memadati.
Yang ada disemuanya.
Hingga semua adalah Engkau.
26 Desember 2015
Ilmu Alam di Mata yang Lain.
Setiap apapun yang terjadi di alam semesta ini, pasti ada manfaat dan hikmahnya. Walaupun hanya kejadian kejadian kecil yang setiap hari kita lakukan. Seperti berjalan, berbicara, kerja, dan lain sebagainya. Dari sudut pandang ini pekerjaan atau kegiatan yang kita lakukan setiap hari itu biasa saja. Tapi tahukah anda bahwa dari sudut pandang yang lain, kita dapat memaknai suatu kegiatan yang kelihatannya sepele, ternyata menyimpan banyak ilmu ilmu Alam.
Suatu contoh kita minum air. Ketika kita minum air kita pasti memakai gelas ( wadah untuk tempat air). Dari kejadian kecil ini saja. Kita dapat mengetahui bahwa manusia membutuhkan alat untuk memenuhi kebutuhannya. Sebenarnya kan kita cuma butuh air, kenapa harus memakai gelas?. Alasannya adalah fisik / raga kita tidak mampu meminum air, dimana air itu tidak bertempat. Raga, fisik/ jasad membutuhkan alat / perantara untuk memenuhi kebutuhannya.
Kita kaitkan contoh diatas dengan ibadah. Suatu ibadah jikalau tidak ada isinya/ intinya, bagaikan gelas tanpa air, bisakah gelas tanpa air menghapuskan dahaga?. Bila tau / mengerti inti dari pada ibadah tapi tak mau menjalankan ibadah itu sendiri, bagai air yang tidak mempunyai tempat, akhirnya luber kemana mana. Bahkan bisa membahayakan bagi orang lain. Itulah sedikit ilmu Alam yang kadang kadang kita biasa melakukannya, tapi tak pernah melihat dari sisi lain. Sedangkan disisi yang lain Itulah banyak tersimpan ilmu yang ri'il, nyata dan pasti.
24 Desember 2015
Terakreditasinya Pelayanan Gilut Oleh Masyarakat
Mengingat Permenkes no 75 tahun 2014 tentang puskesmas terakreditasi dan oleh karna penyelenggaraan Pusat Kesehatan masyarakat (Puskesmas) perlu ditata ulang untuk meningkatkan aksesibilitas, keterjangkauan dan kualitas pelayanan dalam rangka meningkatkan derajat masyarakat serta menyukseskan program jaminan sosial secara nasional.
Untuk melanjutkan dan meningkatkan program poli gigi dan mulut dalam mengevaluasi perkembangan inovasi Dental Health Education (DHE) program gillut(gigi dan mulut) mencari sebuah pengakuan dari masyarakat melalui Terakreditasinya Pelayanan Gilut Oleh Masyarakat (TEPEGO Mas...).
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai pembangunan kesehatan dalam rangka mendukung kecamatan sehat. Dalam menyelenggarakan fungsi penyelenggara UKM(Usaha Kesehatan Masyarakat) dan UKP(Upaya Kesehatan Perorangan) tingkat pertama di wilayah kerjanya
Perkembangan perubahan perilaku pada gerakan sikat gigi yang benar pada dunia pendidikan usia dini yang sudah disosialisasikan di wilayah kerja puskesmas khusus program gigi dan mulut sangat disayangkan jika masyarakat merasa masih kurang membudaya atau masih dibutuhkannya pengakuan oleh masyarakat sehingga mereka merasa ingin memanggil untuk terciptanya pelayanan edukasi pada kelompoknya/dunia pendidikan. Dan inovasi pelayanan TEPEGO Mas... atau Terakreditasinya Pelayanan Gilut Oleh Masyarakat butuh dijalankan.
Tujuan pada program yang berbentuk kegiatan tersebut masyarakat mengakui sehigga dunia pendidikan usia dini membutuhkan pelayanan edukasi tentang sikat gigi, mereka mendapat penawaran dari program gigi dan mulut puskesmas, bagi yang membutuhkan boleh memanggil sebagai bentuk pelayanan luar gedung dari petugas: dokter gigi beserta perawatnya guna evaluasi dan pemantapan kegiatan yang sudah menjadi agenda kegiatan mereka.
Banyak manfaat jika TEPEGO Mas... sudah membudaya di wilayah kerja puskesmas, diantaranya: Masyarakat merasa ikut merasa mempunyai dan dekat dengan Puskesmas sebagai pusat pelayanan. Diantara program lintas pendidikan dan lintas sektor serta program kesehatan mudah disingkronkan. Bersamaan meningkatnya perkembangan IT promosi mudah diaplikasikan serta di akses walau masyarakat berada dimana saja.
AKREDITASI
Akreditasi mempunyai beberapa pengertian, diantaranya: pengakuan terhadap lembaga oleh badan yang berwenang bahwa lembaga tersebut mempunyai kebakuan atau kriteria tertentu. Pengakuan oleh suaatu jawatan tentang adanya wewenang seseorang untuk melakukan atau menjalankan tugasnya. Kegiatan penilaian dan kelayakan kinerja suatu lembaga berdasarkan kriteria (stadar) yang telah ditetapkan yang hasilnya diwujudkan dalam bentuk pengakuan peringkat kelayakan.
Akreditasi puskesmas adalah pengakuan terhadap puskesmas yang diberikan oleh lembaga independen penyenyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh menteri setelah dinilai bahwa puskesmas telah memenuhi standar pelayanan puskesmas yang telah ditetapkan oleh menteri untuk meningkatkan mutu pelayanan puskesmas secara berkesinambungan.
PELAYANAN GIGI DAN MULUT
Dari www.pengertianahli.com arti pelayanan adalah pemenuhan kebetuhan melalui aktifitas orang lain secara langsung. Sedangkan menurut kamus bahasa Indonesia pelayanan berarti menolong menyediakan segala apa yang diperlukan orang lain seperti tamu atau pembeli. Kotler 1994 mengatakan Pelayanan adalah Aktifitas atau hasil yang dapat ditawarkan oleh sebuah lembaga kepada pihak lain biasanya tidak kasat mata dan hasilnya tidak bisa dimiliki oleh pihak lain tersebut. Pranata. H (1980) berpendapat bahwa pelayanan merupakan aktifitas tambahan di luar tugas pokok yang diberikan kepada konsumen atau pelanggan yang dirasakan baik sebagai penghargaan atau penghormatan.
Pendekatan WHO http://pbpdgi.or.id/wp-content/uploads/2015/04/Pelayanan-Dasar.pdf saat ini untuk upaya pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan dengan pendekatan dasar atau paket dasar pelayanan di puskesmas terdiri dari:
.1. Penanganan kegawatdaruratan gigi dan mulut (Oral Urgen Treatment / OUT) yang terdiri dari 3 elemen dasar, diantaranya: tindakan mengurangi rasa sakit melalui tindakan pemberian obat-obatan dan perawatan penambalan gigi, pertolongan pertama infeksi gigi dan mulut serta trauma gigi dan jaringan penyangga dan rujukan untuk kasus-kasus yang kompleks.
.2. Tersedianya pasta gigi yang mengandung fluoride dengan harga terjangkau (Affordable Fluoride Toothpaste/AFT.
.3. Penambalan gigi dengan invasi minimal (tanpa bur)/Atraumatic Restorative Treatment (ART).
MASYARAKAT
Masyarakat sebagai terjemahan istilah society (bahasa latin) adalah sekolompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau semi terbuka sebagian besar interaksi antara indifidu-indifidu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata masyarakat sendiri berasal dari kata dalam bahasa arab musyarak. Lebih abtraknya, masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat merupakan sebuah komunitas yang interpenden (saling tergantung satu sama lain).
Suvey secara Nasional Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tetap masih belum mencapai target di atas 50% pada kesadaran masyarakat tentang kesehatan gilut( gigi dan mulut ). Pemerintah akhirnya melakukan pendekatan pelayanan kesehatan dasar di puskesmas dalam sistim pelayanan kesehatan nasional. Hal tersebut dimaksudkan untuk menyediakan pelayanan kuratif dan preventif mendasar dengan biaya yang terjangkau bagi negara dan masyarakat.
Penyakit gigi dan mulut terutama karies gigi dengan onsetnya di usia dini, ada diantaranya. Karenanya, pelayanan kesehatan gigi dan mulut harus menjadi bagian dari sistim pelayanan kesehatan dasar ( http://pbpdgi.or.id/wp-content/uploads/2015/04/Pelayanan-Dasar.pdf ). Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif.
Program gigi dan mulut pada puskesmas yang mempunyai kelengkapan petugas sebagai pelayan Masyarakat, Yakni dokter gigi dan perawat gigi serta target-target program lebih banyak yang mencapai target dari pada yang tidak. Kondisi seperti ini program promosi gigi dan mulut membutuhkan sebuah inovasi. Promosi jika sudah merambah ke anak-anak pendidikan usia dini. Dengan harapan 10 tahun yang akan datang mulai sejak diawali program promosi tersebut, akhirnya dapat mengurangi karies gigi pada anak-anak.
Kegiatan sikat gigi masal terasa lebih keren jika disebut dengan DHE( Dental Health Education). Pada Sekolah Dasar, pendekatan melalui guru olah raga untuk menjadi kader melanjutkan acara sikat gigi dengan gerakan dan waktu yang benar pada anak kelas 1 dan 2, melibatkan kelas tersebut oleh karena pada saat itu pelajaran masih belum seserius pada kelas diatasnya, selain itu memanfaatkan fase anak masih suka bermain. Agar kebiasaan sikat gigi terasa bermain, disini anak merasa bermain-main air. Pada Sekolah Taman Kanak-Kanak( TK ) dan paud kita dapat mencari celah dengan menggunakan nyanyian dan lagu dengan isi syairnya tetap pada bagaimana dan seperti apa sikat gigi itu menjadi benar, tentu saja tetap melakukan pendekatan kepada guru untuk sering menyampaikan pada kegiatan belajarnya serta mempraktekkan bersama anak-anak didiknya.
Pada kegiatan posyandu kita sentuh kasih sayang seorang ibu dengan gerakan kasih sayang kepada balitanya dimulai dari yang berusia 6 bulan sampai sebelum sekolah TK. Kegiatan ini disampaikan kepada bidan wilayah dengan segala jadwal yang sudah terencana dan kader desa melanjutkan membimbing ibu dan balita.
Saat kegiatan DHE tersebut sedang berkembang, tetapi masih berawal sebatas pada pendidikan usia dini. Untuk sekelompok masyarakat masih belum terbiasa menjadi membudaya. Pada posyandu yang belum mendapatkan kesempatan mendapatkan jadwal kegiatan tersebut bisa mengusulkan edukasi melalui bidan wilayah agar memperoleh kesempatan yang sama dengan posyandu yang sudah menerima.
Untuk sekolah Taman Kanak-Kanak dan paud yang baru berdiri sudah bisa meminta kesempatan mendapat DHE, oleh karena mendengar sekolah yang lebih dahulu terdaftar telah mendapatkan edukasi tentang sikat gigi sebagai sebuah penawaran produk pelayanan luar gedung dari poli gigi.
Pada saat kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat mulai mengakui, peduli dan butuh akan sebuah pelayanan edukasi sikat gigi yang berawal dari inovasi promosi sehingga mengharuskan dokter gigi dan perawat gigi memberikan sebuah pelayanan kepada mereka, ini merupakan peyanan yang berhasil kita ciptakan dan mendapatkan akreditasi oleh masyarakat dan disebut Terakreditasinya Pelayanan Gilut Oleh Masayarakat( TEPEGO, Mas....)
(Nana Ono)
18 Desember 2015
Pasangan Dahsyat memperoleh 680.365 suara pada Pilkada Banyuwangi 2015
Hasil rekapitulasi manual yang dilakukan KPU Banyuwangi l yang digelar di Gedung Wanita Paramitha Kencana, Kamis (17/12/2015) mengukuhkan paslon nomor urut 1 Abdullah Azwar Anas dan Yusuf Widyatmoko (Dahsyat), dengan perolehan suara sebanyak 88,96 persen.
Sementara pasangan Sumantri Sudomo dengan Sigit Wahyu Widodo (Su-Si) meraih suara 11,03 persen. Dalam hitung cepat LSI lalu, pasangan Dahsyat mendapatkan suara 88,82 persen dan pasangan SUSI meraup 11,10 persen suara.
Ketua KPU Banyuwangi, Syamsul Arifin mengatakan, dari hasil rekap manual yang dilakukan, Dahsyat mendapatkan suara 680.365 sedangkan SUSI meraup 84.431 suara, dengan angka partispasi pemilih sebanyak 764.796 atau 59,47 persen, dari jumlah DPT sebnayak 1.304.745.
"Hasil rekap manual, Dahsyat mendapatkan 680.365 sedangkan SUSI 84.431," ujar Syamsul usai rekapitulasi manual hasil Pilkada Banyuwangi.
Usai rekapitulasi manual tersebut, KPUD memiliki waktu 3 hari untuk melakukan proses penetapan calon terpilih. Untuk memastikan tidak adanya gugatan dari salah satu pasangan calon.
"Ada jeda waktu 3 hari usai rekap ini, makanya dalam jangka waktu dekat kita akan berangkat ke Mahkamah Konstitusi minta register gugatan, untuk memastikan tidak adanya gugatan," jelas Syamsul
Dalam proses rekapitulasi manual tersebut, seluruh anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dari 24 kecamatan secara bergantian membacakan hasil perolehan suara di tiap kecamatan dengan didampingi anggota Panwas kecamatan. Sementara pasangan calon menghadirkan 2 saksi pasangan calon tersebut.
Sementara Ketua Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Banyuwangi Atim Hariyadi menyatakan, bila dalam pengawasan Pemiluakda yang dilakukannya, seluruh hasil perolehan suara dari semua tingkatan mulai TPS, PPK hingga KPU sudah sinkron. (detik)
28 November 2015
HKN Ke-51 Di Sumberberas
Kilas Sumberayu- 12 November adalah Hari Kesehatan Nasional ( HKN ) dan tahun ini perayaan yang ke -51. Di kabupaten Banyuwangi ( selain lomba- lomba ) yang sekarang dilaksanakan di desa Sumberberas tanggal 15 November 2015. Kegiatan saat itu diantaranya: jalan sehat dan bakti sosial.
Acara tersebut dibuka oleh ( plt ) Bupati Banyuwangi Bapak Drs. Zarkasi, M.Si. Kepala dinkes Banyuwangi ( plt ) dr.Wiji Lestariono yang akrap disapa dengan dr. Rio bersama seluruh pegawai kesehatan se Banyuwangi serta masyarakat setempat mengikuti jalan sehat, dengan start dari lapangan Sumberberas ke arah Selatan sampai pkm Sumberberas kemudian ke Timur, sampai daerah Watu Gede ke Utara, sampai perempatan Pak Mungin ke Barat hingga ke start lagi.
Mulai dari depan balai desa Sumberberas hingga daerah Watu Gede kondisi jalan sangatlah nyaman, oleh karena aspal korea. Ketika rute Watu Gede sampai sebelum start lagi ( sebagai finis ) jalan masih tanah dan berdebu. Tetapi pada jalan yang kurang nyaman tersebut, masyarakat sekitar peduli dan menghibur peserta jalan sehat. Mereka kompak ikhlas memberi suguhan minuman dan makanan khas desa sekedarnya yang ditaruh dekat jalan yang diletakkan di atas meja, yang munkin peserta jalan sehat merasa haus atau ingin mengisi perut seperlunya bisa mengabilnya dengan geratis kata pak Yudiono, salah satu peserta jalan sehat.
Mendekati finis seperti biasa, para panitia memberi kesempatan bagi para peserta untuk mengumpulkan kupon yang sudah disiapkan sebelumnya untuk diundi pada akhir acara. Tetapi sayangnya peserta banyak yang tidak mengumpulkan kupon sebagai undian oleh karena capek sehingga putus di tengah jalan atau kurang sabar segera pergi sampai tiba dibacakan undian penyerahan hadiah.
Untuk acara bakti sosial diselenggarakan penyuluhan dan pengobatan geratis kompak oleh IDI ( Ikatan Dokter Indonesia ), PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia ) dan IBI ( Ikatan Bidan Indonesia ) cabang Banyuwangi yang bertempat di puskesmas Sumberberas.
Untuk para operator dan panitia Baksos dianjurkan siap langsung di tempat yang sudah disediakan agar tidak lelah saat melaksanakan tugas bakti sosialnya, himbauan dari drg. Sri Istiyantini dokter gigi pkm Sumberberas yang saat itu menjadi ketua Bakti Sosial dari PDGI.
Nana Ono
Mulai dari depan balai desa Sumberberas hingga daerah Watu Gede kondisi jalan sangatlah nyaman, oleh karena aspal korea. Ketika rute Watu Gede sampai sebelum start lagi ( sebagai finis ) jalan masih tanah dan berdebu. Tetapi pada jalan yang kurang nyaman tersebut, masyarakat sekitar peduli dan menghibur peserta jalan sehat. Mereka kompak ikhlas memberi suguhan minuman dan makanan khas desa sekedarnya yang ditaruh dekat jalan yang diletakkan di atas meja, yang munkin peserta jalan sehat merasa haus atau ingin mengisi perut seperlunya bisa mengabilnya dengan geratis kata pak Yudiono, salah satu peserta jalan sehat.
Mendekati finis seperti biasa, para panitia memberi kesempatan bagi para peserta untuk mengumpulkan kupon yang sudah disiapkan sebelumnya untuk diundi pada akhir acara. Tetapi sayangnya peserta banyak yang tidak mengumpulkan kupon sebagai undian oleh karena capek sehingga putus di tengah jalan atau kurang sabar segera pergi sampai tiba dibacakan undian penyerahan hadiah.
Untuk acara bakti sosial diselenggarakan penyuluhan dan pengobatan geratis kompak oleh IDI ( Ikatan Dokter Indonesia ), PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia ) dan IBI ( Ikatan Bidan Indonesia ) cabang Banyuwangi yang bertempat di puskesmas Sumberberas.
Untuk para operator dan panitia Baksos dianjurkan siap langsung di tempat yang sudah disediakan agar tidak lelah saat melaksanakan tugas bakti sosialnya, himbauan dari drg. Sri Istiyantini dokter gigi pkm Sumberberas yang saat itu menjadi ketua Bakti Sosial dari PDGI.
Nana Ono
20 November 2015
Pada Pilbup 2015 Warga yang Tak Terdaftar di DPT Bisa Nyoblos
Ketua KPU Banyuwangi, Syamsul Arifin, angkat bicara terkait gugatan citizen law suit yang dilayangkan Amrullah, warga Pondok Nongko, Kecamatan Kabat. Syamsul menegaskan nama Amrullah sudah masuk dalam DPT pilbup.
Kalau toh namanya tidak masuk DPT, yang bersangkutan tetap bisa nyobIos pada pilbup 9 Desember nanti. Sebab, bagi warga yang belum terdaftar masih ada kesempatan dimasukkan DPT lagi. “Warga yang tidak masuk daftar pemilih tetap atau DPT tetap bisa menggunakan hak pilihnya pada pilbup dengan menunjukkan kartu identitas kependudukan,” tegas Syamsul dihubungi tadi malam.
Oleh karena itu, lanjut Syamsul, warga tidak perlu khawatir tidak bisa mencoblos. Jika memang sudah memenuhi syarat pemilih, mereka tetap bisa mencoblos dengan cara menunjukkan kartu identitas kependudukan.
Menurut dia, seluruh warga Banyuwangi yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih pada pilbup bisa menggunakan hak pilihnya atau mencoblos. Bagi mereka yang tidak terdaftar dalam DPT bisa menunjukkan kartu identitas, seperti KTP, paspor, kartu keluarga, atau kartu identitas kependudukan resmi lainnya.
“Mereka yang memilih dengan menunjukkan kartu identitas kependudukan resmi akan masuk dalam DPT tambahan dua,” imbuhnya. Ditanya soal gugatan citizen law suit yang diajukan Amrullah, Samsul mengaku tidak masalah.
“Itu sah-sah saja. Semua warga negara berhak mengajukan gugatan,” imbuh mantan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi itu. Sementara itu, sidang lanjutan gugatan Amrullah yang didampingi tiga lawyer muda Banyuwangi terhadap keberadaan daftar pemilih tetap (DPT) pemilihan bupati dan wakil bupati Banyuwangi dijadwalkan akan kembali digelar Rabu (25/11).
Sidang sebetulnya sudah digelar sejak Rabu (18/11) kemarin. Namun, dua dari tiga tergugat tidak hadir. Mereka adalah tergugat satu, yakni KPUD Banyuwangi, dan tergugat dua Bupati Banyuwangi. Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Dispendukcapil) yang menjadi tergugat tidak haadir dalam persidangan yang diwakili kuasa hukumnya, Oesnawi.
Sidang yang diketuai Putu Endro Sonata itu hanya memeriksa kelengkapan berkas dan administrasi masing-masing pihak. Mantan hakim Pengadilan Negeri Tabanan, Bali, itu menunda persidangan hingga pekan depan.
Namun. keputusan itu sempat diinterupsi. Pihak penggugat meminta agar persidangan digelar secara maraton. Alasannya, pilbup sudah semakin dekat. “Saya minta majelis melaksanakan sidang secara maraton. Sebab, pilbup sudah dekat. Nantinya waktunya tidak nutut” ujar Amrullah sesaat sebelum sidang ditutup.
Usul itu menjadi pertimbangan majelis. Namun, penundaan sidang tetap disepakati hingga sepekan. Boleh jadi setelah sidang lanjutan mendatang, sidang akan dilaksanakan minimal dua kali dalam sepekan. Seperti diberitakan kemarin, daftar pemilih tetap (DPT) yang akan digunakan database bagi pengguna hak pilih dalam pesta demokrasi tersebut disoal.
Lewat gugatan perdata yang dilayangkan Mohamad Aimullah dkk, mereka meminta pemilihan bupati ditunda. Alasannya sederhana, DPT masih dianggap bermasalah dan belum klir. Tidak hanya sekadar ditunda, Amrullah dan kelompok pengacara muda Banyuwangi itu juga menggugat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi senilai Rp 10 miliar.
Amrullah mengatakan, masalah itu merupakan kelanjutan dari gugatan soal KTP yang kini masih ditangani Pengadilan Negeri Banyuwangi. Akibat tidak ber KTP dia merasa dirugikan dan meminta pilbup ditunda. Warga Pondok Nongko, Kecamatan Kabat, itu menjelaskan semua undang-undang, pilbup bisa ditunda lantaran tiga alasan; karena bencana alam, KPU tak siap, anggaran tidak tersedia.
Selain KPU, Amrullah juga turut menggugat Bupati Banymvangi dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Dia beralasan DPT merupakan dasar data kependudukan yang disediakan dinas tersebut dan bupati sebagai penanggungjawab.
Pria bertubuh subur itu juga meminta agar KPU menggiatkan sosialisasi plibup. Amrullah juga mengemukakan keanehan lain yang ditemukan. Salah satunya mengenai ada nama dirinya dalam DPT yang dikeluarkan KPU.
Dia mengaku tidak tahu apakah nama itu sudah ada dari awal atau baru dimasukkan KPU setelah tahu ada gugatan. Anehnya, sesuai amran KPU agar bisa masuk DPT harus menyerahkan KTP asli sementara dia mengaku tidak punya. (radar)
Kalau toh namanya tidak masuk DPT, yang bersangkutan tetap bisa nyobIos pada pilbup 9 Desember nanti. Sebab, bagi warga yang belum terdaftar masih ada kesempatan dimasukkan DPT lagi. “Warga yang tidak masuk daftar pemilih tetap atau DPT tetap bisa menggunakan hak pilihnya pada pilbup dengan menunjukkan kartu identitas kependudukan,” tegas Syamsul dihubungi tadi malam.
Oleh karena itu, lanjut Syamsul, warga tidak perlu khawatir tidak bisa mencoblos. Jika memang sudah memenuhi syarat pemilih, mereka tetap bisa mencoblos dengan cara menunjukkan kartu identitas kependudukan.
Menurut dia, seluruh warga Banyuwangi yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih pada pilbup bisa menggunakan hak pilihnya atau mencoblos. Bagi mereka yang tidak terdaftar dalam DPT bisa menunjukkan kartu identitas, seperti KTP, paspor, kartu keluarga, atau kartu identitas kependudukan resmi lainnya.
“Mereka yang memilih dengan menunjukkan kartu identitas kependudukan resmi akan masuk dalam DPT tambahan dua,” imbuhnya. Ditanya soal gugatan citizen law suit yang diajukan Amrullah, Samsul mengaku tidak masalah.
“Itu sah-sah saja. Semua warga negara berhak mengajukan gugatan,” imbuh mantan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi itu. Sementara itu, sidang lanjutan gugatan Amrullah yang didampingi tiga lawyer muda Banyuwangi terhadap keberadaan daftar pemilih tetap (DPT) pemilihan bupati dan wakil bupati Banyuwangi dijadwalkan akan kembali digelar Rabu (25/11).
Sidang sebetulnya sudah digelar sejak Rabu (18/11) kemarin. Namun, dua dari tiga tergugat tidak hadir. Mereka adalah tergugat satu, yakni KPUD Banyuwangi, dan tergugat dua Bupati Banyuwangi. Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Dispendukcapil) yang menjadi tergugat tidak haadir dalam persidangan yang diwakili kuasa hukumnya, Oesnawi.
Sidang yang diketuai Putu Endro Sonata itu hanya memeriksa kelengkapan berkas dan administrasi masing-masing pihak. Mantan hakim Pengadilan Negeri Tabanan, Bali, itu menunda persidangan hingga pekan depan.
Namun. keputusan itu sempat diinterupsi. Pihak penggugat meminta agar persidangan digelar secara maraton. Alasannya, pilbup sudah semakin dekat. “Saya minta majelis melaksanakan sidang secara maraton. Sebab, pilbup sudah dekat. Nantinya waktunya tidak nutut” ujar Amrullah sesaat sebelum sidang ditutup.
Usul itu menjadi pertimbangan majelis. Namun, penundaan sidang tetap disepakati hingga sepekan. Boleh jadi setelah sidang lanjutan mendatang, sidang akan dilaksanakan minimal dua kali dalam sepekan. Seperti diberitakan kemarin, daftar pemilih tetap (DPT) yang akan digunakan database bagi pengguna hak pilih dalam pesta demokrasi tersebut disoal.
Lewat gugatan perdata yang dilayangkan Mohamad Aimullah dkk, mereka meminta pemilihan bupati ditunda. Alasannya sederhana, DPT masih dianggap bermasalah dan belum klir. Tidak hanya sekadar ditunda, Amrullah dan kelompok pengacara muda Banyuwangi itu juga menggugat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi senilai Rp 10 miliar.
Amrullah mengatakan, masalah itu merupakan kelanjutan dari gugatan soal KTP yang kini masih ditangani Pengadilan Negeri Banyuwangi. Akibat tidak ber KTP dia merasa dirugikan dan meminta pilbup ditunda. Warga Pondok Nongko, Kecamatan Kabat, itu menjelaskan semua undang-undang, pilbup bisa ditunda lantaran tiga alasan; karena bencana alam, KPU tak siap, anggaran tidak tersedia.
Selain KPU, Amrullah juga turut menggugat Bupati Banymvangi dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Dia beralasan DPT merupakan dasar data kependudukan yang disediakan dinas tersebut dan bupati sebagai penanggungjawab.
Pria bertubuh subur itu juga meminta agar KPU menggiatkan sosialisasi plibup. Amrullah juga mengemukakan keanehan lain yang ditemukan. Salah satunya mengenai ada nama dirinya dalam DPT yang dikeluarkan KPU.
Dia mengaku tidak tahu apakah nama itu sudah ada dari awal atau baru dimasukkan KPU setelah tahu ada gugatan. Anehnya, sesuai amran KPU agar bisa masuk DPT harus menyerahkan KTP asli sementara dia mengaku tidak punya. (radar)
16 Oktober 2015
Banyuwangi Membuka SMK Negeri Jurusan Batik
Banyuwangi membuka sekolah menengah kejuruan (SMK) negeri dengan jurusan batik. Tujuannya, mengangkat eksistensi kekayaan industri kreatif di kabupaten paling timur di Pulau Jawa itu. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, di Banyuwangi, Jawa Timur, menjelaskan SMK yang membuka jurusan batik itu SMK Negeri 2 Tegalsari yang baru berdiri tahun 2014 dengan anggaran bantuan keuangan khusus (BKK) Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebesar Rp15 miliar.
"SMK ini terdiri atas empat jurusan, yang salah satunya jurusan desain tekstil batik. Kami mengusulkan jurusan ini kepada propinsi sebagai salah satu cara kami mempercepat regenerasi perajin dan pelaku industri batik lokal yang saat ini jumlahnya masih terbatas," jelas Abdullah.
Ia menjelaskan gedung SMK itu rancangan arsitek nasional Andra Matin. Sekolah itu didesain dengan konsep bangunan hijau atau ramah lingkungan. Saat ini gedung SMK ini masih dalam proses pembangunan. Untuk sementara sekolah berjalan dengan memakai gedung salah satu sekolah dasar di Desa Kebondalem dan direncanakan tahun depan proses belajar-mengajar sudah bisa dilakukan di gedung baru.
"Dalam jurusan batik ini, diajarkan praktik desain, mencanting, serta sejumlah teknis pewarnaan. Untuk itu, kami juga melengkapi SMK tersebut dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah yang menampung limbahnya," ujar dia.
Batik, bagi Anas, sudah menjadi kebanggan bersama, pemersatu, dan penggerak roda perekonomian yang berkontribusi langsung ke pembangunan. Sehingga diperlukan berbagai upaya untuk mengembangkan industri batik daerah. Upaya pengembangan batik itu, katanya, tidak hanya lewat festival batik dan mengenalkan batik Banyuwangi lewat ajang Indonesia Fashion Week, namun menciptakan generasi pebatik juga sangat diperlukan.
Didirikannya SMK ini, lanjut Anas, agar siswa lulusannya tidak lagi bingung mencari kerja, namun cukup memberdayakan dirinya sendiri dengan mengembangkan batik.
"Setelah SMK ini berjalan, selanjutnya kami juga akan membuka kursus-kursus membatik yang ditujukan bagi ibu-ibu rumah tangga di desa-desa," ujarnya. Sementara itu dalam ajang Banyuwangi Batik Festival 2015 digelar sejumlah rangkaian acara untuk mengembangkan industri batik. Mulai dari lomba motif batik, lomba mencanting bagi anak-anak SD dan SMP, lomba desain baju batik hingga lokakarya mencanting bagi para pebatik.
29 September 2015
SELIP DAN GEMPAR
Program kerja pada puskesmas terdiri dari pokok dan pengembangan. Program pokok diantaranya:
- Promosi kesehatan (pengembangan desa siaga, pemberdayaan masyarakat dalam PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ), pengembangan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM).
- Kesehatan lingkungan.
- Upaya perbaikan gizi.
- Kesehatan ibu dan anak.
- Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular (Diare, ISPA, Kusta, TB Paru, Demam Berdarah (DBD), Malaria, pencegahan dan penanggulangan Rabies).
- Pelayanan imunisasi.
- Pengamatan penyakit (Surveylen Epidemiologi).
- Pengobatan (pengobatan dan laboratorium).
Program pengembangan terdiri:
- Puskesmas dengan rawat inap.
- Upaya kesehatan usia lanjut.
- Upaya kesehatan mata/pencegahan kebutaan.
- Upaya kesehatan telinga.
- Kesehatan jiwa.
- Kesehatan olah raga.
- Pencegahan penanggulangan penyakit gigi dan mulut.
- Perawatan kesehatan masyarakat.
- Bina kesehatan tradisional.
- Bina kesehatan kerja.
- Pemberdayaan masyarakat dalam PHBS.
- Pengembangan UKBM.
- Program gizi.
Program pencegahan penanggulangan penyakit gigi dan mulut meliputi: pembinaan kesehatan gigi di posyandu (target minimal 20%), pembinaan kesehatan gigi pada TK (target 100%), pembinaan dan bimbingan sikat gigi masal pada anak SD (target 100%), perawatan kesehatan gigi pada anak SD (target 100%), murid SD paripurna mendapat perawatan kesehatan gigi (target minimal 40%), rasio gigi tetap yang ditambal dan dicabut (target 50%), bumil yang mendapatkan perawatan gigi dan mulut (target minimal 20%)
Kesehatan gigi dan mulut mulai awal sampai sekarang selalau menjadi peran tambahan, belum pernah menjadi fokus peran. Padahal kondisi kesehatan di dalam rongga mulut selalu menjadi fokus infeksi. Keberadaan dokter gigipun selama ini masih jarang menjadi peran utama.
Melalui sistim atau sebuah trik “Selip dan Gempar” siapapun ...apapun ...dapat menyelipkan sesuatu kemanapun sehingga menghasilkan kondisi yang mampu menggemparkan segalanya. Menjadi penanggung jawab program pengembangan dalam program dinas kesehatan pada Puskesmas justru menjadi sebuah keuntungan, oleh karna mempunyai beban yang lebih ringan jika dibandingkan dengan program utama. Seperti mempunyai sayap yang bebas terbang dan hinggap dimanapun seperti yang kita suka. Peluang besar sangat menjajikan untuk mencuri sebuah perhatian.
MDGs kepanjangan dari Melennium Development Goals di sebut juga “Tujuan Pembangunan Milenium” merupakan paradigma pembangunan global yang dideklarasikan Konfrensi Tingkat Tinggi Milenium oleh 189 negara anggota Perserikatan Bang-Bangsa (PBB) di New York tahun 2000. Deklarasi tersebut menghasilkan paket ke arah pembangunan global, diantara isinya adalah:
- Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan.
- Mencapai pendidikan dasar untuk semua.
- Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
- Menurunkan angka kematian anak.
- Meningkatkan kesehatan ibu.
- Memerangi HIV-AIDs.
- Memastikan kelestarian lingkungan.
- Membangun Kemitraan global.
Puskesmas merupakan pusat kesehatan masyarakat adalah sebuah wadah sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan. Menjalankan programnya, puskesmas didanai oleh beberapa sumber diantaranya: BOK (Bantuan Operasional Kesehatan), BPJS/JKN (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial/Jaminan Kesehatan Nasional) dan khusus di Banyuwangi ada JPKMB (Jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Banyuwangi).
Kata dasar selip jika diberi awalan me... menjadi menyelip artinya menyelinap, menyusup, menyelipi. Karna program pengembangan, program gigi dan mulut harus bisa menyusup ke semua program baik utama ataupun pengembangan selagi kesempatan itu ada. Gempar berati geger atau ramai. Program gigi dan mulut ada kesempatan untuk meramaikan keadaan, termasuk ke segala program dan kegiatan selagi penyelenggara pintar menghitung waktu serta kreatif dalam sebuah peran.
Dana Bantuan Operasional Kesehatan menurut juknis BOK 2015 (www.gizikia.depkes.go.id/.../PETUNJUK-TEKNIS-BOK-TAHUN-2015) tidak boleh dimanfaatkan untuk: Upaya kuratif dan rehabilitatif, gaji uang lembur dan isentif, pemeliharaan gedung, pemeliharaan kendaraan, biaya listrik telepon dan air, pengadaan obat vaksin regensia dan alat kesehatan, serta biaya transfortasi rujukan pasien. BOK 2015 melanjutkan 2014 di prioritaskan pada kegiatan yang erat dengan tujuan pembangunan Milenium MDGs.
Penyelenggaraan Mini Lokakarya dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan( RPK ) atau Plan Of Action( POA ) program gigi dan mulut dapat membaca dan mencari kesempatan pada segala agenda kegiatan asal tidak terlalu mengambil waktu lama dalam menyelipkan sedikit programnya, yang penting tujuan utama mengena.
Kegiatan penjaringan kesehatan pada anak sekolah Screening program gigi dan mulut otomatis masuk di dalam nya oleh karna ada form OHIs (Oral Hygiene Index Simplified/ kebersihan gigi) pada setiap anak. Untuk kegiatan kesehatan reproduksi bagi remaja dan calon pengantin program gigi dan mulut dapat menyisipkan/menyelipkan sebuah penyuluhan tentang cara merawat gigi pada usia puber bagi remaja serta persiapan perawatan gigi pada saat kehamilan oleh karna perkembangan hormon dan persiapan perawatan gigi balita. Jika ingin menambah kunjungan dokter gigi bersama perawat gigi dengan mudah melakukan pemeriksaan. Pencarian surat sehat anak apras yang akan mengikuti kegiatan program gigi dan mulut mempunyai kesempatan menambah kunjungan bersamaan penyuluhan HIV-AIDs sedini mungkin.
Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM) kerjasama dengan lintas sektor program gigi dan mulut dapat menyelipkan edukasi pada masyarakat berdasarkan agenda pertemuan kader desa sekalian pembinaan kader agar dapat melanjutkannya pada masyarakat dan balita melalui kegiatan posyandu yang di bina oleh bidan wilayah. Di sini dokter gigi dapat memberikan sentuhan yang berlanjut pada jatwal yang sudah disingkronkan dengan bidan setempat dan dievaluasi pada pertemuan kegiatan posyandu berikutnya.
Pertemuan kegiatan Refresing kader program gigi dan mulut dapat juga ikut-ikut atau selip-selip perawatan gigi melalu kader yang sudah berkumpul sekalian evaluasi sebuah pengetahuan kesehatan gigi kader pada kemauan semangat mereka ikut dalam memintarkan masyarakat.
Berdasarkan undang-undang no 24 tahun 2011 BPJS akan menggantikan sejumlah lembaga jaminan sosial yang ada di Indonesia ( PT ASKES dan PT JAMSOSTEK ). Program BPJS sekarang yang lagi ngetren adalah Prolanis yaitu sebuah pembinaan dan pemantauan pengguna kartu BPJS yang mempunyai penyakit kronis agar selalu terkontrol. Sasaran kebanyakan para manula oleh karna orang-orang usia tua biasanya mulai banyak muncul beberapa penyakit yang sebelumnya tidak terdapat ketika muda. Kegiatannya mulai dari senam bersama, pengecekan kadar gula, pengukuran tekanan darah dan penyuluhan sebagai pengetahuan.
Program gigi dan mulut disini mempunyai kesempatan untuk menyelipkan pembinaan tentang menjaga kesehatan dan mengatasi sakit gigi dan mulutnya pada peserta BPJS Prolanis. Sebab kebanyakan manula mempunyai masalah ompong dan sisa akar pada giginya.
JPKMB (Jaminan Kesehatan Masyarakat Banyuwangi) jelasnya pada Perbub pedoman JPKMB Banyuwangi (www.banyuwangikab.go.id) merupakan sumber alokasi selain BOK berkaitan dengan MDGs dan BPJS, puskesmas ada kesempatan memperlancar programnya tanpa hambatan yang begitu berarti, dan khusus masyarakat Banyuwangi masih mempunyai kesempatan mendapat fasilitas kesehatan istimewa dari pemerintah daerah. Dari JPKMB puskesmas mudah untuk alokasinya adalah pada perjalanan dinas dan PMT(Pemberian Makanan Tambahan) pada balita yang membutuhkan dan sudah terdata. Sehingga program gigi dan mulutpun ada kesempatan untuk melakukan pembinaan perawatan khusus atau tambahan pada mereka dengan persetujuan bidan wilayah yang mengawasi mereka melalui kegiatan posyandu.
Melalui inovasi selip dan gempar program gigi dan mulut mudah untuk menyelipkan dan menggemparkan DHE (Dental Health Education) di segala kesempatan pada setiap program. Sehingga program-program lain sampai merasa kurang nyaman jika belum ada selip dan gempar. Dan masyarakatpun akan semakin pintar tentang sebuah perawatan sehari-hari atau perawatan 6 bulanan pada kebutuhan gigi dan mulut mereka. Masyarakat akan sangat butuh pada keberadaan fasilitas kesehatan, baik masalah gigi dan mulut ataupun kesehatan lainnya karena merasa saling berkaitan dan berkesinambungan. Jika kondisi sudah seperti ini petugas kesehatan tidak terlalu capek melakukan promosi kesehatan sebab perwakilan juga sudah berada dimana-mana. Permasalahan gigi sering menjadi fokus infeksi berubah menjadi fokus perhatian yang menggemparkan atau meramaikan segala situasi dan keadaan.
Nana Ono
25 September 2015
TKI Asal Sumberberas meninggal di Taiwan
Satu lagi tenaga kerja (TKI) asal Kabupaten Banyuwangi meninggal dunia di negara lain. Sulihatun, 48, asal Dusun Sidomulyo, Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar, yang koma dan menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Thai Ta Iyen, Taipe, Taiwan, akhirnya meninggal dunia kemarin (23/9). Sulihatun yang menempati kamar nomor 5320 di lantai tiga RS Thai Ta Iyen meninggal sekitar pukul 09.00. “Tadi pagi (kemarin pagi) meninggalnya,” cetus Ketua Warga Muslim Indonesian Taiwan- Ika tan Keluarga Banyuwangi (WMITIkawangi) di Banyuwangi, Krishnadi.
Krishnadi mengaku mendapat kabar meninggalnya Sulihatun itu dari anggota WIMT di Taiwan. Perempuan itu meninggal sekitar pukul 09.00. “Saya kontak lang sung dengan teman-teman di Taiwan,” ungkapnya kemarin (23/9). Sebelum mengembuskan napas terakhir, kondisi Sulihatun memang memburuk. Salah satu anak kandungnya, Muhammad Ali Imron, 22, menyusul ke Taiwan. Setelah lima hari menemani ibunya, perempuan paro baya itu meninggal.
“Kami masih mengupayakan pemulangan Mbak Sulihatun ke tanah air,” katanya. Adik kandung Sulihatun, Hermanto, 45, mengaku sudah mendengar berita duka itu dari Suhartini, 36, istrinya yang juga bekerja di Taiwan. “Mbak Sulihatun meninggal Rabu pukul 09.00,” ujarnya.
Menurut Hermanto, keluarga berharap jenazah Sulihatun dipulangkan ke tanah air untuk dimakamkan di kampung halaman di Dusun Sidomulyo, RT 6, RW 1, Desa Sumberberas. “Kami ingin Mbak Sulihatun dipulangkan ke Banyuwangi,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Disosnakertran) Banyuwangi, Syaiful Alam Sudrajat, membenarkan bahwa Sulihatun yang kini bekerja di Taiwan telah meninggal.
Saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan Loka Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (LP3TKI) Surabaya untuk pemulangan jenazahnya. “Jika lancar, insya Allah jenazah sampai di rumah duka pada Sabtu (26/9),” cetusnya. (radar)
18 September 2015
DPS Pilkada Banyuwangi 2015
Kilas Sumberayu- Beberapa waktu lagi Kabupaten Banyuwangi melaksanankan pesta demokrasi yaitu Pilkada Serentak yang akan dilaksanankan pada tanggal 9 Desember 2015. Karena Pertimbangan tempat dan wilayah dari pemilih agar tidak terlalu jauh ketika mendatangi TPS, dan demi lacarnya proses pemilu, maka ada perubahan wilayah atau pemilih tiap TPS, anmun tidak semuanya
Untuk memperlancar proses pemutahiran Data Pemilih (DP) bagi warga Sumberberas silahkan cek namanya di bawah ini sesuai dengan Nomor TPS masing-masing, dan apabila sudah berusia 17 tahun atau belum 17 tahun tapi sudah menikah dan namanya tidak tercantum silahkan lapor ke Sekretariat PPS Sumberberas atau ke Kator Desa Sumberberas, atau jika menemukan nama yang ternyata sudah meninggal atau sudah pindah silahkan melapor ke secretariat PPS Sumberberas, karena KPU ingin memastikan tidak ada satupun warga yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih tidak terdaftar serta tidak dapat menggunakan hak pilihnya. KPU ingin menjamin tidak satupun masyarakat yang tercatat lebih dari satu kali dalam daftar pemilih.
Bagi warga Sumberberas silahkan cek namanya di bawah ini sesuai dengan Nomor TPS masing-masing yang sama dengan saat melaksanakan pemilihan suara pada waktu Pileg 2014.
TPS 01
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 02/01, 03/01, 04/01 dan 05/01, Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 02
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 01/01, 01/02, 02/02 dan 03/02, Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 03
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 04/02, 05/02, 01/03 dan 02/03, Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 04
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 03/03, 04/03, 05/03 dan 01/04, 04/04. Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 05
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 02/04, 03/04, 04/04 dan 05/04, 06/02. Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 06
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 01/05, 02/05, 03/05, 04/05, 05/05 dan 06/05, Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 07
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 01/06, 02/06, 03/06, 04/06, 05/06 dan 01/07, Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 08
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 02/07, 03/07, 04/07, 05/07 dan 06/07, Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 09
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 01/08, 02/08, 03/08, 04/08 dan dan 05/08. Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 10
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 01/09, 02/09 dan 03/09, dan 06/08.Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 11
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 04/09, 05/09 dan 06/04,
Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 12
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 01/01, 02/01, dan 03/01,
Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 13
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 04/01, 05/01, 06/01, 01/02 dan 02/02, Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 14
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 03/02, 04/02, 05/02, 06/02 dan 01/03, Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 15
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 02/03, 03/03, 04/03 dan 05/03, Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 16
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 06/03, 01/04, 02/04 dan 03/04, Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 17
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 04/04, 05/04, 06/04, 01/05 dan 02/05, Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 18
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 03/05, 04/05 dan 06/05,
Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 19
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 05/05, 01/06, 03/06 dan 04/06, Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 20
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 02/06, 05/06, 06/06, 01/07 dan 02/07, Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 21
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 03/07, 04/07, 05/07 dan 06/07, Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 22
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 01/08, 02/08 dan 03/08,
Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 23
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 04/08, 05/08, 06/08 dan 01/011, Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 24
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 01/09, 02/09 dan 03/09,
Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 25
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 04/09, 05/09, 06/09 dan 01/10, Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 26
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 02/10, 03/10, 04/10 dan 05/10, Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 27
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 06/10, 02/11, 03/11, 04/11 dan 05/11, Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 28
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 04/12, 05/12 dan 06/12,
Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 29
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 01/12, 02/12, 03/12 dan 06/11, Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
Untuk memperlancar proses pemutahiran Data Pemilih (DP) bagi warga Sumberberas silahkan cek namanya di bawah ini sesuai dengan Nomor TPS masing-masing, dan apabila sudah berusia 17 tahun atau belum 17 tahun tapi sudah menikah dan namanya tidak tercantum silahkan lapor ke Sekretariat PPS Sumberberas atau ke Kator Desa Sumberberas, atau jika menemukan nama yang ternyata sudah meninggal atau sudah pindah silahkan melapor ke secretariat PPS Sumberberas, karena KPU ingin memastikan tidak ada satupun warga yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih tidak terdaftar serta tidak dapat menggunakan hak pilihnya. KPU ingin menjamin tidak satupun masyarakat yang tercatat lebih dari satu kali dalam daftar pemilih.
Bagi warga Sumberberas silahkan cek namanya di bawah ini sesuai dengan Nomor TPS masing-masing yang sama dengan saat melaksanakan pemilihan suara pada waktu Pileg 2014.
TPS 01
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 02/01, 03/01, 04/01 dan 05/01, Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 02
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 01/01, 01/02, 02/02 dan 03/02, Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 03
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 04/02, 05/02, 01/03 dan 02/03, Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 04
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 03/03, 04/03, 05/03 dan 01/04, 04/04. Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 05
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 02/04, 03/04, 04/04 dan 05/04, 06/02. Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 06
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 01/05, 02/05, 03/05, 04/05, 05/05 dan 06/05, Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 07
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 01/06, 02/06, 03/06, 04/06, 05/06 dan 01/07, Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 08
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 02/07, 03/07, 04/07, 05/07 dan 06/07, Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 09
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 01/08, 02/08, 03/08, 04/08 dan dan 05/08. Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 10
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 01/09, 02/09 dan 03/09, dan 06/08.Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 11
Pemilihnya adalah dari dusun Sumberayu RT/RW: 04/09, 05/09 dan 06/04,
Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 12
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 01/01, 02/01, dan 03/01,
Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 13
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 04/01, 05/01, 06/01, 01/02 dan 02/02, Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 14
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 03/02, 04/02, 05/02, 06/02 dan 01/03, Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 15
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 02/03, 03/03, 04/03 dan 05/03, Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 16
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 06/03, 01/04, 02/04 dan 03/04, Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 17
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 04/04, 05/04, 06/04, 01/05 dan 02/05, Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 18
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 03/05, 04/05 dan 06/05,
Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 19
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 05/05, 01/06, 03/06 dan 04/06, Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 20
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 02/06, 05/06, 06/06, 01/07 dan 02/07, Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 21
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 03/07, 04/07, 05/07 dan 06/07, Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 22
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 01/08, 02/08 dan 03/08,
Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 23
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 04/08, 05/08, 06/08 dan 01/011, Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 24
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 01/09, 02/09 dan 03/09,
Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 25
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 04/09, 05/09, 06/09 dan 01/10, Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 26
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 02/10, 03/10, 04/10 dan 05/10, Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 27
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 06/10, 02/11, 03/11, 04/11 dan 05/11, Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 28
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 04/12, 05/12 dan 06/12,
Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
TPS 29
Pemilihnya adalah dari dusun Sidomulyo RT/RW: 01/12, 02/12, 03/12 dan 06/11, Untuk mengecek silahkan lihat DI SINI
24 Agustus 2015
Festival Hadrah Kuntulan Desa Sumberberas
Rangkaian acara dalam rangka peringatan hari Ulang Tahun ke 70 Desa Sumberberas tahun 2015 pada hari Minggu tanggal 23 Agustus 2015 diadakan lomba membaca Kitab Ar Barjanji (MTB) bagi santri Taman Pendidikan Al Qur'an ( TPQ ) sewilayah Desa Sumberberas.
Rangkaian acara tersebut pada malam harinya diadakan festival handrah yang diikuti seluruh group hadrah yang ada di Desa Sumberberas. Sebagai Group Tamu dalam kegiatan tersebut adalah Group Hadrah Al Hidayah Watu Gede Desa Sumberberas. Group Hadrah ini adalah group hadrah lama yang ada diwilayah Desa Sumberberas. Dalam festival hadrtah tersebut sebagai Juara pertama adalah Group Hadrah Queen As Salam, disusul kemudian oleh Group Hadrah Pondok Pesantren Minhajut Thullah serta Juara ketiga adalah Kelompok Group Hadrah Al Mubarok.
Kepala Desa Sumberberas Sri Purnanik menyatakan bahwa Hadrah sebagai kesenian yang hidup dimasyarakat disamping sebagai media hiburan, juga sebagai media dakwah dalam rangka pengembangan budaya Islam. Kedepan kesenian ini akan mendapatkan pembinaan, sehingga akan lebih terarah dan berkembang.
Ketua LPMD Sumberberas yang juga salah seorang team juri Biyono, S.Pd menyampaikan bahwa segala bentuk kesenian yang berkembang di masyarakat yang baik, akan berupaya diakomodir akan semakin berkembang, dan memperkaya khasanah budaya bangsa. terlebih kesenian yang bernuansa Islam, dimana Sumberberas dikenal dengan wilayah yang religius dengan beberapa Pondok Pesantren yang sudah dikenal ditingkat Nasional.
Rangkaian acara tersebut pada malam harinya diadakan festival handrah yang diikuti seluruh group hadrah yang ada di Desa Sumberberas. Sebagai Group Tamu dalam kegiatan tersebut adalah Group Hadrah Al Hidayah Watu Gede Desa Sumberberas. Group Hadrah ini adalah group hadrah lama yang ada diwilayah Desa Sumberberas. Dalam festival hadrtah tersebut sebagai Juara pertama adalah Group Hadrah Queen As Salam, disusul kemudian oleh Group Hadrah Pondok Pesantren Minhajut Thullah serta Juara ketiga adalah Kelompok Group Hadrah Al Mubarok.
Kepala Desa Sumberberas Sri Purnanik menyatakan bahwa Hadrah sebagai kesenian yang hidup dimasyarakat disamping sebagai media hiburan, juga sebagai media dakwah dalam rangka pengembangan budaya Islam. Kedepan kesenian ini akan mendapatkan pembinaan, sehingga akan lebih terarah dan berkembang.
Ketua LPMD Sumberberas yang juga salah seorang team juri Biyono, S.Pd menyampaikan bahwa segala bentuk kesenian yang berkembang di masyarakat yang baik, akan berupaya diakomodir akan semakin berkembang, dan memperkaya khasanah budaya bangsa. terlebih kesenian yang bernuansa Islam, dimana Sumberberas dikenal dengan wilayah yang religius dengan beberapa Pondok Pesantren yang sudah dikenal ditingkat Nasional.
23 Agustus 2015
Festival Karaoke Kecamatan Muncar Tahun 2015
Dalam rangka persiapan karaoke Tembang Kenangan dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun ke 70 Kecamatan Muncar. Panitia tingkat Kecamatan Muncar akan mengadakan Lomba Karaoke Tembang Kenangan yang direncanakan diadakan tanggal 27 Agustus 2015 di Kecamatan Muncar.
Ketua Seksi Lomba yang juga Kepala Desa Sumberberas Sri Purnanik menyampaikan bahwa acara yang akajn dilaksanakan tersebut sebagai wahana bagi aparat untuk menyampaikan Hoby Menyanyinya.
Sementara itu guna mempersiapkan acara di maksud. di Balai Desa Sumberberas perangkat desa belajar karaoke tembang tembang kenangan agar dalam pelaksanaan lomba tersebut tidak mengecewakan.
Dalam mempersiapkan lomba dimaksud, Kepala Desa Sumberberas mendatangkan elektone dan dipandu oleh Ketua LPMD Sumberberas ( Biyono, S.Pd) yang juga sebagai salah satu juri dalam kegiatan Lomba karaoke yang diselenggarakan ditingkat Desa. Ditambahkan oleh Kepala Desa Sumberberas, bahwa banyak warga Desa Sumberberas memiliki potensi dan talenda untuk menyanyi. beberapa artis yang berasal dari Desa Sumberberas sudah mulai rekaman dan laris manis menyanyi sampai diluar Propinsi, sehingga dap;at dikatakan bahwa beberapa artis Desa Sumberberas telah mencap;ai level artis Nasional.
06 Agustus 2015
Debu Vulkanik Gunung Raung Berkunjung ke Sumberberas
Kilas Sumberayu- Abu vulkanik erupsi Gunung Raung dalam tiga
hari terakhir menyelimuti hampir seluruh kecamatan di Kabupaten
Banyuwangi, Jawa Timur. Ada empat kecamatan yang masuk dalam terdampak
primer yaitu Songgon, Sempu, Glenmore dan Kalibaru, namun bertambah
menjadi dua kecamatan yaitu kecamatan Singonjuruh dan Genteng karena
posisinya dekat dengan wilayah yang terdampak primer.
Abu vulkanik gunung Raung juga berkunjung ke Balaidesa Sumberberas, desa Sumberberas dan kecamatan Muncar, tampak lantai balaidesa penuh dengan abu vulkanik dan kelihatan kotor. Di jalan tampak seperti berkabut meskipun tipis, ini terjadi sejak pagi tadi Kamis, 06/08/2015, jika mengendarai sepeda motor tanpa Helm dan kacamata maka abu tersebut masuk kemata dan menganggu dan di jidatpun terasa kasar penuh debu
Hal inipun berdampak pada bandara Blimbingsari, sehingga bandara ditutup dan tiga penerbangan reguler maskapai Wings jurusan Banyuwangi Surabaya dan maskapai Garuda jurusan Banyuwangi Denpasar dibatalkan.
Abu vulkanik gunung Raung juga berkunjung ke Balaidesa Sumberberas, desa Sumberberas dan kecamatan Muncar, tampak lantai balaidesa penuh dengan abu vulkanik dan kelihatan kotor. Di jalan tampak seperti berkabut meskipun tipis, ini terjadi sejak pagi tadi Kamis, 06/08/2015, jika mengendarai sepeda motor tanpa Helm dan kacamata maka abu tersebut masuk kemata dan menganggu dan di jidatpun terasa kasar penuh debu
Hal inipun berdampak pada bandara Blimbingsari, sehingga bandara ditutup dan tiga penerbangan reguler maskapai Wings jurusan Banyuwangi Surabaya dan maskapai Garuda jurusan Banyuwangi Denpasar dibatalkan.
11 Juli 2015
Letusan Gunung Raung Masih di Dalam Kaldera
Kilas Sumberayu-Beredar Broadcast BBM yang mengHiperbolik kabar Gunung Raung meletus seperti menyeramkan, sehingga warga Banyuwangi yang berada di luar Banyuwangi khawatir dan was-was akan kondisi keluarganya dan sanak familinya yang berada di Banyuwangi.
Memang Gunung Raung meletus, dan sampai saat ini dampak abu vulkanik masih terasa, terutama di daerah yang dekat dengan gunung Raung, seperti Songgon, Gendoh, Banyuwangi Kota, di daerah itu abu yang turun dari langit agak tebal. Hujan abu juga sampai ke wilayah Sumberberas, namun tipis-tipis saja,hal ini terjadi karena abu letusan Raung terbawa arus angin tenggara
Seperti dikutip dari Komaps.com, "Jika dari pos pantau Songgon tidak tampak lava yang keluar dari kaldera. Jika ada warga yang melihat cahaya api ada kemungkinan itu merupakan pantulan cahaya dari lava yang keluar bersama asap," kata Burhan, Jumat malam (11/7).
Ia juga menjelaskan, abu vulanik Gunung Raung awalnya hanya ditemukan di jarak 8-10 kilometer dari kawah. Namun, saat ini sudah menyebar lebih dari 15 kilometer ke arah tenggara dan timur, termasuk wilayah Bandara Blimbingsari dan Kota Banyuwangi.
"Abunya seperti pasir halus berwarna hitam dan penyebarannya sesuai arah angin dan beberapa hari terakhir ini mengarah ke timur dan tenggara," ucapnya.
30 Juni 2015
Inilah Desa-desa dalam Zona Bahaya Gunung Raung
Sebanyak 26 desa yang tersebar di enam kecamatan di wilayah Kabupaten Banyuwangi masuk dalam zona bahaya Gunung Raung. Hal tersebut diungkapkan Eka Muharam, juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banyuwangi.
"Daerah tersebut di wilayah Desa Sumberarum Kecamatan Songgon, Desa Jambewangi Kecamatan Sempu, dan desa-desa lain yang tersebar di Kecamatan Sempu, Kecamatan Glenmore, dan Kecamatan Kalibaru," kata Eka.
Petugas di BPBD Kabupaten Banyuwangi juga telah menyiapkan evakuasi sejak aktivitas Gunung Raung dinyatakan meningkat. "Kendaraan untuk evakuasi, makanan siap saji, dan tenda sudah kami siapkan," kata dia.
Sementara itu, jalur evakuasi sudah disiapkan sejak tahun 2014 lalu ketika status Gunung Raung meningkat dari Normal menjadi Waspada. "Kami sudah membentuk desa tangguh di wilayah Songgon yang sudah dibekali informasi dan keterampilan untuk menyelamatkan diri," kata dia.
"Terus kita pantau aktivitas Gunung Raung dan menyampaikan informasi kepada masyarakat melalui relawan," ujarnya.
Eka juga mengimbau agar masyarakat tidak terpancing isu, kecuali informasi resmi langsung dari BPBD dan instansi pemerintahan. Eka menyampaikan, setidaknya ada 200.000 orang di wilayah Kabupaten Banyuwangi yang harus dievakuasi dari zona merah dampak erupsi Gunung Raung.
Saat ini, lokasi steril adalah 15 kilometer dari pusat erupsi. "Jika sudah delapan kilometer, desa di enam kecamatan tersebut harus segera dievakuasi," ungkap dia.
Gunung Raung di Jawa Timur yang semula berstatus Waspada (level II) kini dinaikkan menjadi Siaga (level III). Peningkatan status itu terhitung sejak Senin (29/6/2015) pukul 09.00 WIB. Hal tersebut sesuai dengan surat edaran dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Dalam surat tersebut juga terdapat imbauan tidak ada aktivitas pada jarak dua kilometer dari pusat erupsi.
"Daerah tersebut di wilayah Desa Sumberarum Kecamatan Songgon, Desa Jambewangi Kecamatan Sempu, dan desa-desa lain yang tersebar di Kecamatan Sempu, Kecamatan Glenmore, dan Kecamatan Kalibaru," kata Eka.
Petugas di BPBD Kabupaten Banyuwangi juga telah menyiapkan evakuasi sejak aktivitas Gunung Raung dinyatakan meningkat. "Kendaraan untuk evakuasi, makanan siap saji, dan tenda sudah kami siapkan," kata dia.
Sementara itu, jalur evakuasi sudah disiapkan sejak tahun 2014 lalu ketika status Gunung Raung meningkat dari Normal menjadi Waspada. "Kami sudah membentuk desa tangguh di wilayah Songgon yang sudah dibekali informasi dan keterampilan untuk menyelamatkan diri," kata dia.
"Terus kita pantau aktivitas Gunung Raung dan menyampaikan informasi kepada masyarakat melalui relawan," ujarnya.
Eka juga mengimbau agar masyarakat tidak terpancing isu, kecuali informasi resmi langsung dari BPBD dan instansi pemerintahan. Eka menyampaikan, setidaknya ada 200.000 orang di wilayah Kabupaten Banyuwangi yang harus dievakuasi dari zona merah dampak erupsi Gunung Raung.
Saat ini, lokasi steril adalah 15 kilometer dari pusat erupsi. "Jika sudah delapan kilometer, desa di enam kecamatan tersebut harus segera dievakuasi," ungkap dia.
Gunung Raung di Jawa Timur yang semula berstatus Waspada (level II) kini dinaikkan menjadi Siaga (level III). Peningkatan status itu terhitung sejak Senin (29/6/2015) pukul 09.00 WIB. Hal tersebut sesuai dengan surat edaran dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Dalam surat tersebut juga terdapat imbauan tidak ada aktivitas pada jarak dua kilometer dari pusat erupsi.
23 Juni 2015
Daftar SD Cukup Bawa Akte Kelahiran dan KK
Penerimaan peserta didik baru (PPDB) tidak hanya berlaku bagi SMP dan SMA sederajat. Mulai tanggal 1 sampai 4 Juli nanti, sekolah dasar (SD) juga membuka pendaftaran. Jika pagu PPDB SMP dan SMA sudah diatur, kebutuhan pagu untuk sekolah dasar disesuaikan dengan jumlah ruangan yang dimiliki dan kemampuan penyelenggaraan sistem belajar mengajar.
Persyaratan untuk masuk SD pun tidak serumit seperti tingkat SMP dan SMA. Peserta yang ingin mendaftar ke SD hanya perlu membawa akta kelahiran dan kartu keluarga (KK) tanpa harus menyertakan ijasah sekolah seperti TK atau PAUD.
Selanjutnya sekolah akan melakukan pertimbangan berdasarkan usia siswa dan kedekatan jarak tempat tinggal dengan sekolah. Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Sulihtiyono melalui Kasi TK dan SD Sugiantono mengatakan, untuk seleksi di PPDB SD sebagian besar manual.
Hanya sebagian sekolah aja yang tahun ini melaksanakan PPDB secara online. Cara penilaiannya pun masih sama, yaitu dengan penghitungan domisili siswa dan usia yang telah mencapai tujuh tahun. Selain menunjukkan KK, akte kelahiran akan menjadi prasyarat wajib bagi calon siswa yang akan mendaftar ke jenjang SD maupun MI.
Peraturan tersebut akan diperketat supaya mempermudah siswa di kemudian hari. Sebab, dalam dalam pendaftaran sebelumnya, persyaratan akte kelahiran sering diabaikan. Padahal, Pemkab Banyuwangi sudah memberikan program kemudahan dalam pengurusan akte kelahiran.
“Ijazah TK justru tidak menjadi syarat. Yang harus ada adalah akte kelahiran. Selain membuktikan usia sebenarnya dari siswa, hal ini akan mempermudah siswa di kemudian hari supaya tidak ada lagi kesalahan menulis ijasah karena tidak sesuai dengan akte,” jelas Sugiantono.
Terkait sekolah dengan peminat yang cukup tinggi, lanjut Sugiantono, sekolah diperbolehkan melakukan tes agar bisa menyesuaikan dengan pagu. Sistem tesnya diserahkan kepada sekolah asalkan terbuka sehingga tidak merugikan siswa.
“Ada beberapa sekolah yang cukup diminati sedangkan daya tampungnya terbatas, mereka bisa melaksanakan tes,” ujarnya. Sementara itu, dalam penyelenggaraan tes untuk membatasi jumlah pendaftar, Kepala SDN Kepatihan Endahwati mengaku akan menggunakan system scoring.
Acuannya, menurut mantan Kepala SDN Model, ini sama dengan syarat masuk SD pada umumnya. “Kita melakukan scoring dengan hitungan usia dan domisili. Mungkin bisa ditambahkan dengan prestasi. Nanti orang tua bisa melihat posisi anaknya di mana,” kata Endah.
Penggunaan sistem yang sama juga diterapkan SDN 4 Penganjuran. Hj. Setyaningsih, Kepala SDN 4 Penganjuran mengatakan, selama ini untuk menyeleksi siswa penggunaan metode scoring dengan menilai domisili dan usia masih cukup sesuai.
“Kalau memang ada kebijakan boleh mengadakan tes mungkin bagus. Tapi dengan scoring saja sudah cukup, karena sulit mencari siswa yang usianya pas dan jarak sekolahnya juga,” kata Setyaningsih. Ditambahkan oleh Kepala UPTD Pendidikan Kota Banyuwangi, Purwanto, secara teknis pelaksanaan PPDB online di tingkat SD masih semi online.
Orang tua siswa cukup membawa berkas seperti KK, KTP orang tua dan akte kelahiran. Selanjutnya operator sekolah memasukkan data ke dalam server agar bisa diamati perubahan skornya. Purwanto menjelaskan, akan ada penambahan sekolah penyelenggara PPDB online dari tahun sebelumnya.
“Tahun ini kemungkinan kita tambahkan enam SD lagi untuk di UPTD kota. Jadi totalnya ada sepuluh SD. Hari Rabu (24/6) nanti operatornya baru kita kumpulkan,” jelasnya. (radar)
14 Juni 2015
PPDB 2015/2016 jalur Mandiri dan Reguler Pakai Online
Tahun lalu penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang menggunakan sistem online hanya untuk jalur reguler saja. Tahun ini jalur mandiri juga menggunakan sistem yang sama. Sistem baru itu menyebabkan para pendaftar baik siswa maupun orang tua tidak perlu membawa berkas fisik ke sekolah lagi.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dispendik Banyuwangi, Suhud. Dia memastikan bahwa pendaftaran, baik jalur reguler dan mandiri, akan dilakukan dengan sistem online. Sehingga, para pendaftar tidak perlu lagi mengantre di depan sekolah tujuan seperti yang terjadi pada tahun sebelumnya.
Kali ini Dispendik Banyuwangi bekerja sama dengan Pusat Teknologi dan Komunikasi (Pustekom) Kementerian Pendidikan untuk menyempurnakan dan menyiapkan sistem PPDB. “Pendaftaran bisa dilakukan di mana saja. Itu bisa mencegah pungutan liar sekaligus menjaga transparansi dalam penerimaan peserta didik,” kata Suhud.
Terkait masalah pelayanan saat PPDB ,Suhud mengaku telah mempersiapkan banyak hal, baik infrastruktur maupun SDM. Untuk infrastruktur, pihaknya telah menyurati PLN dan Telkom untuk menjaga kestabilan jaringan internet dan listrik.
Untuk persiapan SDM, Dispendik menyiapkan dua operator dari masing-masing sekolah. Jika di total ada sekitar 200 operator dari 75 SMP, 17 SMA, dan 8 SMK yang ada di Banyuwangi. sebelum peserta mendaftar ke PPDB, peserta harus meminta nomor token yang akan digunakan masuk PPDB online.
Para operator itu bisa menjadi tempat peserta meminta penjelasan terkait sistem pendaftaran PPDB online. Jalur mandiri yang selama ini memerlukan banyak verifikasi tidak ada masalah. Sekolah tetap akan menyiapkan waktu untuk memverifikasi berkas peserta. “Pendaftarannya tetap online, meskipun nanti verifikasinya manual. Yang jelas pendataannya bersamaan,” ujarnya. (radar)
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dispendik Banyuwangi, Suhud. Dia memastikan bahwa pendaftaran, baik jalur reguler dan mandiri, akan dilakukan dengan sistem online. Sehingga, para pendaftar tidak perlu lagi mengantre di depan sekolah tujuan seperti yang terjadi pada tahun sebelumnya.
Kali ini Dispendik Banyuwangi bekerja sama dengan Pusat Teknologi dan Komunikasi (Pustekom) Kementerian Pendidikan untuk menyempurnakan dan menyiapkan sistem PPDB. “Pendaftaran bisa dilakukan di mana saja. Itu bisa mencegah pungutan liar sekaligus menjaga transparansi dalam penerimaan peserta didik,” kata Suhud.
Terkait masalah pelayanan saat PPDB ,Suhud mengaku telah mempersiapkan banyak hal, baik infrastruktur maupun SDM. Untuk infrastruktur, pihaknya telah menyurati PLN dan Telkom untuk menjaga kestabilan jaringan internet dan listrik.
Untuk persiapan SDM, Dispendik menyiapkan dua operator dari masing-masing sekolah. Jika di total ada sekitar 200 operator dari 75 SMP, 17 SMA, dan 8 SMK yang ada di Banyuwangi. sebelum peserta mendaftar ke PPDB, peserta harus meminta nomor token yang akan digunakan masuk PPDB online.
Para operator itu bisa menjadi tempat peserta meminta penjelasan terkait sistem pendaftaran PPDB online. Jalur mandiri yang selama ini memerlukan banyak verifikasi tidak ada masalah. Sekolah tetap akan menyiapkan waktu untuk memverifikasi berkas peserta. “Pendaftarannya tetap online, meskipun nanti verifikasinya manual. Yang jelas pendataannya bersamaan,” ujarnya. (radar)
05 Juni 2015
Banyuwangi Juara I Musik Tradisional pada PSP se Jatim
Hari ketiga Pekan Seni Pelajar (PSP) Jawa Timur kemarin menampilkan lomba kategori SMA/SMK/sederajat. Yang menggembirakan, pada lomba seni musik tradisional, kontingen Banyuwangi berhasil menyabet juara pertama. Mereka berhasil mengungguli kontingen Kota Surabaya dan Kabupaten Madiun.
Sementara itu, juara harapan pertama berhasil diraih kontingen Kota Probolinggo, juara harapan kedua diraih Kabupaten Nganjuk, dan juara harapan tiga milik Kabupaten Bondowoso. Penata musik terbaik berhasil diraih Bambang Sukmo Pribadi dari Kota Surabaya.
Pada lomba musik tradisional kontingen Banyuwangi berhasil menjadi yang terbaik dari 22 kontingen yang mengikuti lomba musik tradisional dari berbagai daerah. Yang dinilai dalam lomba kemarin selain permainan musik secara global juga permainan musik para peserta harus harmoni.
”Yang terpenting lagi dalam lomba musik tradisional ini adalah kreativitas,” terang salah satu panitia lomba, Suparno BS. Berhasilnya kontingen Banyuwangi menjadi juara pertama dalam lomba musik tradisional kemarin merupakan pencapaian tertinggi yang diraih Banyuwangi.
Bagaimana tidak, target awal kontingen Banyuwangi sebenarnya pada lomba musik tradisional adalah juara tiga. ”Iya, sebenarnya target kita juara tiga. Tapi Alhamdulillah kita berhasil juara pertama,” terang ofisial kontingen Banyuwangi, Purwadi.
Dia menambahkan, kontingen Banyuwangi dalam lomba musik tradisional kemarin menyajikan musik tradisional dengan tema Jenggirat Tangi Lare Using. Beberapa alat musik tradisional Banyuwangi, seperti angklung, saron, kuntulan, selentem, kentungan, dan lain sebagainya, yang ditampilkan kontingen Banyuwangi mampu membuat juri memberikan nilai terbaik kepada mereka.
”Anak-anak tadi bermain ekspresif sekali. Ekspresi kontingen Banyuwangi ini sangat berbeda dengan kontingen lain,” sebut Purwadi. Pihaknya sangat berterimakasih kepada anak didiknya yang sudah memberikan yang terbaik untuk Banyuwangi.
Juara pertama yang berhasil diraih itu menunjukkan bahwa musik tradisional Banyuwangi patut diperhitungkan di level Jatim. ”Beberapa tahun musik tradisional Banyuwangi tidak pernah juara pertama. Namun, dalam PSP kali ini berhasil juara, sangat senang sekali. Terima kasih kepada kontingen Banyuwangi,” pungkas pria yang juga guru SMAN 1 Tegaldlimo itu. (radar)
01 Juni 2015
Ini Alasan Pancasila Memakai Lambang Burung Garuda
Kita semua sudah mengenal Lambang Negara Republik Indonesia yang umum disebut sebagai Garuda Pancasila.
Tetapi mungkin hanya ada sedikit saja yang pernah memikirkan riwayat kejadian Lambang Negara ini.
Kapan tepatnya diciptakan? Siapa penciptanya? Kenapa yang dipilih justru lambang ini, bukan yang lain?
Inilah sejarah lahirnya Garuda Pancasila sebagai Lambang Negara Indonesia.
Di dalam Ruang Patriot Yayasan Idayu dalam Gedung Kebangkitan Nasional Jakarta, terlihat sebuah lemari kaca yang memamerkan beberapa rencana gambar dan sketsa lambang Garuda dan lambang lain yang agaknya menjadi cikal bakal dari lambang negara kita yang sekarang.
Gambar-gambar ini termasuk dalam koleksi peninggalan almarhum Prof Muhammad Yamin.
Adanya koleksi pada peninggalan Yamin ini tidak mengherankan, karena sesudah terbentuknya negara Republik Indonesia Serikat (RIS) Muh Yamin diangkat menjadi Ketua Panitia Lencana Negara, dengan anggota antara lain Sultan Hamid II yang waktu itu masih menjabat menteri negara dalam kabinet RIS.
Di antara rancangan-rancangan itu ada meterai negara RIS berbentuk bundar tanpa Garuda.
Rencana itu diberi nama Matahari-Bulan atau Syamsyiah-Kamariah (Arab) atau Surya-Candra (Sansekerta).
Di tengah digambarkan matahari terbit dengan lima sinarnya, yang melambangkan sumber kodrat Allah, yang menurunkan kebahagiaan kepada tanah air dan bangsa Indonesia. Ialah pemerintah yang berdasarkan Pancasila.
Bulan sabit yang menyerupai tanduk banteng lambang perjuangan rakyat Indonesia.
Tujuh garis di air adalah tujuh kepulauan Indonesia.
Dua pohon kelapa berarti kemakmuran Indonesia di darat dan di laut.
Setia kepada kebiasaan kuno, gambar ini menghasilkan candrasangkala (khronogram) yang berbunyi “Matahari dilingkari kelapa dan bumi atau bulan menunjukkan tahun 1881 Saka atau 1949 Masehi.”
Rancangan lain yang mirip dengan ini mempunyai lingkaran luar dengan tulisan Republik Indonesia Serikat dengan gambar kepala banteng en profile (dari samping), di atasnya matahari terbit bersinar tujuh dan pohon kelapa di tengah-tengahnya.
Rancangan lain yang terlihat dalam koleksi ini menokohkan figur Garuda dan sudah agak mirip-mirip dengan lambang negara kita.
Di dalam lingkaran sebelah atas tertulis dengan huruf latin Republik Indonesia Serikat, Burung Garuda berdiri atas sebuah bantalan bunga teratai (padma).
Kepala Garuda ini digambarkan menurut contoh-contoh klasik dari candi atau pahatan lain, yakni kepala burung dengan rambut ikal. Tangan Garuda memegang perisai yang terbagi menjadi empat bidang.
Di tengah perisai ada garis melintang yang menggambarkan khatulistiwa.
Pada perisai terlihat gambar Banteng (lambang kekuatan, keberanian, keuletan), yang kedua (menurut arah jarum jam) pohon beringin (kekuatan hidup), tiga batang padi lambang kemakmuran dan akhirnya keris, lambang keadilan.
Rancangan yang mirip dengan gambar di halaman 6 kiri atas juga berbentuk bundar dengan Garuda di atas bantalan teratai.
Hanya perisai itu tak tampak jelas bahwa dipegang oleh Garuda, sebab hanya kelihatan jari kedua: tangannya sedikit menyembul di atas perisai.
Garuda memakai mahkota, kalung dan anting-anting, sayapnya mengarah ke bawah.
Di tengah perisai terbagi empat atau masih ada tambahan suatu perisai kecil bergambar banteng.
Gambar di dalam perisai ialah batang padi, pohon beringin, batang padi, dan keris.
Tulisan dengan huruf Arab-Melayu berbunyi “Republik Indonesia Serikat”.(intisari-online.com)
Tetapi mungkin hanya ada sedikit saja yang pernah memikirkan riwayat kejadian Lambang Negara ini.
Kapan tepatnya diciptakan? Siapa penciptanya? Kenapa yang dipilih justru lambang ini, bukan yang lain?
Inilah sejarah lahirnya Garuda Pancasila sebagai Lambang Negara Indonesia.
Di dalam Ruang Patriot Yayasan Idayu dalam Gedung Kebangkitan Nasional Jakarta, terlihat sebuah lemari kaca yang memamerkan beberapa rencana gambar dan sketsa lambang Garuda dan lambang lain yang agaknya menjadi cikal bakal dari lambang negara kita yang sekarang.
Gambar-gambar ini termasuk dalam koleksi peninggalan almarhum Prof Muhammad Yamin.
Adanya koleksi pada peninggalan Yamin ini tidak mengherankan, karena sesudah terbentuknya negara Republik Indonesia Serikat (RIS) Muh Yamin diangkat menjadi Ketua Panitia Lencana Negara, dengan anggota antara lain Sultan Hamid II yang waktu itu masih menjabat menteri negara dalam kabinet RIS.
Di antara rancangan-rancangan itu ada meterai negara RIS berbentuk bundar tanpa Garuda.
Rencana itu diberi nama Matahari-Bulan atau Syamsyiah-Kamariah (Arab) atau Surya-Candra (Sansekerta).
Di tengah digambarkan matahari terbit dengan lima sinarnya, yang melambangkan sumber kodrat Allah, yang menurunkan kebahagiaan kepada tanah air dan bangsa Indonesia. Ialah pemerintah yang berdasarkan Pancasila.
Bulan sabit yang menyerupai tanduk banteng lambang perjuangan rakyat Indonesia.
Tujuh garis di air adalah tujuh kepulauan Indonesia.
Dua pohon kelapa berarti kemakmuran Indonesia di darat dan di laut.
Setia kepada kebiasaan kuno, gambar ini menghasilkan candrasangkala (khronogram) yang berbunyi “Matahari dilingkari kelapa dan bumi atau bulan menunjukkan tahun 1881 Saka atau 1949 Masehi.”
Rancangan lain yang mirip dengan ini mempunyai lingkaran luar dengan tulisan Republik Indonesia Serikat dengan gambar kepala banteng en profile (dari samping), di atasnya matahari terbit bersinar tujuh dan pohon kelapa di tengah-tengahnya.
Rancangan lain yang terlihat dalam koleksi ini menokohkan figur Garuda dan sudah agak mirip-mirip dengan lambang negara kita.
Di dalam lingkaran sebelah atas tertulis dengan huruf latin Republik Indonesia Serikat, Burung Garuda berdiri atas sebuah bantalan bunga teratai (padma).
Kepala Garuda ini digambarkan menurut contoh-contoh klasik dari candi atau pahatan lain, yakni kepala burung dengan rambut ikal. Tangan Garuda memegang perisai yang terbagi menjadi empat bidang.
Di tengah perisai ada garis melintang yang menggambarkan khatulistiwa.
Pada perisai terlihat gambar Banteng (lambang kekuatan, keberanian, keuletan), yang kedua (menurut arah jarum jam) pohon beringin (kekuatan hidup), tiga batang padi lambang kemakmuran dan akhirnya keris, lambang keadilan.
Rancangan yang mirip dengan gambar di halaman 6 kiri atas juga berbentuk bundar dengan Garuda di atas bantalan teratai.
Hanya perisai itu tak tampak jelas bahwa dipegang oleh Garuda, sebab hanya kelihatan jari kedua: tangannya sedikit menyembul di atas perisai.
Garuda memakai mahkota, kalung dan anting-anting, sayapnya mengarah ke bawah.
Di tengah perisai terbagi empat atau masih ada tambahan suatu perisai kecil bergambar banteng.
Gambar di dalam perisai ialah batang padi, pohon beringin, batang padi, dan keris.
Tulisan dengan huruf Arab-Melayu berbunyi “Republik Indonesia Serikat”.(intisari-online.com)
22 Mei 2015
Gerakan Rakyat Mandiri Kembali Mengadakan Santunan
Bertempat di Taman
Pendidikan Alqur’an ( TPQ ) Al Munir Dusun Sidomulyo Desa Sumberberas,
bersamaan dengan Peresmian Gedung TPQ Al Munir, Lembaga Swadaya Masyarakat ( GeRaM
) mengadakan santunan bagi anak anak dan dan Fakir Miskin se wilayah Desa
Sumberberas.
Kegiatan yang
menghadirkan pembicara Abdul Rouf Ali Manan, S.PdI, M.Pd yang juga Ketua Dewan
Masjid Indonesia ( DMI ) Kecamatan Muncar serta Ketua Sekolah Tinggi Agama
Islam Darul Ulum tersebutdisamping dihadiri oleh Kepala TPQ se Desa
Sumberberas, juga dihadiri oleh Ketua Lembaga Desa dan LSM yang ada di Desa
Sumberberas.
Dalam ceramahnya, Abdul
Rouf Ali Manan, S.PdI, M.Pd menyampaikan tentang arti pentingnya pendidikan akhlak
dalam keluarga, karena bagaimanapun baiknya pendidikan di sekolah dan TPQ,
tidak akan berhasil dengan sempurna tanpa adanya dukungan yang berupa contoh
konkrit dari keluarga, anak kandung dari KH Abu Hasan Syadzili ini juga
menghimbau kepada jamaah agar mematikan TV setelah Maghrib hingga sholat Isya’
dan menemani anak anak untuk belajar atau mengaji.
Dalam sambutannya Syafa’at,
SH, MHI sebagai Pembina LSM GeRaM yang juga Ketua TPQ dan Ketua Ta’mir Masjid
Al Munir menyampaikan bahwa pada kesempatan tersebut ada 55 paket sembako yang
di bagikan kepada warga yang kurang mampu serta ada 65 paket alat tulis yang
dibagikan kepada anak anak. Dana santunan tersebut didapat dari para donator melalui
LSM Gerakan Rakyat Mandiri. Begitu juga dengan Bangunan TPQ yang sedang
diresmikan, merupakan sumbangan dari para donator, bahkan ada sumbangan dari
warga Negara Indonesia yang sekarang berada diluar negeri.
Ta’mir Masjid Al Munir
yang diwakili oleh Slamet, S.Pd, M.Pd dalam sambutannya menyampaikan banyak
terima kasih kepada LSM dan para Donatur dan memohon doa agar semua donator dikabulkan
keinginannya barokah rizkinya. Pada kesempatan tersebut Bendahara Takmir Masjid
Al Munir tersebut juga menghimbau kepada warga untuk ikut mengawasi anak anaknya
dalam hal pendidikan, agar pendidikan anak semakin optimal.
Meskipun Pendidikan
di TPQ Al Munir dilaksanakan secara Gratis, namun juga tidak menolak apabila
ada wali santri yang akan memberikan donasi untuk kegiatan TPQ, hal ini
disampaikan Slamet, S.Pd, M.Pd karena kedepan TPQ Al Munir tidak hanya
mengajarkan baca tulis Al Qur’an serta tata cara Ibadah saja, namun juga akan
memberikan pendidikan dan ketrampilan dibidang lainnya. ( syaf )
21 Mei 2015
Emas Patih Gajah Mada Di Polsek Siliragung
Siliragung adalah sebuah kecamatan wilayah kabupaten Banyuwangi bagian selatan. Daerah paling dekat dengan Siliragung adalah kecamatan Pesanggaran. Wisata Banyuwangi yang cukup menggelitik serta selalu menggoda saat ini bagi pengunjung domestik atau mancanegara, daerah tersebut merembet yang bikin penasaran dengan Pulau Merah, Teluk Hijau, Sukomade dan Rowo Biru yang merupakan daerah indah di pucuk Banyuwangi.
Selain tempat wisata sekitar daerah di sana ada penghasil emas yang tidak kalah terkenal dengan daerah-daerah wisata, yaitu Tumpang Pitu. Penghasil emas yang masih berlajut dan sekarang di pegang oleh perusahaan BSI(Bumi Sukses Indomandiri). Karyawan perusahaan tersebut sebagian besar juga sudah mengikuti program pemerintah (BPJS/JKN: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial/Jaminan Kesehatan Nasional).
Untuk berkunjung ke Banyuwangi ada dua jalur yang bisa dilewati. Lintas Selatan dan lintas Utara. Bagian Utara bisa melewati Watudodol yang sebelumnya daerah Paeton. Sebelah Selatan bisa lewat daerah Jember hingga melalui Gunung Gumitir yang berliku-liku. Kedua jalur tersebut bisa berujung sampai kota Jajag, yang merupakan pintu masuk awal menuju Siliragung. Untuk ke Siliragung pun ada beberapa jalur juga, diantaranya: Sukorejo, Gemenggeng dan Seneporejo. ketiga jalur tersebut berujung di Bok Putih yang sudah masuk wilayah Siliragung.
Kecamatan Siliragung terbagi menjadi 5 desa, yaitu: Barurejo, Kesilir, Seneporejo, Buluagung dan Siliragung. Daerah wisata wilayah Siliragung hanya ada satu, yaitu Rowo Biru. Kantor kecamatan Siliragung, kantor desa Siliragung, kantor Pos Siliragung dan Polsek Siliragung berdekatan. Polsek ada di sebelah selatan kantor kecamatan. Polsek Siliragung tepatnya berada di Jalan raya Bhayangkara no 26 Siliragunng kode pos 68488 Siliraagung Banyuwangi Jawa Timur. Kapolseknya yang sekarang adalah Bapak Bakin.
Polsek Siliragung bangunannya berbentuk unik dan etnik yang merupakan tinggalan pada jaman Belanda. Bangunannya melayang seperti bertingkat tidak terlalu tinggi, kira-kira 0.5 meter dari tanah. Di halaman polsek Siliragung ada patung Gajah Mada yang lengkap dengan baju kebesarannya. Dan tahun 2014 kemarin berubah warna emas oleh karna dicat baru berwarna emas yang sebelumnya seperti gambar di bawah...
(Nana Ono )
10 Mei 2015
Bernyanyi Yang Menghilangkan Sakit Gigi
LAGU DAN NYANYIAN
Lagu adalah gubahan seni, nada atau suara dalam urutan, kombinasi dan hubungan temporal (biasanya diiringi dengan alat musik) untuk menghasilkan gubahan musik yang menghasilkan gubahan musik yangdan kesinambungan (mengandung irama). Macam-macam nada atau suara disebut juga dengan lagu. Lagu dapat dinyanyikan secara solo, duet, trio atau koir (secara beramai-ramai). Perkataan dalam lagu biasanya berbentuk puisi berirama, namun ada juga yang bersifat keagamaan ataupun prosa bebas. Lagu dapat dapat digunakan pada banyak jenis, tergantung pada ukuran yang digunakan.
Nyanyian merupakan nyair yang dilafal sesuai nada, ritme, irama dan melodi tertentu membentuk harmoni. Nyanyian sering disebut juga sebagai lagu yang berarti gubahan seni nada atau suara dalam urutan, kombinasi dan hubungan temporal. Sedangkan bernyanyi adalah melafalkan syair sesuai dengan nada, ritme dan melodi tertentu membentuk harmoni.
Lagu anak-anak adalah lagu yang dirancang sedemikian rupa baik lirik dan melodinya sesuai dengan karakteristik dan kebutuhn anak. Melodi lagu anak umumnya bertempo sedang dan kaya dengan pengulangan. Sedangkan liriknya disusun dengan bahasa yang sederhana, mudah diucapkan dan sering diulang-ulang. Sesuai dengan kebutuhan anak untuk bermain, lagu untuk anak harus dapat digunakan untuk mengiringi permainan mereka.
SAKIT GIGI
Sakit gigi adalah rasa nyeri pada gigi yang disebabkan oleh berbagai masalah pada gigidan mulut serta tulang rahang. Kadang-kadang sakit gigi bisa disebabkan oleh masalah yang tidak berasal dari gigi dan sekitarnya. Biasanya disebabkan oleh penyakit-penyakit sistemik, diantaranya Diabetes Militus, Jantung dan Hipertensi.
Macam-macam penyakit gigi adalah: karies (gigi lubang oleh karena adanya invasi kuman), pulpitis (radang gigi pada pulpa atau syaraf gigi), gigi yang tinggal sisa (sisa akar), periodontitis(radang pada (radang pada jaringan pendukung gigi yaitu tulang penyangga gigi, gingivitis (radang pada gusi), abses (pembengkakan pada gusi yang disebabkan oleh infeksi gigi), karang gigi (kalkulus), susunan gigi yang tidak beraturan (maloklusi), perubahan warna gigi, bau mulut (halitosis), gigi ngilu (hipersensitif), radang pada gusi, bibir dan lidah(stomatitis) dan kelainan-kelainan jaringan lunak. Pada anak anak yang sering terjadi adalah sisa akar pada gigi depan dan berjulah banyak yang sering disebut "gigis" atau rampan karies.
TAMAN KANAK-KANAK
Taman Kanak-Kanak atau disingkat TK adalah jenjang pendidikan anak usia dini yakni usia 6 tahun atau di bawahnya. Dalam bentuk pendidikan formal. Kurikulum TK ditekankan pada pemberian rangsangan pada pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Lama belajar murid TK secara umu selama 2 tahun. TK nol keci dan nol besar, masing-masing satu tahun.
Undang-Undang no 20 tahun 2003, sistim pendidikan di Indonesia terdiri dari: pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pedidikan tinggi yang keseluruhannya merupakan kesatuan yang sistematik.
Pada hakekatnya belajar harus berlangsung sepanjang hayat. Untuk menciptakan generasi yang berkwalitas pendidikan harus dilakukan sejak usia dini, dalam hal ini ditekankan padan pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK).
Macam-macam pembinaan pendidikan di TK tidak lepas dari lagu dan nyanyian. Secara mendasar manusia sejak dalam kandungan sampai selama hidupnya merasa enjoi atau nyaman jika ada sebuah nyanyian. Pada usia taman kanak-kanak untuk mengajak belajar mereka bisa dilakukan lebih mudah jika bersama sebuah nyanyian, termasuk untuk menjaga kesehatan gigi dan mulutnya. Pada usia-usia di sini gigi anak-anak mulai pada fase gigi pergantian. Jika sebelumnya (gigi susu) sudah terjadi kerusakan seorang anak masih mempunyai harapan akan bagusnya/sehatnya pada gigi pengganti (gigi permanen/gigi dewasa). Untuk mewujutkan kondisi gigi yang sehat dan indah gigi harus mendapat perawatan secara periodik. Perawatan yang bersifat pencegahan lebih bagus hasilnya.
Sebuah perawatan preventif disini seorang dokter gigi dapat mengajak anak TK melakukan sikat gigi dengan gerakan yang benar (dari gusi ke gigi/dari merah ke putih) dan pada waktu yang tepat (sesudah sarapan pagi dan sebelum tidur malam) yang diiringi dengan sebuah nyanyian misalnya:
SIKAT GIGI YANG BENAR
SIKAT GIGI YANG BENAR DARI GUSI KE GIGI
UNTUK GIGI YANG ATAS SIKAT GIGI KE BAWAH
GIGI YANG BAWAH SIKAT KE ATAS
UNTUK GIGI PENGUNYAH DORONG DEPAN BELAKANG
LUAR DAN DAN DALAM SEMUA SAMA SAJA
SIKAT GIGI YANG BENAR DARI GUSI KE GIGI
CUKUP DUA KALI DI DALAM SATU HARI
PAGI SESUDAH MAKAN MALAM SEBELUM TIDUR
AGAR GIGIKU JADI BERSIH DAN SEHAT
PAGI SESUDAH MAKAN MALAM SEBELUM TIDUR
AGAR GIGIKU JADI BERSIH DAN SEHAT
(dapat diklik di www.youtube.com judul: tk kartini siliragung)
Selanjutnya mengkader guru TK agar menguasai lagu atau nyanyian sehingga dapat dipraktekkan sikat giginya pada kegiatan pelajaran Taman Kanak-Kanak satu minggu sekali di sekolah bersama guru dan dilanjutkan oleh anak secara mandiri sehari-hari bersama keluarga di rumah.
Nyanyian yang menghilangkan sakit gigi...Dengan menghafal syair lagu di diatas anak dapat merawat giginya secara teratur tetapi mereka tidak kehilangan kesenanganya sebab mereka melakukan sikat gigi guna menjaga kesehatan giginya tetap serasa bermain dan bersenang-senang.
Nana Ono
PUSTAKA:
pengalaman sendiri
Langganan:
Postingan (Atom)